dalam pendokumentasian TUGAS IV Setiap mahasiswa harus menyusun kertas kerja tentang hal berikut ini;
• Implikasi hukum dalam pendokumentasian
• Isu legal dan standar praktik • Implikasi etik dokumentasi – Kertas kerja telah diselesaikan sebelum perkuliahan dimulai – Nilai penugasan kertas kerja ini adalah 5% dari total nilai penugasan Implikasi hukum dalam pendokumentasian • Dokumentasi adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
• Sedangkan proses pendokumentasian adalah
kegiatan mencatat atau merekam peristiwa baik dari objek maupun pemberi jasa yang dianggap penting atau berharga • Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi sangat diperlukan untuk dapat dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan/sebagai dasar hukum tindakan keperawatan yang sudah di lakukan jika suatu saat nanti ada tuntutan dari pasien. Ada beberapa situasi yg bisa memberi kecenderungan pada tuntutan hukum dlm dokumentasi keperawatan, yaitu :
• kesalahan administrasi pengobatan/salah memberi
obat • kelemahan dlm supervisi diagnosa secara adekuat & penggunaan alat. • kelalaian dlm mengangkat/mencek benda asing saat operasi. • mengakibatkan klien terancam luka (lalai). • tidak memperhatikan teknik antiseptik. • tidak mengikuti peraturan/ prosedur yg diharuskan • Melalaikan tugas Peran & fungsi perawat : pendidik, pelaksana, pengelola, peneliti. Tuntutan dapat dijatuhkan bila peran tidak dijalankan dengan baik (lalai). Contoh : Perawat lupa memantau cairan tiap 6 jam pt syok +
• Tidak memenuhi standar praktik keperawatan
Standar keperawatan ditentukan oleh organisasi profesi memberi batasan/ aturan ruang lingkup praktik kprwatan. Contoh : pt meninggal setelah diberi obat oleh perawat tanpa meminta resep dari dokter • Adanya hubungan sebab akibat terjadinya cedera Perawat dlm melakukan tindakan menyebabkan kerusakan pada sistem dalam tubuh Contoh : pt mengalami luka pada rektum akibat tindakan pengeluaran feses secara manual oleh perawat.
• Kerugian yang aktual (hasil lalai)
Contoh : pt mengalami infeksi pada luka post op akibat kelalaian perawat yg tidak merawat luka dengan baik. • Dokumentasi keperawatan dikatakan mempunyai implikasi hukum bila dokumen tersebut diakui secara hukum dan dapat dijadikan bukti dalam persidangan. • Supaya catatan sesuai dengan standar hukum perlu aturan pencatatan : 1. Dokumentasi keperawatan yang dibuat memenuhi dan memahami dasar hukum terhadapkemungkinan tuntutan malpraktek keperawatan. 2. Catatan keperawatan memberikan informasi kondisi pasien secara tepat meliputi proses keperawatan yang diberikan, evaluasi berkala dan mencerminkan kewasp- adaan terhadap perburukan keadaan klien. 3. Memiliki catatan singkat komunikasi perawat dengan dokter dan intervensi perawatan yang telah dilakukan 4. Memperhatikan fakta-fakta secara tepat dan akurat mengenai penerapan proses keperawatan. Data tersebut mencakup anamnesis kesehatan, pengkajian data, diagnosis keperawatan, menentukan tujuan dan kriteriahasil, membuat rencana tindakan keparawatan, melaksanakan tindakankeperawatan, mengevaluasi hasil tindakan keperawatan, membubuhkan tanda tangan dan nama terang perawat yang melaksanakan, membuat catatan keperawatan, membuat resume keperawatan serta catatan pulang atau meninggal dunia. 5. Selalu memperhatikan situasi perawatan pasien dan mencatat secara rinci masalah kesehatan pasien terutama pada pasien yang memiliki masalah yang kompleks atau penyakit yang serius. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendokumentasian (Potter & Perry, 1989)
• Jangan menghapus dengan tip-ex atau mencoret
– coret tulisan yang salah terlihat seakan-akan perawat mencoba menyembunyikan informasi atau merusak catatan. • Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien & tenaga kes.lain, karena pernyataan tsb dapat digunakan sbg bukti perilaku yg tidak profesional atau askep yg tidak bermutu. Tulislah hanya uraian obyektif. • Koreksi semua kesalahan sesegera mungkin karena kesalahan menulis dapat diikuti dengan kesalahan tindakan. Pastikan bahwa informasi akurat. • Pastikan apa yang ditulis adalah fakta, jangan berspekulasi atau menulis perkiraan saja. • Jangan biarkan pada akhir catatan perawat kosong, karena orang lain dapat menambah informasi yg tidak benar. Buat garis horizontal sepanjang area yang kosong & bubuhkan tanda tangan di bawahnya. • Catatan harus dapat dibaca, ditulis dg tinta, menggunakan bahasa yang lugas. Tulisan yg tidak terbaca dapat disalahtafsirkan. • Jika anda mempertanyakan suatu instruksi, catat bahwa anda sedang mengklarifikasi karena jika perawat melakukan tindakan di luar batas kewenangan dapat dituntut. • Tulis untuk diri sendiri, jangan menulis untuk orang lain. Karena perawat bertanggungjawab & bertanggung gugat atas informasi yg ditulisnya. • Hindari penggunaan tulisan yang bersifat umum (kurang spesifik). Tulis secara lengkap, singkat, padat & obyektif. • Mulailah mencatat dokumentasi dg waktu & akhiri dengan tanda tangan. Pastikan urutan kejadian dicatat dengan benar & ditandatangani. Jangan tunggu sampai akhir giliran dinas baru mencatat perubahan penting yg terjadi beberapa jam lalu. ISU LEGAL DAN STANDAR PRAKTIK • Standar : Ukuran atau model terhadap sesuatu yg hampir sama.
• Standar Keperawatan : Suatu pernyataan yg menjelaskan kualitas, karakteristik, properti, atau performen yg diharapkan terhadap beberapa aspek praktik keperawatan.
• Perawat perlu standar dokumentasi sebagai
petunjuk & arah thd penyimpanan & teknik pencatatan yg benar, teknik pencatatan yang sistematis dan mudah diterapkan, agar tercapai catatan keperawatan yang akurat dan informasi yang bermanfaat. • Standar tanggung jawab individu profesional – menggambarkan tanggung jawab perawat dlm pendokumentasian praktik keperawatan berdasarkan proses keperawatan – meliputi kegiatan dokumentasi yg independen & interpenden • Standar tanggung jawab profesi Tanggung jawab profesi keperawatan dalam dokumentasi keperawatan : – menggunakan standar untuk pencatatan & penyimpanan – memberi masukan – melaksanakan kegiatan yg berhubungan dg praktik keperawatan & multi disiplin profesi keperawatan – memprioritaskan masalah & kebutuhan klien – memenuhi permintaan kelompok, tim akreditasi & masyarakat (konsumen) 10 Standar tindakan keperawatan menurut ANA (1973) • memberi pelayanan dg menghargai klien sbg mahluk hidup • melindungi hak pasien • mempertahankan kompetensi dlm tindakan kprwt • melindungi pt dari tindakan yang tidak etis & ilegal • menggunakan kemampuan individu • partisipasi dalam kegiatan riset jika hak responden dilindungi • meningkatkan kualitas keperawatan • mempromosikan kesehatan • partisipasi dalam kegiatan profesi keperawatan • menolak memberi persetujuan untuk promosi atau menjual produk komersial terhadap pelayanan. IMPLIKASI ETIK DOKUMENTASI Prinsip- prinsip dalam Etik :
• Justice asas keadilan
• Autonomy menentukan tindakan terhadap diri sendiri • Benefience asas manfaat • veracity asas kejujuran • fidelity asas komitmen, tindakan harus didasarkan pada tanggung jawab moral & profesi IMPLIKASI ETIK DOKUMENTASI
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan :
• Pandangan etik dokumentasi keperawatan Perawatan sangat kompleks & etis – bagaimana membina hubungan saling percaya dg pt – saat penentuan kematian – instruksi penghentian resusitasi + obat-obat pendukung – dukungan bagi pt yg menghadapi kematian
• Menjaga rahasia klien
Melakukan pencatatan harus hati-hati karena dijadikan jaminan kepercayaan • Moral perjanjian Merupakan suatu pertimbangan etik yg digunakan dalam melaksanakan dokumentasi keperawatan. Termasuk dalam moral perjanjian adalah etik perizinan, mencakup : – perizinan tidak langsung : saat pengambilan darah untuk pemeriksaan, pt langsung memberikan tangan
– perizinan langsung : pt dengan kemauannya sendiri datang ke
pelayanan kesehatan
– perizinan yg perlu pemberitahuan : sebelum menentukan
keputusan pt perlu diberikan penjelasan terlebih dulu. Misal : tindakan operasi Perizinan atau perjanjian yg sesuai dg standar dokumentasi harus memperhatikan hal-hal sbb • Surat perjanjian yg diterima dari pt diarsipkan pada tempat yg tepat & harus mencantumkan tanggal, waktu prosedur, tanda tangan yang lengkap & jelas, termasuk mencatat adanya penyakit alergi
• Jika persetujuan diberikan secara lisan (melalui telp.)
harus disaksikan & dicatat oleh dokter & perawat serta harus ada saksi lain.
• Catatan perkembangan harus memuat pernyataan-
pernyataan ttg : penjelasan yg telah diberikan , media yg digunakan, tanggal / jam surat persetujuan ditanda tangani Kewajiban moral perawat terhadap perizinan/ persetujuan: • mengetahui kegunaan dari perizinan • mengetahui masalah perizinan mengenai informasi • memberi pendapat sbg bahan penyelidikan perlindungan HAM • mengakui akan keadaan yg diperlukan antara perawat dg pasien terhadap kebutuhan • mengetahui kapan blanko perizinan diperlukan serta didapat sebagai perlindungan pasien.