Anda di halaman 1dari 18

Konservasi sumber

daya air (11)


Intrusi Air Laut
Intrusi Air Laut
 Proses masuknya air laut menggantikan air tawar
 Contoh beberapa tempat yg telah mengalami
intrusi air laut:
 Belanda
 USA
 Jakarta
 Aqifer yang telah terkontaminasi air laut menjadi
tidak dapat digunakan sebagai sumber air bersih
bagi air minum, industri.
 Upaya dekontaminasi memerlukan biaya yang
mahal
Bidang Kontak (interface) air laut
dan air tawar
 Apabila bidang kontak antara air laut
dan air tawar bergeser kearah darat
maka terjadi intrusi air laut.
 Bergesernya bidang kontak antara lain
disebabkan:
 Berkurangnya aliran air tawar yang menuju
kelaut, misal karena pemompaan air tawar
yang berlebihan,
 Menurunnya suplai air tawar kedalam
akifer karena sebab2 lain
 Posisi bidang kontak antara air tawar
dan air laut – gbr.
 Relasi Ghyben-Herszberg (awal abad ke 20)
menunjukan suatu hubungan antara densitas
air laut dan air tawar dalam menunjukan
letak bidang kontak air tawar dan air laut.
 Untuk memperkirakan kedalaman bidang
kontak dari permukaan air digunakan rumus:
Z = [ρt/(ρa – ρt)] ht
Dimana:
z = kedalaman permukaan bidang kontak (m)
ht= tinggi kolom air tawar diatas ttk yg
ditinjau (m)
ρt, ρa = densitas air tawar, air asin
 Bidang kontak air tawar dg air asin,
Ghyben-Herszberg
 Konsep hidrolis, Glover 1964
 Persamaan Glover (1964), koreksi
terhadap Relasi Ghyben-Herszberg
z2 =
 X = jarak permukaan rembesan
 Z = kedalaman permukaan pembatas
 q = debit akifer menuju kelaut per
satuan panjang pantai (m3/det/m)
 K = konduktivitas hidrolik akifer
(m/det)
 Dg asumsi densitas air tawar dan air laut 1
dan 1,025 g/cm3, pers diatas digunakan utk
memperkirakan lebar zona dimana air tawar
merembes ke laut. Dg substitusi z=0 dlm
pers. 9.4, diperoleh

Dimana
W = lebar bidang rembesan air tawar menuju
ke laut (m)
zo = kedalaman bidang kontak pada bibir
pantai, dg substitusi x=0 dalam pers. 9.4
 Asumsi densitas air tawar dan air laut
masing masing 1 dan 1,025 g/cm3, dan
substitusi z=0 maka diperoleh pers
untuk memperkirakan lebar zone
dimana air tawar merembes ke laut:
 Kedalaman Zo (kedalaman bidang
kontak pada bibir pantai dapat
diperoleh dg pers. Dibawah (substitusi
x=0)
Upconing
 Didaerah pesisir, air tawar seringkali
berada diatas air asin, terutama pada
akifer yg bersifat tidak tertekan
(phreatic aquifer)
 Ketebalan lapisan air tawar diatas air
asin tergantung pada bbrp faktor spt:
 Banyaknya curah hujan
 Besarnya aliran air tanah menuju kelaut
 Bila dilakukan pemompaan air tawar, posisi
bidang kontak dibawah pompa akan bergeser
keatas mendekati ujung pipa hisap pompa

 Pergesaran ini disebabkan oleh menurunnya


permukaan atau tekanan air akibat drawdawn

 Bidang kontak tsb akan membentuk kerucut


yang disebut sebagai upconing
 Schmorak dan Mercado (1969)
memperkirakan kenaikan bidang kontak
atau upconing yg terjadi sbb: (asumsi
aliran air tawar mendatar menuju
sumur)
 Zt = ketinggian puncak upconing (m)
pada saat t (detik), waktu yg dihitung
sejak awal pemompaan
 Q = debit pemompaan (m3/det)
 Kh dan Kv = konduktivitas hidrolik arah
mendatar dan vertikal (m/det)
 L = jarak antara ujung pipa hisap
pompa dengan bidang kontak sebelum
pemompaan dimulai (m)
 Untuk waktu yg tidak terhingga,
perubahan permukaan piezometrik
dianggap konstan atau telah tercapai
keseimbangan, ketinggian upconing air
asin dalam kondisi keseimbangan
adalah:
 Persamaan diatas umumnya sesuai dengan
hasilobservasi lapangan untuk ketinggian
upconing 0,4 – 0,6 L
 Lebih dari nilai tsb. Ada kemungkinan terjadi
ketidak stabilan upconing (posisi puncak
upconing tdk stabil), air asin dapat masuk
kedalam sumur setiap saat.
 Penentuan debit pengambilan yg aman perlu
memperhitungkan ketinggian upconing yg
mungkin terjadi, sehingga masuknya air asin
kedalam sumur dapat dicegah

Anda mungkin juga menyukai