Anda di halaman 1dari 10

MATERIAL LOGAM

Oleh:
ARIS BUNTORO

HYATT - Yogyakarta
28 Juni - 02 Juli 2004
PENDAHULUAN

 Logam termasuk dalam disiplin ilmu


metalurgi.
 Metelurgi adalah cara menambang bijih
logam, mengolahnya sampai membuat
barang setengah jadi, mis: ingot besi
spon kemudian dibuat billet dan slab.
 Dari billet dan dan slab tersebut dibuat
barang setengah jadi, mis: baja beton,
baja siku, baja kanal, baja pelat, dsb.
Selanjutnya dibuat barang jadi, a.l.:
peralatan industri migas dan tambang.
PENGELOMPKAN METALURGI

 Metalurgi Ekstraktif/Kimia :
Mempelajari tentang bijih besi, dibuat
konsentrat, selanjutnya dilebur menjadi
ingot dan dimurnikan dgn proses
elektrolisa untuk bahan baku logam
 Metalurgi Mekanik :
Mempejari teantang sifat mekanik
(tarik, regang, dsb.) setelah proses
pembentukan.
 Metalurgi Fisik :
Mempelajari berat jenis, daya hantar
listrik dan panas, sifat magnet, struktur
mikro logam
PENGELOMPOKAN LOGAM
SECARA KOMERSIAL

 LOGAM FERO :
Adalah besi dengan paduannya yang
sangat banyak dan digunakan untuk
kebutuhan manusia, pada umumnya
disebut BAJA.

 LOGAM NON FERO :


Dikelompokkan menjadi : logam berat,
logam ringan. Logam mulia, logam
minor, kelompok wolfram, kelompok
radioaktif, dan logam re-earth.
LOGAM SEBAGAI MATERIAL
KONSTRUKSI

 Karena sifat logam yang mudah diatur,


maka penggunaannya sangat
bervariasi, a.l. : sebagai baja konstruksi
yang dapat dibuat secara masal, dan
dapat digunakan untuk berbagai
macam konstruksi, seperti :
perminyakan, tambang, bangunan,
jembatan, mesin, ketel, dsb.
SIFAT LOGAM

 Pada umumnya logam berwarna


mengkilat, dan dalam larutan bersifat
ion positip. Larutan logam jika
dielektrolisa selalu mengendap pada
katoda sambil menerima elektron
 Konduktivitas listrik dan panas sangat
baik, sehingga logam dengan
paduannya dapat dibuat beraabagai
kekuatan yang kemampuannya
bermacam-macam dan dapat dipilih
untuk suatu jenis konstruksi tertentu.
PADUAN LOGAM

Logam dapat dipadukan dengan logam lain dan


bukan logam, sehingga mempunyai sifat yang
lebih baik dari logam aslinya, contoh:
 Baja Karbon, mempunyai sifat yang jauh
lebih baik dari besinya sendiri, karena
dapat dibuat lebih keras, lebih kuat, lebih
kaku, dsb.
 Perunggu Cu-Sn, lebih baik dari tembaga,
karena lebih tahan korosi, lebih kuat dan
tangguh, lebih keras sehingga aplikasinya
lebih banyak dari tembaga.
KONSTRUKSI BAJA &
LINGKUNGAN
Setiap konstruksi selalu dipengaruhi oleh
lingkungan, antara lain:
 Gaya yang bekerja, gaya yang bekerja pada
lingkungan harus lebih kecil dari kekuatan
baja dan konstruksinya.
 Temperatur, kekuatan logam akan berkurang
dengan naiknya temperatur, maka harus
dipilih materaial yang sesuai, sehingga
temperatur lingkungan lebih rendah dari
temperatur lunaknya.
 Air, merupakan larutan elektrolit yang dapat
mempercepat proses korosi
KOROSI

 Pada umunya logam ditemukan di alam


sebagai oksida atau sulfida, dan dengan
proses pemurnian akan diperoleh logam
murni
 Untuk proses pemurnian diperlukan energi
yang besar, dan energi tersebut akan tetap
tersimpan didalam logam dan dapat
mengembalikan logam ke bentuk aslinya ke
tingkat energi yang terendah (terkorosi)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
adalah: komposisi air, komposisi logam, dan
kondisi.
JENIS-JENIS KOROSI

 Bimetallic (Galvanic) Corrosion , terjadi jika


dua logam yang berbeda dihubungkan dalam
air, maka logam yang reaktif akan terkorosi.
 Carbon Dioxide Corrosion, terjadi jika CO2
larut dalam air memebentuk asam karbonat,
sehingga cenderung mengkorosi baja.
 Hydrogen Sulfide Corrosion, gas H2S yang
terlarut dalam air menyebabkan air menjadi
korosif.
 Oxigen Corrosion
 Concentration Cell Corrosion
 Erosion Corrosion

Anda mungkin juga menyukai