Anda di halaman 1dari 38

Richa Noprianty

Mengapa Perlu Metode


Penugasan ?
Derajat
Kesehatan

Askep
Perawat Profesional
Pasien

Kepuasa
n
METODE
PENUGASAN

2
Manajemen Asuhan Keperawatan
Profesional
 Model Pelayanan untuk memberikan
asuhan kepada masyarakat secara
optimal yang dapat meningkatkan kualitas
hidup masyarakat
Tingkat
ketergantungan
pasien
Memberikan
kepuasan Costly –
kerja bagi effective
pelaksananya
Kriteria
Pemilihan
Model

Jumlah & Kualitas


kwalitas asuhan &
pelaksana kepuasan
asuhan konsumen
4
Jenis MAKP
1. Metode Kasus / Case method
2. Metode Fungsional / Function Method
3. Metode Tim
4. Metode Primer
5. Case Management
1. Metode Kasus

 Perawat bertanggung jawab thd asuhan dan observasi


pd pasien tertentu, ex: pasien isolasi, ICU
 Rasio perawat : pasien = 1:1.
 Sistem evaluasi menjadi lebih mudah.
 PJ = belum dpt diidentifikasi; manajer keperawatan.
 Perlu tenaga banyak yg punya kemampuan dasar sama.
 Dibutuhkan level kompetensi yang tinggi dari
pelaksana asuhan
Case Method of Patient care for an
8-hour shift

Patient

Nurse 8 hour
Metode Kasus
Kelebihan :
 Perawat lebih memahami Kekurangan :
kasus per kasus  Belum dapatnya
 Sederhana dan langsung diidentifikasi perawat
 Garis pertanggung penanngung jawab
jawaban jelas  Perlu tenaga yang cukup
 Kebutuhan pasien cepat banyak dan mempunyai
terpenuhi kemampuan dasar yang
sama
 Memudahkan
perencanaan tugas  Tidak dapat dikerjakan
perawat non profesional
2. Metode Fungsional

Dibutuhkan : uraian
Orientasi pada jenis Pendekatan ini kerja, protap jelas,
tugas tertentu efisien , dalam arti :
kontrol terstruktur

• Semua jenis pekerjaan


akan terkelola dan
terkontrol
• Waktu pengerjaan lebih
singkat
• Seseorang dengan jenis
tugas tertentu untuk
jangka waktu lama
akan menjadi sangat
trampil terhadap tugas
tsb

9
Functional…..

Charge Nurse

RN NA
LVN RN NA

Treatments Hygiene
PO Meds IV Meds Vital Signs
adminssion Supplies

Unit of 30 Patients
Functional…….
Keuntungan
a. Trampil utk tugas tertentu
b. Mudah memperoleh
Kerugian
“kepuasan kerja” tugas a. Yankep terpilah-pilah
selesai
b. Proses kep sulit
c. Kekurangan staf ahli dapat dilaksanakan
diganti dgn perawat
terampil yg segera dapat c. Selesai tugas perawat
dilatih cenderung melakukan
d. Memudahkan utk peserta tugas non keperawatan
didik yg belajar ketrampilan d. Perawat hanya melihat
tugas sbg ketrampilan
semata
Hal – hal yang harus
dipertimbangkan
 Pendekatan fungsional lebih menekankan
teknik – proseduril, TIDAK memperhatikan
keberadaan klien secara utuh dan unik
 Pelayanan terfragmentasi, kesinambungan
asuhan tidak terjamin
 Ada kemungkinan, jenis tugas tertentu tidak
teridentifikasi sehingga luput dari perhatian staf

12
3. Metode Tim

o Menggunakan tim yg tdd anggota yg berbeda-beda dlm


memberikan askep thd sekelompok pasien.
o Perawat dibagi mjd bbrp tim yg tdd tenaga profesional,
teknikal, dan pembantu dlm 1 klp kecil yg slg membantu.
o PJ = ketua tim
o Perawat : pasien = 1 : 6 – 8 pasien
o Memungkinkan yankep yg menyeluruh; komunikasi antar
tim – konferensi yg membutuhkan waktu.
Tugas Kepala Ruang

 Planning
Menunjuk ketua tim yg akan bertugas.
 Organizing
Membuat rincian tugas masing2 tim &
rentang kendali
 Directing
Meningkatkan kolaborasi
 Controlling
Mengawasi askep yg diberikan -
inspeksi, cek dokumentasi & evaluasi
Tugas Ketua Tim

1. Membuat perencanaan
2. Membuat penugasan, supervisi, dan
evaluasi
3. Mengenal/mengetahui kondisi pasien &
dapat menilai tingkat kebutuhan pasien
4. Mengembangkan kemampuan anggota
5. Memimpin konferensi (pre-post
conference)
Tugas Anggota Tim

a. Memberikan asuhan keperawatan pd


pasien di bawah tanggung jawabnya
b. Kerja sama dg anggota tim dan antar
tim
c. Membuat laporan asuhan
keperawatan
Keuntungan Kerugian
 Memfasilitasi yankep  Ketua tim menghabiskan
komprehensif banyak waktu untuk koordinasi
 Memungkinkan penerapan dan supervisi anggota tim
proses kep  menimbulkan fragmentasi
 Konflik dpt dikurangi mll pre- keperawatan bila tidak
conference diimplementasikan total
 Proses belajar dlm tim hub  Rapat tim membutuhkan waktu
interpersonal
 Perawat yang belum trampil
 Meningkatkan kemampuan dan belum berpengalaman
anggota tim secara efektif. selalu tergantung staf,
 Peningkatan kerja sama dan berlindung kepada anggota tim
komunikasi antar tim yang mampu
 Kualitas askep yang dapat  Akontabilitas dari tim menjadi
dipertanggungjawabkan kabur.
Team Nursing

Charge Nurse
RN

Team Team
Leader RN Leader RN

RN LVN NA RN LVN NA

Group of Group of
Patients Patients
4. Model Primer

 Perawat bertanggung jawab penuh 24 jam thd askep


pasien mulai dari pasien masuk – keluar RS.
 PJ = perawat primer
 Ratio perawat : klien = 1 : 4 – 6 klien
 Bertanggung jwb thd kondisi klien, semua kebutuhan &
koordinasi dgn tim kes lain
 pada saat tidak bertugas PN lain bertindak sbg associate
PN yg libur/tdk jaga
Tugas Perawat Primer

 Mengkaji kebutuhan pasien


 Membuat renpra
 Melaksanakan renpra
 Kolaborasi dg pihak yg berkaitan dg
renpra
 Mengevaluasi askep yg diberikan
 Membuat discharge planning
 Melakukan rujukan
 Membuat jadwal perjanjian klinis
 Mengadakan home visit
Peran Kepala Ruang

 Konsultan & pengendali mutu


 Menyusun jadwal dinas
 Memberi penugasan pd perawat
asisten
 Mengevaluasi kinerja PP & PA
Primary Nursing

Patient

Total patient care


24 Hr/day

Communicate Consults with


with supervisors PRIMARY NURSE physician or other
healthcare providers

Associate (days) when Associate (evenings) Associate (nights)


primary nurse is not when primary nurse is when primary nurse is
available not available not available
Keuntungan
Increased
communication with
physician & other Autonomy
healthcare providers Primary Nurse

++++++
Increase patient rapport ++++++ Motivation
++++++
++++

Work with professional Advantages Holistic Care


staff
Kerugian

Costly for the RN may not wait


agency 24-hour
Primary Nurse
responsibility

-------
------- RN may be
------- inexperienced &
lack of autonomy
Disadvantages
Communication channels regarding patient care

Physician

Patient
Head Nurse

Team Leader
Primary Primary
Nurse Physician

Team
Member
Primary Nursing
25 Team Nursing
5. CASE MANAGEMENT

 integrasilayanan kesehatan untuk


klien/pasien secara individu atau kelompok
 Team multidisiplin  tanggung jawab
secara kolaboratif dalam :
 Kajian kebutuhan Klien
 Menetapkan Rencana Tindakan – Implementasi
– Evaluasi
Dari saat Pasien diterima, dirujuk dan atau
dipulangkan

26
Dalam Case Management

 Diperlukan :
1. Case manager
untuk menjalankan fungsi koordinasi dan
kolaborasi
2. Critical/Clinical pathway
Panduan alur penanganan pasien secara
terintegrasi mis : CP pasien dengan Gaduh gelisah
etc

27
Case Management

Nursing Administration

Medical Pediatric OB Nurse Trauma


Nurse Case Nurse Case Case Nurse Care
Managers Managers Managers Managers

All All All


All OB
Medical Pediatric Trauma
Patients
Patients Patients Patients
MPKP

Model Tg Jawab
Pelayanan Fragmentasi perawat 

MPKP

Sitorus (1998)
Tujuan Pengembangan MPKP
 Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
melalui penataan sistem pemberian asuhan
keperawatan baik struktur, proses dan nilai-
nilai yang diyakini dalam pemberian asuhan
keperawatan
Pengertian MPKP
 Sistem (struktur, proses dan nilai-nilai
profesional) yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan keperawatan
tersebut.
Jenis MPKP
Spesialis dan Doktoral
keperawatan  Riset

Tenaga Spesialis Keperawatan


sbg Konsultan,  Bimbingan
Riset
I Sp : 10 PP

Karu dan Ka Tim  Ners


 Metode Tim Primer

Semua Tenaga minimal D3


Keperawatan
Metode Modifikasi Keperawatan
Primer
1. primer  asuhan berkesinambungan 
tanggung jawab & tanggung gugat;
2. satu orang perawat profesional  perawat
primer
3. Dalam Kep Primer  hubungan profesional
dapat ditingkatkan  profesi lain memahami
kondisi klien secara detail sehingga mampu
melakukan hubungan kolaborasi secara
optimal;
4. Metode keperawatan primer tidak digunakan
secara murni karena  butuh jumlah Ners >>
5. Ketika jenis Tenaga berbeda  metode tim
penting  perawat dengan kemampuan yang
lebih tinggi dapat mengarahkan dan
membimbing perawat lain dibawah tanggung
jawabnya.
6. Metode tim tidak digunakan secara murni 
tanggung jawab asuhan keperawatan
terfragmentasi pada berbagai anggota tim,
sehingga sukar menunjukkan akuntabilitas
tenaga keperawatan.
Penghargaan Hubungan
karir Profesional
(compensatory (professional
rewards ) relationship)

Pendekatan Sistem
Manajemen pemberian
(Management asuhan pasien
Approach ) (patient care
PILAR delivery system )

MPKP
KASUS

Sebuah Ruang Rawat Inap X diketahui memiliki kapasitas


tempat tidur sebanyak 30 dengan BOR 90%. Ruang
tersebut merawat pasien dengan penyakit dalam seperti
jantung, paru-paru, dan digestive. Total perawat yang
bertugas pada sif pagi adalah 16 orang, termasuk kepala
ruang. Adapun total pasien yang dirawat saat itu adalah 30
orang.
Bila anda adalah seorang kepala ruang tersebut:
1. Bagaimana cara anda membagi tugas kepada para
perawat yang berdinas saat itu agar asuhan keperawatan
yang diberikan menjadi efektif & efisien?
2. Jelaskan mengapa anda memilih metode tersebut?
3. Model asuhan apa yang akan anda lakukan pada kondisi
tersebut diatas?

Anda mungkin juga menyukai