Anda di halaman 1dari 35

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RS SYAFIRA – PEKANBARU

Nomor : 198/SK/DIR/V/2015

Tentang

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA

RUMAH SAKIT SYAFIRA PEKANBARU

Menimbang:

1. Bahwa seluruh staf bertanggung jawab melindungi dan mengedepankan hak pasien dan
keluarga
2. Bahwa rumah sakit syafira pekanbaru menghormati hak pasien
3. Bahwa hak pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak dirumah
sakit, stafnya serta pasien dan keluarganya.

Mengingat :

1. Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan


2. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
4. Peraturan menteri kesehatan republic Indonesia No. 920/MenKes/Per/XII/1986, Tentang
Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta dibidang Medik, Jo. Peraturan Menteri kesehatan
Republik Indonesia No 084/MenKes/Per/II/1990, tentang perubahan atas peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.920/MenKes/Per/XII/1986
5. Surat keputusan Menteri kesehatan Nomor 659/MenKes/Per/VIII/2009 tentang Rumah
Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
6. Peraturan menteri kesehatan no 340/MenKes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah
Sakit
7. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medic Departemen Kesehatan Republic
Indonesia No.HK.00.06.3.5.5797 tentang petunjuk pelaksanaan upaya pelayanan
kesehatan swasta dibidang Medim Spesialistik

MEMUTUSKAN

Menetapkan:

KESATU : Keputusan Direktur RS Syafira Pekanbaru tentang Hak Pasien Dan Keluarga

KEDUA : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan
perbaikan seperlunya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau
kekurangan didalam keputusan ini ditetapkan

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 13 Mei 2015
Direktur Rumah Sakit Syafira

Dr. Irana Oktavia


Lampiran
Keputusan direktur Rumah Sakit Syafira
Nomor : 198/SK/DIR/V/2015
Tanggal : 13 Mei 2015

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA

RUMAH SAKIT SYAFIRA PEKANBARU

I. PENGERTIAN
Hak pasien
Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu
Kewajiban
Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu
badan hukum
Pasien
Penerima jasa pelayanan kesehatan dirumah sakit, baik dalam keadaan sehat maupun
sakit
Dokter
Tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit mencakup dokter
dan dokter gigi
Rumah sakit
Yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan
untuk pendidikan tenaga dan penelitian
II. TUJUAN
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kesehatan yang akan diberikan pada pasien
2. Meningkatkan partisipasi pasien dan keluarga dalam rencana tatalaksana
3. Agar pasien dan keluarganya mendapatkan informasi yang tepat dan akurat
4. Memperoleh izin dari pasien dan keluarga dalam proses perawatan dan
pengobatan

III. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
A. Kebijakan tentang hak pasien dan keluarga
Menurut pasal 32 Undang-undang Nomor 44 tahun2009 tentang rumah sakit
yaitu:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
dirumah sakit
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. Memperoleh layanan yang manusiawi,adil,jujur dan tanpa diskriminasi
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya sesuai
dengan peraturan yang berlaku dirumah sakit syafira
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
sesuai yang mempunyai surat izin praktek baik didalm maupun diluar rumah
sakit
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit termasuk data-dat medisnya
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnose dan tata cara tindakan
medis,tujuan tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaan yang dianutnya
selam itu tidak mengganggu pasien lainnya
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
15. Mengajukan usul, saran perbaikan atas prilaku rumah sakit terhadap dirinya
16. Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya
17. Menggugat atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana
18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak atau elektronik

B. Kebijakan pelayanan sesuai kebutuhan privasi pasien


Privasi pasien adalah hak pasien yang perlu dilindungi dan dijaga selama dalam
rumah sakit.
Undang-undang No. 29 Tahun 2004 adanya kewajiban merahasiakan segala
sesuatu yang diketahui tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal
dunia.
Informasi tentang identitas pasien, diagnose, riwayat pemeriksaan dan riwayat
pengobatan dapat dibuka dalam hal:
a. Untuk kepentingan kesehatan
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hokum dalam rangka penegakan
hukum atas permintaan pengadilan
c. Permintaan persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan

C. Kebijakan rumah sakit tentang upaya perlindungan harta milik pasien


Perlindungan harta milik pasien adalah proses menjaga atau perbuatan untuk
melindungi harta benda, berlaku untuk pasien yang dirawat ianp dimana dalam
hal ini pasien mengenakan perhiasan atau barang berharga lainnya dan sedang
dalam kondisi akan dilakukan tindakan pelayanan medis

D. Kebijakan perlindungan terhadap kekerasan fisik


Kelompok beresiko yang terutama menjadi tanggung jawab adalah pasien bayi,
anak, manula, yang kurang/tidak mampu melindungi dirinya sendiri
Langkah-langkah untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik, terdiri dari
1. Rumah sakit mengidentifikasi kelompok yang beresiko
2. Rumah sakit memeriksa individu yang tidak memiliki identitas
3. Rumah sakit memonitoring lokasi terpencil atau terisolasi

E. Kebijakan komunikasi efektif untuk mendorong keterlibatan pasien dan


keluarganya dalam proses pelayanan

F. Kebijakan memperoleh second opinion didalam atau diluar rumah sakit


1. Second opinion merupakan hak dasar pasien yang diatur dalam peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku
2. Rumah sakit wajib memberi peluang dan memfasilitasi baik secara
administrasimaupun kelengkapan dokumen yang dibutuhkan pasien dalam
mendapatkanhak second opinion
3. Rumah sakit menyediakan kelengkapan adminiustrasi untuk keperluan
permintaan second opinion dari pasien atau keluarga yang sah menurut hukum
G. Kebijakan persetujuan tindakan kedokteran
Ketentuan umum
1. Persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang diberikan oleh
pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan
terhadap pasien
2. Keluarga terdekat adalah suami/istri, ayah/ibu kandung, anak-anak kandung
yg sudah 18 tahun atau saudara-saudara kandung

Persetujuan
1. Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien harus
mendapat persetujuan
2. Persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan
3. Persetujuan diberikan setelah pasien mendapatkan penjelasan yang diperlukan
tentang perlunya tindakan kedokteran dilakukan
4. Setiap tindakan kedokteran yang mengandung resiko tinggi harus memperoleh
persetujuan tertulis yang ditanda tangani oleh yang berhak memberikan
persetujuan

Penjelasan
1. Penjelasan tentang tindakan kedokteran harus diberikan langsung baik diminta
maupun tidak diminta
2. Jika pasien anak-anak atau pasien tidak sadar penjelasan diberikan kepada
keluarga atau pengantar
H. Kebijakan tentang identifikasi nilai-nilai kepercayaan pasien dalam
pelayanan
Suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau
pegangan yang mengharah pada sikap atau perilaku seseorang dan menerima
dengan senang atas pelayanan yang diberikan yang bertujuan memberikan
penghargaan, kreatifitas dan kepedulian.

I. Kebijakan pemberian informasi termasuk rencana pengobatan


Tujuan:
1. Memahami bagaimana cara proses melakukan informasi agar dapat berjalan
dengan lancer sesuai dengan prosedur yang ada
2. Agar pasien dan keluarga berpartisipasi dalam keputusan perawatan dan
proses perawatan sehingga dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat

J. Kebijakan penetapan DPJP


1. Setiap pasien dirumah sakit syafira berhak mendapatkan pelayanan dari
seseorang DPJP
2. Setiap pasien yang dilayani oleh oleh 1 dokter maka dokter tersebut adalah
DPJP
3. Setiap pasien dirumah sakit syafira yang dilayani lebih dari seorang dokter
spesialis berbeda maka DPJP nya lebih dari satu orang, dan doketr yang
menangani kasus utama adalah DPJP

K. Kebijakan penjelasan dan persetujuan umum (general consent)


Persetujuan yang diberikan pasaien dan keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap menngenai pelayanan kesehatan yang akan dilakukan
terhadap pasien terkait dengan proses pemeriksaan, perawatan dan pengobatan
L. Kebijakan informed consent
Adalah persetujhuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau
keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan kedokteran yang akan dilakukan.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 13 Mei 2015
Direktur Rumah Sakit Syafira

Dr. Irana Oktavia


SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RS SYAFIRA - PEKANBARU
Nomor : 004/SK/DIR/III/2015

Tentang
KEBIJAKAN TENTANG KEIKUT SERTAAN
PASIEN DALAM PENELITIAN KLINIS
DAN
KEBIJAKAN TENTANG PELAYANAN
DONASI DAN TRANSPLANTASI ORGAN

Menimbang :

a. Guna memenuhi kebutuhan pelayanan Rumah Sakit Syafira yang


bermutu dan professional.

b. Guna melindungi pasien dari pengobatan yang tidak efektif dan efesien

Mengingat :

a. Peraturan Menteri Kesehatan No. : 14/ KEMENKES/2009 & UU No. 44


Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

b. SK Direktur RS. Syafira No. : 004/SK/DIR/III/2015


MEMUTUSKAN
Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SYAFIRA


PEKANBARU BAHWA RUMAH SAKIT SYAFIRA
PEKANBARU TIDAK MENGADAKAN PENELITIAN
MAUPUN DONASI/TRANSPLANTASI ORGAN.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan nya, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 19 Maret 2014
Direktur Rumah Sakit Syafira

dr. Irana Oktavia


TGL : Jumat, 13 maret 2015
AGENDA RAPAT : - Sosialisasi Persetujuan & Penolakan Tindakan Kedokteran
- Sosialisasi formulir Informed Consern
- Sosialisasi Persetujuan Pemberian Informasi
- sosialisasi tentang hak pasien dan keluarga
PESERTA RAPAT : :............... ORANG ( Daftar peserta rapat terlampir )

NOTULEN RAPAT

NO TOPIK RISALAH
1. Form informed consern mensosialisasikan form
informed consern kepada
perawat dan dokter jaga

dokter jaga, perawat, DPJP


menjelaskan apa tindakan
yang akan dilakukan

apa bila pasien sudah meng


etahui dan mengerti dengan
informasi yang dijelaska
minta pasien untuk
tanda tangan

2. Sosialisasi Persetujuan & Penolakan sosialisasi ke semua perawat


tindakan kedokteran dan dokter jaga, form
persetujuan atau penolakan
harus di isi dan di tanda
tangani pasien atau keluarga

apa bila dokter sudah menje


laskan dan pasien/keluarga
mengerti, baru diberikan
form persetujuan apa kah pa
sien bersedia atau menolak
tindakan yang akan diberikan
dengan menanda tangani
form tersebut

3. Sosialisasi Persetujuan Pemberian sosialisasi kepada perawat


informasi tentang hak pasien kepada
siapa pasien mau memberi
informasi mengenai penyakit
nya secara tertulis

dengan adanya form ini pera


wat harus berhati-hati kepa
da siapa memberikaaninfor
masi.
dan form di simpan di file
pasien

4. sosialisasi tentang hak pasien dan sosialisasi kepada karyawan


keluarga tentang 18 hak pasien
dan keluarga
untuk pasien RI & RJ

jika pasien rawat inap pendaftaran


menjelaskan tentang hak nya

Dibuat Oleh,
Penolakan Tindakan Kedokteran
med Consern
emberian Informasi
sien dan keluarga
peserta rapat terlampir )

DEADLINE PIC / PEMBICARA


Juni 2015 Dr. Dedi Agusmar
EVALUASI / TINDAK LANJUT
Masih banyak dokter DPJP yang belum menjelaskan
informed consern pada pasien, dikarenakan
keterbatasan waktu

form masih kurang berjalan diruangan di karenakan,


keterbatasan tenaga keperawatan

akan di sesosialisasi ulang 3 bulan mendatang

form sudah berjalan di semua ruangan, tapi form


belum terisi lengkap oleh perawat

akan di sesosialisasi ulang 3 bulan mendatang

form masih kurang berjalan di ruangan


karna pasien jarang mengisi

akan di sesosialisasi ulang 3 bulan mendatang


di bagian informasi masih kurang berjalan
untuk menjelaskan 18 hak pasien dan keluarga

perawat masih kurang memahami apa saja 18 hpk

akan di sesosialisasi ulang 3 bulan mendatang

Diketahui Oleh,
TGL o : Jumat, 20 maret 2015
AGENDA RAPAT : - Sosialisasi Komplain Pasien / Keluarga
- Sosialisasi formulir Privasi Pasien
- Sosialisasi General Konsent
- Sosialisasi Form Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
PESERTA RAPAT : :............... ORANG ( Daftar peserta rapat terlampir )

NOTULEN RAPAT

NO TOPIK RISALAH
1. Sosialisasi Komplain Pasien / Keluarga sosialisasi kepada karyawan
tentang pengisian form
komplain

menjelaskan alur penyelesa


ian komplen

setiap blangko komplain yg


ada dan sudah di selesaikan
disimpan oleh pihak
humas

2. sosialisasi formulir privasi pasien sosialisasi tentang pengisian


formulir mengenai privasi
pasien

sosialisasi tentang apa saja privasi


pasien yang harus dijaga

3. Sosialisasi General Konsent sosialisasi kepada pihak admission


rawat inap tentang pengisian
general konsent
dan harus di jelaskan tentang
hak pasien dan keluarga
selama pasien dirawat

4. Sosialisasi Form Pasien Pulang Atas menjelaskan kepada perawat


Permintaan Sendiri jika ada pasien minta pulang
atas permintaan sendiri
harus mengisi form

dan di tanda tangani oleh keluarga


pasien
Dibuat Oleh,
ien / Keluarga

Pulang Atas Permintaan Sendiri


r peserta rapat terlampir )

DATE LINE PIC / PEMBICARA


juni 2015 dr. Dedi Agusmar
EVALUASI / TINDAK LANJUT
form sudah berjalan di ruangan

alur penyelesaian komplain jg sudah di pahami


petugas rumah sakit

pasien cukup memahami cara pengisian dan


apa saja privasi pasien yang harus di jaga

akan dilakukan sosialisasi ulang 3 bulan akan datang

admission masih belum terlalu menjelaskan kepada


pasien.

akan dilakukan sosialisasi ulang 3 bulan akan datang

form sudah berjalan di ruangan

akan dilakukan sosialisasi ulang 3 bulan akan datang


Diketahui Oleh,
TGL : Jumat, 27 maret 2015
AGENDA RAPAT : - Sosialisasi Formulir Persetujuan Permintaan Pendapat lain Second Opinion
- Sosialisasi Pelayanan Kerohanian
- Sosialisasi form DNR
- Sosialisasi Form Permintaan DNR
PESERTA RAPAT : :............... ORANG ( Daftar peserta rapat terlampir )

NOTULEN RAPAT

NO TOPIK RISALAH
1. sosialisasi tentang second opinion sosialisasi second opinion tentang penyakit pasien
secara internal maupun eksternal dengan ke ilmuan
yang sama

menjelaskan kepada perawat jika ada pasien


yang minta second opinion maka wajib mengisi
form

2. Sosialisasi Pelayanan Kerohanian sosialisasi kepada perawat tentang cara pengisian


form pelayanan kerohanian

menjelaskan alur bagai mana pelayanan kerohanian

3. Sosialisasi form DNR menjelaskan tentang cara pengisian form DNR


yang telah di jelaskan DPJP kepada keluarga pasien

4. Sosialisasi Form Permintaan DNR menjelaskan kepada perawat apa bila ada pasien
atau keluarga yang mememinta DNR harus mengisi
form
dan di tanda tanganioleh keluarga

Dibuat Oleh,
Pendapat lain Second Opinion

DATE LINE PIC / PEMBICARA


juni 2015 dr. Dedi Agusmar
EVALUASI / TINDAK LANJUT
form sudahn ada berjalan diruangan
pengisian form masih ada yang belum lengkap

akan dilakukan sosialisasi ulang 3 bulan akan datang

form masih belum terlalu berjalan di karenakan


sedikitnya permintaan pasien untuk pelayanan
kerohanian

form masih belum ada berjalan karna jarang nya


DNR

form masih belum berjalan karna kurang nya permintaan di ruangan

Diketahui Oleh,
TGL : Jumat, 12 juni 2015
AGENDA RAPAT : - Sosialisasi Formulir Persetujuan Permintaan Pendapat lain Seco
- Sosialisasi Pelayanan Kerohanian
- Sosialisasi form DNR
- Sosialisasi Form Permintaan DNR
- Sosialisasi Komplain Pasien / Keluarga
- Sosialisasi formulir Privasi Pasien
PESERTA RAPAT : :............... ORANG ( Daftar peserta rapat terlampir )

NOTULEN RAPAT

NO TOPIK RISALAH
sosialisasi ulang tentang : mengulang kembali tentang form-
- second opinion form yang sudah di sosialisasi
- pelayanan kerohanian sebelum nya
- permintaan DNR
- DNR menindaklanjuti permasalahan
- komplain pasien / keluarga yang ada dilapangan
- privasi pasien

Dibuat Oleh,
tujuan Permintaan Pendapat lain Second Opinion

n / Keluarga

peserta rapat terlampir )

DATE LINE PIC / PEMBICARA


dr. Dedi Agusmar
EVALUASI / TINDAK LANJUT
masih ada form yang tidak lengkap karna keterba
tasan waktu dan tenaga

meminta DPJP untuk mengisi form

evaluasi berkala

Diketahui Oleh,
TGL : Jumat, 19 juni 2015
AGENDA RAPAT : - Sosialisasi Persetujuan & Penolakan Tindakan Kedokteran
- Sosialisasi formulir Informed Consern
- Sosialisasi Persetujuan Pemberian Informasi
- Sosialisasi General Konsent
- Sosialisasi Form Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri
PESERTA RAPAT : :............... ORANG ( Daftar peserta rapat terlampir )

NOTULEN RAPAT

NO TOPIK RISALAH
sosialisasi ulang tentang : mengulang kembali tentang cara pengisian
- informed consern form
- persetujuan dan penolakan tindakan
kedokteran mengingatkan kembali perawat dan dokter
- pemberian informasi tentang informed consent
-general konsent
- PAPS
Dibuat Oleh,
Tindakan Kedokteran

Permintaan Sendiri
at terlampir )

DEADLINE PIC / PEMBICARA


dr. Dedi Agusmar
EVALUASI / TINDAK LANJUT
masih ada form yang tidak lengkap karna keterba
tasan waktu dan tenaga

meminta DPJP untuk mengisi form

evaluasi berkala
Diketahui Oleh,

Anda mungkin juga menyukai