Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

UVEITIS ANTERIOR
Pembimbing
dr.Bambang Herwindu, Sp.M

Oleh
Maria Aprilla Weking / 11.2019.018

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN


MATA
PERIODE 25 NOVEMBER – 28 DESEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UKRIDA
2019
PENDAHULUAN
 Latar Belakang

Uveitis  peradangan atau inflamasi


yang terjadi pada lapisan traktus
uvealis (vaskularisasi bola mata)
Dapat menimbulkan kebutaan

Peradangan  bagian depan jaringan uvea atau iris iritis.


Peradangan Bagian badan tengah/corpus siliaris siklitis.

Iritis & siklitis  iridosiklitis (uveitis anterior)  75%

Peradangan lapisan koroid  uveitis posterior atau koroiditis


ANATOMI UVEA
Uvea atau traktus uvealis merupakan
lapisan vaskular di dalam bola mata
yang terdiri atas iris, badan siliar,
dan koroid.
ANATOMI UVEA
 A. Iris
 Iris  bagian tengah iris pupil  untuk
mengatur besarnya sinar yang masuk mata.
 Iris  2 musculus mengatur pupil  Musculus
dilatator pupil (melebarkan pupil) dan Musculus
sfingter pupil (mengecilkan pupil)
ANATOMI UVEA
 B. Korpus Siliaris

 Otot-otot siliar  akomodasi.


 Badan siliar menghasilkan humor akuos.
ANATOMI UVEA
 C. Koroid

 Bagian posterior dari uvea yang terletak antara


retina dan sklera.
 Sebagai pemasok nutrisi pada lapisan luar retina

 Koroid adalah jaringan vascular yang terdiri atas


anyaman pembuluh darah.
UVEITIS ANTERIOR
 Definisi
Uveitis anterior adalah inflamasi di iris dan badan siliar.
Inflamasi meliputi iris dan badan siliar maka disebut iridosiklitis.
Uveitis anterior dapat terjadi akibat kelainan sistemik seperti
spondiloartropati, artritis idiopatik juvenile, sindrom uveitis fuchs,
colitis ulseratif, penyakit chron, penyakit whipple, tubulointersitial
nephritis and uveitis.infeksi yang sering menyebabkan uveitis
anterior adalah virus herpes simpleks, virus varisela zoster,
tuberculosis dan sifilis
2.2.2. EPIDEMIOLOGI

 Uveitis merupakan penyebab 10-15% kebutaan di Negara


berkembang. Di dunia diperkirakan terdapat 15 kasus
baru uveitis per 100.000 populasi per tahun, atau 38.000
kasus baru per tahun dengan perbandingan yang sama
antara laki-laki dan perempuan. Sekitar 75% merupakan
uveitis anterior. Sekitar 50% pasien dengan uveitis
menderita penyakit sistemik terkait. Uveitis bisa terjadi
pada umur di bawah 16 tahun sampai umur 40 tahun.
UVEITIS ANTERIOR
 Klasifikasi

Uveitis anterior akut  uveitis yang berlangsung selama < 6


minggu, onsetnya cepat dan bersifat simptomatik

Uveitis anterior kronik  > 6 minggu bahkan sampai berbulan-


bulan atau bertahun-tahun, seringkali onset tidak jelas dan
bersifat asimtomatik.
UVEITIS ANTERIOR
Klasifikasi
Klasifikasi uveitis dibedakan menjadi empat kelompok utama, yaitu
klasifikasi secara anatomis, klinis, etiologis, patologis.

Klasifikasi anatomis
- Uveitis anterior
Iritis : Inflamasi yang dominan pada iris
Iridosiklitis : Inflamasi pada iris dan pars plicata
- Uveitis intermediet : Inflamasi dominan pada pars plana dan retina perifer
- Uveitis posterior : Inflamasi bagian uvea di belakang batas basis vitreus
Panuveitis : Inflamasi pada seluruh uvea

Klasifikasi Klinis
- Uveitis akut : Onset simtomatik terjadi tiba-tiba dan berlangsung selama ≤ 6
minggu
- Uveitis kronik : Uveitis yang berlangsung selama berbulan-bulan atau
bertahun-tahun, seringkali onset tidak jelas dan bersifat asimtomatik
PEMBAGIAN UVEITIS BERDASARKAN
ANATOMI
UVEITIS ANTERIOR
Klasifikasi

 Klasifikasi etiologis
- Uveitis eksogen : Trauma, invasi mikroorganisme
atau agen lain dari luar tubuh
- Uveitis endogen : Mikroorganisme atau agen lain
dari dalam tubuh

 Klasifikasi patologis
- Uveitis non-granulomatosa : infiltrasi dominan
limfosit pada koroid
- Uveitis granulomatosa : koroid dominan sel
epiteloid dan sel-sel raksaa multinukleus
UVEITIS ANTERIOR
 Etiologi
Pada kebanyakan kasus tidak diketahui penyebabnya, diduga terjadi proses
inflamasi dan non infeksi.

1. Eksogen : Pada umumnya karena trauma, operasi intra okuler, ataupun iatrogenik.

2. Endogen : karena adanya kelainan sistemik sebagai faktor predisposisi

Autoimun Arthritis rheumatoid juvenilis, Spondilitis ankilosa, Kolitis ulserativa, Uveitis terinduksi lensa,

Sarkoidosis, Penyakit Chron

Infeksi Sifilis, Tuberkulosis, Morbus Hensen, Herpes Zoster, Herpes simpleks, Onkoserkiasis, Adenovirus

Keganasan Sindom Masquerade (Retinovblastoma, Leukimia, Limfoma, Melanoma maligna)

Lain-lain Idiopatik, Uveitis traumatic, Ablatio bretina, Iridosiklitis heterokromik funchs, krisis

glaukomatosiklitik.
UVEITIS ANTERIOR
 Patofisiologi
peningkatan
protein, fibrin,
Radang iris dan rusaknya Blood
dan sel-sel
badan siliar Aqueous Barrier
radang dalam
humor akuos.

sel-sel radang proses radang slit lamp 


dapat melekat berlangsung tampak sebagai
pada endotel lama (kronis) flare,/partikel
kornea dan berulang kecil

keratic precipitate
(KP). 1. Katarak
1. Mutton fat KP Peradangan
2. Endoftalmitis
(besar) berlanjut
2. Punctate KP 3. panoftalmitis
(kecil)
UVEITIS ANTERIOR
Patofisiologi
Sel-sel radang, fibrin,
fibroblas dapat
menimbulkan perlekatan
antara iris

Kapsul Kornea
Lensa

Sinekia Sinekia
Posterior Anterior

Glaukoma
Sekunder
UVEITIS ANTERIOR
 Gejala Klinis

mata merah, fotofobia,


Gejala akut nyeri, penurunan tajam
penglihatan dan
hiperlakrimasi

minimal sekali, meskipun


Gejala kronis proses radang yang hebat
sedang terjadi
UVEITIS ANTERIOR
 Gejala Klinis

-Rasa sakit
Uveitis - Injeksi
Anterior Jenis -Fotofobia
Non- -Penglihatan kabur
Granulomatosa -Deposit putih halus
(keratic presipitate/ KP)
permukaan posterior kornea keratic presipitate
-Sinekia posterior

-Berangsur kabur
-mata tersebut memerah secara
difus
Uveitis -Sakitnya minimal dan fotofobianya
Anterior Jenis tidak seberat bentuk non-
granulomatosa
Granulomatosa -KP mutton fat
-sel-sel putih di tepian pupil (nodul
Koeppe) KP mutton fat &
- Nodul di stroma iris (nodul nodul Busacca
Busacca)
UVEITIS ANTERIOR
 Pemeriksaan Laboratorium

-tidak diperlukan pada pasien


uveitis ringan / yg respon
pengobatan

-perlu pada granulomatosa, - Uji Veneral disease Research  sifilis


bilateral, berat, /tidak cepat -Laboratory VDRL)
merespon pengobatan standar titer antibody nucleus (ANA)  anak
kecil curiga arthritis idiopatik juvenilis
- uji antigen histokompatibilitas HLA-
B27  arthritis, psoriasis, urethritis
-titer IgG dan IgM  toxoplasmosis
UVEITIS ANTERIOR
 Penatalaksanaan

Terapi Non spesifik

Penggunaan
Kompres hangat
kacamata hitam

Midritikum/
kortikosteroid
sikloplegik
UVEITIS ANTERIOR
 Penatalaksanaan

Terapi spesifik

Apabila penyebab pasti


dari uveitis anterior antibiotik
telah diketahui.
UVEITIS ANTERIOR
 Penatalaksanaan
Terhadap
Komplikasi

2. Glaukoma sekunder
1. Sinekia posterior dan Timolol 0,25 % - 0,5 % 1
anterior tetes tiap 12 jam.
midriatikum Bedah : radang hilang
tapi TIO tinggi

3. Katarak komplikata
Operasi dilakukan
setelah 3 bulan bebas
inflamasi
UVEITIS ANTERIOR
 Diagnosis Banding

Beberapa kelainan yang sering dikelirukan dengan


uveitis antaralain

1. Konjungtivitis secret dan kemerahan pada


konjungtiva palpebralis maupun bulbaris;

2. keratitis  pewarnaan atau defek pada epitel, atau


adanya penebalan atau infiltrate pada stroma;

3. glaucoma akut sudut tertutup  peningkatan


tekanan intraocular, kekeruhan dan edem kornea,
dan sudut bilik mata depan yang sempit
UVEITIS ANTERIOR
 Komplikasi

1. Glaukoma
2. Katarak
3. Sinekia
UVEITIS ANTERIOR
o Prognosis
o Uveitis umumnya berulang, penting bagi pasien untuk
melakukan pemeriksaan berkala dan cepat mewaspadai
bila terjadi keluhan pada matanya. Tetapi bergantung
dimana letak eksudat dan dapat menyebabkan atrofi.
Apabila mengenai daerah macula dapat menyebabkan
gangguan penglihatan yang serius.

Anda mungkin juga menyukai