Corporate Exposure RKO 2018 - PRAJAB 20180914
Corporate Exposure RKO 2018 - PRAJAB 20180914
EXPOSURE
www.pln.co.id |
Curriculum Vitae
Abdan Hanif Satria Budiman
Bandung, 9 September 1985
Pendidikan
2003 S.T Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung
2014 M.T Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung
2015 M.Sc Sustainable Energy Technology, University of Twente
Pengalaman Kerja
2009 PLN Pembangkitan Indramayu
2012 PLN Pembangkitan Lontar
2013 PLN UIP XII/PLN UIP SULBAGUT
2017 Kementerian BUMN
2017 Divisi Perencanaan Korporat PLN Kantor Pusat
www.pln.co.id |
Prospek Industri
Ketenagalistrikan di Indonesia
PLN Business Report
Kapasitas Pembangkit* Panjang Jaringan Transmisi*
PLN : 41,072 GW
47 ribu kms
Nasional : 57,572 GW
Kapasitas Gardu Induk*
69,19
* Data s/d Mei 2018
juta 1.335 Trilyun Rupiah
**Laporan keuangan audited 2017 diluar subsidi
*** SILM Mei 2018
www.pln.co.id |
PETA RASIO ELEKTRIFIKASI PLN PER PROPINSI
Sumut Kaltara
NAD Gorontalo
99,42% Kepri 84,14%
98,01% 87,19% > 70 %
76,08%
Kalteng 60 - 70 %
Riau 73,99% Kaltim Sulut
Kalbar 95,06% Malut < 60 %
86,98% 94,55%
83,99% 82,93%
Desember
Rasio Elektrifikasi (%) 2012 2013 2014 2015 2016 2018* 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
2017
Realisasi PLN 73,4 78,1 82,2 86,2 89,1 93,03 94,65
RUPTL 2018-2027 90,65 93,03 96,2 98,0 99,1 99,6 99,8 99,9 100,00 100,00 100,00
Sumatera Kalimantan
(Total 35 Sistem) (Total 25 Sistem)
Sulawesi
(Total 30 sistem)
0 2
0% Maluku & Papua
8%
3 (Total 42 sistem)
10%
18 17 10
49% 9 33%
51% 14 1
36%
56% 2%
Jawa Bali
17
57% 20
21 48%
50%
1 sistem
100%
Nusa Tenggara
(Total 21 sistem)
Keterangan : 0
0%
10
11
48%
Normal jika cadangan daya lebih besar dari daya mampu pasok unit pembangkit terbesar di sistem tersebut 52%
Siaga jika cadangan daya lebih kecil dari daya mampu pasok unit pembangkit terbesar di sistem tersebut
Defisit jika beban puncak lebih besar dari daya mampu pasok, sehingga terjadi pengurangan beban
- 8 Juni 2018 - 7
www.pln.co.id |
Konsumsi Listrik dan Rasio Elektrifikasi
10.1 Pertumbuhan Ekonomi vs Pertumbuhan Listrik (%) Konsumsi Listrik Per Kapita (MWh)
10.5
Dan Elastisitas (Kali)
7.8 8.1
6.0 5.9 6.5 7.2 Sumber : worldbank.org
5.6 5.8
5.0 4.8 5.0 5.07 4.7 5.1
4.4 3.7
3.3
1.7 1.4 1.2
2.1 1.3 2.3
0.4 0.7 0.9 1.3 1.0 0.8 0.7
0.4
2
Indonesia
Malaysia
South
Japan
Vietnam
Pakistan
Korea
Singapore
Philippines
Hongkong
China
Thailand
India
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*
Pertumbuhan listrik Pertumbuhan Ekonomi Elastisitas
Sumber : eia.gov
Singapore Brunei Malaysia Thailand Vietnam Indonesia Philippines Pakistan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*
140
120 116
112
97
100 94 92
89 89
86 86
Peringkat
80
65
61
56 57 56
60 53
40 36 39 36
29
21 20 19
20 15
10
3 2 3
0
Singapura Jepang Jerman Malaysia Thailand Tiongkok Indonesia Filipina Afrika
Selatan
2015-2016 2016-2017 2017-2018
160
140
100 95 96
80
61 64
60
49
37 38
40 31
19 22
20 11 13 13 14 15 17
9 8 8
1 1 2 3 4
0
South Korea Hongkong Thailand Malaysia Japan Philipines Indonesia Timor Leste Vietnam South Africa
2016 2017 2018
www.pln.co.id |
Perbandingan Tarif Listrik ASEAN
www.pln.co.id |
Tantangan ke
depan
PLN’s Business Model
GOI
PT PLN (Persero)
Market Price Regulated Tariff
INPUT OUTPUT:
1. Power Purchase (IPP) Generation, Transmission, Electricity to support economic
2. Primary energy: Distribution & Customer Service growth and Nation Wealth
Coal, Oil, Gas, Hydro,
Geothermal, etc
O&M
Market Price
www.pln.co.id |
Dua tugas Pemerintah kepada PLN:
Turunkan Biaya dan Tingkatkan Rasio Elektrifikasi
3,000
Province
population
2,500
Nusa Tenggara Timur Maluku
2,000
Reduce cost
Papua
North Sulawesi West Kalimantan East Kalimantan
1 1,500 Riau
Aceh
South Sulawesi
South Kalimantan
Lampung
1,000
Bali Jakarta
500
Central Java
0
0 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
2 Increase access
Notes: 1) Electrification ratio as on Sep, 2015; 2) 2016 BPP (Besaran Biaya Pokok Penyediaan Pembangkitan) estimates www.pln.co.id |
Source: DGE; Ministry of Energy and Mineral Resources, Republic of Indonesia; PLN Energy Statistics 2010; PLN
Proyeksi Pertumbuhan Demand 3 periode RUPTL
Disruptive trends:
Are we there yet?
1. Disrupted by regulation
2. Disrupted by technology
3. Disrupted by customer behavior www.pln.co.id |
Disrupted
by
Regulation
www.pln.co.id |
Ada 3 hal utama yang akan mempengaruhi
Utility
of the future
Generation Transmission & Retail
Distribution
Technology
Source: EY analysis
www.pln.co.id |
Secara umum, ada lima teknologi yang sedang berkembang yang akan
mempengaruhi PLN….
SMART
DISTRIBUTED GENERATION PROSUMER ENGAGEMENT
NETWORKS
1 Renewables
2 Energy storage
3 Internet of Things
4 Smart Meters
Electric
5 vehicles
kWh
kWh kWh
Konsumsi spesifik (kWh/plg/hari) dari tiga segmen pelanggan yang memberi kontribusi terbesar terhadap penjualan listrik
menunjukkan penurunan dalam tiga tahun terakhir
kWh kWh
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019 -2023
1 Pelanggan :
• Kebutuhan energi listrik terus meningkat; konsumsi listrik per kapita akan meningkat
• Tuntutan pelanggan akan kualitas dan transparansi proses bisnis semakin tinggi
• Pelanggan semakin terklasifikasi secara natural sesuai tuntutan, kebutuhan dan kemampuan atau
daya belinya
• Daya tawar pelanggan akan semakin tinggi sejalan dengan perlindungan regulasi terhadap hak-hak
pelanggan yang semakin meningkat
• Penggunaan tenaga listrik untuk keperluan produktif meningkat
• Masyarakat mempunyai alternative sumber listrik sendiri
• Ability and willingness to pay dari pelanggan meningkat
• Trend kesadaran pemanfaatan EBT meningkat dan EBT menjadi lifestyle
• Perubahan karakter pelanggan
www.pln.co.id |
Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019-2023
www.pln.co.id |
Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019 -2023
5 Keuangan dan Pasar :
• Pasar Implementasi deregulasi sektor kelistrikan (liberalisasi sektor ketenagalistrikan) membuat pasar
semakin terbuka, mekanisme pasar meningkat, dan menyebabkan persaingan yang semakin ketat:
Permintaan akan pelepasan wilayah usaha PLN akan semakin meningkat
Desakan wheeling semakin tinggi yang dilindungi secara hukum
Penyedia Captive Power akan menjual langsung listriknya ke PLN
Peran Pemda akan semakin besar dalam pengaturan bisnis tenaga listrik;
• Semakin meningkatnya penggunaan Listrik Pra Bayar akan memperkuat posisi kas PLN
• Dengan TTL –TTLB diharapkan posisi keuangan PLN semakin baik sehingga PLN akan lebih punya peluang
untuk berinvestasi.
• Pengaruh fluktuasi kurs USD akan semakin kuat mempengaruhi kondisi keuangan PLN
• Mekanisme subsidi langsung ke pelanggan
• Cost of fund akan turun
• Minat investasi kelistrikan tinggi
• PLN masih menjadi pemain dominan
• Masih diperlukan dukungan modal dari Pemerintah (PMN)
www.pln.co.id |
Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019 -2023
3 Proses Bisnis Internal :
• Proses Bisnis Internal berbasis teknologi informasi menjadi tuntutan
• Debirokratisasi menjadi hal yang disorot oleh pelanggan seiring tuntutan proses bisnis yang lean and
clean
• Pemanfaatan pembangkit EBT dan teknologi ramah lingkungan akan semakin luas dan efisien; biaya
Investasi untuk EBT menurun;
• Semakin ketatnya persyaratan perijinan dan isu lingkungan berpengaruh pada jadwal penyelesaian
konstruksi; awareness terhadap safety/K3
• SCM menjadi semakin diperlukan dan menjadi salah satu prasyarat kesuksesan organisasi
• Backward dan forward integration semakin diperlukan untuk menjamin sustainability organisasi
• Batasan antara core dan non core kompetensi organisasi akan semakin kabur
• Implementasi Smart Grid
• Teknologi Battery storage dan kapasitor semakin maju
• Dominasi IPP dalam komposisi pembangkit
• Pengaruh swasta dalam penentuan harga energi primer dominan
www.pln.co.id |
Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019 -2023
4 SDM :
• PLN semakin membutuhkan SDM yang kompeten dan profesional (bersertifikasi)
• Teknologi Informasi membuat aliran informasi semakin cepat sehingga SDM PLN akan semakin kritis
• Tradeoff antara karyawan dengan perusahaan akan semakin tinggi akibat semakin meningkatnya
persyaratan regulasi dan knowledge karyawan.
• Persaingan dunia ketenagakerjaan dan pemberlakuan MEA serta semakin besarnya porsi swasta dalam
industri ketenagalistrikan berpotensi meningkatkan level turnover pegawai PLN; pembajakan tenaga kerja
kompeten; free fight competition untuk mendapatkan skilled labor; skilled labor berkualitas pindah ke luar
negeri
• Produktivitas tenaga kerja semakin tinggi
• MEA vs Outsource vs padat karya vs automation
• Isu remunerasi meningkat dan pemekaran biaya tenaga kerja
• Supply tenaga kerja dari kampus tidak mencukupi – Diploma vs Kompetensi
www.pln.co.id |
Foresight Industri Ketenagalistrikan 2019 -2023
6 Kepemimpinan:
• Meningkatnya tuntutan akan praktek GCG, maka dibutuhkan mekanisme yang menjamin akuntabilitas,
transparansi, independensi, fairness, dan responsibility dari setiap proses pengambilan keputusan
• Tuntutan transparansi dan rasa keadilan yang tinggi akan semakin dirasakan oleh manajemen
• Tuntutan akan pemimpin – pemimpin masa depan PLN yang kompeten, visioner, dan berintegritas
serta bisa menjadi role model
• Desain organisasi mempengaruhi pengambilan keputusan
• Perubahan budaya dan corporate value
• Stakeholder and regulation management menjadi semakin penting untuk mengelola hal-hal berikut ini:
Kendala Perda Perizinan dan persepsi masyarakat yang menghambat pembangunan kelistrikan
Ketidakpastian hukum (kriminalisasi, tafsiran kebijakan berbeda-beda)
Komitmen politik yang mendukung kebijakan energi, khususnya ketenagalistrikan
Pengaruh swasta melalui Pemda untuk membangun IPP, permintaan pembangkit di luar RUPTL
Pengaruh penetapan kebijakan kelistrikan oleh swasta
www.pln.co.id |
Portfolio Bisnis PLN
Rantai nilai ketenagalistrikan
Sector Value Chain
Generation
Distribution
Sales and
Services Sales - Regulated Billing and Collection Sales - Competitive Diversified Services
Related
Sales Manufacturing of Equipment Inspection of Equipment Repair of Equipment
Activity
www.pln.co.id |
Anak Perusahaan PLN
100%
99,99%
Majapahit
Holding B.V
*) : Afiliasi
4 3
Increasing Profit / Leading Industry
Margin Contribution Capabilities
Ability to grow profit through increase in PLN as a Capability Setter where it is able to develop
revenue contribution to overall PLN Group – a competitive edge
while optimally serving internally
Coal Upstream < 100 MW class O&M and Workforce Management – West Indonesia
Enablers
ICT and “Big Data”
www.pln.co.id |
Source: PwC Strategy& analysis
Hierarki
Perencanaan PLN
HIRARKI STRATEGI
Corporate
Strategy
Business Strategy
Functional Strategy
www.pln.co.id |
Hierarki Perencanaan di PLN
• Kebijakan umum pembangunan kelistrikan RUKN
• Proyeksi ekonomi dan pertumbuhan listrik (20 tahun)
• Indikasi kebutuhan kapasitas pembangkit, transmisi
dan distribusi ( tidak ada proyek rinci ) National Electricity Master Plan
• Potensi energi primer
• Target rasio elektrifikasi
Antara lain:
• Rencana pembiayaan Investasi dan Operasi
• Alokasi kas untuk operasi dan pengembangan RKAP
(1 tahun)
Corporate Annual Budget Planning
www.pln.co.id |
Kondisi Lingkungan
Internal - Eksternal
tahun 2018
SWOT RESULT
PLN sudah menjadi generic brand untuk listrik di Indonesia (listrik = PLN). 0.12
PLN mendapat prioritas pengelolaan wilayah usaha kelistrikan di seluruh Indonesia. 0.08
Dengan total aset lebih dari Rp. 1.000 Triliun membuat PLN memiliki kemampuan
0.04
pendanaan yang sangat besar.
Komposisi rata-rata usia pegawai yang semakin didominasi oleh pegawai usia
0.02
muda.
Dengan pengalaman lebih dari 70 tahun, PLN memiliki learning curve yang lebih
0.01
mature dibanding pendatang baru.
-
Struktur tarif dan model subsidi yang ada saat ini membuat PLN tidak
mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi. 0.25
Stakeholders management belum optimal di berbagai level organisasi PLN.
0.22
Pembinaan kompetensi, pembinaan karir pegawai, dan kaderisasi
kepemimpinan belum optimal. 0.21
Sistem kerja dan koordinasi antar unit belum optimal dan sistematis sehingga
mempengaruhi kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan. 0.21
PLN belum memiliki sistem yang terintegrasi untuk mengantisipasi disruptive
technology. 0.19
Pengelolaan portofolio bisnis belum optimal.
0.19
Supply Chain Management System yang belum terintegrasi menjadikan PLN
belum mampu mengoptimalkan posisi sebagai pembeli utama produk/jasa. 0.17
Sebagian pembangkit yang sudah tua mengalami derating dan pembangkit
FTP-I belum beroperasi optimal. 0.14
Meningkatnya porsi pinjaman valas menyebabkan struktur keuangan PLN
lebih rentan terhadap fluktuasi nilai tukar valas. 0.14
Sistem Manajemen Konstruksi di PLN masih belum optimal.
0.13
Belum ada customer education program yang sistematis dan terstruktur untuk
meningkatkan customer engagement PLN. 0.10
Standar pelayanan pelanggan yang ada belum mampu mengakomodir
keberagaman kebutuhan pelanggan PLN. 0.07
PLN belum memiliki solusi optimal jangka panjang untuk mengatasi sistem
yang isolated guna memperoleh BPP yang minimal. 0.04
Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi
dan perusahaan yang berpotensi menimbulkan kebocoran informasi penting… 0.01
Pemanfaatan teknologi big data, internet of things, dan smart grid untuk peningkatan
efisiensi, kualitas pasokan dan layanan, serta pengembangan potensi bisnis baru. 0.21
Pertumbuhan populasi, konsumsi energi listrik per kapita yang masih rendah, rasio
elektrifikasi yang belum 100%, dan pertumbuhan ekonomi masih membuka peluang 0.15
pasar bagi PLN.
Tidak ada regulasi yang melarang pengembangan bisnis ke hulu dan ke hilir dalam
industri ketenagalistrikan. 0.13
Tersedianya potensi EBT yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi masa
depan. 0.09
Durasi yang terlalu panjang dan konten kontrak TOP (take-or-pay) pada IPP mengancam CF
0.271
(capacity factor) pembangkit PLN.
PLN rentan diintervensi oleh berbagai kepentingan karena memiliki aset yg besar, dan
0.266
memiliki peran strategis dalam dinamika perekonomian Indonesia.
Perkembangan disruptive business & technology, berpotensi menurunkan pertumbuhan
0.251
penjualan listrik
Regulasi energi primer dan EBT yang masih berpihak kepada pemasok daripada memikirkan
0.232
national competitiveness secara keseluruhan.
Semakin besarnya porsi IPP dalam komposisi pembangkitan nasional berpotensi membebani
0.222
struktur keuangan PLN, dan menyebabkan BPP yang lebih tinggi.
Praktik bisnis yang kurang fair oleh pemasok energi primer menyebabkan harga yang
0.219
tinggi.
Fluktuasi harga dan ketidakpastian kontinuitas pasokan energi primer.
0.210
Regulasi Pemerintah (pusat maupun daerah) memungkinkan pesaing PLN mengambil pangsa
0.167
pasar atas pelanggan potensial.
Pengembangan dan pengoperasian instalasi ketenagalistrikan masih terkendala oleh
0.151
adanya isu lingkungan, perijinan, pembebasan lahan dan lain-lain.
Jumlah, kualitas, dan kapasitas mitra kerja dalam negeri untuk menunjang pembangunan
0.105
ketenagalistrikan nasional sangat terbatas.
Kewenangan daerah-daerah mengeluarkan Perda untuk menjadikan aset-aset PLN (misalnya
0.090
: jaringan distribusi dan transmisi) sebagai objek pajak.
Implementasi power wheeling yang tidak sesuai dengan best practices
0.047
Persaingan untuk mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang dibutuhkan PLN
0.044
akan semakin ketat.
Ketidakpastian besaran dan waktu pemberian PMN dari Pemerintah untuk memperbaiki
0.035
struktur modal PLN
Kriminalisasi terhadap karyawan PLN dalam proses pengadaan barang dan jasa serta
0.011
proses konstruksi
-
2018
www.pln.co.id |
Hanya untuk kepentingan internal PLN
• Pertumbuhan permintaan tenaga listrik
Isu Strategis PLN •
•
Mempertahankan kecukupan pasokan daya
Sistem Manajemen Konstruksi di PLN masih perlu disempurnakan
• Proses Perijinan
• Regulasi tentang perijinan pembangunan sarana • Proses pembebasan lahan
ketenagalistrikan • TKDN
• Efektivitas Perpres No. 14/2017 beserta turunannya • Pemilihan teknologi yang tepat
• Kepastian perlindungan hukum bagi pelaksana • Disruptive Technology
pembangunan sarana ketenagalistrikan Pengembangan
• PP No. 23/2014, Tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Kapasitas
Tenaga Listrik
• Regulasi Feed in Tariff dan Energi Primer
• Pengalihan wilayah Usaha Manajemen
Regulasi & “Keberlangsungan Pengamanan
Stakeholder Pasokan Energi • Fluktuasi harga energi primer
pembangunan dan Primer • Kepastian ketersediaan alokasi energi primer
operasi sektor • Prioritas pemanfaatan gas dalam negeri
ketenagalistrikan yang • Keberpihakan regulasi energi primer terhadap
efisien sebagai stimulus industri kelistrikan
• Kesiapan SDM (budaya, kuantitas, kualitas dan pertumbuhan ekonomi”
kompetensi)
• Kesiapan organisasi PLN untuk berubah (lean & clean, Kesiapan SDM Efisiensi
agile, adaptive) • Peningkatan efisiensi internal di bidang
& Organisasi Operasi
• Peningkatan berkelanjutan manajemen kinerja pembangkitan, transmisi dan distribusi
• Potensi turnover meningkat • Optimalisasi BPP
• Optimalisasi penerapan Supply Chain Management
Kemampuan
Keuangan
7 7.1. Pengembangan organisasi PLN yang lean, clean, agile dan adaptive
7.2. Penyempurnaan Perencanaan Tenaga Kerja & Sistem Recruitment untuk Mendapatkan Talent Terbaik
Kesiapan SDM 7.3. Penyempurnaan Program Training and Education dan Sertifikasi Kompetensi
Meningkatkan Keunggulan Pengelolaan
7.4. Pengembangan Kemampuan Leadership yang Unggul
& Organisasi SDM 7.5. Optimalisasi dan Pengembangan Program Retensi
7.6. Penyempurnaan Sistem Pengembangan Karir (Career Path)
7.7. Pengembangan Budaya Perusahaan yang Unggul
8
Manajemen Menyempurnakan Manajemen 8.1. Peningkatan Manajemen Stakeholder
Regulasi & Stakeholder Stakeholder dan Regulasi 8.2. Peningkatan Manajemen Regulasi
174 177
TWh TWh 12,1% 9,4%
MALUKU
9,9% 8,4%
NUSA TENGGARA 2017 2026 2018 2027
8,3% 6,86%
Catatan: INDONESIA
Biru : RUPTL 2017-2026
Merah : RUPTL 2018-2027 7,2% 6,1%
(Skenario Tinggi Bappenas)
JAWA - BALI
INDONESIA
REGIONAL SUMATERA Pembangkit 56.024 MW
Pembangkit 15.990 MW Transmisi 63.855 kms
Transmisi 20.947 kms REGIONAL JAWA, BALI & NT
Gardu Induk 151.424 MVA
Gardu Induk 39.810 MVA Pembangkit 29.046 MW
Transmisi 21.610 kms
Gardu Induk 96.841 MVA
www.pln.co.id | 64
Produksi dan Penjualan Listrik Tahun 2018 – 2023 Skenario RUPTL
www.pln.co.id |
Komposisi Pelanggan dan Konsumsi Listrik per Segmen Pelanggan Tahun 2023
sesuai RUPTL
www.pln.co.id |
Proyeksi Bauran Energi
Proyeksi Bauran Energi 2018-2027
500
TWh
450
400
350
300
250
200
150
Panas Panas
100 Bumi Bumi
Air 12% Air 10%
50
10% 9%
-
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
Batub EBT
Air Panas Bumi EBT Lain Batubara Gas LNG BBM Impor
ara EBT Batuba Lain
2025 Lain ra 2027 1%
54%
1% 59% Gas
Jenis 2025 2027 Gas 8%
EBT 23,0% 20,4% 9%
GAS 22,0% 20,4% LNG
LNG
BB 54,4% 58,5% BBM BBM12%
13% 1%
BBM 0,6% 0,6% 1%
Jumlah 100,0% 100,0%
Ribu kl
> 200 proyek pembangkit >700 proyek transmisi > 1.300 unit
(75.000 set tower) Gardu Induk
Sumber: Figur Tenaga Kerja bersumber dari materi Dirjen Ketenagalistrikan www.pln.co.id |
Program Prioritas (RKAP 2018)
1. Menyelesaikan program 35.000 MW termasuk jaringan transmisi dan gardu
induk
11.Melayani dan mencukupi kebutuhan permintaan listrik yang tinggi termasuk melayani
daftar tunggu, dan meningkatkan rasio elektrifikasi di propinsi tertinggal sesuai dengan
pertumbuhan permintaan, ketersediaan pembangkit, dan kemampuan pendanaan.
www.pln.co.id |
Program Prioritas (RKAP 2018)
14.Menjadikan PLN sebagai perusahaan yang menjadi pilihan utama pasar tenaga
kerja
www.pln.co.id |
Peta Risiko Jangka Panjang
Korporat
Peta Risiko 2018 - 2022
www.pln.co.id |
Terima Kasih