KEPERAWATAN
Triyoso , S.Kep,Ns.,M.Kes
DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi: transmisi informasi, gagasan,
emosi, keterampilan dsb, dg menggunakan
simbol2 kata2, gambar, grafik dsb. Tindakan
atau proses transmisi itulah yg biasanya
disebut komunikasi.
Komunikasi: proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerima
atau lebih dg maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka
(Everette M. Rogers; dalam mulyana. D, 2001
MESSAGE
SENDER ……………………
RECEIVER
FEEDBACK
CONTEXT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi profesional yg mengarah pada
tujuan penyembuhan
Termasuk komunikasi interpersonal dg titik
tolak saling memberikan pengertian antar
perawat dg klien
PERBEDAAN
Komunikasi Terapeutik Komunikasi Sosial
Terjadi antara perawat-klien atau Terjadi setiap hari antar
tim kesehatan lain orang perorang baik dalam
Lebih akrab, mempunyai tujuan, pergaulan maupun
berfokus pd klien yg lingkungan kerja
membutuhkan Bersifat dangkal karena tidak
Perawat aktif mendengarkan dan mempunyai tujuan
merespon dg cara menunjukkan Lebih banyak dlm pekerjaan,
sikap mau menerima dan mau aktivitas sosial dll
memahami yg mendorong klien Pembicara tdk mempunyai
berbicara terbuka ttg dirinya, fokus tertentu tatapi lebih
juga membantu klien melihat mengarah kebersamaan dan
dan memperhatikan apa yg tdk rasa senang
disadari sebelumnya Dpt direncanakan atau tdk
PRINSIP – PRINSIP
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Mendorong dan
menganjurkan
kerjasama antara
perawat – klien
melalui hubungan
perawat – klien.
HUBUNGAN TERAPEUTIK
PERAWAT – KLIEN
Fase Prainteraksi
Fase Interaksi
Fase Kerja
Fase Terminasi
FASE PRAINTERAKSI
Tugas Perawat:
Eksplorasi perasaan, fantasi
dan ketakutan sendiri
Analisa kekuatan kelemahan
profesional diri
Dapatkan data tentang klien
jika mungkin
Rencanakan pertemuan
pertama
FASE PERKENALAN ATAU ORIENTASI
Tugas Perawat:
Tentukan alasan klien minta
pertolongan
Bina rasa percaya, penerimaan
dan komunikasi terbuka
Rumuskan kontrak bersama
Eksplorasi pikiran, perasaan dan
perbuatan klien
Identifikasi masalah klien
Rumuskan tujuan dg klien
ELEMEN KONTRAK PERAWAT KLIEN
Tugas Perawat:
Eksplorasi stressor yg tepat
Dorong perkembangan
kesadaran diri klien dan
pemakaian mekanisme
koping yg konstruktif
Atasi penolakan perilaku
adaptif
FASE TERMINASI
Tugas Perawat:
Ciptakan realitas perpisahan
Bicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan.
Saling mengeksplorasi perasaan penolakan dan
kehilangan, sedih, marah dan perilaku lain
ELEMEN YG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN
PERAWAT UNTUK TERAPEUTIK
KUALITAS + KOMUNIKASI DIMENSI + DIMENSI KEBUTUHAN HASIL
PERSONAL FASILITATIF RESPONSIF TINDAKAN TERAPEUTIK TERAPEUTIK
Kualitas Personal:
Kesadaran diri
Klarifikasi nilai
Eksplorasi perasaan
Kemampuan untuk
menjadi model peran
Motivasi altruisme
Rasa tanggung jawab
dan etik
KOMUNIKASI FASILITATIF
Kata-kata yg diucapkan
Tulisan
KOMUNIKASI NON VERBAL
Kategori Komunikasi Non Verbal
(Stuart & Sundeen, 1995 & Keliat, 1992)
- Jarak intim:
s.d 45,5 cm (18 cm)
- Jarak personal:
45,5 – 120 cm (18 inchi – 4 feet)
- Jarak konsultatif – sosial:
270 – 360 cm (9-12 feet)
- Jarak publik:
360 cm (12 feet) dan lebih
SIKAP PERAWAT DALAM BERKOMUNIKASI
BERHADAPAN
MEMPERTAHANKAN KONTAK MATA
MEMBUNGKUK KEARAH KLIEN
MEMPERTAHANKAN SIKAP TERBUKA
TETAP RELAKS
Empati
MEMAHAMI KLIEN
EMPATI
Empati:
kemampuan untuk mengenali dg akurat perspektif emosional
orang lain namun tetap mempertahankan perspektif sendiri
Siklus Empati:
Terdiri dari fase:
- Pasien mengekspresikan perasaannya
- Praktisi mengenali perasaan ini
- Praktisi memperlihatkan pengenalan perasaan ini pd pasien
- Pasien menerima pengenalan yg ditunjukkan
- Pasien memberikan umpan balik kepada praktisi bahwa
pengenalan telah diterima
Mendengar (listening)
Pertanyaan terbuka (broad opening)
Identifikasi tema (theme identification)
Diam (silence)
Mengulang (restating)
Klarifikasi (clarification)
Next …
Refleksi (reflection)
Pemusatan (focusing)
Memberi informasi (informing)
Saran (suggesting)
Membagi persepsi (sharing
perception)
Humor (humor)
DIMENSI DIMENSI
RESPONSIF TINDAKAN
DIMENSI HUBUNGAN
DIMENSI
RESPONSIF
KESEJATIAN
HORMAT
PENGERTIAN EMPATIK
KONKRIT
DIMENSI TINDAKAN
KONFRONTASI
KESEGERAAN
PENGUNGKAPAN DIRI PERAWAT
KATARSIS EMOSIONAL
BERMAIN PERAN
Resistensi
upaya klien untuk tetap tdk menyadari aspek
penyebab ansietas yg dialaminya
Transferens
respon tdk sadar dimana klien mengalami
perasaan dan sikap terhadap perawat yg pada
dasarnya terkait dg tokoh kehidupannya yg lalu
Kontertransferen
kebuntuan terapeutik yg dibuat oleh perawat
Pelanggaran Batasan
perawat melampaui batasan hubungan
terapeutik dan membina hubungan sosial,
ekonomi atau personal dg klien
Perawat harus mengetahui pengetahuan
tentang kebuntuan terapeutik dan mengenali
perilaku tsb.
Klarifikasi dan refleksi perasaan
Gali latar belakang perawat - klien
Bertanggung jawab terhadap kebuntuan
terapeutik dan dampak negatif proses
terapeutik
Tinjau kembali hubungan, area kebutuhan dan
masalah klien
Bina kembali kerjasama perawat – klien yg
konsisten