Anda di halaman 1dari 30

MANAGEMEN PATIENT SAFETY

LIDYA FITRIANA SKEP NERS

DISAMPAIKAN DALAM MATERI PEMBELAJARAN


MANAGEMEN PATIENT SAFETY
PROGRAM STUDI D III
AKPER RS EFARINA PURWAKARTA
TAHUN 2017-2018
Komunikasi antar team
kesehatan
 Definisi komunikasi
 Prinsip-prinsip komunikasi
 Komponen dalam komunikasi
 Faktor yang mempengrauhi komunikasi
 Pentingnya komunikasi dalam pelayanan kesehatan
 Komunikasi perawat-dokter
 Komunikasi perawat-perawat
 Komunikasi perawat-apoteker
 Komunikasi perawat-Gizi
 Peran perawat dalam pasien Safety
TUJUAN
 Memahami pentingnya komunikasi yang
efektif serta memiliki keterampilan baru dalam
berkomunikasi

 Mengetahui cara bersikap kepada pelanggan


baik internal (tenaga kesehatan) maupun
eksternal (pasien, keluarga)
 Mengetahui cara menggunakan teknik
komunikasi yang baik dalam menangani
keluhan pelanggan dan mampu
mempraktekkannya
KOMUNIKASI
HABER (1987)
ADALAH : SUATU PROSES DIMANA INFORMASI DITRANSMISIKAN
MELALUI SEBUAH SISTEM LEWAT SIMBOL, TANDA ATAU PERILAKU
YANG UMUM

JANE (1994)
ADALAH : SUATU PROSES YANG SEDANG BERLANGSUNG, DINAMIS
DARI KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN PEMINDAHAN ARTI
DARI PENGIRIM PESAN KEPADA ORANG LAIN
Persepsi adalah

 Pandangan personal terhadap suatu kejadian dan


dibentuk oleh harapan dan pengalaman.

 Persepsi individu pada situasi yang sama dapat


berbeda, karena setiap individu memiliki kepribadian
yang unik , nilai dan pengalaman hidup yang berbeda.
 ENVIRONMENT

Receiver
Sender Message

Komunikasi Verbal
Komunikasi Non Verbal
Bunyi
Ketrampilan berkomunikasi
Setting
Media
Umpan Balik
Lingkungan
Komponen Proses komunikasi
1. Sender (encoder)
 Seseorang yang mempunyai inisiatif
 menyampaikan pesan kepada orang lain
 dimana pesan dirumuskan dan disampaikan
 secara verbal maupun non verbal
2. Receiver (decoder)
 - Seseorang yang menerima pesan
 - Penilaian pesan oleh komunikan saat terima
 pesan
 - Proses terjadi secara bersamaan
3. Pesan (message)

Adalah informasi yang diterima.

Pesan yang efektif harus jelas dan terorganisir yang


diekspresikan oleh sipengirim pesan


Variabel pesan meliputi :

a. komunikasi verbal
Bahasa merupakan ekspresi ide atau
perasaan
Kata-kata adalah alat atau simbol
yang dipakai untuk mengekspresikan
ide atau perasaan, menguraikan
objek, observasi dan ingatan
b. Komunikasi non verbal

 Adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan


kata-kata
 Menangis, tertawa, berteriak, dll.
 Bentuk lain seperti ekspresi wajah, suara / bunyi ,
isyarat, sikap tubuh, dan cara berjalan
(Khusus gerakan dan ekspresi wajah dapat diartikan
dengan suasana hati)
-Jarak bicara:
Komunikasi intim ≥ 45,4 cm
Komunikasi personal 45,4 cm – 120 cm
c. Suara / bunyi
d. Ketrampilan berkomunikasi
Meliputi kemampuan pengirim
dan penerima pesan untuk
observasi, mendengar , klarifikasi
dan validasi arti pesan
e. Setting
Tempat / lokasi dimana
komunikasi berlangsung
f. Media
“Channelssensory” yang membawa
pesan meliputi :
Pendengaran, penglihatan, peraba,
perasa dan penciuman.

g. Umpan Balik
Proses lanjutan dari pesan yang diterima

h. Lingkungan
Proses komunikasi dipengaruhi oleh
lingkungan internal dan eksternal
Tingkat Komunikasi (Jane 1994)
1. Intra personal
- Komunikasi yang terjadi pada diri sendiri.
Terjadi secara konstan dengan kesadaran
- Dialog internal dapat memberikan ekspresi
diri kepada orang lain
2. Interpersonal
- Komunikasi yang terjadi diantara 2 orang
atau dalam kelompok kecil
- Ketrampilan komunikasi interpersonal bagi
seorang perawat
3. Komunikasi publik
- Interaksi dengan kelompok besar lebih
dari 10 -12 orang
JENIS KOMUNIKASI
A. VERBAL
- Penggunaan kata-kata atau
tulisan
B. NON VERBAL
- Bahasa tubuh :
isyarat,pergerakan tubuh dan
penampilan fisik
- Menambah arti terhadap pesan
verbal
A. Komunikasi verbal
Karakteristik komunikasi verbal yang
efektif

1. Jelas dan ringkas

2. Perbendaharaan kata
Ucapkan istilah yang dapat
dimengerti oleh pasien dan keluarga
3. Intonasi
Emosi seseorang secara
langsung dapat mempengaruhi
intonasi suaranya

Perawat harus menyadari


emosinya ketika berhubungan
dengan klien
4. Kecepatan berbicara

5. Humor
Dugan(1989) : tertawa dapat
membantu emngurangi
ketegangan dan rasa sakit yang
disebabkan oleh stress
B. Komunikasi Non Verbal
Bahasa tubuh meliputi isyarat , pergerakan
tubuh dan penampilan fisik

Komunikasi non verbal teramati pada :


1. Penampilan fisik
meliputi karakteristik fisik dan cara
berpakaian.
Perawat yang memperhatikan
penampilan dirinya dapat menimbulkan
citra diri dan profesional yang positif
2. Sikap tubuh dan cara berjalan
Menggambarkan konsep diri , mood dan kesehatan
3. Ekspresi wajah
 Wajah merupakan bagian tubuh yang ekspresif
 Dapat terlihat perasaan marah , sedih, terkejut
santai, bahagia, jijik, dan bosan
 Pertahankan kontak mata dipersepsikan sebagai
orang yang dapat dipercaya
4. Sentuhan
 Penting – untuk memberikan dorongan mental
 tetapi harus memperhatikan norma sosial, aspek
budaya dan dapat dimengerti oleh pasien
Faktor faktor yang mempengaruhi
proses komunikasi
Potter dan Perry (1993)
1. Perkembangan
Lingkungan yang diciptakan oleh orang
tua mempengaruhi kemampuan anak
untuk berkomunikasi
2. Persepsi
Perbedaan persepsi dapat menghambat
komunikasi
3. Nilai
Adalah standar yang mempengaruhi
perilaku sehingga penting bagi perawat
untuk menyadari nilai seseorang

4. Latar belakang sosial budaya


Gaya komunikasi sangat dipengaruhi oleh
faktor budaya dan membatasi cara
bertindak dalam berkomunikasi
5. Emosi
Adalah Perasaan subyektif terhadap suatu
peristiwa
Emosi mempengaruhi kemampuan salah
tafsir atau tidak mendengarkan pesan

6. Pengetahuan
Perawat harus mengkaji tingkat
pengetahuan klien dengan memperhatikan
respon terhadap pernyataan yang diajukan
Komunikasi penting karena:
 sarana terbina hubungan yang baik
antara pasien dan tenaga Kesehatan
 melihat perubahan perilaku yang terjadi
pada individu atau pasien
 kunci keberhasilan tindakan kesehatan
yang telah dilakukan
 tolak ukur kepuasan pasien
 tolak ukur komplain tindakan dan
rehabilitasi
Prinsip komunikasi yang
perlu diketahui

 bukanlah benda, ia sebuah proses


 bersifat kompleks
 tidak dapat digantikan
 melibatkan keterlibatan yang total
dari kepribadian kita
Komunikasi perawat
dengan dokter
 harus mengenal dirinya sendiri.
 sikap saling menerima, percaya, dan menghargai.
 memahami, menghayati nilai yang dianut oleh
pasien.
 pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun
mental.
 dapat menciptakan suasana yang nyaman dan
aman bagi pasien.
 Kejujuran dan terbuka.
 Mampu sebagai role model.
 Altruisme.
 Bertanggung jawab .
American Medical Assosiation (AMA),
1994, mendefinisikan istilah kolaborasi
sebagai berikut :
1. proses dimana dokter dan perawat merencanakan
dan praktek bersama sebagai kolega
2. bekerja saling ketergantungan dalam batasan-
batasan lingkup praktek mereka dengan berbagi
nilai-nilai
3. saling mengakui dan menghargai terhadap setiap
orang yang berkontribusi untuk merawat individu,
keluarga dan masyarakat.
Hambatan Kolaborasi
Dokter dan Perawat
 Dominasi Kekuasan.
 Perbedaan Tingkat
Pendidikan/Pengetahuan
 Komunikasi
 Cara pandang
Penyebab utama
terjadinya errors

1. Communication problems
2. Inadequate information flow
3. Human problems
4. Patient-related issues
5. Organizational transfer of knowledge
6. Staffing patterns/work flow
7. Technical failures
8. Inadequate policies and procedures
Peran perawat dalam
pasien safety

MELAKSANAKAN PENINGKATAN
KESELAMATAN PASIEN DAN
MENCIPTAKAN BUDAYA KESELAMATAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai