Anda di halaman 1dari 20

MR

ENTROPION

OLEH : SHASKIA R. & KUSUMANINGDIAH S.


PEMBIMBING : DR. ILHAMIYATI, SP.M

SMF ILMU KESEHATAN MATA


RSU HAJI SURABAYA
2020
Anatomi Palpebra
 Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi
lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi
bola mata bagian anterior.
 Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari
dehidrasi.
 Palpebra superior berakhir pada alis mata;
palpebra inferior menyatu dengan pipi
Anatomi Palpebra
 Terdiri dari 7 lapisan
 Kulitdan Jaringan Subkutan
 Muskulus Orbikularis Okuli

 Septum Orbita

 Lemak Orbita

 Refraktor Palpebra

 Tarsus

 Konjungtiva Palpebra
Persarafan
 Persarafan sensorik kelopak didapatkan dari divisi
pertama dan kedua nervus trigeminus (V). Kelopak
mata atas oleh cabang pertama nervus V, sedang
kelopak mata bawah oleh cabang kedua nervus V
Pembuluh Darah
 Pasokan darah palpebra datang dari arteri
lakrimalis dan arteri ophtalmica melalui cabang-
cabang palpebra lateral dan medialnya.
 Drainase vena dari palpebra mengalir kedalam
vena ophtalmica dan vena –vena yang membawa
darah dari dahi temporal.
Fungsi Palpebra
 Perlindunagan mekanik terhadap bola mata :
paling penting
 Menyediakan elemen kimia untuk tear film dan
membantu mendistribusikan lapisan tear film pada
ocular surface
 Membantu proses ekskresi tear film dengan proses
mengedip
 Bulu mata menyaring partikel debu dari udara luar
Definisi Entropion
 Entropion adalah suatu keadaan melipatnya
kelopak mata bagian tepi atau margo
palpebra ke arah dalam sehingga bulu mata
menggeser jaringan konjungtiva dan kornea
Epidemiologi
 Entropion kelopak mata bawah lebih sering terjadi
daripada entropion kelopak mata atas.
 Entropion pada kelopak mata bawah lebih sering
karena proses involusional pada proses penuaan.
 Sedangkan pada kelopak mata atas sering karena
sikatrikal seperti akibat trakoma.
 Entropion dapat terjadi unilateral maupun bilateral
Etiologi dan Klasifikasi
 Entropion Kongenital
 Entropion Sikatrik
 Entropion Spastik
 Entropion Senilis
Patofisiologi
 Bertambahnya usia
 Degenerasi progresif jaringan fibrous dan elastik
kelopak mata bawah
 Kelumpuhan otot-otot retraktor kelopak bawah,
migrasi ke atas muskulus orbikularis preseptal, dan
melipatnya tepi tarsus atas
Gejala Klinis

 Sensasi benda asing


 Mata berair
 Mata merah
 Gatal
 Mata kabur
 Fotofobia
Diagnosis
 Anamnesis
 Sensasibenda asing
 Mata berair

 Mata merah

 Gatal

 Mata kabur

 Fotofobia
Diagnosis
 Pemeriksaan fisik  test snapback yaitu dengan
cara menarik kelopak mata dengan hati-hati ke
arah luar lalu dilihat apakah kelopak mata dapat
kembali ke posisi semula  kelemahan pada tonus
kelopak mata yang horizontal
 Gambaran garis putih dalam ukuran milimeter di
bawah tarsal inferior akibat dari pergeseran dari
retraktor kelopak mata dan pergerakan yang
sedikit atau tidak ada sama sekali dari kelopak
bawah saat melihat ke bawah
Diagnosis
 Pinggir kelopak mata bawah selalu ditemukan
kelengkungan ke arah limbus setelah entropion
terbentuk
 Selain itu pada pemeriksaan fisik biasanya
ditemukan adanya kerusakan pada konjungtiva
akibat trauma, hiperemi, serta pelipatan kelopak
mata atau margo ke arah dalam
Komplikasi
 Konjungtivitis
 Keratitis
 Ulkus kornea
 Komplikasi bedah termasuk perdarahan,
hematoma, infeksi, rasa sakit, dan posisi tarsal yang
buruk.
Diagnosis Banding

 Distikiasis
 Trikiasis
 Dermatokalasis
 Epiblefaron
 Retraksi Kelopak Mata
Tatalaksana
 Nonfarmakologis
 menarik kulit palpebra ke arah pipi sehingga
menjauh dari bola mata dapat mengurangi
gejala sementara
 Pencukuran bulu mata bisa dilakukan di tempat
lokasi trichiasis
 Terapi kontak lensa (hidrogel, hidrogel silikon,
yang memiliki diameter lebih besar dari kornea
atau sklera) untuk melindungi kornea
Tatalaksana
 Pemilihan prosedur pembedahan tergantung pada
penyebab yang mendasari
 Intervensi bedah diindikasikan jika salah satu dari
berikut muncul persisten : iritasi okular berulang,
konjungtivitis bakteri, refleks hipersekresi air mata,
superfisial keratopathy, risiko ulserasi dan keratitis
mikroba
Prognosis

 Entropion pada umumnya memiliki prognosis yang


baik
 Keefektifan pengobatan entropion tergantung
pada penyebab utama dan tingkat keparahan
penyakitnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai