Anda di halaman 1dari 46

BAGIAN TANIA

BERKAS KELUARGA BINAAN

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga


pada keluarga ini:
• Pasien osteoarthritis yang berlangsung ± 1 tahun
• Pengetahuan keluarga dan pasien mengenai
penyakit ini masih kurang
• Kurangnya kesadaran pasien dan keluarga
mengenai pentingnya mengontrol kadar asam
urat.
• Pentingnya peran dan dukungan dari pihak
keluarga
Data Demografi Keluarga
Alamat: Jl. Jawa RT 10, Sukamerindu Kecamatan Ratu Samban
Kota Bengkulu

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang


memiliki hubungan dekat dengan keluarga

No Nama Kedudukan Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan Ket


dalam Keluarga (tahun) Terakhir

1 Syamsul Bahri Bapak Lk 70 SPG Pensiunan

2 Fiset Nodela Anak Pr 25 S2 Swasta


Tabel 2.Fungsi-fungsi dalam keluarga
Kesimpulan pembina untuk
Fungsi
Penilaian fungsi keluarga yang
Keluarga
bersangkutan
Pasien adalah pasien lama yang didiagnosis osteoathritis. Berdasarkan penilaian
Keluarga Merupakan keluarga dengan orangtua tunggal terhadap komponen pada
yang terdiri atas Ayah (Tn.S, 70 Tahun), dan Anak (Nn. F, keluarga, maka pembina
25 tahun) yang tinggal dalam satu rumah. Keluarga masih dapat menyimpulkan
Biologis
kurang mengerti tentang penyakit yang diderita pasien, bahwa fungsi biologis
yaitu osteoathritis mulai dari penyebab, faktor risiko, baik.
komplikasi, dan tatalaksana penyakit tersebut, serta pola
higienitas apa yang perlu diterapkan.

Keadaan pasien memerlukan pemantauan rutin dan Berdasarkan penilaian


dukungan dari keluarga. Pasien dikelilingi anggota terhadap komponen pada
keluarga yang peduli dalam pengontrolan penyakit pasien. keluarga, maka pembina
Psikologis
Pasien berobat ke puskesmas jika ada keluhan. Keadaan dapat menyimpulkan
pasien memerlukan dukungan dari keluarga. bahwa fungsi psikologis
berjalan baik.
Pasien merupakan seorang pensiunan yang sehari-hari Fungsi sosial berjalan
meghabiskan waktu di rumah. Hubungan dengan dengan baik.
Sosial
masyarakat terjalin baik. Keluarga ini dikenal baik di
lingkungan sekitar, sehingga tidak sulit mencari alamat
pasien.

- Pendapatan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan Fungsi ekonomi baik.


sehari-hari
- Kebutuhan primer terutama papan dapat terpenuhi
dengan baik, pasien tinggal di rumah sendiri dengan

Ekonomi & lingkungan padat penduduk.

Pemenuhan - Gaya hidup sederhana, tidak konsumtif dengan prioritas

kebutuhan penggunaan uang sesuai kebutuhan primer, sekunder,


dan tersier.
- Alokasi dana khusus untuk kesehatan ada. Selama ini,
biaya pengobatan pasien masih tertanggungi oleh BPJS
yang dimiliki pasien.

Anggota keluarga belum mengerti pentingnya peran Fungsi adaptif keluarga


Adaptif dan dukungan dari anggota keluarga untuk terhadap keadaan pasien
kesembuhan pasien kurang baik.
BAGIAN LINGGO
Data Risiko Internal Keluarga
Sikap & perilaku keluarga yang menggambarkan perilaku Kesimpulan pembina untuk perilaku yang
Perilaku
tersebut bersangkutan
 Penampilan keluarga bersih dan sederhana. Kebersihan diri dan keluarga cukup baik.
 Keluarga mandi 3x/hari Kebersihan lingkungan sekiar cukup baik.
 Keadaan rumah tampak teratur dan cukup bersih
 Pencahayaan dan ventilasi didalam rumah cukup.
 Lingkungan sekitar adalah perumahan dengan
pemukiman yang padat dan terdapat selokan yang
Kebersihan pribadi & cukup lancer.
lingkungan  Rumah pasien memiliki kamar mandi yang cukup
bersih
 Rumah pasien memiliki jamban namun tidak memiliki
septic tank
 Air yang digunakan menggunakan sumur.

 Aktivitas pasien banyak dihabiskan di rumah. Keluarga kurang menerapkan perilaku


 Pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi pasien pencegahan spesifik terhadap penyakit
Pencegahan spesifik hanya Puskesmas. Pasien dan keluarga baru berobat ke
puskesmas kalau merasa sudah ada keluhan.
 Kebutuhan pangan tercukupi Kualitas dan kuantitas makanan keluarga kurang
 Keluarga memasak sendiri makanan sehari-hari dengan baik.
menu yang cenderung manis, berminyak, dan bersantan
dan banyak mengandung purin
Gizi keluarga
 Penyediaan makanan dilakukan sendiri
 Pola makan keluarga teratur, biasanya 3-4x/hari

 Hubungan antar anggota keluarga baik. Fungsi asah, asih, asuh dalam keluarga ini sudah
 Kegiatan keagamaan baik. baik.
Asah asih asuh  Keluarga mengasuh anak dengan baik
 Tidak ada hambatan dalam tumbuh kembang anak

 Pasien anak pertama dari tiga bersaudara. Kesehatan reproduksi kurang baik. Istri pasien
Kesehatan reproduksi
 Pasien menikah usia 20 tahun masih hamil di usia berisiko.
 Pasien memiliki 8 orang anak

 Pasien tidak memiliki aktivitas fisik khusus yang rutin Aktivitas fisik dalam keluarga kurang baik.

Latihan jasmani / aktivitas dijalankan.

fisik  Aktivitas sehari-hari pasien membersihkan rumah,


sholat, tidur, makan.
 Anggota keluarga mencari pelayanan kesehatan jika Perilaku kesehatan keluarga bersifat kuratif.
sakit saja. Keluarga pasien juga tidak mengingatkan
pasien untuk mengobati keluhan batuknya.

Penggunaan pelayanan  Jarak rumah ke pelayanan kesehatan (puskesmas)

kesehatan hanya 200 meter yang biasa ditempuh keluarga pasien


dengan bermotor.

 Pasien dan kelurga sering menonsumsi makanan Perilaku kesehatan dalam keluarga kurang baik.
Kebiasaan / perilaku
bersantan dan makanan manis dan tinggi purin serta
lainnya yang buruk untuk
hampir tidak pernah berolahraga.
kesehatan
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Kesimpulan pembina untuk faktor pelayanan
Faktor Keterangan
kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan yang Pasien berobat ke Puskesmas Sukamerindu Pusat pelayanan kesehatan primer dan rumah
digunakan oleh pasien dan keluarga atau Rumah Sakit Tiara Sella Kota Bengkulu. sakit rujukan dapat dijangkau oleh pasien dan
keluarga dengan mudah, hanya dengan berjalan
kaki untuk ke puskesmas. Pasien juga merasakan
keringanan dalam hal biaya karena pasien
merupakan peserta BPJS.

Cara mencapai pusat pelayanan Pasien cukup berjalan kaki menuju ke


kesehatan tersebut Puskesmas atau menggunakan kendaraan
menuju rumah sakit rujukan.

Tarif pelayanan kesehatan tersebut Karena pasien menggunakan kartu BPJS maka
dirasakan pasien merasakan keringanan dalam biaya
pengobatan.

Kualitas pelayanan kesehatan tersebut Kualiatas pelayanan kesehatan baik di


dirasakan puskesmas maupun di rumah sakit rujukan,
pasien selalu merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh petugas kesehatan.
Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/ milik sendiri
Daerah perumahan : kumuh / padat/ berjauhan/ mewah

Karakteristik Rumah Kesimpulan pembina untuk tempat tinggal

Luas bangunan rumah : 8 m x 13 m Pasien tinggal di rumah bersama seorang anaknya, di


Luar total tanah rumah : 10 m x 15 m perumahan yang cukup padat, dengan lingkungan yang kurang
Tempat tinggal
Jumlah orang dalam satu rumah : 2 orang terjaga kebersihannya. Pasien tinggal dirumah dengan 4 kamar
dengan ukuran rumah 8 m x 13 m. Sinar matahari tidak dapat
Bertingkat / tidak bertingkat
masuk ke dalam kamar tidur. Ventilasi cukup. Kebersihan dan
Lantai rumah dari : tanah / semen /
kerapian kurang. Sumber air minum dari air sumur, rumah
keramik / lain-lain* Kayu
pasien memiliki 2 kamar mandi dan memiliki jamban. Saluran
Dinding rumah dari : papan / tembok /
air dialirkan ke got di samping rumah yang mengalir. Kondisi
kombinasi*
rumah secara keseluruhan Cukup Baik.
Penerangan di dalam rumah
Jendela : Ada
Listrik : Ada/tidak

Ventilasi
Kelembapan rumah : lembap/tidak
Bantuan ventilasi di dalam rumah :
ada/tidak
Bila ada, yaitu : AC / Kipas angin /
exhaust fan

Kebersihan di dalam rumah


Bersih

Tata letak barang dalam rumah


Pengkajian Masalah
Kesehatan Keluarga
Diagnosis Kesehatan Keluarga
• Masalah internal keluarga
• Masalah biologis:
• Pasien dan keluarga belum memahami mengenai
penyakit osteoathritis yang diderita oleh pasien mulai
dari penyebab, faktor risiko, pencegahan, komplikasi, dan
tatalaksananya.
• Masalah eksternal keluarga
• Masalah life style :
• Pasien dan keluarga belum menerapkan pola hidup sehat
sebagai upaya untuk mengontrol penyakit.
• Masalah psikososial:
• Keluarga belum memahami pentingnya peran dan
dukungan sebagai anggota keluarga dalam upaya
kesembuhan pasien.
Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Rencana Penatalaksanaan
Coping
score akhir
Coping
 t Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan yang
score awal
diharapkan

1 Edukasi dan konseling Keluarga memahami lebih 3 5


kepada keluarga mengenai jauh tentang penyakit
penyakit osteoathritis, Keluarga dan 3 minggu osteoathritis, yaitu
yaitu penyebab, faktor pasien penyebab, faktor risiko,
risiko, pencegahan, pencegahan, komplikasi,
komplikasi, dan dan penatalaksanaannya.
penatalaksanaan.

2 Edukasi dan konseling Keluarga dan 3 minggu Keluarga mengerti manfaat 2 5


anggota keluarga mengenai pasien dari pentingnya kontrol
pentingnya kontrol rutin rutin dan bersedia
menemani pasien kontrol
selama pengobatan.

3 Edukasi dan konseling Keluarga dan 3 minggu Keluarga dan pasien mulai 3 5
mengenai pola makan pasien mengatur pola makan dan
mengurangi konsumsi
santan dan makanan
manis, serta tinggi purin
4 Edukasi dan konseling Keluarga dan 3 minggu Keluarga pasien 3 5
mengenai pentingnya pasien mengingatkan agar
mengonsumsi obat secara pasien mengonsumsi
benar obat secara teatur
sehingga pasien
mengonsumsi obat
secara teratur

5 Edukasi dan konseling Keluarga dan 3 Keluarga pasien 2 5


mengenai mengurangi pasien minggu mengurangi aktivitas
aktivitas menggunakan pasien menggunakan
tangga tangga dengan
memenuhi kebutuhan
pasien di lantai 2.

6. Edukasi dan konseling Keluarga dan 3 Minggu Pasien dan keluarga 1 5


mengenai pentingnya Pasien mengerti mengenai
penggunaan septic tank pentingnya penggunaan
septic tank dalam
kesehatan keluarga dan
masyarakat
Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Saat Ini
Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan dan coping score akhir
No. Masalah yang terselesaikan Coping Score akhir

1 Keluarga memahami mengenai penyakit osteoartritis yang dialami pasien, penyebab, 5


pencegahan, dan komplikasinya.

2 Keluarga selalu menemani pasien kontrol berkala ke pelayanan kesehatan 5

3 Keluarga terus membantu menerapkan pola diet dengan menu diet sehat seperti yang 5
telah diberikan pembina

4 Kadar asam urat darah pasien turun dan terkontrol 5


5 Pasien rajin berolah raga, seperti jalan pagi 3 kali seminggu dan mengikuti senam di 5
puskesmas 1 kali seminggu

6. Keluarga pasien mengurangi aktivitas pasien menggunakan tangga dengan memenuhi 5


kebutuhan pasien di lantai 2.

7. Pasien dan keluarga mengerti mengenai pentingnya penggunaan septic tank dalam 3
kesehatan keluarga dan masyarakat
Derajat fungsional saat pembinaan terakhir: 1

Faktor pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien :


• Terdapat jaminan kesehatan untuk berobat
• Keluarga pasien kooperatif
• Pasien mematuhi pola diet yang disarankan
• Anak pasien ikut menemani pasien berolahraga 3x seminggu dan mengikuti senam
di puskesmas 1 minggu sekali.
• Anak pasien yang selalu menemani pasien kontrol ke pelayanan kesehatan
• Pembina diterima dengan baik
• Tersedia waktu yang cukup
• Lokasi rumah pasien dekat dengan pusat pelayanan primer

Faktor penghambat terselesaikannya masalah-masalah kesehatan pasien :


• Pasien terkadang sulit menghindari konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
• Rumah pasien merupakan rumah bertingkat dengan akses memasuki rumah
adalah tangga yang curam.
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:

• Melakukan edukasi terarah dan konseling berulang pada pasien dan keluarga
mengenai penatalaksanaan penyakit osteoathritis, termasuk pola makan, olahraga
rutin, minum obat teratur, serta kontrol teratur ke puskesmas.

• Untuk mengurangi beban tekanan pada kaki, maka pasien disarankan menggunakan
tongkat pada saat beraktivitas.

• Motivasi untuk membangun septic tank.

• Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai pentingnya


memeriksakan diri ke puskesmas jika ada masalah terkait kesehatan keluarga.
LAMPIRAN EDUKASI

Anda mungkin juga menyukai