Anda di halaman 1dari 42

Oleh:

Muhammad Fahril NRP.02211746000012


Winardi Ginanar NRP.02211746000031

Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M.Eng
Ir. Nuniek Hendrianie, M.T
 Latar Belakang
 Basis Desain Data
• Kapasitas Produksi
• Lokasi Pabrik
• Kualitas Bahan Baku dan Produk

 Seleksi dan Uraian Proses


 Analisa Ekonomi
 Kesimpulan

2
LATAR BELAKANG

3
4
ADD A FOOTER 5
• Bioethanol (C2H5OH) termasuk salah satu
biofuel yang hadir sebagai bahan bakar
alternatif yang lebih ramah lingkungan dan
sifatnya yang terbarukan.
• Bioetanol merupakan salah satu sumber bahan
bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan,
dimana memiliki keunggulan mampu
menurunkan emisi CO2 hingga 18 %.

ADD A FOOTER 6
• Batang sorgum merupakan suatu limbah
pertanian yang memiliki kandungan nira
yang hampir sama dengan batang tebu
yaitu 16 %.
• Tentunya dengan kandungan nira yang
banyak ini akan membuat batang sorgum
menjadi salah satu bahan yang sangat
berguna dalam memecahkan masalah
energi maupun lingkungan yang ada di
Indonesia.
• Selain itu penyebaran sorgum yang merata
di Indonesia membuat bahan baku mudah
didapatkan dan membuat proses
pembuatan bioethanol menjadi mudah 7
BASIS DESAIN DATA

8
• Perhitungan Kapasitas Produksi
• Proyeksi Pada Tahun n

𝑛
𝐹 =𝑃 1+𝑖

• F = Prediksi jumlah konsumsi /produksi /ekspor /impor pada tahun ke-n


• P = Nilai konsumsi /produksi /ekspor /impor pada tahun terakhir
• n = selisih waktu antara tahun ke-n dengan tahun terakhir
• i = pertumbuhan rata-rata

• Perhitungan Kebutuhan Produk

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 + 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑜𝑟 − 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟 − 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖

9
• Konsumsi • Perhitungan Konsumsi
Tahun Konsumsi Pertumbuhan Tahun 2023
(kL) (%)
2009 128.000 - 𝑛 = 2023 − 2018 = 5
2010 132.000 3,125
2011 134.000 1,515 𝐹 =𝑃 1+𝑖 𝑛

2012 135.000 0,746 𝐹 = 138.000 1 + 0,00844 5

2013 135.000 0,000


𝐹 = 143.919,867 kL/tahun
2014 135.000 0,000
2015 136.000 0,741
2016 137.000 0,735
2017 137.000 0,000 10

2018 138.000 0,729


(Sumber:Indonesia
Rata-rata Biofuels Annual
0,844Report, 2018)
• Produksi • Perhitungan Produksi
Tahun Produksi Pertumbuhan Tahun 2023
(kL) (%)
2009 172.000 - 𝑛 = 2023 − 2018 = 5
2010 175.000 1,744
2011 200.000 14,286 𝐹 =𝑃 1+𝑖 𝑛

2012 205.000 2,500 𝐹 = 200.000 1 + 0,01807 5

2013 207.000 0,976


𝐹 = 218.732,873 kL/tahun
2014 202.000 -2,415
2015 205.000 1,485
2016 205.000 0,000
2017 195.000 -4,878 11

2018 200.000 2,564


(Sumber:Indonesia Biofuels Annual
Rata-rata 1,807
Report, 2018)
• Ekspor • Perhitungan Ekspor
Tahun Ekspor Pertumbuhan Tahun 2023
(kL) (%)
2009 18.085 - 𝑛 = 2023 − 2018 = 5
2010 39.270 117,142
2011 66.250 68,705 𝐹 =𝑃 1+𝑖 𝑛

2012 46.494 -29,821 5


𝐹 = 60.551 1 + 0,21261
2013 63.058 35,626
𝐹 = 158.755,288 kL/tahun
2014 60.685 -3,762
2015 53.066 -12,555
2016 66.052 24,471
2017 65.750 -1,971 12

2018 60.551 -6,485


(Sumber: www.data.un.org)
Rata-rata 21,261
• Impor • Perhitungan Impor
Tahun Impor (kL) Pertumbuhan Tahun 2023
(%)
2009 314 - 𝑛 = 2023 − 2018 = 5
2010 946 201,496
2011 1.311 38,595 𝐹 =𝑃 1+𝑖 𝑛

2012 363 -72,289 𝐹 = 1.028 1 + 0,77369 5

2013 1.336 267,807


𝐹 = 22.596,848 kL/tahun
2014 512 -61,716
2015 730 42,796
2016 2.408 229,720
2017 5.657 126,296 13

2018 1.028 -76,380


(Sumber: www.data.un.org)
Rata-rata 77,369
• Perhitungan Kebutuhan Etanol Tahun 2023

Tahun Produksi (kL/tahun) Konsumsi (kL/tahun) Ekspor (kL/tahun) Impor (kL/tahun)


2023 218.732,873 143.919,867 158.755,288 22.596,848

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 + 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑜𝑟 − 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟 − 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖


𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = 143.919,867 + 158.755,288 − 0 − 218.732,873
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = 83.942,28 𝑘𝐿/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

𝑘𝐿 1000 𝐿 𝑘𝑔
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = 83.942,28 𝑥 𝑥 0,789 = 66.230.460,74 𝑘𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1 𝑘𝐿 𝐿

Pada pra rancang pabrik ini, diambil kapasitas 40 % . Maka kapasitas produksi sebesar
40% x 83.942,28 sebesar 33.000 kL/tahun. Kapasitas mengikuti kapasitas PT.Energi Agro 14

Nusantara.
• Keberhasilan suatu pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu
penentuan lokasi pendirian pabrik. Oleh sebab itu, sangat penting dilakukan suatu
perencanaan dalam menentukan lokasi pabrik.
• Dasar dalam pemilihan lokasi dapat ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya
sebagai berikut:
• Ketersediaan bahan baku
• Pemasaran
• Transportasi
• Utilitas
• Tenaga kerja
• Alternatif lokasi dalam pemilihan lokasi pabrik bioietanol berada di Kabupaten 15
Lamongan Jawa Timur dan Kota Kupang Nusa Tenggara Timur.
• Ketersediaan Bahan Baku
Luas Lahan Tanaman Sorgum

Jawa Timur (Ha) Nusa Tenggara Timur (Ha)


2.344 11.416
(Sumber: Balai Penelitian Tanaman Serealia, 2013).
• Pemasaran
Data Konsumsi BBM
Jawa Timur (kL) Nusa Tenggara Timur (kL)
8.177.923,86 312.675,53
(Sumber: BPH Migas, 2017)
• Fasilitas Transportasi
Fasilitas Transportasi
Kota/ kabupaten Panjang Jalan (km) Jumlah Pelabuhan Jumlah Bandara
Lamongan 416 7 - 16

Kupang 41,76 2 1
(Sumber: BPS, 2015,2016, 2018)
• Utilitas
Ketersediaan Air
Jawa Timur Nusa Tenggara Timur
Sungai Bengawan Solo Sungai Manikin
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018).

Ketersediaan Listrik
Jawa Timur (MW) Nusa Tenggara Timur (MW)
2.218 33

• Tenaga Kerja
Upah Minimum Kota/Kabupaten

UMK (Rp)
Tahun
Kab.Lamongan (Jawa Timur) Kupang (NTT)
17
2019 2.233.641 1.793.298
2020 2.423.724 1.950.000
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020).
• Tenaga Kerja
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja
Pendidikan Kabupaten Lamongan Kota Kupang
Tertinggi yang Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
Ditamatkan

SD 135.285 115.564 250.849 17.727 10.322 28.049

SMP 80.271 51.702 131.973 10.86 7.201 18.069

SMA 75.770 39.064 114.834 45.607 22.654 68.261

Diploma /S1 38.036 25.649 63.685 21.755 20.985 42.740

Jumlah 329.362 231.979 561.341 95.957 61.162 157.119


18

(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018).


• Hasil Pembobotan Beberapa Parameter

• Hasil Pembobotan Lokasi

19
• Sorgum (Sorghum bicolor (L.)Moench)
merupakan tanaman asli tropis Ethiopia,
Afrika Timur, dan dataran tinggi Ethiopia
dianggap sebagai pusat utama domestikasi
sorgum. Tanaman ini sudah lama dikenal
sebagai penghasil bahan pangan dan
dibudidayakan di daerah kering di beberapa
negara Afrika.
• Batang sorgum banyak digunakan sebagai
bahan baku utama dalam pembuatan
bioetanol hal ini dikarenakan kadar glukosa
pada nira batang sorgum yang tinggi hampir
sama dengan nira tebu
20
• Komposisi Nira Batang Sorgum dan Nira Tebu
• Tanaman sorgum memiliki produksi biji dan biomass yang jauh
Komposisi Nira Batang Nira Tebu lebih tinggi dibanding tanaman tebu.
Sorgum
• Adaptasi tanaman sorgum jauh lebih luas dibanding tebu
Brix 13,60 – 18,40 12 – 19 sehingga sorgum dapat ditanam dihampir semua jenis lahan,
baik lahan subur maupun lahan marjinal.
Sukrosa (%) 10 – 14,40 9 – 17
• Tanaman sorgum memiliki sifat lebih tahan terhadap kekeringan,
Gula reduksi (%) 0,75 – 1,35 0,48 – 1,52 salinitas tinggi dan genangan air (water logging).
Gula total (%) 11 – 16 10 – 18
• Laju pertumbuhan tanaman sorgum jauh lebih cepat dari pada
tebu.
Amilum (ppm) 209 - 1.764 1,50 – 95 • Menanam sorgum lebih mudah, kebutuhan benih hanya 4,5 – 5
Asam akonitat (%) 0,56 0,25 kg/Ha dibanding tebu yang memerlukan 4500 – 6000 stek
batang.
Abu (%) 1,28 – 1,57 0,40 – 0,70
• Umur panen sorgum lebih cepat yaitu hanya 4 bulan dibanding
Sumber: Direktorat Jendral Perkebunan (1996). tebu yang dipanen pada umur 7 bulan
21
• Bahan Pembantu
Saccharomyces cerevisiae
• Saccharomyces cereviceae menghasilkan enzim invertase yang
mengubah sukrosa menjadi glukosa dan enzim zymase yang
mengubah glukosa menjadi etanol. Tumbuh optimum pada pH 3,5-5,5
pada suhu 30-35oC dengan ketahanan gula 10-20%.
Diamonium Fosfat
• Sebagai larutan nutrisi dan berguna dalam pembiakan yeast
Urea
• Sebagai nutrient bagi yeast
Antifoam
• Sebagai defoaming agent
Asam Sulfat
• Berperan dalam mengendapkan mineral-mineral dalam nira 22
• Bioetanol

• Bioethanol (C2H5OH) termasuk salah satu


biofuel yang hadir sebagai bahan bakar
alternatif yang lebih ramah lingkungan dan
sifatnya yang terbarukan.
• Merupakan bahan bakar alternatif yang
diolah dari tumbuhan yang memiliki
keunggulan karena mampu menurunkan
emisi CO2 hingga 18%, dibandingkan
dengan emisi bahan bakar fosil seperti
minyak tanah.

23
• Spesifikasi bioetanol
Besaran Nilai
• Bioetanol dapat dibakar untuk menghasilkan Berat Molekul 46
karbon dioksida dan air serta bisa digunakan
Titik beku, oC -114,1
sebagai bahan bakar baik sendiri maupun
dicampur dengan petrol (bensin). "Gasohol" Titik didih normal, oC +78,32
adalah sebuah petrol / campuran etanol yang Temperatur kritis, oC 243,1
mengandung sekitar 10-20% etanol. Tekanan kritis, kPa 6383,48
• Bioetanol mempunyai nilai kalor (Q) = 75.700 Volume kritis, L/mol 0,167
Btu/gallon sedangkan kalau dicampur dengan Faktor kompresibilitas kritis, z 0,248
gasoline dengan presentase 10% etanol dan Densitas, pada 20 oC , g/mL 0,7893
90% gasoline (menghasilkan produk dengan
Viskositas, pada 20 oC, mPa.s (cP) 1,17
nama dagang Gasohol) maka akan dihasilkan
nilai kalor (Q) = 112.000 Btu/gallon. Kelarutan dalam air, pada 20 oC Larut
Panas penguapan, pada t.d normal, J/g 839,31
Panas pembakaran, pada 25 oC, J/g 29676,69
24
Panas pembentukan, J/g 104,6
Panas spesifik, pada 20oC, J/g.C.s 2,42
Warna cairan Jernih
• Gas CO2 • Baku mutu Gas CO2
• Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang No Uraian Takaran
adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri
dari dua atom oksigen yang terikat secara 1 Karbon Dioksida Min 99,9%
kovalen dengan sebuah atom karbon. 2 Karbon Monoksida Maks. 10 ppm
• Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur 3 Total Hidrokarbon
dan tekanan standar dan hadir di atmosfer
bumi -metana Maks 50 ppm
-Non-metana Maks 20 ppm
4 Benzena Maks 0,02 ppm
5 Asetaldehid Maks 0,2 ppm
6 H2S Maks 0,1 ppm
7 SO2 Maks 1 ppm
25
8. Bau Tidak berbau
9. Rasa Tidak berasa asing
SELEKSI DAN
URAIAN PROSES

26
• Seleksi Proses Fermentasi

Dasar seleksi Saccharomyces cerevisiae Zymomonas mobilis


Ketahanan suhu 35oC 45oC
Ketahanan gula 10-20 % 20 %
Ketahanan etanol 11% 10-14%
pH 2,25 – 5,4 3,7 – 7
Safety Aman Aman
Produktifitas etanol 0,73 0,87
volumetrik (g/g/jam)
(glukosa)
Yield 88-90% 92-94%
27
Harga Rp.350/ml kultur Rp. 70.000/ ml kultur
• Seleksi Proses Dehidrasi

Dasar seleksi Destilasi Azeotrop Adsorpsi


Teknologi Lebih kompleks Sederhana
Bahan Tambahan Benzene (Untuk entrainer) Nitrogen (Untuk regenerasi)
Limbah Benzene tidak ada
Yield 99,5% berat 99,5% berat
Lebih tinggi (Untuk steam, cooling Lebih Rendah
Operating Cost
water, etnrainer) (untuk regenerasi saja)
Lebih tinggi (diperlukan kolom Lebih rendah
Capital cost
tambahan) (alatnya berukuran lebih kecil)

28
• Tahapan Proses

Persiapan Prefermentasi Fermentasi

Dehidrasi Distilasi
29
• Tahap Persiapan

30
• Tahap Prefermentasi

31
• Tahap Fermentasi

32
• Tahap Distilasi

33
• Tahap Dehidrasi

34
ANALISA EKONOMI

35
• Harga Bahan Baku

Kebutuhan/Tahun Harga Total Harga


No. Bahan Baku
(ton) (US$/ton) (US$)
1 Batang Shorgum 420119,25 $ 3,03 $ 1.272.961
2 Antifoam 484,83 $ 500,00 $ 242.415,4
3 Yeast 135,361 $ 350,00 $ 47.376,25
4 NH4OH 50,070 $ 300,00 $ 15.021,07
5 (NH4)2HPO4 1,354 $ 560,00 $ 758,42
6 H2SO4 82,574 $ 160,00 $ 13.211,83
Total $ 1.591.744

Biaya bahan baku = $ 1.591.744 /tahun


= Rp 22.558.995.666,86 /tahun 36
• Harga Produk

Kapasitas/Tahun Harga Total Harga


No. Produk
(ton) (US$/ton) (US$)
1 Etanol 26037 $ 435,00 $ 13.591.314,00
2 CO2 28368 $ 81,43 $ 2.541.006,86
Total $ 16.132.320,86

Penjualan Produk = $ 16.132.320,9 /tahun


= Rp 228.635.317.445,04 /tahun 37
• Basis Perhitungan

Umur Pabrik Waktu Operasi Waktu Konstruksi


20 tahun 330 hari/tahun 2 tahun

Biaya Sendiri :
Bunga Bank
Biaya Pinjaman Inflasi 4,36%
12,5%
50% : 50%
38
Fixed Capital Investment (FCI) Working Capital Investment (WCI)

• Rp. 260.979.077.124 • Rp. 28.997.675.236

Total Product Cost (TPC) Total Capital Investment (TCI)

• Rp. 77.711.651.561 • Rp. 289.976.752.360

Fixed Cost (FC) Sales


39
• Rp. 17.746.577.244 • Rp. 228.635.317.445
• Harga Bahan Baku

Grafik BEP
250,000,000,000
POT = 7 tahun
IRR = 24,59%
10 bulan
200,000,000,000
Nilai Uang (Rupiah)

150,000,000,000

biaya tetap BEP = 23,59%


100,000,000,000 total pengeluaran
BEP
hasil penjualan

50,000,000,000

0
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Kapasitas Produksi 40
• Kapasitas Produksi : 26037 ton/tahun
• Lokasi Pabrik : Kabupaten Lamongan
• Umur Pabrik : 20 tahun
• Masa Konstruksi: 2 tahun

POT = 7 tahun
IRR = 24,59%
10 bulan

BEP = 23,59%
• Dari uraian segi teknis dan ekonomis, Pabrik Bioetanol dari
ADD A FOOTER
Batang Sorgum dengan Proses Fermentasi Menggunakan 41

Saccharomyces cerevisiae layak untuk didirikan.

Anda mungkin juga menyukai