• Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) adalah sebuah tool yang digunakan untuk memeriksa
kegagalan produk atau proses yang potensial, mengevaluasi prioritas resiko, dan membantu
menentukan tindakan yang sesuai untuk menghindari masalah yang telah teridentifikasi.
• FMEA digunakan sebagai teknik evaluasi tingkat kehandalan untuk menentukan efek dari
kegagalan sistem dan peralatan.
• Kegagalan digolongkan berdasarkan dampaknya pada kesuksesan suatau misi dan keselamatan
anggota atau peralatan.
• Konsep FMEA ini berubah ketika diterapkan pada kondisi manufaktur modern yang memproduksi
produk-produk konsumsi. Pada produsen dari produk-produk konsumsi tersebut kemudian
menetapkan beberapa prioritas baru termasuk kepuasan dan keselamatan konsumen (Haviland,
1998).
ADD A FOOTER 1
Definisi
FMEA dalam konteks six sigma adalah sebagai suatu pendekatan untuk :
1. Identifikasi mengapa system, design, dan proses dapat gagal dalam memenuhi permintaan customer
2. Estimasi resiko penyebab yang mengakibatkan terjadinya kegagalan
3. Evaluasi rencana kontrol untuk mencegah terjadinya kegagalan
4. Prioritaskan tindakan yang harus diambil untuk memperbaikinya
ADD A FOOTER 2
Tujuan FMEA
ADD A FOOTER 3
Tipe FMEA
• System FMEA : digunakan untuk menganalisa sistem dan subsistem pada tahap konsep
dan desain awal. Fokus pada potential failure modes yang berhubungan dengan fungsi
sistem, atau subsistem
• Design FMEA : digunakan untuk menganalisa produk sebelum diproduksi. Suatu FMEA
untuk desain fokus pada potential failure modes yang disebabkan oleh kekurangan
(deficiencies) dalam desain
• Process FMEA : digunakan untuk menganalisa proses produksi, perakitan dan kegiatan
transaksi. Suatu FMEA untuk proses fokus pada potentiall failure modes yang disebabkan
oleh proses deficiency(ies).
ADD A FOOTER 4
Terminology FMEA
• Failure Modes
-Physical description of a failure :suara bising pada bagian pertemuan antara daun pintu dan atap mobil.
• Cause
- Refers to cause of the failure: karet seal yang tidak memadai
• Effect (dampak)
- Impact of failure on : people, machine, method, material, or evironment : pada orang/penumpang:
ketidaknyamanan
ADD A FOOTER 5
FMEA sebagai tool dalam menganalisis
kehandalan (reliability) dan penyebab
kegagalan
FMEA merupakan tool dalam menganalisis kehandalan (reliability) dan penyebab kegagalan untuk
mencapai persyaratan kehandalan dan keamanan produk dengan memberikan informasi dasar
mengenai prediksi kehandalan, desain produk, dan desain proses. Dalam FMEA terdapat beberapa
hal yang berpengaruh antara lain:
ADD A FOOTER 6
Rating Keparahan (Severity)
• Rating keparahan (severity) adalah rating yang berhubungan dengan tingkat keparahan efek yang
ditimbulkan oleh mode kegagalan. Efek dirating pada skala satu sampai sepuluh, dengan sepuluh
sebagai tingkat yang paling parah.
• Sumber fundamental dari kegagalan menyangkut berbagai aspek dari desain, pemilihan material,
kekurangan atau kelemahan material, fabrikasi dan pemrosesan, pengerjaan ulang, perakit-an,
inspeksi, uji coba atau testing, pengendalian kualitas (quality control), penyimpanan dan
pengiriman, kondisi kerja, pemeliharaan dan penyimpanan yang tidak diduga akibat kelebihan
beban atau kerusakan mekanis atau kimia dalam kerja. Terkadang pula, lebih dari satu sumber
tersebut memberikan kontribusi terhadap terjadinya kegagalan (Ford Motor Company, 1992).
ADD A FOOTER 7
Rating Kejadian (Occurrence)
• Rating kejadian (occurrence) adalah rating yang berhubungan dengan estimasi jumlah kegagalan
kumulatif yang muncul akibat suatu penyebab tertentu pada elemen dengan jumlah yang
ditentukan yang diproduksi dengan metode pengendalian yang digunakan saat ini.
• Rating kejadian ini diestimasikan dengan jumlah kegagalan kumulatif yang muncul pada setiap
1000 komponen atau CNF (Cumulative Number of Failure) /1000. CNF/1000 dapat diestimasikan
dari sejarah tingkat kegagalan proses manufaktur dan perakitan pada komponen yang mirip atau
yang dapat mewakili jika estimasi dari kegagalan dari komponen yang dimaksud tidak dapat
ditentukan.
ADD A FOOTER 8
Rating Deteksi (Detection)
• Rating deteksi (detection) tergantung pada metode pengendalian yang digunakan saat ini.
• Rating deteksi adalah ukuran kemampuan metode pengendalian tipe untuk mendeteksi penyebab atau
mekanisme kegagalan atau kemampuan metode pengendalian tipe untuk mendeteksi mode kegagalan.
• Satu nilai deteksi diberikan pada sistem pengendalian yang digunakan saat ini yang memiliki kemampuan untuk
mendeteksi penyebab atau mode kegagalan.
• Metode pengendalian dapat dikelompokkan dan dipandang sebagai sebuah sistem jika beroperasi secara
independen.
• Fault Tree Analysis merupakan metodologi analisis yang menggunakan model grafis untuk menunjukkan
analisis proses secara visual. FTA memungkinkan untuk mengidentifikasi kejadian gagal berdasarkan penilaian
probabilitas kegagalan (Dewi, 2005).
• RPN =Risk Priority Numbers
• RPN = Severity X Occurance X Detection
• RPN terbesar harus dijadikan target dalam perbaikan
ADD A FOOTER 9
Effect Rating Criteria
No effect
No Effect 1
Identify
Potential Determine
Effect(s) of Saverity
Failure Mode
Identify
Potential Determine Determine
Cause(s) of Occurence RPN
Failure Mode
Evaluate
ADD ACurrent
FOOTER Identify Actions 13
Determine
Controls or Leading to
Detectability
Design Improvement
verification
Prosedur FMEA Analisis
• Buat tabel keterangan nilai-nilai yang ditentukan. Untuk kolom Frequency of Occurrence, Degree of
Severity, dan Chance of Detection buatlah sebuah tabel konsensus dari nilai-nilai relatif untuk
mengasumsikan frekuensi muncul (occurrence), severity (seberapa besar pengaruh efek kegagalan
yang terjadi), dan kemungkinan masalah tersebut terdeteksi dan diatasi sekarang ini (detection).
Isikan nilai yang sesuai untuk kolom-kolom di atas berdasarkan tabel yang dibuat
• Hitung risk factor (faktor resiko) untuk tiap-tiap penyebab kegagalan. Untuk tiap penyebab
kegagalan, faktor resikonya adalah hasil kali angka-angka pada kolom pada kolom Occurrence,
Degree of Severity, dan Chance of Detection
• Identifikasi failure modes yang kritis (memiliki nilai faktor resiko yang besar)
ADD A FOOTER 14
Prosedur FMEA Analisis
• Buat kolom-kolom dalam sebuah spreadsheet. Beri nama masing-masing kolom tersebut sebagai
berikut : Modes of Failure, Cause of Failure, Effect of Failure, Frequency of Occurrence, Degree of
Severity, Chance of Detection, Risk Priority Number (RPN), dan Rank
• Identifikasi semua modes of failure (modus kegagalan) yang mungkin, dapat dilakukan dengan
brainstorming atau hasil dokumentasi dari diagram CFME
• Identifikasi semua penyebab kegagalan yang mungkin untuk setiap modus kegagalan (modes of
failure) di atas
• Tentukan efek dari tiap kegagalan tersebut. Identifikasi akibat potensial dari kegagalan terhadap
pelanggan, produk, dan proses
ADD A FOOTER 15
ADD A FOOTER 16
ADD A FOOTER 17
Terlalu banyak Tidak ada
material recycle perawatan rutin
Tidak ada
Komposisi mixing pelatihan yg Lubang air kotor
tidak sesuai terstruktur
Pendinginan
Material tidak Operator
pada mold
sesuai standar kurang pelatihan
kurang sempurna
ADD A FOOTER 18
Kapasitas produksi Hasil setting perlu Kapasitas chiller
melebihi jumlah Tidak ada Perlu operator
dibuat prosedur tidak memenuhi
mesin prosedur standar berpengalaman
standar banyaknya mesin
ADD A FOOTER 19
• Dari tabel Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) dihasilkan beberapa modus kegagalan yang
memiliki nilai resiko tertinggi :
• Rank 1, RPN 294
Pendinginan pada cetakan/mold yang kurang sempurna, akan membuat aliran material terhambat
ataupun udara akan terjebak (air trap) sehingga produk cacat akan mungkin sekali terjadi. Kapasitas produksi
yang tinggi membuat sulitnya proses perawatan ideal.
• Rank 2, RPN 288
Setting mesin menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya. Setting mesin ini menjadi sulit dilakukan
karena ada tiga jenis merk mesin di perusahaan yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda.
Selain itu faktor eksternal seperti suhu pada mold, suhu pada chiller dan material yang dipakai mempengaruhi
unsur-unsur dalam setting mesin tadi.
• Rank 3, RPN RPN 252
Komposisi material yang tidak sesuai adalah salah satu penyebab cacat silver dan short shoot. Material
yang terlalu panas dan komposisi material recycle yang terlalu banyak dicampur dengan material dasar membuat
aliran material menjadi terhambat.
ADD A FOOTER 20
ADD A FOOTER 21
ADD A FOOTER 22
ADD A FOOTER 23
Pertanyaan
FMEA adalah tool anti kesalahan yang digunakan dalam implementasi metode Lean Six-Sigma
Dimana Lean Six-Sigma adalah konsep manajeman operational yang merupakan sinergi dari
Lean dan Six-Sigma, Metodologi ini mengarahkan perusahaan kepada eliminasi dari tujuh pemborosan
(Seven Waste) yang terjadi pada proses manufaktur ataupun jasa, dan perolehan kualitas pada output
Yang meminimalisir terciptanya produk yang cacat.
ADD A FOOTER 24
Pertanyaan
FMEA adalah tool yang berguna pada tahap awal sebuah proyek improvement, karena FMEA mengumpulkan
Dan mengorganisir data mengenai proses. Data ini berguna untuk membantu untuk mengidentifikasi dan
Menentukan cakupan proyek. FMEA juga berguna untuk mengidentifikasi dan menyaring potensi vital X ketika
Telah menyelesaikan proyek, FMEA dapat digunakanuntuk mendokumentasikan status proyek, sebagai referensi
Rencana tindakan, dan mencatat setiap perbaikan yang dibutuhkan oleh proses di masa depan
ADD A FOOTER 25
Pertanyaan
Keuntungan FMEA ?