SEPTEMBER 2015
ATONIA UTERI
Oleh :
Gabriella Simona Rering 2009-83-002
Pembimbing :
dr. Rahmat Saptono, Sp.OG
Palpasi uterus
Setelah bayi dan plasenta lahir
ternyata perdarahan masih aktif dan Memeriksa plasenta dan ketuban
banyak, bergumpal dan palpasi apakah lengkap atau tidak.
didapatkan fundus uteri masih Lakukan eksplorasi cavum uteri
setinggi pusat atau lebih dengan Inspekulo
kontraksi yang lembek.
Pemeriksaan Laboratorium.
Diagnosis Banding
• Robekan jalan lahir.
• Retensio plasenta.
• Tertinggalnya sebagian dari plasenta.
• Inversio uteri.
• Perdarahan terlambat.
• Ruptur uteri.
Tatalaksana
• Sikap trendelenburg, memasang venous line,
dapat memberikan oksigen.
• Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan
cara :
Masase fundus uteri atau merangsang
putting susu
Tatalaksana
• Pemberian oksitosin dan metilergovonin melalui
suntikan secara IM, IV atau SC Oksitosin 20 IU/L RL
metilergovonin 0,25 mg IM bisa diulangi setiap 5
menit (MD : 1,25 mg).
• Memberikan derivate prostaglandin F2α (carboprost
tromethamine) IM 0,25 mg ulangi setiap 15 menit
(MD: 2 mg).
• Misoprostol 800-1000 µg per rektal.
Tatalaksana
• Kompresi bimanual eksterna dan/atau
internal.
Tatalaksana
• Kompresi aorta abdominalis
Tatalaksana
• Tampon kondom.
• Histerektomi
Komplikasi
• Infeksi peurpeal.
• Perdarahan banyak sindroma Sheehan.
Gejala-gejala :
hipotensi, anemia, turunnya berat badan
kakeksia, penurunan fungsi seksual dengan
atrofi alat-alat genital, kehilangan rambut
pubis dan ketiak, penurunan metabolisme dan
hipotensi, amenorea dan kehilangan fungsi
laktasi.
TERIMA KASIH