Anda di halaman 1dari 33

BAB III

ALUR KERJA DAN MATRIKS HAZARD


DI PT SANSAN SAUDARATEX BAGIAN GARMENT
Diagram Alur Proses Produksi Divisi Garment
PT. Sansan Saudaratex Jaya
Matriks hazard

No Kegiatan Pekerja Pajanan Gangguan Kecelakaan Kerja


Fisik Kimia Biologi Psikologi Ergonomi Kesehatan
Bagian produksi

1 sewing Bising - - Adanya target Duduk Neck pain Tergunting


Debu pekerjaan Menunduk Low back pain
Listrik Gangguan dengar
Panas Adanya tekanan Asma
Serbuk kain dari atasan

2 fushing Bising - - Adanya target Duduk Neck pain Tergunting


Debu pekerjaan Menunduk Low back pain
Listrik Gangguan dengar
Panas Adanya tekanan Asma
Serbuk kain dari atasan
3. production Bising - - Adanya target Berdiri Neck pain -
standard Debu pekerjaan Low back pain
Listrik Gangguan dengar
Panas Adanya tekanan Asma
Serbuk kain dari atasan Varises

4. critical process Bising - - Adanya target Duduk Neck pain Terkena mesin jahit
Debu pekerjaan Menunduk Low back pain Tersetrum
Listrik Gangguan dengar
Panas Adanya tekanan Asma
Serbuk kain dari atasan

5. permak Bising - - Adanya target Duduk Neck pain Terkena mesin jahit
Debu pekerjaan Menunduk Low back pain Tersetrum
Listrik Gangguan dengar
Panas Adanya tekanan Asma
Serbuk kain dari atasan

Bagian FSNH gosok


6. Setrika Bising Debu - - Adanya target Berdiri Varises Tersetrika
Listrik pekerjaan Menunduk Gangguan dengar
Panas Asma
Serbuk kain Adanya Neck pain
tekanan dari
atasan
7. Melipat Bising Debu - - Adanya target Berdiri Varises Tergunting
Listrik pekerjaan Menunduk Gangguan dengar
Panas Asma
Serbuk kain Adanya tekanan Neck pain
dari atasan

8. Label Bising Debu - - Adanya target Terjepit hekter label


Listrik pekerjaan Tersetrum
Panas
Serbuk kain Adanya tekanan
dari atasan
9 Bagian Bising - - Adanya Duduk Computer Tersetrum
pendataan Debu target Berdiri vision
Listrik pekerjaan Berjalan syndrome
Panas Gangguan
Adanya dengar
tekanan
dari atasan

10 Bagian Bising - - Adanya Berdiri Varises Tertimpa beban


distribusi Debu target Duduk Gangguan
Listrik pekerjaan dengar
Panas Low back pain
Adanya
tekanan dari
atasan
Gambaran demografi pekerja
No Bagian Jumlah Pekerja Deskripsi Kerja
1 Cutting & sewing 10 orang Memotong menjadi bagian kecil
2 Finishing 5 orang Membuat bagian yang keras seperti kerah
3 Production standard 14 orang Memilah dari bagian sewing dan fushing untuk menilai
kualitas dan menyatukan bagian-bagian kecil baju untuk
dijahit

4 Critical process 140 orang Menjahit bagian-bagian kecil menjadi baju


5 Setrika 28 orang Menyetrika baju yang sudah selesai dijahit
6 Melipat & menggunting 42 orang Bagian melipat baju sekalian menggunting benang-
kain benang yang kurang rapi
7 Label 28 orang Memasang label pada baju
8 Pendataan 4 orang Mendata sekaligus melakukan quality control dari baju
yang telah diproduksi sudah sesuai standar atau belum,
jika ada yang belum sesuai akan dikembalikan ke bagian
yang bersangkutan untuk diperbaiki

9 Distribusi 1 orang Menyusun kembali hasil-hasil baju untuk dikirim sesuai


dengan pesanan
Gambaran Hasil Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
di PT Sansan Saudaratex Bagian Garment

No Nama TD N R S BB TB Anamnesis
1 Ricky 120/70 mmHg 75x/m 24x/m 36,7 50 kg 158,5 cm TB (-)

2 Neni 110/70 mmHg 80x/m 22x/m 36,5 38 kg 152,5 cm TB(-) dan flu ringan

3 Enay 120/80 mmHg 60x/m 20x/m 36,4 55 kg 155 cm TB (-), Migrain , dan nyeri leher

4 Santi 100/70 mmHg 72x/m 22x/m 36,7 51 kg 151 cm TB (-)

5 Yana 130/90 mmHg 80x/m 20x/m 36,5 57 kg 165,5 cm TB (-) dan Hipertensi, nyeri leher

6 Kokom 120/70 mmHg 93x/m 24x/m 36,5 54 kg 147,5 cm TB (-) dan konjungtivitis

7 Dyna 110/80 mmHg 88x/m 23x/m 36,6 68 kg 155 cm TB (-) otitis eksterna, nyeri punggung
bawah dan leher
8 Suwarni 120/70 mmHg 85x/m 18x/m 36,4 45 kg 141 cm TB (-) dan nyeri leher

9 Jajang 120/80 mmHg 100x/m 24x/m 36,5 66 kg 170 cm TB (-)

10 Herlita 110/80 mmHg 97x/m 22x/m 36,7 53 kg 153 cm TB (-)

11 Dani 120/80 mmHg 96x/m 24x/m 36,5 53 kg 161 cm TB (-) nyeri leher

12 Dimas 120/70 mmHg 84x/m 24x/m 36,6 56 kg 175 cm TB (-) Riwayat Asma

13 Siti 100/70 mmHg 60x/m 18x/m 36,5 49 kg 151 cm TB (-) flu ringan, nyeri punggung bawah
dan leher
BAB IV
PENYAKIT AKIBAT PAJANAN ERGONOMI
DI DEPARTEMEN GARMENT
Nyeri Prevalensi nyeri musculoskeletal
pada leher sekitar 40%
leher/
neck Lebih banyak pada wanita
pain
Pada pekerja anatara 6- 76 %
Nyeri leher (Neck Pain) didefinisikan sebagai nyeri yang
muncul pada daerah yang dibatasi oleh garis nuchae
pada bagian atas, pada bagian bawah oleh garis
imajiner transversal melalui ujung processus spinosus
thorakal 1 dan dibagian samping oleh margo lateralis
leher
Gambaran Klinis Nyeri Leher
• Gejala-gejala nyeri leher antara lain terasa
• sakit di daerah leher dan kaku
• nyeri otot-otot leher yang terdapat di leher
• sakit kepala dan migrain
• Nyeri leher akan cenderung merasa seperti terbakar
• Nyeri bisa menjalar ke bahu, lengan, dan tangan dengan keluhan
terasa baal atau seperti ditusuk jarum
Hubungan Pajanan Ergonomi pada Departemen Garment

Bekerja 8 jam/hari
ditambah lembur

Nyeri
leher pada
pekerja

Pajanan ergonomi Berpengaruh pada


menunduk kesehatan leher
Dikejar target

Pajanan psikososial

Dikejar target
Stress kerja

berhubungan juga
dengan nyeri leher
Patogenesis dan Patofisiologis
Menunduk dalam waktu
lama

Stimulasi nyeri berlebihan

Pelepasan
neurotransmitter nosisepti
F

Penurunan ambang
Spinal segmental
sinaptik,amplifikasi
sensasi

Persepsi nyeri

Komponen
sensorik,motoric,& skeletal
di medulla spinalis yg
hiperaktif
komplikasi
Atrofi otot-otot leher

Kelemahan otot leher


dan bahu

Ketidak mampuan
tangan untuk
melakukan aktivitas
BAB V
REKOMENDASI PENATALAKSANAAN NECK PAIN
DAN PROMOSI KESEHATAN
DI PT SANSAN SAUDARATEX BAGIAN GARMENT
Penatalaksanaan neck pain
Nyeri leher ringan sampai sedang biasanya merespon dengan baik
terhadap perawatan-diri dalam dua atau tiga minggu. Jika sakit leher
berlanjut, dokter mungkin merekomendasikan perawatan lain.
Diberikan pengobatan seperti obat penghilang rasa sakit yang lebih
kuat daripada obat yang bisa didapatkan tanpa resep, serta pelemas
otot dan antidepresan trisiklik untuk menghilangkan rasa sakit.
Terapi

Transcutaneous
Terapi fisik electrical nerve taksi
stimulation (TENS)
Prossedur bedah lainnya
Gaya Hidup Dan Pengobatan Rumahan
1. Penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil,
Motrin IB, yang lain), naproxen sodium Aleve) dan acetaminophen (Tylenol,
lainnya).
2. Alternatif panas dan dingin. Kurangi peradangan dengan mengoleskan
dingin, seperti kompres es atau dibungkus dengan handuk, hingga 20 menit
beberapa kali sehari. Atau gantilah perlakuan dingin dengan panas. Cobalah
mandi air hangat atau menggunakan bantal pemanas pada pengaturan
rendah.
3. Latihan di rumah. Setelah rasa sakit terburuk mereda, mulailah
latihan peregangan ringan setiap hari. Pertama, hangatkan leher dan
punggung dengan bantal pemanas atau pancuran atau bak mandi. Lalu
dengan perlahan miringkan, tekuk, dan putar leher.
4. Peregangan saat bekerja. Sempatkan beberapa menit untuk
melakukan peregangan leher di sela-sela pekerjaan
Pencegahan

1. Lakukan peregangan pada leher, bahu, lengan, tangan,


dan kaki untuk mencegah ketegangan pada otot.
2. Latihan fisik (olah raga) secara rutin dan teratur untuk
mencegah stress dan ketegangan.
Rekomendasi penatalaksanaan neck pain
1. Penatalaksanaan pilihan untuk penderita neck pain di lingkungan
kerja adalah dengan melakukan peregangan saat bekerja di sela-
sela pekerjaan selama beberapa menit.
2. menghangatkan leher dengan bantal pemanas lalu dengan perlahan
miringkan, tekuk, dan putar leher.
3. Jika nyeri leher berat dapat membeli obat penghilang rasa sakit
yang dijual bebas seperti ibuprofen
Pajanan ergonomis menunduk di PT Sansan Saudaratex bagian garment
merupakan salah satu faktor penyebab neck pain, maka dari itu
sebaiknya pasien diajarkan bagaimana postur tubuh yang benar, latihan
menyelaraskan dan menguatkan leher.
Rekomendasi promosi kesehatan
Tahapan Persiapan
1. Identifikasi faktor risiko
Faktor risiko yang terdapat pada karyawan di PT sansan bagian garment
adalah posisi bekerja yang tidak ergonomis yaitu berdiri, duduk, dan menunduk
yang lama. Selain itu, tugas dari pekerjaan karyawan menyebabkan sedentary
work dan karyawan tidak suka olah raga.
2. Identifikasi masalah
Terdapat beberapa keluhan pada pekerja di PT Sansan bagian garment, yaitu 9
dari 13 orang pekerja memiliki keluhan diantaranya nyeri leher, nyeri punggung
bawah, flu ringan, asma, otitis eksterna, konjungtivitis, migrain dan hipertensi.
Keluhan didominasi oleh gangguan muskuloskeletal berupa nyeri leher (neck
pain), dimana keluhan tersebut kemungkinan disebabkan oleh faktor risiko
pajanan ergonomi yaitu posisi kerja tidak ergonomis yang dipertahankan dalam
waktu lama sehingga menyebabkan timbulnya keluhan tersebut.
Perencanaan program
1. Pembentukan panitia program
anggota Human Resources Development, sebagian karyawan bagian garment (kepala bagian
serta wakil bagian garment, juga beberapa karyawan), dan pihak penyelenggara kesehatan kerja
yaitu Human Resources Development (HRD) perusahaan
2. Penilaian lingkungan kerja
Alur kerja bagian garment seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya , sehingga didapatkan
kemungkinan pajanan yang akan didapat oleh karyawan yang bekerja, diantaranya
Potensi bahaya pajanan fisika : Bising mesin, debu, dan listrik
Potensi bahaya pajanan kimia :-
Potensi bahaya pajanan biologi :-
Potensi bahaya pajanan ergonomi : Duduk, berdiri, gerakan repetitive, dan menunduk
lama Potensi bahaya pajanan psikososial : Jenuh, stress
3. Kebutuhan narasumber
dokter spesialis saraf dan instruktur olah raga.
4. Memilih prioritas masalah
gangguan muskuloskeletal berupa nyeri leher (neck pain)
5. Pemilihan kriteria evaluasi
dinilai berdasarkan kuesioner nyeri leher disertai pengukuran skala nyeri Visual
Analoge Scale (VAS)
6. Komponen program
· Tujuan : Meningkatkan aktifitas fisik
· Sasaran : Karyawan di bagian garment
· Tempat : Ruangan lebar/ aula perusahaan/ tempat terbuka yang luas
area perusahaan
· Waktu : Selama 3 bulan
· Pelaksana : Anggota Human Resources Development , sebagian karyawan
bagian garment (kepala bagian serta wakil bagian garment, juga beberapa karyawan),
dan pihak penyelenggara kesehatan kerja yaitu, HRD perusahaan
· Kegiatan :
Penyuluhan mengenai neck pain, setiap bulan melakukan 3x kegiatan olah raga
tersturktur setiap setelah selesai bekerja (waktu pulang) oleh instruktur luar olah
raga, dan pengisian kuesioner untuk evaluasi
· Cara monitoring dan evaluasi
- Monitoring : Absensi kehadiran karyawan dalam kegiatan promkes
- Evaluasi : Kriteria evaluasi dinilai berdasarkan kuesioner nyeri leher disertai
pengukuran skala nyeri Visual Analoge Scale (VAS
Implementasi program
1. Memberi informasi
· Penyuluhan tentang neck pain
· Hubungan pekerjaan dengan timbulnya neck pain
· Dampak neck pain terhadap tubuh
· Cara melakukan peregangan
2. Dukungan perubahan perilaku
Dukungan berupa tindakan yang diberikan dapat mendukung perubahan perilaku
karyawan yang jarang olah raga menjadi olah raga dengan perencanaan yaitu jika
karyawan yang rajin mengikuti kegiatan mendapatkan reward seperti tambahan
waktu cuti selama 1 hari
3. Pengembangan lingkungan kerja yang mendukung
· Disediakan tempat duduk yang ergonomis
· Fasilitas tempat olah raga
· Poster pengingat untuk melakukan peregangan
evaluasi
1. Tahap 1 : Bulan ke-1
Indikator:
- Hanya sebanyak 75% dari jumlah total karyawan yang mengeluhkan nyeri leher
- Skala nyeri yang dirasakan karyawan rata-rata sedang
2. Tahap 2 : Bulan ke-2
Indikator
- Hanya sebanyak 50% dari jumlah total karyawan yang mengeluhkan nyeri leher
- Skala nyeri yang dirasakan karyawan rata-rata ringan
3. Tahap 3 : Bulan ke-3
Indikator
- Hanya sebanyak 25% dari jumlah total karyawan yang mengeluhkan nyeri leher
- Skala nyeri yang dirasakan karyawan rata-rata ringan atau tidak ada
Kuesioner dan skala nyeri Visual Analoge Scale (VAS)

Nama :
Usia :
Jenis kelamin : P/L

Apakah anda merasakan keluhan nyeri di area leher?


Ya/Tidak*
Jika ya seberapa intensitas nyeri?

(*Coret yang tidak perlu


Dokumentasi Kunjungan PLK di PT Sansan Saudaratext Jaya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai