KELOMPOK 2
1. Fifi Fatimatur
2. Freda Adi Wardana
3. I Komang Trihadi
4. Ica Dwi Lestari
5. Ikke Navisah
6. Iqvina Aulia Rahma
7. Ismi Kamelia
INFARK MIOKARD AKUT
■ Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
karena adanya arterosklerotik pada dinding arteri koroner sehingga
menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung (Black dan Joyce,
2011)
Klasifikasi
■ EKG
■ Enzim jantung
■ Elektrolit
■ Sel darah putih
■ Foto thorak
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN IMA-STEMI
■ Identitas pasien
- Nama : Tn. J
- Umur : 63 Tahun
- Pekerjaan : Wiraswasta
- No Register : 311695
- Tanggal MRS : 25 Juni 2019 jam 23.00
- Tanggal Pengkajian : 26 Juni 2019 jam 12.00
- Diagnosa : IMA-STEMI
■ Keluhan Utama
Tn. J mengatakan nyeri dada senelah kiri saat beraktivitas dan nyeri berkurang saat
beristirahat.
■ Keluhan Saat Pengkajian
Tn. J mengatakan nyeri dada sebelah kiri.
■ Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. J datang ke IGD RSUD Genteng pada tanggal 25 Juni 2019 pukul 23.00 WIB,
dengan keluhan nyeri dada, nyeri seperti tertusuk-tusuk , nyeri dada disebelah kanan,
dengan skala nyeri 6. nyeri berkurang saat di buat tidur dan bertambah saat
beraktivitas (panen kelapa).
■ Riwayat Penyakit Masa Lalu
Tn. J mengatakan 1 tahun lalu pernah menderita gastritis dan memiliki riwayat
penyakit hipertensi (180/100 mmHg)
■ Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn. J mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit serupa.
■ Keadaan umum
Kesadaran composmentis, GCS 4-5-6. Keadaan emosi tenang, klien terbaring di bed,
terpasang infus pam di tangan sebelah kiri dan terpasang monitor.
■ TTV
Tekanan darah 150/80 mmHg, RR 27x/menit, suhu 37 C, BB 65kg, TB 155cm
■ Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a. Keadaan Sakit
- Kesadaran compos mentis, GCS 4 5 6
- Keadaan emosi tenang
- Pasien terbaring di bed, terpasang infus pump di tangan sebelah kiri dan
terpasang monitor
b. Tanda – Tanda Vital
- Tensi : 150/80 mmHg
- RR : 27 x/menit
- Nadi : 84 x/menit
- Suhu : 37 C
■ Pemeriksaan Dada / Thorak
a. Pemeriksaan Paru
1. Inspeksi : pergerakan dada simetris, bentuk dada normal chest, tidak ada
retraksi intercoste, tidak ada lesi, tidak ada dyspnea
2. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
3. Perkusi : terdengar sonor pada lapang paru
4. Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
b. Pemeriksaan Jantung
1. Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat pada ics V midclavikula sinistra
2. Palpasi : ictus cordis teraba di ics V midclavicula sinistra
3. Perkusi : bunyi pekak pada jantung (kanan atas ics II linea parasternal dextra,
kanan bawah ics IV linea parasternal dextra, kiri atas ics II linea parasternal
sinistra, kiri bawah ics IV linea midclavicula sinistra)
4. Auskultasi : bunyi jantung s1 dan s2 tunggal
■ Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi : bentuk abdomen soefl, tidak ada lesi
2. Auskultasi : bising usus 5-6 x/menit
3. Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen kiri atas
4. Perkusi : + -
- -
1. Ds : Px mengatakan nyeri dada, nyeri seperti Nyeri Akut Suplai darah ke otot
di tusuk-tusuk, nyeri di sebelah dada kiri, jantung menurun
skala nyeri 6, nyeri berkurang saat di
buat istirahat dan bertambah saat di
buat beraktivitas ( panen kelapa). Hipoksia Miokardium
Do : - K/U : Baik
- wajah tampak menyeringai Metabolisme anaerob
- nyeri tekan di abdomen kiri atas
- Hasil EKG : elevasi segmen ST (V2-V6)
- TTV Asam laktat meningkat
TD : 150/80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 27 x/menit Nyeri Akut
S : 36 C
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri Akut b.d ketidakseimbangan suplai darah dan oksigen dengan kebutuhan miokardium
Rencana Asuhan Keperawatan
Tgl No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Setelah di lakukan NOC Manajemen Nyeri
tindakan - Paint level - Observasi TTV
keperawatan - Paint control - Lakukan pengkajian nyeri secara
selama 1x1 jam - Comfort level komprerhensif termasuk lokasi, karakteristik,
diharapkan nyeri durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
dapat berkurang Kriteria Hasil presipitasi.
- Mampu mengontrol nyeri - Obserfasi reaksi nonverbal dari ketidak
- Melaporkan bahwa nyeri nyamanan.
berkurang dengan - Kurangi faktor presipitasi nyeri
menggunakan - Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan
manajemen nyeri dan tindakan nyeri tidak berhasil.
- Mampu mengenali nyeri
- Menyatakan rasa nyaman Pemberian Analgesik
setelah nyeri berkurang - Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
- Tanda vital dalam rentan keparahan nyeri.
normal : - Tentukan pilohan obat analgesik,
TD : 110/70-120/80 mmHg berdasarkan tipe dan keparahan nyeri.
N : 60-100x/menit - Monitor ttv sebelum dan sesudah pemberian
RR : 16-24x/menit analgesik
S : 36,5-37,5 C
Catatan keperawatan
Tanggal Jam No TINDAKAN KEPERAWATAN
Dx
26-06-19 12:00 1 - Mengobservasi TTV
12.05 - Melakukan pengkajian nyeri secara komprerhensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
12:10 - Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.
12:15 - Mengurangi faktor presipitasi nyeri
12:20 - Mengkolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil.
12:25 - Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri.
12:30 - Menentukan pilihan obat analgesik, berdasarkan tipe dan keparahan nyeri.
12.35 - Memonitor ttv sebelum dan sesudah pemberian analgesik
26-06-19 13:00 1 - Mengobservasi TTV
13:05 - Melakukan pengkajian nyeri secara komprerhensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
13:10 - Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.
13:15 - Mengurangi faktor presipitasi nyeri
13:20 - Mengkolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil.
13:25 - Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri.
13:30 - Menentukan pilihan obat analgesik, berdasarkan tipe dan keparahan nyeri.
13:35 - Memonitor ttv sebelum dan sesudah pemberian analgesik
15.00 1 - Mengobservasi TTV
15.05 - Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.
15.10 - Mengkolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil.
15.15 - Menentukan pilihan obat analgesik, berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri.
15.20 - Memonitor ttv sebelum dan sesudah pemberian analgesik
Catatan Perkembangan
No Tanggal (26-06-2019) 12:00 Tanggal (26-06-2019) 13:00 Tanggal (27-06-2019) 15:00
DX
1 S : Px mengatakan nyeri dada, S : Px mengatakan nyeri S : Px mengatakan nyeri berkurang
nyeri seperti di tusuk-tusuk, sedikit berkurang dengan skala nyeri 3
nyeri di sebelah dada kiri, dengan skala nyeri 5 O : - K/U : Baik
skala nyeri 6, nyeri berkurang O : - K/U : Baik - wajah tampak rilex
saat di buat istirahat dan - wajah tampak sedikit - tidak ada nyeri tekan
bertambah saat di buat rilex - Hasil EKG : elevasi segmen ST
beraktivitas ( panen kelapa). - nyeri tekan sedikit (V2-V4)
O : - K/U : Baik berkurang - TTV
- wajah tampak menyeringai - Hasil EKG : elevasi TD : 118/88 mmHg
- nyeri tekan di abdomen kiri segmen ST (V2-V6) N : 80 x/menit
atas - TTV RR : 20 x/menit
- Hasil EKG : elevasi segmen TD : 130/90 mmHg S : 36,7 C
ST (V2-V6) N : 80 x/menit A : Masalah Teratasi Sebagian
- TTV RR : 22 x/menit P : Hentikan Intervensi pasien di
TD : 150/80 mmHg S : 36 C pindah ke ruang kelas 1
N : 84 x/menit A : Masalah Teratasi
RR : 27 x/menit Sebagian
S : 36 C P : Lanjutkan intervensi
A : Masalah Belum Teratasi 1,3,5,7,8
P : Lanjutkan Intervensi
1,2,3,4,5,6,7
TERIMA KASIH