Anda di halaman 1dari 13

Isolasi Senyawa Etil

p-Metoksisinamat
KELOMPOK 3
• Elis Susilawati A 171 017 SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
• Puspita Dewa A 171 039
• M. Ikhlasul Haqiqi A 171 031
• Siti Anjani A 171 045
• Tesa Novitasari A 171 049
PEMBAHASAN
01 LATAR BELAKANG

02 METODE

03 ALAT dan BAHAN

04 PROSEDUR
Klasifikasi
Tanaman Kencur
Kingdom Ordo
Plantae Zingiberales

Sub kingdom Family


Viridiplantae Zingiberaceae

Infra kingdom Genus


Streptophyta Kaempferia L

Super divisi Spesies


Embryophyta Kaempferia galanga

Kelas
Magnoliopsida

Super ordo
Lilianae
MORFOLOGI KENCUR
Kaempferia galanga

Rimpang kencur terdapat didalam


tanah bergerombol dan bercabang
cabang dengan induk rimpang
ditengah. Insert Your Image

Batang kencur semu yang sangat


pendek,terbentuk dari pelepah-
pelepah daun yang saling menutupi. Insert Your Image

Daun kencur tumbuh tunggal, melebar dan mendatar


hampir rata dengan permukaan tanah. Jumlah daun
bervariasi antara 8-10 helai dan tumbuh secara
berlawanan satu sama lain. Bentuk daun elip melebar
sampai bundar, ukuran panjang daun 7-12cm dan
lebarnya 3-6cm, serta berdaging agak lebar.

Bunga kencur keluar dalam bentuk buliran setengah


duduk dari ujung tanaman di sela daun. Berwarna putih,
ungu hingga lembayung dan tiap tangkai bunga
berjumlah 4-12 kuntum bunga.
Senyawa Etil p - metoksisinamat

EPMS termasuk kedalam senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) adalah salah satu senyawa
ester yang mengandung cincin hasil isolasi rimpang kencur yang merupakan bahan dasar
benzene dan gugus metoksi yang senyawa tabir surya yaitu pelindung kulit dari sengatan
bersifat nonpolar dan juga gugus sinar matahari.
karbonil yang mengikat etil yang
bersifat sedikit polar sehingga dalam
ekstraksinya dapat menggunakan
pelarut-pelarut yang mempunyai
variasi kepolaran yaitu etanol, etil
asetat, metanol, air dan heksana.

EPMS termasuk turunan asam


sinamat, dimana asam sinamat adalah
turunan senyawa phenil propanoad. EPMS merupakan senyawa aktif yang ditambahkan pada
Senyawa-senyawa yang termasuk lotion atau pun pada bedak setelah mengalami sedikit
turunan sinamat adalah para hidroksi modifikasi yaitu perpanjangan rantai dimana etil dari ester
sinamat, 3,4-dihidroksisinamat, dan ini diganti oleh oktil, etil heksil ataupun heptil melalui
3,4,5 trimetoksisinamat. transesterifikasi maupun esterifikasi bertahap.
2. Metode Isolasi dan Identifikasi
Senyawa EPMS

1 2 3 4
Kromatografi Lapis Spektrofotometri
Maserasi Rekristalisasi
Tipis (KLT) UV-Vis
Diharapkan dengan
metode maserasi ini Metode ini digunakan Tujuan pengambilan Metode ini digunakan
metabolit sekunder dengan tujuan untuk metode ini adalah bertujuan untuk
yang diharapkan yang mendapatkan senyawa untuk melihat memastikan senyawa
berada didalam yang lebih spesifik yaitu kemurnian kristal yang diisolasi adalah
sitoplasma tumbuhan EPMS. EPMS hasil isolasi. senyawa EPMS.
akan terbawa oleh
pelarut organik.
3. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :

-Timbangan analitik - Labu reaksi - Corong pisah


-Vacum rotary evaporator - Erlenmeyer - Labu ukur - Pipet tetes
- Timbangan analitik - Gelas piala - Corong - Termometer

- Vial & botol - Batang pengaduk - Pinset - Blender


- Pelat alumunium KLT silika - Kertas saring - Spatula - Chamber KLT
gel 60 F254 - Kapas alumunium foil - pH meter - Mikropipet
Bahan yang digunakan :

Kencur

n-Heksan

Aquadest

Etil asetat

Asam sulfat
4. Prosedur pengujian
• Prosedur penyiapan bahan untuk ekstraksi

55 gram Dibersihkan, dicuci Dirajang sekitar Dikeringkan 5-6 hari Dihaluskan


kencur dengan air mengalir 2-3 nm tanpa terkena sinar dengan blender
matahari
• Prosedur isolasi etil p - metoksisinamat

Serbuk simplisia 05
kencur dengan Kristal
menggunakan pelarut Disaring sehingga
n-heksan yang telah diperoleh ampas 04
didestilasi dengan dan filtrat
Filtrat
waktu perendaman 5
hari sambil dilakukan 03
pengocokan Ampas
02 Kristal yang diperoleh
Hasil dimurnikan menggunakan n-
heksan dan rekristalisasi
01 maserasi dengan cara melarutkan
Seluruh filtrat
Serbuk keristal dalam n-heksam dan
hasil maserasi beberapa tetes metanol dan
simplisisa dipekatkan
Dimaserasi ulang kemudian dibiarkan pada
dengan vacum suhu kamar sehingga
sebanyak 4 kali rotary evavorator.
hingga hasil terbentuk kristal kembali.
Kemudian filtrat Kristal dipisahkan dengan
maserasi pekat ini
menunjukan penyaringan
diendapkan pada
warna hampir suhu kamar
menyerupai jernih sampai terbentuk
kristal.
Prosedur Fraksinasi
Ekstrak Kencur

1. Ekstrak kencur
Dilakukan pemisahan dengan menggunakan metode KLT dengan mencari fase gerak yang
terbaik yang akan dilakukan dalam kromatografi.

2. Fase diam dan Fase gerak


Fase diam yang digunakan pada KLT adalah sel GF254 dan fase gerak yang digunakan
n-heksan – etil asetat (9:1)

3. Bejana kromatografi
Sebelum digunakan dielusi terlebih dahulu dengan terlebih dahulu dijenuhkan dengan
fase geraknya.

4. Ekstrak rimpang kencur


Ditotolkan pada plat KLT dengan menggunakan pipa kapiler. Bila fase gerak telah
mencapai batas yang telah ditentukan, plat diangkat dan dikeringkan diudara terbuka.

5. Hasil
Disemprot dengan penampak bercak. Penampak bercak yang digunakan yaitu asam
sulfat. Noda yang terbentuk kemudian diamati pada lampu UV 254 nm dan 366nm.
Kemudian dihitung nilai Rf.
Prosedur identifikasi dengan
Spektromotometer UV-Vis

Isolat
Dimasukan kedalam kuvet.

Isolat

Kuvet + sample
Dimasukan kedalam spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 245 nm
sampai 320 nm.

Kuvet
Hasil
Tentukan panjang gelombang serta absorbansi yang didapatkan.

Hasil
Thank You

Anda mungkin juga menyukai