4
Kelompok 21 D
• Shafira Widia Putri – 1710311018
• Siti Utari Agustina – 1710311073
• Zakiyah Ulfah – 1710312012
• Bima Akdrian Adberta – 1710312096
• Shania Fikra – 1710312098
• Ifan – 1710312101
• Nisrina Vildania – 1710313019
• Sri Vanny Suhirman – 1710313023
• Finna Rossalina Helmi – 1710313070
• M. Harisul Haq Yarlon – 1710312057
Terminologi
1. Sekret Mikoid : Sekret yang berbentuk seperti cair dan en
cer.
2. Perforasi membran timpani : adalah terjadinya robekan p
ada membran timpani.
3. Test Rinne : membandingkan antara hantaran tulang den
gan hantaran udara pada satu telinga pasien.
4. Test Weber : adalah untuk pemeriksaan untuk membandi
ngkan hantaran tulang antara kedua telinga pasien.
5. Tes Schwabach : adalah untuk membandingkan hantaran
tulang antara pemeriksa dengan pasien.
Identifikasi masalah
1. Mengapa Otis mengeluarkan cairan dari telinganya sejak 3 hari yang lalu?
2. Hubungan Usia dan Jenis kelamin pada keluhan Otis?
3. Mengapa keluhan yang dialami Otis bisa berulang dan sembuh sendiri?
4. Hubungan batuk pilek dengan Keluhan Otis?
5. Hubungan keluhan sekarang dengan keluhan Otis sejak SD?
6. Obat apa yang bisa dibeli pasien?
7. Bagaimana infeksi bisa meluas dan membuat wajah mencong?
8. Operasi apa yang dilakukan?
9. Hubungan keluhan Otis dengan gangguan keseimbangan yang dirasakan
Otis?
10. Interpretasi pemeriksaan fisik?
11. Mengapa telinga Otis perlu dijaga agar tidak masuk air?
12. Kapan Otis perlu kontrol kembali?
13. Kapan pasien harus dioperasi?
Analisis masalah
1.Telinga Otis mengeluarkan cairan bisa dikarenakan
beberapa hal:
• Otitis Media. Bisa karena jamur ataupun bakteri
• Otitis Eksternal.Penyebab tersering adalah karena t
erlalu sering berada didalam air sehingga telinga le
mbab dan berjamur.
• Trauma
2. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin
MIRINGOTOMI
9. bagaimana Hubungan keluhan Otis dengan ganggu
an keseimbangan yang dirasakan Otis?
invasi ke wajah
virulensi meningkat OMSK
otak mencong
imunitas menurun > 2 bulan
alat bantu
N VII dengar
edukasi
furunkel H2O2
membesar antibiotik invasi ke
analgetik koklea gangguan
dan N VIII pendengaran
Other-
Infection nasopharynx
Due to etiological factor(URTI, Bacteria)
Pus formation
Physical examination
Otoscopic examination
Culture
Antibiotic
Analgesic
Antihistamine
Surgical management-
Hearing loss
Perforation
Suppurative
Non
(+ perforation) suppurative
Stages:
URTI or acute otitis media–> Fluid collection in
middle ear and obstruction of eutachian tube
tympanic membrane retraction.
Surgical management-
Tympanoplasty
Ossiculoplasty (surgical reconstruction of the middle ear
bones to restore hearing)
Mastoidectomy
INFEKSI TELINGA DAL
AM
Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin). Keadaan
ini dapat ditemukan sebagai bagian dari suatu proses sistemik atau
merupakan suatu proses tunggal pada labirin saja.
2. Labirinitis
difusa (labirinitis purulenta, labirinitis supuratif) merupakan suatu
keadaan infeksi pada labirin yang lebih berat dan melibatkan akses langsung
mikroorganisme ke labirin tulang dan membran.
Tanda dan Gejala
Gejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan
fungsi vestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang
pendengaran derajat ringan hingga menengah secara tiba-tiba. Pada sebagian
besar kasus, gejala ini dapat membaik sendiri sejalan dengan waktu dan
kerusakan yang terjadi juga bersifat reversible
Pada labirinitis viral, penderita didahului oleh infeksi virus seperti virus
influenza, virus mumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian setelah 3-5 hari
keluhan ini berkurang dan penderita normal kembali. Pada labirinitis viral
biasanya telinga yang
dikenai unilateral.
Diagnosis
Gambaran klinik : gangguan vestibular dan kurangnya
pendengaran didapati juga pada abses serebellum,
miringitis bulosa dan miringitis hemoragika.
Pemeriksaan telinga : pemeriksaan audiogram, kultur
dan CT Scan.
Pada miringitis didapati rasa sakit akut di telinga
sedangkan abses serebelum dapat dipisahkan dengan CT
scan.
Keluhan dari penyakit ini berupa gangguan vestibular, vertigo dan gangguan
fungsi pendengaran sensorineural hearing loss.
Hearing Impairment
TYPES OF HEARING IMPAIRMENT
• Conductive
• Sensorineural
hearing loss
• Mixed hearing
loss
•RISK FACTORS:
• Aging.
• Heredity.
• Occupational noises.
• Some medications.
• Some illness,
Test & Diagnosis Hearing AIDS
Test & Diagnosis Hearing AIDS
non-infectious ear
disorders
FISTULA PREAURIKULA
Prognosis
• Generally good
Auricular hematoma
1.Hiposmia :
Obstruksi hidung → rinitis alergi, rinitis vasomotor, septum
deviasi, dll.
Peny.sistemis → DM, gagal ginjal, gagal hati, pemakian antihi
stamin, dekongestan, dll
2.Anosmia:
Akibat trauma di frontal atau okspital.
Post infeksi virus, tumor (osteoma), meningioma & degenera
tif (orang tua).
3. Parosmia :
• terutama oleh karena trauma
4. Kakosmia :
• Dp timbul pd epilepsi unsinatus lob.temporalis.
• Pd kelain. psikologik a/ psikiatrik,depresi a/ psikosis.
PEMERIKSAAN:
1. Anamesis :
- lama keluhan, terus menerus atau hilang timbul & unilateral
atau bilateral.
- pada parosmia & kakosmia → jenis bau seperti apa?
- riwayat penyakit atau trauma & riwayat pemakaian obat-oba
tan sebelumnya.
- apakah ada kelainan sensoris lain → pengecap & penglihata
n.
.
2. Pemeriksaan Fisik:
Rinoskopi ant & post kelainan anatomik sumbatan hidung, per
ubahan mukosa, tanda-tanda infeksi atau tumor.
3. Pemeriksaan Penunjang (Tes penghidu sederhana):
- Pasien di tes menghidu alkohol, kopi, parfum & skatol
(feses).
- Kemudian pasien di tes mencium amoniak.
- Foto SPN
- Laboratorium : gula darah, reduksi urin, dll.
INTERPRETASI &TINDAK LANJUT:
# Hiposmia yang hilang timbul & bervariasi
- bisa ok : rinitis vasomotor dan alergi atau sinusitis.
- keluhan hilang bila penyebab di obati.
- Polip nasi, tumor hidung, rinitis kronis spesifik
(ozaena, sifilis, dll) →hiposima ok obstruksi → hi
lang bila penyakit di obati
# Usia lanjut :
- berkurang atau hilangnya daya penghidu