DK 3

IBD A-14
KESEIMBANGAN CAIRAN
TUBUH, SISTEM ENDOKRIN,
DAN SISTEM REPRODUKSI
KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH
1. Organ
sistem kemih

Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals

of anatomy & physiology. 10th ed. San Francisco:
Pearson Education, Inc; 2015.
• Saluran dari ginjal kanan dan kiri, berfungsi
menyalurkan urin dari ginjal ke kandung kemih
karena adanya gerakan peristaltik otot dinding
ureter, tekanan hidrostatis, dan gravitasi.
Jaringan penyusun (deep to superficial) :
• Mukosa, tersusun atas epitel transisional, lamina
propria yang berupa jaringan ikat areolar yang
mengandung serat kolagen dan elastik Marieb EN, Hoehn K. Human anatomy and
Muscularis, tersusun atas otot polos untuk
physiology. 11th ed. New York: Pearson Education
• Inc; 2019.

menghasilkan gerakan peristaltik

• Adventitia, jaringan ikat areolar yang terdiri atas
pembuluh darah, pembuluh limfatik, dan saraf. Ureter
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy &
physiology. 15th ed. United States of America: John
Willey & Sons; 2017.
• Kantung pada rongga pelvis yang berfungsi menyimpan
urin sementara. Pada pria, anterior terhadap rectum.
Pada wanita, anterior terhadap vagina dan inferior
terhadap uterus
• Ketika kosong→ mengerut
• Ketika terisi urin → membesar hingga rongga abdomen
• Pengeluaran urin dari kandung kemih : micturition reflex
• Tersusun atas 3 jaringan
• Mucosa -epitel transisional Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF.
Fundamentals of Anatomy &
• Muscularis / otot detrusor: 3 lapis otot polos Physiology.10th ed. New York:
Pearson; 2015

(longitudinal dalam, sirkular tengah, dan longitudinal

luar). Serabut sirkular di sekitar saluran ke uretra
membentuk internal dan external urethral sphincter
Vesica urinaria
• Adventitia :Paling superfisial, berupa jaringan ikat
areolar yang merupakan lanjutan dari ureter Tortora GJ, Derrickson B. Principles of
anatomy & physiology. 15th ed. United
• Pada superior kandung kemih, terdapat serosa (lapisan States of America: John Willey & Sons;
2017.
peritoneum visceral)
• Saluran dari dasar kandung kemih yang
berfungsi untuk mengeluarkan urin. Pada
pria, uretra berfungsi sebagai saluran
pengeluaran cairan semen yang
mengandung sperma.
• Uretra pria lebih panjang dibanding

wanita.
• Uretra pria : prostatic urethra, Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons; 2017.

membranous urethra, dan spongy urethra

Uretra
• Uretra wanita : dari lantai perineal pelvis
menuju saluran keluar pada labia minora
2. Proses
pembentukan
urine

Martini F, Nath J, Bartholomew E. Fundamentals

of anatomy & physiology. 10th ed. San Francisco:
Pearson Education, Inc; 2015.
 NEFRON
• GINJAL TERBAGI MENJADI 2 LAYERS: BAGIAN LUAR (KORTEKS)
DAN DALAM (MEDULA)
• KEDUA LAYERS DISUSUN ATAS TUBULA MIKROSKOPIK BERNAMA
NEFRON
• NEFRON INI UNIT FUNGSIONAL GINJAL (UNIT TERKECIL DARI
ORGAN NAMUN MEMILIKI FUNGSI/PERAN DARI SEBAGIAN
BESAR ORGAN)
• DI GINJAL ADA 2 NEFRON:
• CORTICAL NEPHRONS : 80 % BAGIAN NEFRON MENEMPATI
KORTEKS
• JUXTAMEDULLARY NEPHRONS : 20% BAGIAN MENJOROK KE
ARAH MEDULA
 Renal Corpuscle (Korpus Ginjal)

• Filtrasi di glomerulus yang menghasilkan

Dalam filtrat tanpa protein.

Renal Tubule (Tubulus Ginjal)

nefron • Reabsorpsi senyawa organic dan 90% air yang melewati proses filtrasi.

• Sekresi/ Penambahan kembali waste product.

Dalam
Mengumpulkan urin dari beberapa
tubulus ginjal

collecting
duct Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 15th ed.
United States of America: John Willey & Sons; 2017.
• Terjadi di glomerulus
filtrasi
• Terjadi karena adanya perbedaan tekanan
yang menyebabkan air dan senyawa lain
terbawa keluar dari pembuluh darah.
• Terdapat beberapa gaya yang terjadi dalam
proses filtrasi, seperti tekanan hidrostatik,
osmotik, dan lainnya
• Molekul yang lolos: Air, glukosa, garam, asam
amino, sisa metabolisme (urea, kreatinin, dsb)

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 15th ed. United States of America:
John Willey & Sons; 2017.
 Reabsorpsi&sekresi tubular
• TKP (Tubulus Kontortus Proksimal)

Reabsorpsi glukosa menggunakan simporter Na+ dan glukosa

dan antiport Na+ dan H+

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons; 2017.
 Reabsorpsi&sekresi tubular
• TKP (Tubulus Kontortus Proksimal)
• Lengkung henle
⮚ Reabsorpsi pasif ion-ion
⮚ Simporter Na+, K+, 2Cl-

⮚ sekitar 15% air diabsorbs kembali pada pars decending loop

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons; 2017.
 Reabsorpsi&sekresi tubular

• TKD (Tubulus Kontortus Distal)

⮚ Reabsorpsi Na+

⮚ Sekresi K+

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons; 2017.
 PROSES LETAK MOLEKUL
TERJADINYA

FILTRASI Glomerulus - Air

(Penyaringan darah) - Glukosa
- Garam
- Asam Amino
- Sisa metabolisme (urea,kreatinin, dll)

REARBSORPSI Tubulus Kontortus - Glukosa

(Penyaringan) Proksimal & - Garam
Lengkung Henle - Asam Amino

AUGMENTASI Tubulus Kontortus Zat yang tidak dibutuhkan tubuh (amonia, ion
(Pengeluaran Zat) Distal hidrogen, dll)
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH PADA
BERBAGAI KOMPARTEMEN CAIRAN
TUBUH
KOMPOSISI
CAIRAN
TUBUH
AIR
ZAT TERLARUT,
◦ BERUPA ELEKTROLIT
(SENYAWA
ANORGANIK YANG
BERDISOSIASI
MENJADI ION)

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed.

Hoboken: John Wiley & Sons; 2014.
 AIR
CAIRAN INTRASEL (CIS)
2/3 H2O DARI TOTAL H2O DALAM TUBUH
CAIRAN EKSTRASEL (CES)
1/3 H2O DARI TOTAL H2O DALAM TUBUH.
DAPAT DIBAGI LAGI, MENJADI :
❑ PLASMA = MEMBENTUK 1/5 VOLUME CES
❑ CAIRAN INTERSTISIUM (CAIRAN DIRUANG
ANATAR SEL) = MEMBENTUK 4/5 VOLUME CES
❑CAIRAN DIRUANG ANTAR SEL

Sherwood L. Human Physiology: From Cells to Systems. 9th ed. Boston: Cengange Learning; 2016.
ZAT TERLARUT
(ELEKTROLIT)
SODIUM (NA+) 136–148 MEQ/LITER
KLORIDA (CL-) 95–105 MEQ/LITER
POTASIUM (K+) 3.5–5.0 MEQ/LITER
BIKARBONAT (HCO3-)
ARTERI = 22–26 MEQ/LITER
VENA = 23–27 MEQ/LITER
KALSIUM (CA2+) 9–10.5 MG/DL
FOSFAT (H2PO4-, HPO42-, AND PO43-) 1.7–2.6
MEQ/LITER
MAGNESIUM (MG2+) 1.3–2.1 MEQ/LITER Sherwood L. Human Physiology: From Cells to
Systems. 9th ed. Boston: Cengange Learning; 2016.
BARRIER
TERDAPAT 2 PEMISAH UTAMA ANTARA CAIRAN INTRASELULER, INTERSTITIAL, DAN
PLASMA DARAH :
1. MEMBRAN PLASMA 🡪 BERSIFAT SELEKTIF PERMEABLE. TRANSPORT AKTIF
UNTUK MENJAGA KONSENTRASI ANTARA ION DI SITOSOL DAN CAIRA
INTERSTITIAL
2. DINDING PEMBULUH DARAH 🡪 MEMISAHKAN INTERSTITIAL DENGAN
PLASMA DRAH. HANYA DI KAPILER YANG DAPAT MELAKUKAN PERTUKARAN AIR
DAN BAHAN ANTARA PLASMA DARAH DAN CAIRA INTERSTITIAL

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 12th ed. United States: John Wiley & Sons, Inc; 2009
 PERGERAKAN CAIRAN
1. ANTARA PLASMA DAN CAIRAN INTERSTITIAL
DIPENGARUHI :
◦ TEKANAN HIDROSTATIK ( MENDORONG AIR KELUAR DARI PLASMA KE CAIRA
INTERSTITIAL )
◦ TEKANAN OSMOTIC ( MENDOORNG AIR KE PLASMA
TERJADI DENGAN DIFUSI PASIF (DINDING KAPILER TIDAK MEMBATASI
LEWATNYA ZAT KECUALI PROTEIN PLASMA, HANYA BERGANTUNG PADA
BESAR GRADIEN KONSENTRASI O2 DAN CO2)
2. ANTARA ECF DAN ICF
◦ TIDAK TERJADI DALAM SKALA BESAR
◦ TERJADI KARENA GRADIEN OSMOTIC
◦ VOLUME ICF > ECF SEHINGGA ICF BERFUNGSI SEBAGAI WATER RESERVE.
Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. United States: Pearson Education, Inc; 2012
Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC; 2014
 ECF DAN ICF PLASMA DAN CAIRAN INTERSTITIAL

Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. United States: Pearson Education, Inc; 2012
 PERTANYAAN 4

JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN KESEIMBANGAN AIR, DAN

BAGAIMANA MEKANISME TUBUH DALAM MENJAGA KESEIMBANGAN AIR
(VASOPRESSIN)?
 KONSEP KESEIMBANGAN
Pemasukan = Pengeluaran

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
 FAKTOR KESEIMBANGAN AIR

MASUK = KELUAR

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Sumber 𝐻2 𝑂 masuk
• Meminum Cairan
• Otot hewan mengandung 75%air dan buah
buahan dapat mengandung air sebanyak 60%-
90%
• Proses metabolisme sel, yaitu pada proses
pengubahan makanan menjadi energi
menghasilkan output 𝐻2 𝑂 , proses ini melepaskan
air ke ECF (extracellular cell fluids ) sebanyak 350
ml per hari.
• Total air yang diperoleh yaitu 2600 ml per hari

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston:

Cengage Learning; 2016.
 SUMBER 𝐻2 𝑂 KELUAR
• SETIAP HARI MANUSIA KEHILANGAN HAMPIR 1 LITER 𝐻2 𝑂 TANPA
SADAR , YAITU DARI PARU-PARU DAN KULIT TANPA KERINGAT.
• KERINGAT, PENGELUARAN 𝐻2 𝑂 YANG DISADARI.JUMLAH
KERINGAAT YANG DIKELUARKAN BERVARIASI MULAI DARI 0-
BEBERAPA LITER PER JAM BILA UDARA SANGAT PANAS.
• FESES. SELAMA PEMBENTUKAN FESES KEBANYAAKN AIR DISERAP
OLEH SALURAN PENCERNAAN DAN MASUK KE DARAH
• URINE

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston:

Cengage Learning; 2016.
 FAKTOR KESEIMBANGAN CAIRAN

• VOLUME CAIRAN EKSTRASEL

• MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH

• OSMOLARITAS EKSTRASEL
• MEMBENGKAK ATAU MENCIUTNYA SEL
 KONTROL VOLUME CES

• MEMBANTU MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH

• DIPENGARUHI KESEIMBANGAN GARAM
TEMPORER MELALUI :
• REFLEX BARORESEPTOR
• PEMINDAHAN CAIRAN SECARA TEMPORER ANTARA PLASMA DAN CAIRAN INTERSTISIUM KE
PEMBULUH DARAH.
JANGKA PANJANG
• PENGENDALIAN URINE OLEH GINJAL
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston:
Cengage Learning; 2016.
 OSMOLARITAS CES

• KONSENTRASI ZAT TERLARUT

• HIPERTONIS CES -> SEL MENCIUT (KRENASI)
• HIPOTONIS CES -> SEL MEMBENGKAK

DICAPAI DENGAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN H2O YANG SESUAI DAN DI CONTROL
DENGAN VASOPRESIN

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston:

Cengage Learning; 2016.
Sherwood L. Human physiology: from cells to
systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning;
2016.
 PERTANYAAN 5

JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN KESEIMBANGAN GARAM DAN

BAGAIMANA MEKANISME TUBUH DALAM MENJAGA KESEIMBANGAN GARAM
(RENIN, ANGIOTENSIN, ALDOSTERON)?
 OVERVIEW

• MELIBATKAN SISTEM KARDIOVASKULER, PERNAPASAN, DAN URINARIA.

• KONTROL KESEIMBANGAN GARAM SANGAT PENTING KARENA MENJADI FAKTOR UTAMA UNTUK
MENGATUR VOLUME CES.
• KONTROL KESEIMBANGAN GARAM MELALUI RASA HAUS DAN ASUPAN MAKAN (NACL).
• TIGA JALAN UNTUK MENGELUARKAN GARAM YAITU PENGELUARAN OBLIGATORIK GARAM MELALUI
KERINGAT DAN TINJA SERTA EKSKRESI TERKONTROL GARAM DI URINE
• GINJAL DENGAN DEMIKIAN MENYESUAIKAN JUMLAH GARAM YANG DIEKSKRESIKAN DENGAN
MENGONTROL DUA PROSES:
1. LAJU FILTRASI GLOMERULUS (LFG)
2. REABSORPSI NA+ DI TUBULUS.
Sherwood L. Human physiology: from cells to system. 9th ed. USA: Cengage Learning; 2014
 Sherwood L. Human
physiology: from cells
to system. 9th ed.
USA: Cengage
Learning; 2014
 PERTANYAAN 6

JELASKAN BAGAIMANA TUBUH MEMPERTAHANKAN PH DARAH!

 OVERVIEW

• PH IDEAL TUBUH : 7,3-7,4

• KONTROL PH :
- BUFFER
- EKSPIRASI CO2
- EKSRESI URIN
• KONDISI ASAM OLEH H+, KONDISI BASA OLEH OH-
TUBUH MEMPUNYAI KISARAN PH 7.35 – 7.45
• < 7.34 MENYEBABKAN ACIDOSIS
• > 7.45 MENYEBABKAN ALKALOSIS

Tiga sistem utama pengaturan

konsentrasi H+ dalam cairan
tubuh:
1. Sistem dapar asam-
basa/penyangga kimiawi
(buffer)
2. Mekanisme pernapasan
3. Mekanisme ginjal

Sherwood L. Human physiology: from cells to system. 9th ed. USA: Cengage Learning; 2014
 BUFFER

• CARA TERCEPAT UNTUK MENETRALKAN PH

• TERDIRI ATAS ASAM LEMAH DAN GARAMNYA
• JENIS BUFFER :
- PROTEIN
- ASAM KARBONAT
- FOSFAT
Buffer protein Buffer as. karbonat
Buffer Fosfat
 EKSPIRASI CO2

• SEMAKIN RENDAH PH, SEMAKIN

BANYAK CO2 DIHEMBUSKAN, DAN
SEBALIKNYA
• CO2 MENYEBABKAN ASAM KARENA :
 • GINJAL BERFUNGSI UNTUK MENGELIMINASI H+
MEKANISME GINJAL DALAM YANG BERASAL DARI ASAM SULFUR, ASAM

PENGONTROLAN PH FOSFAT, ASAM LAKTAT, SERTA H+ TAMBAHAN

YANG BERASAL DARI CO2.

Sherwood L. Human physiology: from cells to system. 9th ed. USA: Cengage Learning; 2014
EKSKRESI H+ DI URIN
 REFERENSI

• L. SHERWOOD HUMAN PHYSIOLOGY: FROM CELLS TO SYSTEMS. 9TH EDITION BOSTON, 2016
• TORTORA GJ. DERRICKSON B. PRINCIPLE OF ANATOMY AND PHYSIOLOGY 14TH EDITION 2014
• URRY, ET ALL. CAMPBELL BIOLOGY ELEVENTH EDITION. USA: PEASON; 2017.
• HALL JE, DKK. GUYTON AND HALL TEXTBOOK OF MEDICAL PHYSIOLOGY THIRTEEN EDITION.
MISSISIPI: ELSEVIER, INC; 2016.
SISTEM ENDOKRIN
OUTLINE

1. ORGAN PENYUSUN SISTEM ENDOKRIN BESERTA HORMONNYA

2. KLASIFIKASI HORMON
3. AKSIS HIPOFISIS-HIPOTALAMUS-ORGAN ENDOKRIN
ORGAN PENYUSUN
SISTEM ENDOKRIN
HIPOTALAMUS

Fungsi :
● Penghubung utama sistem saraf dan
sistem endokrin
● Pengontrol sistem endokrin
● Produksi hormon regulator, hormon
yang mengatur aktivitas sekresi
kelenjar pituitari
KELENJAR HIPOFISIS

● Berbentuk oval seperti kacang dengan berat

sekitar 0.5 g
● Melekat dibagian dasar hipotalamus
● Menerima stimulus (dapat berupa hormon
atau ransangan saraf) dari hipotalamus dan
meneruskannya ke kelenjar endokrin lain
KELENJAR
HIPOFISIS
ANTERIOR

Adenohipofisis
Dapat
mensekresi
hormon sendiri
KELENJAR
HIPOFISIS
POSTERIOR

Neurohipofisis
Tidak dapat
menghasilkan
hormon sendiri,
Hanya dapat
menyimpan dan
mensekresikan
hormon yang
dihasilkan oleh
hipotalamus
KELENJAR TIROID
KELENJAR PARATIROID
KELENJAR PARATIROID
KELENJAR PARATIROID
KELENJAR ADRENAL

Fungsi :
● Meregulasi kadar
mineral dalam darah
● Adaptasi terhadap stres
KELENJAR ADRENAL
KELENJAR PANKREAS
KELENJAR
PANKREAS
KONTROL SEKRESI
GLUKAGON DAN
INSULIN
OVARIUM DAN TESTIS
OVARIUM DAN
TESTIS
TIMUS DAN KELENJAR
PINEAL
ORGAN DAN
KELENJAR LAIN
KLASIFIKASI HORMON
HORMON LARUT DALAM LEMAK (LIPOFILIK)

1. HORMON STEROID
2. HORMON TIROID
3. NO (NITROGEN MONOKSIDA)
HORMON STEROID

- TURUNAN KOLESTEROL
- MOLEKUL YANG MENEMPEL DI EMPAT CINCIN DAN INTI
STRUKTURNYA MENENTUKAN JENIS HORMON STEROID
HORMON TIROID

- MENEMPEL GUGUS IODO- PADA ASAM AMINO TIROSIN

- MEMILIKI DUA CINCIN BENZENE
NO (NITROGEN MONOKSIDA)

- HORMON DAN NEUROTRANSMITTER

- DIHASILKAN OLEH SEL ENDOTEL DINDING PEMBULUH DARAH
- FUNGSINYA UNTUK KONTRAKSI OTOT POLOS PEMBULUH
DARAH
Tortora GJ, DerricksonB. Principles of
anatomy and physiology. 14th ed. United
States of America: John Wiley & Sons, Inc;
2014.
CIRI-CIRI HORMON LARUT DALAM LEMAK (LIPOFILIK)
1. SETELAH DISINTESIS, LANGSUNG BERDIFUSI KELUAR (HORMON STEROID)
2. KARENA TIDAK LARUT DALAM PLASMA DARAH, MAKA KEBANYAKAN BERIKATAN DENGAN PROTEIN
TRANSPOR DALAM BENTUK TIDAK AKTIF (BOUND HORMONE).
3. FREE HORMONE AKTIF DAPAT BERDIFUSI MASUK KE DALAM SEL TARGET DAN BERIKATAN DENGAN
RESEPTOR YANG TERLETAK PADA SITOPLASMA ATAU NUKLEUS
4. BEKERJA DENGAN CARA MEMPENGARUHI EKSPRESI GEN ATAU TRANSKRIPSI PADA NUKLEUS SEL
TARGET.
HIDROFILIK (LARUT DALAM AIR)
KARAKTERISTIK:

a. DAPAT LARUT DALAM PLASMA DARAH

b. DISEKRESIKAN MELALUI EKSOSITOSIS
c. MEMPENGARUHI TARGET MELALUI SECOND MESSENGER SEPERTI CAMP, DIACYLGLICEROL (DAG)
DAN INOSITOL TRIPHOSPHATE (IP3)
d. DAPAT BERINTERAKSI DENGAN RESEPTOR DI MEMBRAN PERMUKAAN SEL TARGET
1. HORMON AMINA
DISINTESIS OLEH DECARBOXYLATING ( MENGHILANGKAN MOLEKUL CO2) DAN MEMODIFIKASI ASAM
AMINO TERTENTU.
2. HORMON PEPTIDA

a. MERUPAKAN POLIMER ASAM

AMINO
b. HORMON PEPTIDE TERKECIL
MENGANDUNG 3-49 RATAI ASAM
AMINO SEDANGKAN
TERBESARV5-200 RANTAI ASAM
AMINO
c. TANG TERMASUK HORMON
PEPTIDE ADALAH ANTIDIURETIC
HORMONE (ADH) DAN OXYTOCIN
d. YANG TERMASUK HORMON
PROTEIN ADALAH HUMAN
GROWTH HORMONE DAN
3. EICOSANOIDS

a. BERASAL DARI ASAM ARACHIDONIC (ASAM LEMAK 20-

CARBON)
b. MERUPAKAN HORMON LOCAL YANG SANGAT PENTING DAN
DAPAT BERPERAN SEBAGAI HORMON SIRKULASI
CONTOH :
Tortora GJ, DerricksonB. Principles of
anatomy and physiology. 14th ed. United
States of America: John Wiley & Sons, Inc;
2014.
 AKSIS HIPOFISIS-
HIPOTALAMUS-ORGAN
ENDOKRIN
PERTANYAAN
WIDYA : NO SAMA PROSTAGLANDIN ITU HORMON ATAU REGULATOR LOKAL?

RENDY : HIPOFISIS ANTERIOR HARUS NUNGGU DR HIPOTALAMUS KALO POSTERIOR LANGSUNG KENAPA?
SISTEM REPRODUKSI
KELOMPOK 1
 1. ORGAN REPRODUKSI
PEREMPUAN DAN FUNGSINYA
 REPRODUKSI PEREMPUAN
FUNGSI UTAMA  MENGHASIKAN
KETURUNAN.

FUNGSI SAAT TIDAK TERJADI KEHAMILAN /

TERJADI KEHAMILAN ;
• MENGHASILKAN OVUM
• MENSEKRESIKAN HORMON TERTENTU YANG
MENDUKUNG PROSES PEMBENTUKAN
OVUM
• PROSES PEMBUAHAN TERJADI (TUBA UTERINE
/ TUBA FALLOPI/ OVIDUKTUR)

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of

anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons;
2017.
 GENITALIA EXTERNAL

• KESELURUHANNYA DISEBUT VULVA

• LABIA MAYORA  BERUPA KELENJAR SEBSEA
DAN APOKRIN SERTA KULIT YANG DITUTUP
RAMBUT
• DAREAH VESTIBULE  LABIA MINORA (
LIPATAN, TIDAK ADA RAMBUT)
• CLITORIS  TERDAPAT JARINGAN EREKTIL, TITIK
RANGSANGAN SENSITIVE KARENA BANYAK
UJUNG SARAF.
 GENITALIA EXTERNAL

• GREATER VESTIBULAR
GLANDS  TERLETAK
DIPOSISI DISTAL
VAGINA,
MENGHASULKAN
MUCUS YANG
MENJAGA
KELEMBAPAN DAN
LUBRIKASI DAERAH
VESTIBULE.
 GENITALIA
1. OVARIUM
INTERNAL
• DIMANA OOGENESIS TERJADI
• MENGHASILKAN HORMONE
ESTROGEN DAN PROGESTERONE
2. UTERIN TUBE / TUBA FALOPI/
OVIDUKTUS
• TEMPAT FERTILISASI
• TERDAPAT FIMBRIA UNTUK
MENGAMBIL ATAU MENANGKAP
OOSIS SEKUNDER
• TERBAGI MENJADI BAGIAN;
1) INFUNDIBULUM ( PALING DEKAT
OVARIUM )
2) AMPULLA ( DIANTARA
INFUNDIBULUM DAN ISTHMUS )
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy &
3) STHMUS ( SEGEMEN YANG physiology. 15th ed. United States of America: John
Willey & Sons; 2017.
NYAMBUNG DENGAN DINDING
VAGINA )
 GENITALIA
INTERNAL
3. UTERUS
• BAGIAN RONGGA DISEBUT CAVUM UTERI
• BAGIAN SUPERIOR YANG MENCEKUNG KE ATAS DISEBUT
FUNDUS
• DIPERTAHANKAN 3 LIGAMEN;
a) LIGAMEN UTEROSACRAL  MENCEGAH GERAKAN
KEDEPAN ATAU KEBAWAH
b) ROUND LIGAMENT  MENCEGAH GERAKKAN POSTERIOR
c) CARDINAL LIGAMENDT  MENCEGAH GERAKAN INFERIOR
• DINDING RAHIM
1) PERIMETRIUM  LUAR
2) MIOMETRIUM  TEBAL DAN BEROTOT
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of
3) ENDOMETRIUM  PALING DAKAM, KTEMPAT IMPLANTASI anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons;
TERJADI 2017.
GENITALIA INTERNAL

4. VAGINA
• TERDAPAT HYMEN  MEMBLOKIR ENTRANCE KE VAGINA.
• DAPAT MEREGANG ATAU ROBEK SAAT HUBUNGAN SEKSUAL
PERTAMA, PEMAKAIAN TAMPON ATAU AKTIVITAS FISIK.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of

anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons;
2017.
OOGENESIS DAN SIKLUS
MENSTRUASI
OOGENESIS
 OOGENESIS

• OOGENESIS YAITU PEMBENTUKAN GAMET WANITA (OVUM)

• OOGENESIS MENGHASILKAN SATU ANAKAN YANG BERKEMBANG DAN 3 LAINNYA

MENJADI BADAN POLAR (AKAN TERDEGENERASI)

• OOGENESIS PADA WANITA DIMULAI SEJAK MASIH MENJADI JANIN

 OOGENESIS MASA JANIN ( PERIODE FETAL )

1. OOGONIUM (SEL GERMINATIVUM PRIMORDIAL) MENGALAMI MITOSIS DAN

BERPROLIFERASI HINGGA MENJADI JUTAAN OOSIT PRIMER.
2. OOSIT PRIMER MULAI MENGALAMI MEIOSIS I, TETAPI TERHENTI DI PROFASE I.
3. OOSIT PRIMER YANG TERHENTI INI, KEMUDIAN DIKELILINGI OLEH GRANULOSIT
HINGGA TERBENTUK FOLIKEL PRIMER.
4. FOLIKEL PRIMER YANG TERBENTUK AKAN MENGALAMI PELURUHAN, SEHINGGA
DARI JUTAAN FOLIKEL PRIMER, BEBERAPA MELURUH HINGGA TERSISA HANYA
SEKITAR 400 FOLIKEL. (JUMLAH SEL TELUR DI WANITA SUDAH TETAP, OLEH
KARENA ITU WANITA BISA MENOPAUSE)
5. SETELAH LAHIR, MAKA FOLIKEL PRIMER (DIPLOID) TADI BERISTIRAHAT (TIDAK
BERPROLIFERASI ATAUPUN MEMBELAH) HINGGA TIBA MASANYA PUBERTAS.
 OOGENESIS MASA PUBERTAS
KADAR HORMONE KELAMIN MENINGKAT, MEMICU SIKLUS OVARIUM
TERJADI KEMBALI.

1. SEL OOSIT PRIMER MENYELESAIKAN MEIOSIS I DAN

MENGHASILKAN OOSIT SEKUNDER (HAPLOID) DAN 1
BADAN POLAR.

2. SEL OOSIT SEKUNDER DAN BADAN POLAR 1 INI

MENGALAMI MEIOSIS II, MENGHASILKAN 1 MATURE OOSIT
SEKUNDER DAN 3 BADAN POLAR.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of

anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons;
2017.
 OOGENESIS MASA PUBERTAS
3. KEMUDIAN TERJADI OVULASI,
MATURE OOSIT SEKUNDER KELUAR
DARI OVARIUM MENUJU TUBA
FALLOPI (MENUNGGU ADA YANG
MENGHAMPIRI)
4. MATURE OOSIT SEKUNDER BELUM
SELESAI MENJALANI MEIOSIS II,
OOSIT SEKUNDER INI TERHENTI DI
TAHAP METAPHASE II (BENANG
SPINDLE YANG MULAI MENGIKAT SI
KROMOSOM MENJADI SIAP DIBELAH
KROMOSOMNYA), OOSIT SEKUNDER
INI BERTEMU DENGAN SPERMA, IA
AKAN TERANGSANG UNTUK
MELANJUTKAN MEIOSIS II NYA =>
TERJADILAH FERTILISASI DAN SAAT Tortora GJ, Derrickson B. Principles of
anatomy & physiology. 15th ed. United
INILAH MATURE OOSIT SEKUNDER States of America: John Willey & Sons;
2017.
SIKLUS MENSTRUASI
 SIKLUS MENSTRUASI

SIKLUS MENSTRUASI TERJADI DALAM TAHAP;

1. SIKLUS OVARIUM
2. SIKLUS UTERUS
 SIKLUS OVARIUM

TERJADI DALAM 2 FASE;

1. FASE FOLIKUAR ( DIDOMINASI ADANYA FOLIKEL MATANG )
2. FASE LUTEAL ( DITANDAI ADANYA KORPUS LUTEUM DAN DIBATASI ADANYA OVULASI)
 SIKLUS
A. FASE FOLIKULAR OVARIUM
• TERBENTUKNYA FOLIKEL PRIMER DAN SEKUNDER (FOLIKEL PRE-
ANTRAL)
- FOLIKEL PRIMORDIAL BERKEMBANG MENJADI FOLIKEL PRE-ANTRAL
- SEL GRANULOSA YANG MENYELUBUNGI FOLIKEL YANG TERUS MENEBAL
DAN BERPROLIFERASI
- TERBENTUK ZONA PELUSIDA (YANG MENGELILINGI OOSIT PRIMER)
 SIKLUS
OVARIUM

• FOLIKEL TERSIER (FOLIKEL ANTRAL)

- PADA PROSES PEMBENTUKAN FOLIKEL
PRE-ANTRAL MENJADI FOLIKEL ANTRAL
MENGHASILKAN HORMONE
ESTEROGEN.
- TERBENTUK SEBUAH ANTRUM (RUANGAN
DALAM FOLIKEL) YANG KAYA AKAN
ESTROGEN.
- ANTRUM INI TERUS MEMBESAR SEIRING
DENGAN ADANYA HORMONE
ESTROGEN SEHINGGA (FOLIKEL PUN
TERUS MEMBESAR)
 SIKLUS
OVARIUM
• TERBENTUKNYA FOLIKEL DE GRAAF
(FOLIKEL MATANG)
- OOSIT PRIMER BERUBAH MENJADI
OOSIT SEKUNDER (OOSIT SEKUNDER
BERADA DI TEPI FOLIKEL)
- ANTRUM SUDAH SANGAT BESAR.
• OVULASI
- KARENA ANTRUM YANG SUDAH
CUKUP BESAR DAN ADANYA
PENINGKATAN KADAR LH, FOLIKEL
PUN PECAH DAN OOSIT SEKUNDER
KELUAR MENUJU OVIDUK (TUBA
FALLOPI).
- SISA DARI FOLIKEL YANG PECAH
MENJADI KORPUS LUTEUM.
 SIKLUS
OVARIUM
B. FASE LUTEAL

• KORPUS LUTEUM (LUTEUM = KUNING)

- KORPUS LUTEUM SEIRING DENGAN MENINGKATNYA LH, MEMICU

UNTUK SEKRESI PROGESTERON DAN ESTEROGEN.

- PROGESTERONE DAN ESTROGEN MEMBANTU MENYIAPKAN

UTERUS

- JIKA DALAM SEKITAR 2 MINGGU TIDAK ADA FERTILISASI MAKA

DINDING UTERUS (ENDOMETRIUM) AKAN MELURUH

• KORPUS ALBICANS (ALBICAN = PUTIH)

- KORPUS LUTEUM AKAN BERDEGENERASI MENJADI KORPUS

ALBICAN.

• KEMUDIAN, KARENA RENDAHNYA KADAR ESTEROGEN, MAKA

AKAN MEMICU SEKRESI FSH DAN AKAN DIMULAINYA
PEMBENTUKAN FOLIKEL YANG BARU.
 SIKLUS UTERUS

• FASE PROLIFERASI: AKHIR FASE

FOLIKULAR, KADAR ESTROGEN (HASIL
SECRET FOLIKEL) MENINGKAT
SEHINGGA ENDOMETRIUM MENEBAL.
• FASE SEKRETORIK: TERJADI SETELAH
OVULASI, PROGESTERON DARI
KORPUS LUTEUM YANG MENJAGA
ENDOMETRIUM MENINGKAT,
TERBENTUKNYA PENEBALAN
VASKULARISASI ENDOMETRIUM.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of

anatomy & physiology. 15th ed. United States
of America: John Willey & Sons; 2017.
 SIKLUS UTERUS

• FASE HAID:
KORPUS LUTEUM
DEGENERASI,
PROGESTERON DAN
ESTROGEN TURUN =>
DINDING ENDOMETRIUM
LURUH. BERLANGSUNG
5-7 HARI.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy

& physiology. 15th ed. United States of
America: John Willey & Sons; 2017.
 SIKLUS
MENSTRUASI
SECARA
KESELURUHAN

Tortora GJ, Derrickson B.

Principles of anatomy &
physiology. 15th ed. United
States of America: John
ORGAN REPRODUKSI LAKI
– LAKI DAN FUNGSINYA
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of
anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons;
2017.
 ORGAN REPRODUKSI LAKI - LAKI

• FUNGSI : SEBAGAI ALAT UNTUK • Organ

MENERUSKAN MATERI GENETIK • Testes
• Sistem duktus
• DIKELOMPOKAN SECARA FUNGSI: • Epididimis
1. GONAD : MEMPRODUKSI GAMET DAN • Duktus deferens
• Duktus ejakulatori
HORMON
• Uretra
2. DUKTUS / SALURAN : MENYIMPAN DAN • Kelenjar aksesoris
MENGANGKUT GAMET • Vesikula seminalis
3. KELENJAR AKSESORIS : MEMPRODUKSI ZAT • Prostat
• Kelenjar
YANG MELINDUNGI DAN MEMFASILITASI bulbouretral
PERGERAKAN GAMET • Struktur genitalia
4. STRUKTUR GENITALIA : MEMBANTU • Skrotum
• penis
PELEPASAN GAMET
 SKROTUM
• POSISI DILUAR RONGGA PELVIS MEMBANTU
MEMPERTAHANKAN TEMPERATUR 2-3 ℃
DIBAWAH SUHU INTI TUBUH (PENTING UNTUK
SPERMATOGENESIS)
• RAPHE ADALAH BAGIAN PEMBATAS LATERAL
ANTAR RUANG SKROTUM KANAN DAN KIRI
• SCROTAL SEPTUM MEMBAGI SKROTUM
MENJADI DUA PADA BAGIAN INTERNAL
• OTOT DARTOS ADALAH OTOT POLOS PADA
DERMIS DAN BERFUNGSI UNTUK
MENGKERUTKAN PERMUKAAN
MENGHINDARI HEAT LOSS
• OTOT KREMASTER BERKONTRAKSI UNTUK
MENDEKATKAN SKROTUM KE TUBUH SAAT
ADA PENURUNAN SUHU
TESTES
• TUNICA VAGINALIS : MEMBRAN SEROSA
BERASAL DARI PERITONEUM
• TUNICA ALBUGINEA : MELAPISI BAAGIAN
DALAM TUNICA VAGINALIS, MEMBAGI TESTIS
MENJADI LOBULUS
• LOBULUS MEMILIKI 1-3 LILITAN ERAT TUBULUS
SEMINIFERUS YANG MEMPRODUKSI SPERMA
• 2 JENIS SEL DI TUBULUS SEMINIFERUS
• SEL SPERMATOGENIK : BAKAL SPERMA
• SEL SERTOLI :
• BLOOD – TESTIS BARRIER
• MENUTRISI PROSES SPERMATOGENESIS
• MEMFAGOSITASI SITOPLASMA SPERMATID YANG
BERLEBIH
• MENGENDALIKAN PERGERAKAN SEL
SPERMATOGENIK 15DAN PELEPASANYA KE LUMEN
• SEKRESI INHIBIN DAN REGULASI EFEK TETOSTERON
DAN FSH
 EPIDIDIMIS DUCTUS (VAS) DEFERENS
• UJUNGNYA MENGEKOR MENJADI VAS
DEFERENS • EPITEL VAS DEFERENS
ADALAH SILINDRIS SEMU
• EPITHEL EPIDIDIMIS ADALAH SILINDRIS SEMU DENGAN LAMINA PROPRIA
(PESUDOSTRATIFIED COLUMNAR) DENGAN (AREOLAR CONNECTIVE
STEREOCILIA, MIKROVILI BERCABANG YANG TISSUE).
MEMPERLUAS AREA PENYERAPAN SPERMA • BERFUNGSI UNTUK
MENGALIRKAN SPERMA DARI
TERDEGENERASI. EPIDIDIMIS KE URETRA
• EPIDIDIMIS ADALAH TEMPAT MATURASI DENGAN GERAKAN
PERISTALTIK .
SPERMA (MENDAPATKAN MOTILITAS DAN
• Terdiri atas vas deferens, arteri
KEMAMPUAN UNTUK MEMBUAHI) SELAMA 14 terstikular, vena (vaskularisasi
HARI. testis dan mengalirkan testoteron
/ pampiniform plexus), saraf Spermatic cord
• EPIDIDIMIS JUGA MENYIMPAN SPERMA autonomik, sistem limfatik dan
otot kremaster.
HINGGA HITUNGAN BULAN, YANG TDK • Spermatic cord dan nervus
DIGUNAKAN DISERAP KEMBALI. ilioinguinal melewati kanal
ingguinal.
SPERMATIC CORD

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of

anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons;
2017.
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of
anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons;
 DUKTUS EJAKULATORI
• TERBENTUK OLEH PERTEMUAN
VESIKA SEMINALIS DAN AMPULA
VAS DEFERENS DAN BERAKHIR DI
PROSTATIK URETRA.
URETRA
• BERFUNGSI SEBAGAI JALUR
KELUAR SPERMA DAN URIN.
Vesikula seminalis
• Kantung dengan cairan alkalin
yang mengandung fruktosa,
prostaglandin dan protein
penggumpal
• 60% kandungan semen
Kelenjar prostat
• Sekresinya adalah fluida
prostatik (asam) yang
mengandung seminaplasmin,
asam sitrat, enzim proteolitik,
acid phosphatase.
Kelenjar bulbouretral
• Mensekresikan cairan alkali untuk
netralisasi asam agar sperma
terlindungi
• Mensekresikan mukosa untuk
lubrikasi ujung penis
 PENIS
• BERFUNGSI UNTUK
MEYALURKAN URIN DAN
SPERMA SAAT KOPULASI
• TERDIRI DARI AKAR, TUBUH DAN
GLANS
• AKAR
• BULBUS PENIS
• CRUCA PENIS

• TUBUH
• 2 CORPORA CAVERNOSA
• 1 CORPUS SPONGIOSUM
• MASING-MASING DILAPISI TUNICA
VAGINALIS
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of
• GLANS anatomy & physiology. 15th ed. United
States of America: John Willey & Sons;
2017.
• UJUNG TUBUH YANG BERBENTUK
https://io9.gizmodo.com/keeping-it-up-the-science-of-
erections-1505157203
SPERMATOGENESIS
 SPERMATOGENESIS

• TERJADI SELAMA 65-75 HARI

• DIMULAI DENGAN SEL
GERMINAL PRIMORDIAL YANG
BERMIGRASI KE DALAM TESTIS
DAN MENJADI SEL GERMINAL
IMATUR/STEM CELL (2N) YAITU
SPERMATOGONIA.

Sherwood L. Introduction to Human Physiology, Edisi

Internasional. 8th ed. Alexander S, editor. Yolanda
Cossio; 2013.
 SPERMATOGEN
ESIS
1. SPERMATOGONIA (2N) YANG
TERLETAK DI BASEMENT MEMBRAN
TUBULUS SEMINIFERUS AKAN MITOSIS
a. BEBERAPA AKAN TETAP BERADA DI
BASEMENT MEMBRANE SEBAGAI RESERVOIR
UNTUK PEMBELAHAN BERIKUTNYA
b. BEBERAPA AKAN MENEMBUS TIGHT
JUNCTION BLOOD-TESTIS BARRIER DAN
BERKEMBANG MENJADI SPERMATOSIT
PRIMER (2N)

Sherwood L. Introduction to Human Physiology,

Edisi Internasional. 8th ed. Alexander S, editor.
Yolanda Cossio; 2013.
 SPERMATOGEN
ESIS
2. SPERMATOSIT PRIMER MEMULAI PROSES
MEIOSIS I DAN AKAN MENGHASILKAN 2
SPERMATOSIT SEKUNDER (N)
3. SPERMATOSIT SEKUNDER MELAKUKAN
MEIOSIS II DAN MENGHASILKAN 4
SPERMATID (N)
4. TAHAP TERAKHIR DARI SPERMATOGENESIS
YAITU PERKEMBANGAN SPERMATID MENJADI
4 SPERMA (N). TIDAK ADA PEMBELAHAN DI
TAHAP INI. PROSES YANG TERJADI ADALAH
TERBENTUKNYA AKROMOSOM, FLAGELLUM
DAN DUPLIKASI MITOKONDRIA

PELEPASAN SPERMA DARI SEL SERTOLI MENUJU

LUMEN TUBULUS Sherwood
SEMINIFERUS DISEBUT
L. Introduction to Human Physiology, Edisi
SPERMINATION Internasional. 8th ed. Alexander S, editor. Yolanda
Cossio; 2013.
HORMON PENGONTROL SPERMATOGENESIS

Hormon yang mempengaruhi proses

spermatogenesis adalah GnRH (Gonadotropin
Releasing Hormone) yang mempengaruhi
pelepasan LH dan FSH dari pituitary anterior.
FSH
- Target : sel sertoli
- Menstimulasi sintesis molekul parakrin
oleh sel Sertoli yang dibutuhkan
spermatogenesis
- Produksinya dipengaruhi oleh GnRH,
inhibin dan activin
LH
- Target : sel interstisial
- Tujuan: menstimulasi sel interstisial
untuk menghasilkan hormone
testosterone th
Silverthorn DU. Human physiology: an integrated approach. 7 ed. London: Pearson Education, Inc; 2016.
 Testis
Vesika
(tubulus epididimis Vas deferen
seminalis seminiferus)

ampula vas duktus korpus kelenjar

deferen ejakulatoris prostat

uretra pars
interna
Sherwood L. Introduction to
Human Physiology, Edisi
Internasional. 8th ed. Alexander
S, editor. Yolanda Cossio;
2013.
Laju/jalur
sperma
Testis : pembentukan sperma
Epididimis : pematangan sperma
Vesika seminalis : penambahan zat nutrisi
Kelenjar prostat : pensekresian cairan encer untuk penambahan
volume semen
 REFERENSI

1. TORTORA GJ, DERRICKSON B. PRINCIPLES OF ANATOMY & PHYSIOLOGY. 15TH

ED. UNITED STATES OF AMERICA: JOHN WILLEY & SONS; 2017.
2. SHERWOOD L. INTRODUCTION TO HUMAN PHYSIOLOGY, EDISI INTERNASIONAL. 8TH ED.
ALEXANDER S, EDITOR. YOLANDA COSSIO; 2013.
3. HALL JE, GUYTON AC. GUYTON AND HALL: TEXTBOOK OF MEDICAL PHYSIOLOGY. 12TH ED.
PHILADELPHIA: SAUNDERS ELSEVIER; 2011.