MUHAMAD AMIRUDDIN (15702251009) AZIZ CAHYA P (15702251018) Pada tahun 2001 Komisi Eropa mendirikan sebuah kelompok ahli untuk pelatihan dan pendidikan kewirausahaan mendefinisikan kewirausahaan sebagai: Kewirausahaan adalah proses dinamis dan sosial di mana individu, sendiri atau dengan bekerja sama, mengenali peluang untuk berinovasi dan bertindak dengan mengubah ide menjadi kegiatan praktis dan ditargetkan, baik dalam konteks sosial, budaya atau ekonomi. Berlatih kewirausahaan dengan praktik langsung ke lapangan akan menambah pengalaman peserta didik. Sumber penghasilan tambahan secara akademik semakin dilihat sebagai sarana penting untuk meningkatkan pembangunan ekonomi lokal. Kunci kompetensi yang harus dimasukkan di dalam semua tahap pendidikan dan pelatihan : Untuk mempromosikan kemitraan pengetahuan dan memperkuat hubungan antara pendidikan, bisnis, penelitian dan inovasi, termasuk melalui EIT, dan untuk mempromosikan kewirausahaan dengan mendukung perusahaan Muda Inovatif. 1. TVET memanfaatkan perusahaan untuk membantu dalam pelatihan siswa. Pengalaman kehidupan nyata ini membantu untuk melihat realitas kewirausahaan, wirausaha atau memulai sebuah bisnis sebagai alternatif lapangan kerja yang layak; 2. TVET memberikan pelatihan bagi wirausaha dan pembentukan UKM; 3. banyak program dan kegiatan TVET yang mencakup keterampilan berwirausaha, seperti bekerja dalam tim, pemecahan masalah dan berpikir inovatif.
Di Cina, misalnya: 12,84 persen lulusan sekolah menengah
kejuruan memilih untuk wirausaha. Ini mendukung kesimpulan bahwa Pendidikan Kewirausahaan relevan dengan TVET. Hasil dari pelaksanaan pendidikan Meningkatkan minat kewira- kewirausahaan tidak sesuai target usahaan; atau jauh dibawah target Perlunya orang yang ber- Tidak adanya keterikatan pengalaman dalam bidang pendidikan kwirausahaan dengan kewirausahaan untuk terlibat aktif kurikulum dalam pelatihan; Hubungan program pendidikan Mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dengan pen- kewirausahaan sebagai program didikan hanya sebatas hubungan yang berkelanjutan dan tidak koheren dan tidak berkelanjutan sebatas program yang bebas tidak terikat kurikulum. a) Pengetahuan a) Know About Business a) Penyesuaian tentang kehidupan (KAB), difokuskan pada dengan siswa di kerja, mengatasi masalah minat sekolah-sekolah b) Mendirikan usaha, berwirausaha teknik dan c) Pembelajaran b) Start up Your Business kejuruan, tentang etika atau (SYB), bertujuan untuk b) Implementasi ke teori lingkungan membantu orang-orang tempat belajar kerja, yang akan membangun yang nonformal. d) Kemampuan suatu UKM mengelola ekonomi c) Start up and Increase Your dan pemanfaatan Business (SIYB), bertujuan sumber daya, untuk membantu orang- e) Magang, orang untuk meningkatkan UKM A. dibutuhkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan badan pemerintah, keuangan, ekonomi dan sosial lainnya agar tercipta tujuan pendidikan kewirausahaan yakni ekosistem yang subur bagi pelaku usaha, pembiayaan kredit wirausaha, dan mempromosikan semangat kewirausahaan. B. Pendidikan Kewirausahaan dapat berhasil apabila: 1) Kebijaka nasional mengadopsi konsep Pendidikan Kewirausahaan, 2) Pendidikan Kewirausahaan adalah keterampilan umum yang diberikan mulai dari usia dini, 3) Harus menjadi bagian integral dari pendidikan seumur hidup, 4) Dapat mendukung keputusan karir individu. UNESCO. 2016. Draft Strategy For TVET (2016-2021). Diunduh dari http://unesdoc.unesco.org/images/0024/002438/243804e.pdf, pada 16 Mei 2016
AA.Badawi. 2013. TVET and Entrepreneurship Skills. Diunduh dari
http://www.unevoc.unesco.org/fileadmin/up/2013_epub_revisitin g_global_trends_in_tvet_chapter8.pdf, pada 16 Mei 2016