PT TC (Tripping Coil)
Relai
proteksi
Batere
e. Berdasarkan karakteristiknya :
- instantaneous
- definitte time delay, yaitu relay yang bekerjanya dengan
kelambatan waktu
- inverse
Elektromagnetis
107
Relay Thermal
Relay elektronis/Didgital
Relai digital mempunyai :
• Pemprograman input
• Pemprogrman output (alarm dan trip)
• Pemprograman logic (boolean logic-AND, OR, NOT)
• Pemprograman Kurva Waktu-Arus
Rect Kontak
I Set timer Output
CT
Comp
Set I (arus)
piringan berputar.
b) Selektif.
Yang dimaksud selektif adalah kecermatan pemilihan dalam
melakukan pengamanan, dalam hal ini menyangkut kordinasi
pengamanan dari sistem keseluruhan. Relai pengaman yang
bekerja adalah pengaman yang paling dekat dengan gangguan,
bila relai tersebut gagal bekerja maka relai pada seksi berikutnya
akan bekerja sebagai back-up (pengaman cadangan).
c) Waktu Kerja Relai Cepat.
Relai harus cepat bereaksi / bekerja bila sistem mengalami
gangguan, dengan waktu operasi sbb :
top t p tcb
top = total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan
hubungan/rangkaian yang terganggu.
tp = waktu bereaksinya relai pengaman
tcb = waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB
Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik.
d) Peka ( sensitif ).
Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi,
artinya harus cukup sensiitif terhadap gangguan didaerahnya
meskipun gangguan tersebut minimum.
e) Ekonomis dan sederhana.
Dalam menentukan relai pengaman yang akan digunakan harus
ditinjau segi tekno-ekonomisnya. Misalnya untuk sistem
distribusi tegangan menengah yang radial tidak diperlukan relai
yang rumit dan sangat cepat bekerjanya, atau misalnya trafo
distribusi yang hanya 10 kVA tidak perlu menggunakan relai
diferensial cukup dengan Bucholz Relay. Namun misalnya
pengaman untuk sistem tegangan extra tinggi, tidak boleh hanya
dengan pengaman yang sederhana, misalnya hanya dengan
relai arus lebih saja, tetapi juga harus menggunakan relai jarak.
2.2.3. Trafo Arus
Untuk Pengukuran
P1 a b P2 P1 a b P2
P1 P2
S1 S2 S1 S2
S1 S2 S3
a) Rangkaian primer paralel b) Rangkaian primer seri
Gambar 3. Trafo arus dengan dua buah lilitan Gambar 4. Sekunder CT di Tap
Primer Contoh : 500/1-5A
Contoh : 150-300/5A ; 250-500/5A ; 500 – 1000/5 A
P1 P2 P1 a b P2
a b
S1 S2 S3 S1 S2 S3
P1 P2
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
Penandaan primer P1 – P2
Penadaan sekunder inti ke 1 == 1S1 – 1S2 untuk pengukuran
Penadaan sekunder inti ke 2 === 2S1 – 2S2 untuk relai arus lebih
P1 P2
Hubungan ini terdiri dari dua buah lilitan primer yang sama
dan dapat dihubungkan seri atau paralel sedangkan masing-
masing lilitan sekundernya terpisah. Bila lilitanprimernya
dihubungkan seri terminal a dan b dihubungkan sehingga
didapat batas ukur yang lebih rendah. Kalau lilitan primernya
dihubungkan paralel P1 dengan a dan P2 dengan b
dihubungkan sehingga didapat batas ukur yang besar. (Lihat
gambar 8).
Contoh : 150-300/5-5A ; 250-500/5-5A ; 500-1000/5-5A
P1 a b P2
Penandaan primer P1 – P2
Penandaan sekunder inti ke 1 === 1S1 -1S2 untuk pengukuran
Penandaan sekunder inti ke 2 === 2S1 – 2S2 untuk relai arus lebih
Penandaan sekunder inti ke 3 === 3S1 – 3S2 untuk relai jarak
Penandaan sekunder inti ke 4 === 4S1 – 4S2 untuk relai diferensial
Masing-masing inti dapat mempunyai klas atau beban sama atau berbeda.
B. Rating trafo arus
a) Rating beban :
- Rating dari beban dimana akurasi masih bisa dicapai
- Dinyatakan dalam VA
- Umumnya bernilai 2,5 ; 5 ; 7,5 ; 10 ; 15 ; 30 VA
• Harus jenuh pada arus gangguan yang besar, untuk keamanan alat
ukur.
Tabel 1. Spesifikasi klas Trafo arus untuk pengukuran Sesuai IEC 60044-1
Kelas +/- % kesalahan ratio arus +/- % pergeseran fase pada % dari
ketelitian pada % dari arus pengenal arus pengenal , menit (centiradians)
Kelas +/- % kesalahan ratio arus +/- % pergeseran fase pada % dari
ketelitian pada % dari arus pengenal arus pengenal , menit (centiradians)
1 5 20 100 120 1 5 20 100 120
• Tidan jenuh pada arus gangguan yang besar, untuk keandalan alat
proteksi.
Tabel 2. Spesifikasi klas Trafo arus untuk proteksi Sesuai IEC 60044-1
50 100
3 3 3
5 5 5
10 10 10
2.2.4. Trafo Tegangan
Trafo tegangan berfungsi untuk menurunkan tegangan dari
tegangan tinggi/menengah menjadi tegangan rendah untuk
keperluan pengukuran dan proteksi.
R
S
T
Primer
20.000/3
Sekunder
100/3
r s t
Keterangan gambar :
1. Kertas/Isolasi Minyak Mineral/Quartz filling.
2. Belitan Primer: vernis ganda-isolasi kawat
tembaga, tahan pada suhu tinggi.
3. Inti: bukan orientasi listrik baja memperkecil
resiko resonansi besi
4. Belitan Sekunder
5. Isolator Keramik
6. Dehydrating Breather
7. Terminal Primer
8. Terminal Sekunder
4) Belitan primer
5) Isolator keramik
7) Terminal sekunder