Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI AWAL

PELAKSANAAN
PERDA NO 3 Tahun 2019
Tentang Perubahan Kedua Atas Perda No 2
Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum
Dan Perbup No 39 Tahun 2019 tentang
Tarif pada BLUD Puskesmas
Kronologis
• Februari s/d Maret 2019 : Pembahasan di Pansus DPRD
terkait Perubahan Perda No 2 /2012 tentang Retribusi Jasa
Umum
• April 2019 : penetapan persetujuan DPRD
• September 2019 : Keluar Keputusan Gubernur Jawa Barat
Nomor 188.342/Kep.758-Kuham/2019 tentang Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu
• September s/d Desember : Proses penyusunan Perubahan
Perda No 2/2012 dan Perbup tentang Tarif.
• 17 Oktober 2019 : telah keluar Perda No 3 Tahun 2019
tentang Perubahan Kedua atas Perda No 2 Tahun 2012
tentang Retribusi Jasa Umum (Informasinya baru kami terima
setelah terbitnya Perbup Nomor 39 Tahun 2019 tentang Tarif
pada akhir Desember 2019)
Efek kronologis tsb :
• Dinkes belum sosialisasi ke SKPD dilingkungan
Pemkab, termasuk ke camat
• Dinkes belum sosialisasi ke Puskesmas dan ke
Bidang-bidang
• Puskesmas belum sosialisasi ke masyarakat
• Belum tersosialisasi dengan baik ke staf
Puskesmas (baru sebatas bahwa Puskesmas
sekarang sudah tdk gratis lagi)
• Belum ada pembahasan secara teknis pelayanan
mana saja yang berbayar, sehinga ada perbedaan
persepsi antara Puskesmas
• Karcis belum tercetak
Pertanyaan melalui WA atau Telepon
1. Bagaimana jika pasien datang ke Puskesmas untuk berobat,
apakah dikenakan tarif pendaftaran Rp. 10.000….kemudian
ditambah lagi tarif pelayanan lainnya, misal pasien periksa di BP
Umum. Jadi pasien akan kena tarif Rp. 20.000 (Rp. 10.000 untuk
pendaftaran + Rp. 10.000 di BP Umum)

2. Demikian juga untuk pasien yang ingin ke Dokter Gigi, hanya


dikenakan tarif sesuai tindakan gigi saja

Pasien cukup bayar Rp. 10.000, karena di Perbup No 39


TIDAK ADA retribusi untuk Pendaftaran.
Untuk pasien Gigi ditarif berdasarkan pelayanan yang
diberikan
3. Bagaimana pelayanan di Posyandu dan Posbindu apakah ditarif
retribusi.
4. Bagaimana dengan pelayanan Pusling?

Tarif retribusi hanya berlaku di dalam gedung (Puskesmas


dan Pustu)
Posyandu dan Posbindu adalah program pemberdayaan
masyarakat, meskipun disitu ada pelayanan.
Pusling dilaksanakan untuk memberikan pelayanan bagi
masyarakat yang sulit akesnya ke Puskesmas, bisa ditarif
TETAPI INGAT……tujuannya bukan untuk meningkatkan
pendapatan.
5. Untuk Persalinan , apa bedanya persalinan di PONED yang
ditarif Rp. 900.000 sedangkan di Puskesmas Non PONED hanya
Rp. 700.000
6. Tarif 700.000 itu, apakah termasuk infus , oksigen, dll ? Atau
infuse nya ditarif lagi
7. Bagaimana untuk Pelayanan Pra Rujukan, apakah semuanya
ditarif?
8. Bagaimana dengan peserta BPJS yang harus dirujuk….apakah
ditarif ?
9. Bagaimana dengan ANC yang harus diperiksa Laboratorium….
10. Bagaimana dengan Pelayanan KB?
11. Bagaimana persalinan di Puskesmas yg digratiskan karena
Miskin…..apakah bisa diklaim ke Dinkes
12. Pelayanan diluar jam kerja, contoh : pasien datang ke Puskesmas
jam 13.00 ketika pendaftaran sudah ditutup, apakah dikenakan
tarin diluar jam kerja
13. Pelayanan di Rawat Inap, apakah Rp 150.000 All- in seperti infus
dan lainnya.
14. Jika ada pasien datang ke IGD ketika Puskesmas sudah tutup,
apakah dikenakan dua tarif (tarif pelayanan diluar jam kerja Rp.
15.000 ditambah tarif tindakan ?)
Surat Edaran Dinkes
1. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang tidak
memiliiki BPJS Kesehatan tetap diberikan pembebasan
retribusi.
2. Pelayanan yang terkait dengan program nasional dan daerah
diberikan pembebasan retribusi.
3. Pelayanan program sebagaimana dimaksud angka 2 adalah :
• a.Pemeriksaan VCT
• b.Pelayanan Imunisasi dan KIPI
• c.Konseling bukan atas permintaan sendiri
• d.Pemeriksaan Dahak
• e.Pemeriksaan Laboratorium standar bagi ibu hamil
4. Bagi peserta BPJS Kesehatan yang masih aktif agar dibebaskan
dari retribusi KECUALI untuk pelayanan yang tidak dijamin oleh
BPJS Kesehatan.
5. Puskesmas agar lebih memperhatikan pencapaian program dari
pada pendapatan
Contoh Karcis

Anda mungkin juga menyukai