Anda di halaman 1dari 10

UAS MK.

Pengembangan Alat Ukur

PENGARUH KELEKATAN IBU-REMAJA, KECERDASAN


SPIRITUAL TERHADAP KONTROL DIRI REMAJA
DI KOTA BOGOR

Zahro Malihah [ I251180061 ]

Dosen
Ibu Melly Latifah
Ibu Neti Hernawati
OUTLINE

LATAR BELAKANG

TUJUAN

META ANALISIS

KERANGKA PEMIKIRAN

METODE

PROSES PENGEMBANGAN ALAT UKUR


LATAR BELAKANG
(Fenomena)

Data kenakalan remaja dari tahun ketahun


diambil dari Badan Pusat Statistik:

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015


6325 kasus 7007 kasus 7762 kasus

Jenis tindak pidana atau kriminalitas paling menonjol yang dilakukan oleh para
remaja adalah tindak pidana pencurian, lalu diikuti dengan tindak pidana narkoba,
pelecehan seksual, kecelakaan lalu lintas, pengeroyokan, dan penganiayaan (BPS 2015).
LATAR BELAKANG
(Kaitan Kontrol Diri dengan Kenakalan Remaja)

Pada sebuah penelitian ditemukan adanya dukungan yang diberikan pada


pendapat bahwa kontrol diri memainkan peranan penting dalam kenakalan
remaja (Feldman & Weinberger, 1994; Santrock, 1996).

Beberapa hal yang diduga merupakan pemicu kenakalan remaja antara lain adalah
identitas negatif remaja, kontrol diri yang rendah, usia dini yang merupakan awal
melakukan kenakalan, jenis kelamin laki-laki, rendahnya harapan terhadap pendidikan,
prestasi rendah di kelas, pengaruh teman sebaya, status sosial ekonomi, rendahnya
peran orang tua, dan kualitas lingkungan sekitar (Santrock, 1996).

Kontrol diri dipahami sebagai sumber daya mental yang penting dan dasar untuk
menghindari dan menahan diri dari perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri
(Tangney, Roy & Boone, 2004).
LATAR BELAKANG
(Pentingnya Melakukan Penelitian Mengenai Kontrol Diri )

Kegagalan remaja dama proses mengontrol diri (self control) merupakan


salah satu penyebab munculnya kenakalan remaja dan perilaku menyimpang

Pengendalian diri (self control) merupakan salah satu kebutuhan remaja yang harus
dipenuhi (Jahja, 2011). Remaja membutuhkan pengendalian diri karena remaja pada
umumnya berada pada masa badai dan tekanan (Arnett, 1999 dalam Gunarsa, 2004).

Pengendalian diri dibutuhkan remaja dalam proses memotivasi diri untuk memperoleh
prestasi akademik yang tinggi (Astuti dan Resminingsih, 2010). Remaja juga perlu
memiliki kemampuan pengendalian diri yang memadai untuk mencegah agar remaja
tidak masuk ke dalam arus perubahan,seperti dalam bidang kejahatansebab pengendalian
diri yang rendah pada masa remaja mengakibatkan remaja mudah terpengaruh oleh
lingkungan (Gunarsa, 2008).
Tujuan
To identify adolescent’s characteristic, family’s characteristic,
parent-adolescent communication, parent-adolescent attachment, and adolescent’s self-control.

To analyze the relationship between adolescent’s characteristic, family’s characteristic,


parent-adolescent communication, parent-adolescent attachment, and adolescent’s self-control.

To analyze the influence of adolescent’s characteristic, family’s characteristic, parent-adolescent


communication, and parent-adolescent attachment toward adolescent’s self-control
Metode
Purposive Sampling

Self-administered
Desain
Cross Sectional Study

Siswa SMA Pesantren


1. Analisis Deskriptif Min 3 thn pesantren
2. Analisis Inferensia
• Uji Korelasi Pearson
• Uji Regresi Linear Berganda
Methods
Mother-Adolescent Attachment Inventory of Parent and Peer Attachment
Armsden & Greenberg (1987) (IPPA)

Cronbach’s Alpha
Mother–adolescent attachment = 0,90

Kecerdasan Spiritual
Tasqiya (2016)
Cronbach ‘s Alpha
0.90

Adolescent’s Self-control Self-Control Scale


Tangney et al. (2004)
Cronbach ‘s Alpha
0,83
• Tabel 1

Anda mungkin juga menyukai