Anda di halaman 1dari 108

Sitti Ainun Tyas A

11120172051

EMERGENCY
CASE REPORT
CASE 1
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. A
Umur : 42 thn
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare

1/31/2020 3
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Luka Pada daerah wajah
• Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien dibawa ke IGD RSUD A. Makkasau dengan luka pada daerah wajah sejak
30 menit sebelum masuk RS Pasca mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien mengeluh
pusing (+), mual (+) muntah (-). Pasien juga mengeluh nyeri pada dada kiri dan nyeri
saat menarik napas. Sesak (-) menurut pasien terdapat riwayat terbentur pada
dadanya. Kejadian berawal saat motor pasien tiba-tiba pasien terjatuh sehingga wajah
dan dada pasien terbentur aspal. Riwayat pingsan (+) sekitar 5 menit.
Primary Survey

 Airway and C-spine control:  Circulation:


• Airway : Clear Pasien kesadaran menurun, denyut nadi
 Breathing and ventilation: radialis 88x/menit kuat angkat, regular, kulit
RR 20 kali/ menit, gerakan dada pucat (-), akral dingin (-), perdarahan aktif (-).
simetris kiri dan kanan, tidak  Disability:
tampak jejas, krepitasi (-), bunyi GCS E4M6V5, RCL -/-, pupil isokor Ø 2,5
napas vesikular kedua hemitoraks, mm/ 2,5 mm.
Rh-/-, Wh-/-.  Environment and Exposure:
Suhu 36,5oC
Primary Survey

 Airway and C-spine control:  Circulation:


• Airway : Clear Pasien kesadaran menurun, denyut nadi
 Breathing and ventilation: radialis 88x/menit kuat angkat, regular, kulit
RR 20 kali/ menit, gerakan dada pucat (-), akral dingin (-), perdarahan aktif (-).
simetris kiri dan kanan, tidak  Disability:
tampak jejas, krepitasi (-), bunyi GCS E4M6V5, RCL -/-, pupil isokor Ø 2,5
napas vesikular kedua hemitoraks, mm/ 2,5 mm.
Rh-/-, Wh-/-.  Environment and Exposure:
Suhu 36,5oC
Primary Survey

 Airway and C-spine control:  Circulation:


• Airway : Clear Pasien kesadaran menurun, denyut nadi
 Breathing and ventilation: radialis 88x/menit kuat angkat, regular, kulit
RR 20 kali/ menit, gerakan dada pucat (-), akral dingin (-), perdarahan aktif (-).
simetris kiri dan kanan, tidak  Disability:
tampak jejas, krepitasi (-), bunyi GCS E4M6V5, RCL -/-, pupil isokor Ø 2,5
napas vesikular kedua hemitoraks, mm/ 2,5 mm.
Rh-/-, Wh-/-.  Environment and Exposure:
Suhu 36,5oC
Secondary Survey
• Kepala :
Abrasi (+) pada regio pipi kiri, perdarahan aktif (-).
• Leher :
Nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi trachea (-)
• Dada :
Kontusio (-), hematoma (-), jejas lecet (-), nyeri tekan (+), krepitasi(-)
• Abdomen :
jejas (-), ekimosis (-), nyeri tekan (-)
• Ekstremitas :
jejas (-), edema (-) pada humerus, nyeri tekan (-),
• Neurologi :
Refleks fisiologi normal, reflex patologis (-), sensoris normal.
Kepala : Tampak luka abrasi pada regio facial
sinistra (+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan
WBC 8.200 4000-9000
RBC 3,95 3,80-5,30
HGB 13,0 12,0-18,0
HCT 37,1 36,0-56,0
MCV 88 80,0-100,0
MCH 28,8 27,0-32,0
PLT 135 120-380

HBSAG Non Reaktif Non reaktif


CT 6 menit < 15 menit
BT 2 menit 5 detik 1 – 3 menit
FOTO THORAX

• Corakan brochovascular kedua paru baik


• Tidak tampak proses spesifik pada kedua lapang paru
• Tulang-tulang tampak intak

Kesan :
Tidak tampak kelainan radiologik pada foto thorax saat ini
DIAGNOSIS

TRAUMA BRAIN INJURY GCS 15


TRAUMA TUMPUL THORAKS SINISTRA
MULTIPLE VULNUS ABRATION REGIO FACIAL
PLANNING TERAPI
• IVFD NaCl 0,9% 1500cc/24 jam
• Head up 30º
• O2 2 lpm via Nasal Canul
• Bersihkan luka
• Anbacim 1 gr/jam/IV
• Ketorolac 30 mg/8jam/IV
• Omeprazole 40 mg/12jam/IV
CASE 2
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. U
Umur : 52 thn
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare

1/31/2020 15
ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri pada perut
Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien masuk ke UGD dengan keluhan terdapat Nyeri pada perut kanan bawah sejak 3
bulan yang lalu dan memberat sejak 2 hari terakhir. Nyeri dirasakan tembus ke belakang. Pasien
mengatakan tidak mual dan muntah. Riwayat demam (-), pasien mengatakan sulit BAB sejak 2
hari yang lalu. BAB terakhir frekuensi 1 kali, berwarna coklat dan konsistensi biasa dan BAK kesan
lancar. Riwayat HT (-) dan DM (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :

• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/gizi Cukup.

• TD: 110/70 mmHg

• N: 88 x/ mnt

• P: 20 x/mnt

• S: 37°C
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis: (Regio Abdomen)

•Inspeksi : Cembung (+), ikut gerak nafas


•Auskultasi : Peristaltik (+) kesan menurun.
•Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) regio lumbal dextra dan inguinal dextra, teraba hangat.
Nyeri ketok costo vetebra (-)
•Perkusi : Timpani

Rectal Toucher

• Inspeksi : Perianal dan perineum tidak ada tanda peradangan, dan tak tampak massa
• Palpasi : Sfingter ani mencekik, mukosa licin, ampula kosong, tak teraba massa tumor,
tidak terasa nyeri.
• Handscoen : tidak ada feses, tidak ada darah, tidak ada lendir.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan

WBC 13,300 4000-9000

RBC 2,62 3,80-5,30

HGB 6,3 12,0-18,0

HCT 18,7 36,0-56,0

MCV 72 80,0-100,0

MCH 32,0 27,0-32,0

PLT 445 120-380


PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Kesan :

massa pada
PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Kesan :
• Massa abdomen kanan suspek Massa
Kolon Ascendens/Fleksura hepatis
• Suspek Massa Buli-buli dengan
kalsifikasi dd/ vesikolith yang
menyatu
• Kolelith kecil
DIAGNOSIS

ABDOMINAL PAIN E.C SUSPEK TUMOR


COLON
PLANNING

• IVFD RL 1500 cc/24 jam • CT-SCAN Abdomen


• Anbacim 1 gr/8jam/IV
• Omeprazole 40mg/12jam/ IV
• Ketorolac 30mg/jam/IV
CASE 3
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. N
Umur : 67 thn
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare

1/31/2020 25
ANAMNESIS
Keluhan utama : Luka pada payudara kiri
Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien masuk ke UGD dengan keluhan luka pada payudara kiri sejak ± 1 tahun terakhir
dan memberat 1 bulan terakhir. Luka disertai dengan Pus (+), darah (+) dan nyeri pada payudara
kiri. Pasien menyatakan mengeluhkan tangan kirinya membesar pada 1 tahun terakhir dan juga
terdapat benjolan pada payudara kanan di rasakan mulai mengeras dan terasa nyeri (+). Riwayat
demam (-), Riwayat HT (-) dan DM (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :

• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/gizi Cukup.

• TD: 120/70 mmHg

• N: 100 x/ mnt

• P: 24 x/mnt

• S: 36,6°C
Status Lokalis: (Regio mammae )
Dextra :
•Inspeksi : Tampak benjolan pada mammae, seukuran bola
tenis, hiperemis (-)
•Palpasi : teraba massa pada mammae dextra, dengan
ukuran 12 cm x 12 cm, Nyeri tekan (+), konsistensi keras
(+), tidak berbenjol-benjol, permukaan halus dan licin.

Sinistra:
•Inspeksi : tampak ulcus pada mammae sinistra , tampak
gambaran hiperemis (+), disertai nanah (+), darah (+) aktif
(-)
•Palpasi : tidak teraba massa, nyeri tekan (+).

Starus Lokalis (Regio extremitas superior)


Sinistra :
• Tampak udem pada extremitas (+) teraba hangat (+)
dan nyeri (+), sulit menggerakan jari (+).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan

WBC 8630 4000-9000

RBC 3.81 3,80-5,30

HGB 10,3 12,0-18,0

HCT 33.2 36,0-56,0

MCV 87.2 80,0-100,0

MCH 27.1 27,0-32,0

PLT 821 120-380


PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Kesan :
• Tidak tampak nodul-nodul metastasis
pada kedua paru
• Cardiomegaly dengan atherosclerosis
aorta
Pemeriksaan Penunjang
HASIL PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
Keterangan klinik : Benjolan di payudara kiri sejak 1 tahun, muncul ulkus sejak 1 bulan lalu, tangan kiri
membengkak. Ada benjolan di payudara kanan. Durante operasi : dilakukan biopsy jaringan payudara kiri
Diagnosa klinik : tumor mammae sinistra

Kesan :
INVASIVE LOBULAR CARCINOMA MAMMAE,GRADE 2 ET INVASIVE CARCINOMA MAMMAE OF NO SPECIAL TYPE,
GRADE 2.
DIAGNOSIS

CA. MAMMAE (T3N3M1)


PLANNING

• IVFD RL 1500 cc/24 jam • CT-SCAN Abdomen


• Anbacim 1 gr/8jam/IV
• Omeprazole 40mg/12jam/ IV
• Ketorolac 30mg/jam/IV
CASE 4
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S
Umur : 71 thn
Pekerjaan :IRT
Agama : Islam
Alamat : Parepare
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Benjolan pada perut
• Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien datang ke IGD RSUD A. Makkasau dengan keluhan terdapat benjolan pada
perut kanan yang di alami sejak 10 tahun lalu. Menurut pasien, benjolan awalnya
muncul saat pasien beraktivitas atau mengangkat beban berat dan mereda saat pasien
baring terlentang. Benjolan pasien bertambah besar jika pasien mengedan, batuk,
jalan dan duduk. Satu minggu terakhir, pasien merasa benjolan makin terasa nyeri.
BAK kesan menurun, BAB kesan menurun, Flatus (+). Pasien mengatakan memiliki
riwayat operasin pada kandungan dan perlengketan usus sekitar 10 tahun yang lalu.
Riw. Demam (-). Riw. HT (+), Riw. DM (+).
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/ Gizi cukup/.
• TD: 190/100 mmHg
• N: 80x/mnt
• P: 20x/mnt
• S: 36,7°C
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis: (Regio Abdomen Dextra)


Inspeksi : Massa (+), warna sama dengan kulit
sekitar
P : massa teraba lunak, nyeri tekan (+),
Transluminasi (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan
WBC 9,900 4000-9000
RBC 3,93 3,80-5,30
HGB 15,3 12,0-18,0
HCT 40,0 36,0-56,0
MCV 88 80,0-100,0
MCH 30,0 27,0-32,0
PLT 256 120-380

HBSAG Non Reaktif Non reaktif


CT 9 menit < 15 menit
BT 2 menit 1 – 3 menit
DIAGNOSIS

HERNIA INSISIONAL DEXTRA


REPONIBLE
PLANNING

• IVFD RL 20 tpm • Foto thorax dan EKG


• Pasang Kateter urin • Rencana Herniorafi dextra

• Omeprazole 40 mg/12jam/IV 21/11/2019

• Anbacim 1 gr/12 jam/IV


• Puasa 8 jam Pre-OP
CASE 5
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S
Umur : 46 thn
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Bengkak pada kaki kanan.
• Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien masuk ke UGD dengan keluhan terdapat edema pada tungkai kanan
bawah dirasakan sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Pasien mengatakan memiliki
riwayat tertusuk jarum 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengatakan bengkak pada
kaki kanan nyeri. Bengkak hiperemis (+), teraba hangat (+), tampak pus (+), demam
(+). Riw. demam (-), Batuk (-), mual (-) muntah (-) Riw. pengobata sebelumnya (-).
Pasien memiliki riw. DM sejak 5 tahun terakhir dan mengkonsumsi obat teratur. Riw,
HT tidak diketahui.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/ Gizi cukup/.
• TD: 140/90 mmHg
• N: 88x/ mnt
• P: 20x/mnt
• S: 36,7°C
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis:
(Regio Pedis Dextra)
I : Tampak udem pada regio pedis dextra, Hiperemis (+), Ulkus (-), Pus (+), Perdarahan (-)
P : Teraba udem pada regio pedis dextra, Batas tegas (+) Teraba hangat (+) , Nyerti tekan (+)
Laboratorium
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan

WBC 15.200 4000-9000


LAB Nilai Nilai Rujukan
NEU 83,1% 40-75 %
GDS 209 < 140
HGB 12,0 12,0-18,0
HBSAG Non Reaktif Non reaktif

HCT 35,5 36,0-56,0 CT 8 menit < 15 menit

BT 2 menit 30 1 – 3 menit
MCV 74,8 80,0-100,0
detik
MCH 26,2 27,0-32,0

PLT 125 120-380


DIAGNOSIS

ABSES PEDIS DEXTRA


PLANNING TERAPI
• IVFD RL 28 tpm • Rencana Cito Debridement dan
• Anbacim 1 gr/8 jam/IV drainase abses

• Metronidazole 500mg/8jam/IV
• Ketorolac 30mg/8jam/IV
• Omeprazole 40mg/12jam/IV
• Glimepiride 1-0-0
CASE 6
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn A.
Umur : 50 thn
Pekerjaan : WIRASWASTA
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Benjolan pada buah zakar kanan
• Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien datang ke IGD RSUD A. Makkasau dengan keluhan terdapat
benjolan pada daeeah scrotum di alami sejak 6 bulan sebelum masuk RS
dan memberat 2 hari terakhir. Benjolan awalnya muncul saat pasien
beraktivitas atau mengangkat beban berat dan mereda saat pasien
baring terlentang. Satu hari terakhir, pasien merasa benjolan pada lipat
pahanya tidak dapat masuk kembali meskipun dengan dorongan tangan
dan terasa nyeri. BAK kesan lancar, BAB kesan biasa, Flatus (+). Riw.
keluhan yang sama sebelumnya (-), Riw. Demam (-). Riw. HT (-), Riw. DM
(-).
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/ Gizi cukup/.
• TD: 120/80 mmHg
• N: 80x/ mnt
• P: 20x/mnt
• S: 36,5°C
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis: (Regio Inguinal Lateral Sinistra)


Inspeksi : Massa (+), warna sama dengan kulit
sekitar
P : massa teraba lunak, nyeri tekan (+),
Transluminasi (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan
WBC 7.050 4000-9000
RBC 2,76 3,80-5,30
HGB 14.2 12,0-18,0
HCT 24,2 36,0-56,0
MCV 88 80,0-100,0
MCH 28,8 27,0-32,0
PLT 115 120-380

HBSAG Non Reaktif Non reaktif


CT 8 menit < 15 menit
BT 2 menit 30 1 – 3 menit
detik
DIAGNOSIS

HERNIA SROTALIS DEXTRA


INKARSERATA
PLANNING

• IVFD RL 20 tpm • Rencana Herniorafi dextra


• Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
• Ketorolac 30 mg / 8 jam/ iv
• Ranitidin 50 mg / 12 jam / iv
CASE 7
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R
Umur : 29 thn
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare
ANAMNESIS
• Keluhan utama : .
• Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien masuk ke UGD dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara
kanan dirasakan sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu yang disertai nyeri. Pasien
mengatakan riwayat menyusui 7 bulan yang lalu. Pasien mengatakan benjolan terasa
nyeri (+). Pasien memiliki riwayat demam (+), mual (-) dan muntah (-). BAK kesan
biasa, BAB kesan Normal. Riwayat DM dan HT disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/ Gizi cukup.
• TD: 110/60 mmHg
• N: 88x/ mnt
• P: 20x/mnt
• S: 36,7°C
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis:
(Regio Pedis Dextra)
I : Tampak mammae pada regio mammae dextra, Hiperemis (+), Ulkus (-), Pus (+), Perdarahan
(-)
P : Teraba massa pada regio pedis dextra, Batas tegas (+) Teraba hangat (+) , Nyerti tekan (+)
Laboratorium
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan

WBC 15.200 4000-9000


LAB Nilai Nilai Rujukan
NEU 83,1% 40-75 %
GDS 209 < 140
HGB 12,0 12,0-18,0
HBSAG Non Reaktif Non reaktif

HCT 35,5 36,0-56,0 CT 8 menit < 15 menit

BT 2 menit 30 1 – 3 menit
MCV 74,8 80,0-100,0
detik
MCH 26,2 27,0-32,0

PLT 125 120-380


DIAGNOSIS

MASTITIS + ABSES MAMMAE SINISTRA


PLANNING TERAPI
• IVFD RL 28 tpm • Rencana Cito Debridement dan
• Ceftriaxone 1 gr/8 jam/IV drainase abses

• Metronidazole 500mg/8jam/IV
• Ketorolac 30mg/8jam/IV
• Omeprazole 40mg/12jam/IV
CASE 8
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. A
Umur : 67 thn
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Kesadaran Menurun
• Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Datang dengan keluhan kesadaran menurun sejak 2 jam sebelum masuk RS pasca
mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal. Pasien sempat mengeluh pusing (+) saat
setelah kecelakaan, mual (+), muntah (+) 1x berisi makanan. keluarga Pasien juga
mengeluh luka pada kepala sebelah kiri. Sesak (-), menurut keluarga pasien,terdapat
riw. Terbentur pada kepala dan beberapa luka lecet di area dekat mata dan kaki serta
di tangan kiri pasien. Kejadian berawal saat pasien sedang mengendarai sepeda
motor, tiba-tiba baju pasien tersangkut di roda moror dan akhirnya terjatuh sehingga
kepala dan tubuh pasien terjatuh di aspal. Riw. Pingsan (+) sekitar 2 jam sebelum ke
rumah sakit.
O:
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/ Gizi cukup/.
• TD: 140/90 mmHg
• N: 88x/ mnt
• P: 20x/mnt
• S: 36,7°C
Primary survey
A. Clear
B. Breathing 26x/i, simetris kanan kiri
C. Nadi: 72x/i, TD 90/60 mmhg, akral hangat , kulit pucat (-), active bleeding
D. E2M3V2 (GCS 7) pupil isokor 2,5/2,5mm
E. Suhu: 36,6°C
Secondary survey
Kesadaran menurun + TBI GCS 7+ multiple vulnus abrasi
P:
02 3 Lpm/nasal canul
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis:

Wajah : tampak 1 luka abrasi pada regio pipi kiri.


Thorax : tidak tampak jejas(-), hematom(-) dan nyeri tekan (+) krepitasi (-)
extremitas atas: tampak abrasi pada regi antebrachii sinistra
extremitas bawah : tampak multiple vulnus laceratum di kedua kaki
Laboratorium
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan

WBC 15.200 4000-9000


LAB Nilai Nilai Rujukan
NEU 83,1% 40-75 %
GDS 209 < 140
HGB 12,0 12,0-18,0
HBSAG Non Reaktif Non reaktif

HCT 35,5 36,0-56,0 CT 8 menit < 15 menit

BT 2 menit 30 1 – 3 menit
MCV 74,8 80,0-100,0
detik
MCH 26,2 27,0-32,0

PLT 125 120-380


DIAGNOSIS

ABSES PEDIS SINISTRA


PLANNING TERAPI
Head up 30° • Rencana Cito Debridement dan
Bersihkan luka drainase abses
IVFD NaCl 0.9% -> Guyur 100cc/ lalu
ganti jadi 18 tpm
pasang Collar neck
Ketorolac 30mg/8jam/iv
Omeprazole 40mg/8jam/iv
Citicollin 500mg/12j/IV (bila TD 100
mmhg)
Anbacim 1gr/8jam/iv
CASE 9
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. A
Umur : 42 thn
Pekerjaan :
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare

1/31/2020 75
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Luka Pada daerah wajah
• Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien dibawa ke IGD RSUD A. Makkasau dengan luka pada daerah wajah sejak
30 menit sebelum masuk RS Pasca mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien mengeluh
pusing (+), mual (+) muntah (-). Pasien juga mengeluh nyeri pada dada kiri dan nyeri
saat menarik napas. Sesak (-) menurut pasien terdapat riwayat terbentur pada
dadanya. Kejadian berawal saat motor pasien tiba-tiba pasien terjatuh sehingga wajah
dan dada pasien terbentur aspal. Riwayat pingsan (+) sekitar 5 menit.
Primary Survey

 Airway and C-spine control:  Circulation:


• Airway : Clear Pasien kesadaran menurun, denyut
 Breathing and ventilation: nadi radialis 88x/menit kuat angkat,
RR 20 kali/ menit, gerakan dada regular, kulit pucat (-), akral dingin
simetris kiri dan kanan, tidak (-), perdarahan aktif (-).
tampak jejas, krepitasi (-), bunyi  Disability:
napas vesikular kedua hemitoraks, GCS E4M6V5, RCL -/-, pupil isokor
Rh-/-, Wh-/-. Ø 2,5 mm/ 2,5 mm.
 Environment and Exposure:
Suhu 36,5oC
Secondary Survey
• Kepala :
Abrasi (+) pada regio pipi kiri, perdarahan aktif (-).
• Leher :
Nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi trachea (-)
• Dada :
Kontusio (-), hematoma (-), jejas lecet (-), nyeri tekan (+), krepitasi(-)
• Abdomen :
jejas (-), ekimosis (-), nyeri tekan (-)
• Ekstremitas :
jejas (-), edema (-) pada humerus, nyeri tekan (-),
• Neurologi :
Refleks fisiologi normal, reflex patologis (-), sensoris normal.
Kepala : Tampak luka abrasi pada regio facial
sinistra (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT Scan kepala dan foto thoraks

Darah rutin
DIAGNOSIS

TRAUMA BRAIN INJURY GCS 15


TRAUMA TUMPUL THORAKS SINISTRA
MULTIPLE VULNUS ABRATION REGIO FACIAL
PLANNING TERAPI
• IVFD RL 20 tpm
• Head up 30º
• O2 2 lpm via Nasal Canul
• Bersihkan luka
• Ketorolac 30 mg/8jam/IV
• Omeprazole 40 mg/12jam/IV
• Anbacim 1 gr/jam/IV
CASE 10
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. AW
Umur : 42 thn
Pekerjaan : Tukang Bangunan
Agama : Islam
Alamat : Parepare
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Benjolan pada perut
• Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien datang ke IGD RSUD A. Makkasau dengan keluhan terdapat benjolan pada
perut kanan yang di alami sejak 10 tahun lalu. Menurut pasien, benjolan awalnya
muncul saat pasien beraktivitas atau mengangkat beban berat dan mereda saat pasien
baring terlentang. Benjolan pasien bertambah besar jika pasien mengedan, batuk,
jalan dan duduk. Satu minggu terakhir, pasien merasa benjolan makin terasa nyeri.
BAK kesan menurun, BAB kesan menurun, Flatus (+). Pasien mengatakan memiliki
riwayat operasin pada kandungan dan perlengketan usus sekitar 10 tahun yang lalu.
Riw. Demam (-). Riw. HT (+), Riw. DM (+).
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/ Gizi cukup/.
• TD: 190/100 mmHg
• N: 80x/mnt
• P: 20x/mnt
• S: 36,7°C
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis: (Regio Abdomen Dextra)


Inspeksi : Massa (+), warna sama dengan kulit
sekitar
P : massa teraba lunak, nyeri tekan (+),
Transluminasi (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan
WBC 9,900 4000-9000
RBC 3,93 3,80-5,30
HGB 15,3 12,0-18,0
HCT 40,0 36,0-56,0
MCV 88 80,0-100,0
MCH 30,0 27,0-32,0
PLT 256 120-380

HBSAG Non Reaktif Non reaktif


CT 9 menit < 15 menit
BT 2 menit 1 – 3 menit
DIAGNOSIS

HERNIA INSISIONAL DEXTRA


REPONIBLE
PLANNING

• IVFD RL 20 tpm • Foto thorax dan EKG


• Pasang Kateter urin • Rencana Herniorafi dextra

• Omeprazole 40 mg/12jam/IV 21/11/2019

• Anbacim 1 gr/12 jam/IV


• Puasa 8 jam Pre-OP
CASE 11
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Z
Umur : 50 thn
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Jalan Lanto Toba, Pare-pare
ANAMNESIS
Keluhan utama : Benjolan pada buah zakar kanan
Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien masuk ke UGD dengan keluhan Benjolan pada buah zakar kanan
dirasakan sejak 10 tahun lalu, memberat 1 minggu SMRS. Benjolan dirasakan
memberat terutama saat pasien mengangkat beban berat dan dapat masuk kembali
ketika pasien beristirahat. Awalnya benjolan tidak disertai rasa nyeri. Namun sejak 1
tahun terakhir benjolan tidak dapat masuk sendiri meskipun pasien mencoba
mendorong masuk benjolan, dan 1 minggu terakhir, pasien mengeluh nyeri pada buah
zakarnya namun rasa nyeri yang di rasakan tidak mempengaruhi aktivitas pasien. Mual
(+), muntah (-). Demam (-), BAK kesan lancar, BAB kesan Biasa, flatus (+). Riwayat HT
(-), Riw. DM (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :

• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/gizi Cukup.

• TD: 120/80 mmHg

• N: 80 x/ mnt

• P: 20 x/mnt

• S: 36.5°C
PEMERIKSAAN FISIK

Status Lokalis:
(Regio Scrotalis)
I : Massa (+), hiperemis (+)
P : massa teraba lunak, nyeri tekan (+)
Transluminasi (-), Valsava test (+), finger tip test (+)
Laboratorium
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan
WBC 10.100 4000-9000
HGB 8,6 12,0-18,0
HCT 30,5 36,0-56,0
MCV 64,8 80,0-100,0
MCH 20,2 27,0-32,0
PLT 94 120-380

GDS 120 < 140

HBSAG Non Reaktif Non reaktif

CT 8 menit < 15 menit

BT 2 menit 10 detik 1 – 3 menit


DIAGNOSIS

HERNIA SCROTALIS DEXTRA INARSERATA


PLANNING TERAPI

• Elevasi Tungkai bawah • Pro Herniorafi

• IVFD RL 28 tpm
• Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
• Omeprazole 40 mg/24 jam/IV
• Ketorolac 30 mg / 8 jam/IV
CASE 12
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. U
Umur : 52 thn
Pekerjaan :
Agama : Islam
Alamat : Pare-pare

1/31/2020 100
ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri pada perut
Anamnesis terpimpin (autoanamnesis)
Pasien masuk ke UGD dengan keluhan terdapat Nyeri pada perut kanan bawah sejak 3
bulan yang lalu dan memberat sejak 2 hari terakhir. Nyeri dirasakan tembus ke belakang. Pasien
mengatakan tidak mual dan muntah. Riwayat demam (-), pasien mengatakan sulit BAB sejak 2
hari yang lalu. BAB terakhir frekuensi 1 kali, berwarna coklat dan konsistensi biasa dan BAK kesan
lancar. Riwayat HT (-) dan DM (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :

• KU: GCS 15 (E4M6V5)/sakit sedang/gizi Cukup.

• TD: 110/70 mmHg

• N: 88 x/ mnt

• P: 20 x/mnt

• S: 37°C
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis: (Regio Abdomen)

•Inspeksi : Cembung (+), ikut gerak nafas


•Auskultasi : Peristaltik (+) kesan menurun.
•Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) regio lumbal dextra dan inguinal dextra, teraba hangat.
Nyeri ketok costo vetebra (-)
•Perkusi : Timpani

Rectal Toucher

• Inspeksi : Perianal dan perineum tidak ada tanda peradangan, dan tak tampak massa
• Palpasi : Sfingter ani mencekik, mukosa licin, ampula kosong, tak teraba massa tumor,
tidak terasa nyeri.
• Handscoen : tidak ada feses, tidak ada darah, tidak ada lendir.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Nilai Nilai Rujukan

WBC 13,300 4000-9000

RBC 2,62 3,80-5,30

HGB 6,3 12,0-18,0

HCT 18,7 36,0-56,0

MCV 72 80,0-100,0

MCH 32,0 27,0-32,0

PLT 445 120-380


PEMERIKSAAN TAMBAHAN
PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Kesan :
• Massa abdomen kanan suspek Massa
Kolon Ascendens/Fleksura hepatis
• Suspek Massa Buli-buli dengan
kalsifikasi dd/ vesikolith yang
menyatu
• Kolelith kecil
DIAGNOSIS

ABDOMINAL PAIN E.C SUSPEK TUMOR


COLON
PLANNING

• IVFD RL 1500 cc/24 jam • CT-SCAN Abdomen


• Anbacim 1 gr/8jam/IV
• Omeprazole 40mg/12jam/ IV
• Ketorolac 30mg/jam/IV

Anda mungkin juga menyukai