Anda di halaman 1dari 35

Dermatitis Kontak Iritan

Wandi
112016131

Pembimbing:
dr. Rompu Roger Aruan, Sp.KK.
Identitas Pasien

Nama : An. DI
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Laki –laki
Autoanamnesis : 28 Juni 2018
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Gatal di perut sejak seminggu yang lalu.
RPS

 Pasien datang dengan gatal di perut sejak 1 minggu


yang lalu. Pasien mengaku sudah menderita sakit
yang sama sejak 1 tahun lalu dan hilang timbul,
timbul terutama setelah memakai sabuk sejak
setahun yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Tampak sakit ringan


 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : tidak dilakukan
 Nadi : tidak dilakukan
 Respirasi : tidak dilakukan
 Suhu : tidak dilakukan
 Antropometri :
 BB : tidak dilakukan
Status Dermatologi:

 Regio perut terdapat plak lokalisata, bentuk sirsiner,


ukuran plakat, permukaan kasar, batas tegas.
Pengobatan Topikal
Kompres terbuka: Nacl 0,9% dilakukan
sebanyak 2x/sehari.
Cetirizine tab 2x1.
Cefadroxil tab 2x1.
Metiprednisolon tab 2x8mg.
Dermatitis Kontak Iritan
Definisi
• Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan reaksi
peradangan nonimunologik pd kulit yg disebabkan
oleh kontak dg faktor eksogen maupun endogen.

Faktor eksogen
• bahan-bahan iritan (kimiawi, fisik, maupun biologik)

Faktor endogen
• memegang peranan penting pada penyakit
Epidemiologi

DKI dapat diderita oleh semua orang dari berbagai


golongan umur, ras, dan jenis kelamin.
Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak, namun
sulit untuk diketahui jumlahnya
Hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak datang
berobat dengan kelainan ringan
Pekerja di Amerika, menunjukkan 90-95% dari penyakit
okupasional adalah dermatitis kontak,&80% adalah DKI
Etiologi

Faktor
Eksogen

Faktor
Endogen
Faktor Eksogen
(1) Sifat kimia bahan iritan
• pH, kondisi fisik, konsentrasi, ukuran molekul, jumlah,
polarisasi, ionisasi, bahan dasar, kelarutan

(2) Sifat dari pajanan


• jumlah, konsentrasi, lamanya pajanan dan jenis kontak,
pajanan serentak dengan bahan iritan lain dan jaraknya
setelah pajanan sebelumnya

(3) Faktor lingkungan


• lokalisasi tubuh yang terpajan dan suhu, dan faktor
mekanik seperti tekanan, gesekan atau goresan
Faktor Endogen

1.Faktor genetik 2.Jenis Kelamin

3.Umur 4.Suku

5.Lokasi kulit 6.Riwayat Atopi


Patogenesis

Hilangnya substansi daya ikat air dan


lemak permukaan
Jejas pada membran sel
empat
mekanisme
Denaturasi keratin epidermis

Efek sitotoksik langsung


Mekanisme imunologis Dermatitis Kontak Iritan (DKI).

a. Bahan iritan fisik & kimia memicu pelepasan sitokin & mediator inflamasi
lainnya disebut sinyal bahaya.
b. Sel epidermis & dermis merespon sinyal bahaya tsb
c. Setelah itu, sitokin inflamasi dikeluarkan dari sel residen & sel inflamasi yg
sudah terinfiltrasi.Sitokin utama pd proses ini adalah CXCL 8 (IL-8)
d. Akibat dari produksi sitokin inflamasi, banyak sel inflamasi termasuk neutrofil
diserang & dibawa pengaruh picuan inflamasi mengeluarkan mediator inflamasi.
Hasilnya dpt dilihat secara klinis pada DKI.
Mekanisme imunologi tsb  peradangan klasik di
tempat terjadinya kontak dikulit

berupa eritema, edema, panas, dan nyeri bila iritan kuat

Iritan kuat akan menyebabkan kelainan kulit pada


pajanan pertama

Iritan lemah akan menimbulkan kelainan kulit setelah


berulang kali kontak
Gambaran Klinis

Iritan kuat • Memberikan gejala akut

Iritan lemah • Memberi gejala kronis

Berdasarkan penyebab tersebut dan pengaruh faktor


tersebut, dermatitis kontak iritan dibagi menjadi 10 macam
Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Iritan
Akut Noneritematous
Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Iritan
Lambat (Delayed ICD) Subyektif (Sensory ICD)
Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Iritan
Kronis (DKI Kumulatif) Gesekan (Friction ICD)

Reaksi Iritan Dermatitis Kontak Iritan


Akneiform
Reaksi Traumatik (DKI
Dermatitis Asteatotik
Traumatik)
1.Dermatitis Kontak Iritan Akut
• Kulit terasa pedih / panas, eritema, vesikel
atau bulla. Luas kelainanya sebatas daerah yg
terkena dan berbatas tegas
• Rasa sakit tjd dlm beberapa dtk dari pajanan.

2.Dermatitis Kontak Iritan Lambat (Delayed


ICD)
• Gejala obyektif tdk muncul 8-24 jam /lebih
setelah pajanan
• Gambaran kliniknya mirip dgn DKI akut
3.Dermatitis Kontak Iritan Kronis (DKI
Kumulatif)
• Disebabkan oleh iritan lemah (spt air,
sabun,detergen,dll) dgn pajanan berulang-
ulang, biasanya lebih sering pd tangan
• Muncul stlh bbrp hari,minggu,bulan,tahun.

4.Reaksi Iritan
• Menunjukkan reaksi akut monomorfik yang
dapat berupa skuama, eritema, vesikel,
pustul, serta erosi, dan biasanya
terlokalisasi di dorsum dari tangan dan jari
5.Reaksi Traumatik (DKI Traumatik)
• terbentuk setelah tauma akut pada kulit seperti
panas atau laserasi.
• Secara klinik gejala mirip dengan dermatitis
numular.

6.Dermatitis Kontak Iritan Noneritematous


• Pada tingkat awal dari iritasi kulit, kerusakan
kulit terjadi tanpa adanya inflamasi, namun
perubahan kulit terlihat secara histologi.
• Gejala umum yang dirasakan penderita adalah
rasa terbakar, gatal, atau rasa tersengat
7.Dermatitis Kontak Iritan Subyektif (Sensory
ICD)
• Kelainan kulit tdk terlihat, namun penderita
mengeluh gatal,rasa tersengat,rasa terbakar,
beberapa mnt setelah terpajan iritan.
• Biasanya daerah wajah, kepala dan leher.

8.Dermatitis Kontak Iritan Gesekan (Friction


ICD)
• Terjadi iritasi mekanis yang merupakan hasil
dari mikrotrauma atau gesekan yang berulang
• klinis dapat berupa eritema, skuama, fisura,
dan gatal pada daerah yang terkena gesekan
9.Dermatitis Kontak Iritan Akneiform
• Biasanya dilihat stlh pajanan okupasional, spt
oli,metal,halogen,stlh penggunaan kosmetik.
• memiliki lesi pustular yg steril & transien,&
dpt berkembang beberapa hari stlh pajanan.

10.Dermatitis Asteatotik
• Biasanya terjadi pd pasien usia lanjut yg
sering mandi tanpa menggunakan pelembab
pada kulit
• Gatal yang hebat, kulit kering, dan skuama
ikhtiosiform
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis
• Pasien menyatakan ada pajanan  iritasi
• Onset mnt-jam  DKI akut
• Reaksi inflamasi 8-24 jam setelah pajanan
 DKI Lambat
• Onset dari gejala hingga berminggu-minggu
ada DKI kumulatif (DKI Kronis).
• Mengeluh sakit, rasa terbakar, rasa
tersengat, dan rasa tidak nyaman akibat
pruritus
Pemeriksaan Fisik
Menurut Rietschel dan Flowler, kriteria dignosis
primer untuk DKI
• Makula eritema, hiperkeratosis, atau fisura
predominan setelah terbentuk vesikel
• Tampakan kulit berlapis, kering, atau melepuh
• Bentuk sirkumskrip tajam pada kulit
• Rasa tebal di kulit yang terkena pajanan
Pemeriksaan Penunjang

Patch Test

Kultur Bakteri

Pemeriksaan KOH

Pemeriksaan IgE
Diagnosis Banding
Dermatitis Kontak Alergi
• pada DKA, terdapat sensitasi dari pajanan/iritan.
• KU DKA :gatal pada daerah yang terkena pajanan
• Pada patch tes (+)

Dermatitis Atopi
• Radang kulit kronis & residif, disertai dg gatal yang
umumnya sering tjd selama masa bayi & anak-anak.
• Peningkatan kadar IgE
Alergi Iritan Kuat Iritan Lemah

Onset Cepat, 1-2 hari Cepat, beberapa jam - 5 hari mingguan, bulanan, tahunan pada paparan
berulang

Sign Erupsi akut dan subakut, batas tegas, eritem, Erupsi akut, batas tegas, eritem, edem, vesikel, bula, Kronik erupsi, difus. Awal : kering, fisur
edem, vesikel terbakar kimia Lanjut : eritem, likenifikasi, ekskoriasi

Simptoms Gatal Panas, nyeri Gatal, panas


Mekanisme Reaksi imunologi Reaksi nonimunologi Reaksi nonimunologi kumulatif berulang
Awal : sensitisasi Sekali terpapar kimia kuat terhadap kimia lemah
Lanjut : erupsi pabagian terpapar

Agen penyebab Nikel, krom, tanaman, plastik, kosmetik, karet, Asam kuat: hidroklorida, nitrit, sulfur, asam oksalat, Sabun, detergen, pelarut,pembersih rumah
obat-obatan Alkali : Sodium hidroksida, kalsium oksida tangga, terpapar air lama

Patch test Positif (setelah 24-48 jam) dapat melebar Positif (reaksi iritan) pada pasien dan kontrol (setelah Negatif (reaksi false positif dapat terjadi bila
beberapa menit-jam) cepat menghilang menggunakan bahan konsentrasi tinggi)

Lokasi Tangan, wajah, lengan bawah, leher, aksila, Tangan, lengan bawah Tangan, lengan bawah, punggung
genital, kepala, kaki
Penatalaksanaan

Prinsip pengobatan

• Menghindari bahan iritan,


• Melakukan proteksi
• Mengganti bahan iritan dengan bahan lain
atau menghentikan penggunaan bahan
iritan
1.Kompres dingin

2.Glukokortikoid topikal

• DKI akut yang berat,dianjurkan pemberian prednison


pada 2 minggu pertama, 60 mg dosis inisial, dan di
tappering 10mg

3.Antibiotik dan antihistamin


Prognosis

Prognosisnya kurang baik jika bahan iritan


penyebab dermatitis tersebut tidak dapat
disingkirkan dengan sempurna. Keadaan ini sering
terjadi pada DKI kronis yang penyebabnya
multifaktor.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai