Wandi
112016131
Pembimbing:
dr. Rompu Roger Aruan, Sp.KK.
Identitas Pasien
Nama : An. DI
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Laki –laki
Autoanamnesis : 28 Juni 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Gatal di perut sejak seminggu yang lalu.
RPS
Faktor eksogen
• bahan-bahan iritan (kimiawi, fisik, maupun biologik)
Faktor endogen
• memegang peranan penting pada penyakit
Epidemiologi
Faktor
Eksogen
Faktor
Endogen
Faktor Eksogen
(1) Sifat kimia bahan iritan
• pH, kondisi fisik, konsentrasi, ukuran molekul, jumlah,
polarisasi, ionisasi, bahan dasar, kelarutan
3.Umur 4.Suku
a. Bahan iritan fisik & kimia memicu pelepasan sitokin & mediator inflamasi
lainnya disebut sinyal bahaya.
b. Sel epidermis & dermis merespon sinyal bahaya tsb
c. Setelah itu, sitokin inflamasi dikeluarkan dari sel residen & sel inflamasi yg
sudah terinfiltrasi.Sitokin utama pd proses ini adalah CXCL 8 (IL-8)
d. Akibat dari produksi sitokin inflamasi, banyak sel inflamasi termasuk neutrofil
diserang & dibawa pengaruh picuan inflamasi mengeluarkan mediator inflamasi.
Hasilnya dpt dilihat secara klinis pada DKI.
Mekanisme imunologi tsb peradangan klasik di
tempat terjadinya kontak dikulit
4.Reaksi Iritan
• Menunjukkan reaksi akut monomorfik yang
dapat berupa skuama, eritema, vesikel,
pustul, serta erosi, dan biasanya
terlokalisasi di dorsum dari tangan dan jari
5.Reaksi Traumatik (DKI Traumatik)
• terbentuk setelah tauma akut pada kulit seperti
panas atau laserasi.
• Secara klinik gejala mirip dengan dermatitis
numular.
10.Dermatitis Asteatotik
• Biasanya terjadi pd pasien usia lanjut yg
sering mandi tanpa menggunakan pelembab
pada kulit
• Gatal yang hebat, kulit kering, dan skuama
ikhtiosiform
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis
• Pasien menyatakan ada pajanan iritasi
• Onset mnt-jam DKI akut
• Reaksi inflamasi 8-24 jam setelah pajanan
DKI Lambat
• Onset dari gejala hingga berminggu-minggu
ada DKI kumulatif (DKI Kronis).
• Mengeluh sakit, rasa terbakar, rasa
tersengat, dan rasa tidak nyaman akibat
pruritus
Pemeriksaan Fisik
Menurut Rietschel dan Flowler, kriteria dignosis
primer untuk DKI
• Makula eritema, hiperkeratosis, atau fisura
predominan setelah terbentuk vesikel
• Tampakan kulit berlapis, kering, atau melepuh
• Bentuk sirkumskrip tajam pada kulit
• Rasa tebal di kulit yang terkena pajanan
Pemeriksaan Penunjang
Patch Test
Kultur Bakteri
Pemeriksaan KOH
Pemeriksaan IgE
Diagnosis Banding
Dermatitis Kontak Alergi
• pada DKA, terdapat sensitasi dari pajanan/iritan.
• KU DKA :gatal pada daerah yang terkena pajanan
• Pada patch tes (+)
Dermatitis Atopi
• Radang kulit kronis & residif, disertai dg gatal yang
umumnya sering tjd selama masa bayi & anak-anak.
• Peningkatan kadar IgE
Alergi Iritan Kuat Iritan Lemah
Onset Cepat, 1-2 hari Cepat, beberapa jam - 5 hari mingguan, bulanan, tahunan pada paparan
berulang
Sign Erupsi akut dan subakut, batas tegas, eritem, Erupsi akut, batas tegas, eritem, edem, vesikel, bula, Kronik erupsi, difus. Awal : kering, fisur
edem, vesikel terbakar kimia Lanjut : eritem, likenifikasi, ekskoriasi
Agen penyebab Nikel, krom, tanaman, plastik, kosmetik, karet, Asam kuat: hidroklorida, nitrit, sulfur, asam oksalat, Sabun, detergen, pelarut,pembersih rumah
obat-obatan Alkali : Sodium hidroksida, kalsium oksida tangga, terpapar air lama
Patch test Positif (setelah 24-48 jam) dapat melebar Positif (reaksi iritan) pada pasien dan kontrol (setelah Negatif (reaksi false positif dapat terjadi bila
beberapa menit-jam) cepat menghilang menggunakan bahan konsentrasi tinggi)
Lokasi Tangan, wajah, lengan bawah, leher, aksila, Tangan, lengan bawah Tangan, lengan bawah, punggung
genital, kepala, kaki
Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan
2.Glukokortikoid topikal