Anda di halaman 1dari 19

KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN

Febby Nanda Utami, SE ,MM


KEPEMIMPINAN adalah...

Suatu ilmu dan seni mempengaruhi orang lain


atau kelompok untuk bertindak seperti yang
diharapkan untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
PEMIMPIN
adalah orang yang memimpin atau orang-orang yang menentukan tujuan, motivasi, dan
tindakan kepada orang lain. Orang yang diangkat menjadi pemimpin adalah orang yang
mempunyai kelebihan dari anggota lainnya baik yang berasal dari dalam diri ( memiliki
bakat sebagai pemimpin, dan memiliki sifat-sifat pemimpin) dan yang berasal dari luar
diri (memiliki hubungan baik dengan orang yang sedang berkuasa, banyak teman baik,
memiliki kekayaan).

PIMPINAN
adalah Jabatan atau posisi seseorang didalam sebuah organisasi.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN

1. Teori Sifat

2. Teori Perilaku

3. Teori Kontingensi

4. Teori Situasional

5. Teori Jalur Tujuan


TEORI SIFAT
 Teori-teori yang mempertimbangkan kualitas dan karakteristik
personal yang mendiferensiasikan para pemimpin dari yang bukan para
pemimpin.
 Teori sifat berfokus pada kualitas dan karakteristik personal.
TEORI PERILAKU

 Teori perilaku berusaha untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku pemimpin. Bila


perilaku pemimpin ada perbedaan yang berarti jika dibandingkan dengan perilaku
yang dipimpin, maka kepemimpinan akan dapat diajarkan. Bila kepemimpinan
bisa diajarkan, maka pasokan pemimpin bisa diperbesar.
 Perbedaan yang paling mendasar antara teori sifat dan teori perilaku adalah terletak
pada asumsi yang mendasarinya. Jika teori sifat yang benar, maka pada dasarnya
kepemimpinan dibawa dari lahir. Sedangkan jika teori perilaku yang benar, maka
kepemimpinan bisa diajarkan atau ditanamkan.
TEORI KONTINGENSI
(Model Fiedler)
 Fred Fiedler mengembangkan model kontingensi pertama kali bagi kepemimpinan.
 Model ini menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif akan bergantung pada kecocokan yang
tepat antara gaya kepemimpinan dan seberapa besar situasi memberikan kendali dan pengaruh
terhadap pimpinan.
 Hasil yang dikemukakan pada model Fiedler adalah jika ada situasi dimana suatu kelompok
menuntut seorang pemimpin yang berorientasi tugas tetapi justru pemimpinnya berorientasi
hubungan, maka situasi tersebut harus dimodifikasi misalkan dengan mengganti pemimpin yang
ada sehingga keefektifan optimum dapat tercapai.
TEORI SITUASIONAL
 Model yang berkaitan dengan teori situasional dikembangkan oleh Paul Hersey dan
Ken Blanchard.
 Teori ini lebih menekankan pada pengikut dibandingkan dengan pemimpin untuk
tercapainya kepemimpinan yang efektif.
 kepemimpinan yang efektif bergantung dari tingkat kesiapan atau kedewasaan para
pengikutnya.
TEORI JALUR TUJUAN

 Teori jalur-tujuan pada mulanya dikembangkan oleh Robert House. Pada


prinsipnya teori ini berpendapat bahwa merupakan tugas si pemimpin untuk
membantu pengikutnya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberikan
pengarahan dan dukungan agar dapat dipastikan tujuan mereka sesuai dengan
sasaran secara keseluruhan dari suatu kelompok atau organisasi.
Robert House mengidentifikasi empat perilaku kepemimpinan :
1. Pemimpin yang membiarkan pengikutnya tahu apa yang diharapkan
2. Pemimpin yang mendukung dan menunjukkan perhatian akan kebutuhan para
pengikutnya
3. Pemimpin yang partisipatif berkonsultasi dengan bawahannya dan menggunakan saran
mereka untuk mengambil suatu keputusan
4. Pemimpin berorientasi prestasi yang menetapkan tujuan yang menantang dan
mengharapkan bawahannya untuk berprestasi pada tingkat yang tertinggi
GAYA KEPEMIMPINAN

 adalah prilaku (tingkah laku) pemimpin pada saat ia berusaha


mempengaruhi prilaku orang-orang yang dikelolanya.
 4 gaya kepemimpinan menurut Robbins & Judge (2017):
1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
2. Gaya Kepemimpinan Transaksional
3. Gaya Kepemimpinan Transformasional
4. Gaya Kepemimpinan Visioner
1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
 Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika mereka
mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka.
 Lima karakteristik pokok pemimpin kharismatik:
a. Visi dan artikulasi. memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang berharap masa depan lebih
baik dari pada status quo, dan mampu mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang
lain.
b. Risiko personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal tinggi, menanggung
biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk meraih visi.
c. Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara realistiskendala lingkungan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif (sangat pengertian)
terhadap kemampuan orang lain dan responsive terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
e. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang dianggap baru
dan berlawanan dengan norma.
2. Gaya Kepemimpinan Transaksional

 Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau memotivasi para


pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran
dan tugas.
 Gaya kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada hubungan pemimpin-bawahan
tanpa adanya usaha untuk menciptakan perubahan bagi bawahannya.
Empat Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transaksional:

1. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan, menjanjikan
imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian.
2. Manajemen berdasar pengecualian (aktif): melihat dean mencari penyimpangan dari aturan
dan standar, menempuh tindakan perbaikan.
3. Manajemen berdasar pengecualian (pasif): mengintervensi hanya jika standar tidak
dipenuhi.
4. Laissez-Faire: melepas tanggung jawab, menghindari pembuatan keputusan.
3. Gaya Kepemimpinan Transformasional

 Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan


kebutuhan pengembangan masing-masing pengikut.
 Pemimpin transformasional mengubah kesadaran para pengikut akan
persoalan-persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama
dengan cara-cara baru, dan mereka mampu menggairahkan, membangkitkan,
dan mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi
mencapai sasaran kelompok
Empat Karakteristik Gaya Kepemimpinan Transformasional:

1. Kharisma: memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih
penghormatan dan kepercayaan.
2. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan symbol untuk memfokuskan
pada usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana.
3. Stimulasi intelektual: mendorong intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara
hati-hati.
4. Pertimbangan individual: memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan secara
pribadi, melatih dan menasehati.
4. Gaya Kepemimpinan Visioner

 Kemampuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai masa
depan organisasi yang tengah tumbuh dan membaik. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara
tepat, mempunyai kekuatan besar yang bisa mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa depan dengan
membangkitkan keterampilan, bakat, dan sumber daya untuk mewujudkannya.
KEKUASAAN (POWER)

 Kekuasaan: kemampuan untuk mempergunakan kekuatan

 BEDA KEKUASAAN DENGAN WEWENANG adalah...........


• Kekuasaan: kemampuan
• Wewenang: Hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar
tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik atau
kekuasaan yang secara asli melekat pada jabatan yang diduduki oleh
pemimpin. Atau dengan kata lain

Wewenang adalah kekuasaan yang disahkan oleh suatu peranan


formal seseorang dalam suatu organisasi.
SUMBER-SUMBER KEKUASAAN

1. Reward Power : Kekuasaan yang berdasarkan imbalan yang dimiliki pemimpin.


2. Coercive Power: Kekuasaan yang berdasarkan Kekerasan / hukuman yang dimiliki pemimpin.
3. Legitimate Power: Kekuasaan yang berdasarkan Undang-Undang / Hukum yang dimiliki pemimpin.
4. Expert Power: Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau keterampilan dan pengetahuan pemimpin.
5. Referent Power: Kekuasaan yang berdasarkan hubungan atau mengidentifikasikan pimpinan dan mengaguminya
serta ingin memperoleh penerimaan dari pimpinan.

Semakin dekat seseorang dengan pusat kekuasaan maka semakin berpeluang orang tersebut turut menikmati
kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai