• Usia : 39 tahun • Jenis kelamin : Laki-laki • Dignosa medik : Diabetes Melitus Tipe 2 Dan Diabetic Foot Ulcer RIWAYAT PENYAKIT DAN LUKA - Klien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus sejak kurang lebih 6 tahun terakhir. Pada awal mulanya klien sangat lemah tidak mampu bangun dari tempat tidur. Gula darah tertinggi yang pernah klien alami syaitu diatas 500 mg/dl tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit DM. - Klien mendapati luka kaki sekitar kurang lebih 1 bulan yang lalu. Klien mengatakan awalnya kakinya hanya bisul kecil namun lama kelamaan bisulnya menjadi besar,bengkak, kemerahan dan nyeri. Klien kemudian membawanya ke klinik kitamura dan dilakukan perawatan luka. Klien mengatakan tidak pernah mengalami luka sebelumnya HASIL PEMERIKSAAN • TD :130/80 mmHg • Nadi : 90 x/menit • RR : 21 x/menit • Suhu : 36,6 0C • Kesadaran : Compos mentis • GCS : 15 E: 4, V: 5, M: 6. DAFTAR DIAGNOSA • Nyeri akut b.d agen cedera biologi (proses infeksi) • Kerusakan integritas jaringan b.d proses infeksi • Hambatan mobilitas fisik b.d luka kaki RENCANA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut • Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif • Berikan posisi nyaman bagi klien • Ajarkan klien melakukan teknik relaksasi napas dalam • Ajak klien berbincang-bincang • Monitor tanda-tanda vital RENCANA KEPERAWATAN 2. Kerusakan integritas jaringan • Monitor kulit akan adanya kemerahan • Jaga kulit agar tetap bersih • Obserasi luka: luas luka, lokasi luka, tanda-tanda infeksi lokal • Lakukan teknik perawatan luka steril dan moist • Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai RENCANA KEPERAWATAN 3. Hambatan mobilitas fisik • Kaji kekuatan otot klien • Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi • Anjurkan klien menggunakan tongkat saat berjalan • Anjurkan keluarga agar selalu menemani klien untuk memenuhi kebutuhan dan ADL WOUND PROGRESS 27 januari 2020 • Tanggal 27 januari 2020 Terdapat luka pada kaki sebelah kanan klien. • luas luka P: 6 cm, L: 1,5 cm. • Wound bed : slough 10 %, granulasi 10%, epitelisasi 10% • Tanda infeksi : kemerahan, hangat disekitar luka. • Wound edge : • Periwound skin : terjadi hiperpigmentasi. TANGGAL 28 JANUARI 2020 • Terdapat luka ditelapak kaki kiri klien • luas luka P: 12 cm, L: 4 cm. • Wound bed : slough 50%,granulasi 20% • Tanda infeksi : kemerahan, hangat disekitar luka • Wound edge : maserasi (-) • Periwound skin : hiperpigmentasi TANGGAL 31 JANUARI 2020 PEMBAHASAN
• Luka kaki diabetik selalu berhubungan dengan kejadian infeksi
yang merupakan penyebab terjadinya luka semakin luas, sehingga terjadinya ulkus dan ganggren, bahkan dilakukan amputasi bila pengobatan yang diberikan tidak secara baik. WOUND DRESSING MADU Madu memiliki kandungan air 18,25%: kelembaban/aktivitas air (AW) sebesar 0,58%: Hidrogen peroksida sebesar 0,038 mmol/L: Keasaman (pH) sebesar 3,95: kandungan protein sebesar 0,29%: Fruktosa sebesar 38,87%: glukosa sebesar 29,98% dan mineral sebesar 0,20%. Rata-rata kandungan air pada madu sekitar 17% dengan AW sebesar 0,56-0,62 hal ini tidak mendukung pertumbuhan kebanyakan bakteri yang membutuhkan AW sebesar 0,94-0,99 pertumbuhan bakteri dihambat oleh hydrogen peroksida, selain itu bakteri pathogen hanya bisa hidup pada pH antara 4,0-4,5.Madu juga merangsang tumbuhnya jaringan baru sehingga selain mempercepat penyembuhan juga mengurangi timbulnya parut atau bekas luka pada kulit. KESIMPULAN • Pemberian dressing luka yang tepat merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam perawatan luka. Salah satu dressing yang banyak digunakan sebagai penangan luka adalah madu karena efek anti inflamasi, anti bakteri dan anti oksidan yang sangat baik untuk proses penyembuhan luka. Thank You