Anda di halaman 1dari 17

CASE STUDY KLIEN DENGAN

DIABETES MELITUS TIPE 2


DAN DIABETIC FOOT ULCER
DI KLINIK KITAMURA

WANDA FITRI LESTARI


I4051191022
IDENTITAS

• Nama klien : Tn. S


• Usia : 39 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Dignosa medik : Diabetes Melitus Tipe 2 Dan Diabetic Foot
Ulcer
RIWAYAT PENYAKIT DAN
LUKA
- Klien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus sejak
kurang lebih 6 tahun terakhir. Pada awal mulanya klien
sangat lemah tidak mampu bangun dari tempat tidur.
Gula darah tertinggi yang pernah klien alami syaitu diatas
500 mg/dl tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit DM.
- Klien mendapati luka kaki sekitar kurang lebih 1 bulan
yang lalu. Klien mengatakan awalnya kakinya hanya bisul
kecil namun lama kelamaan bisulnya menjadi
besar,bengkak, kemerahan dan nyeri. Klien kemudian
membawanya ke klinik kitamura dan dilakukan perawatan
luka. Klien mengatakan tidak pernah mengalami luka
sebelumnya
HASIL PEMERIKSAAN
• TD :130/80 mmHg
• Nadi : 90 x/menit
• RR : 21 x/menit
• Suhu : 36,6 0C
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : 15 E: 4, V: 5, M: 6.
DAFTAR DIAGNOSA
• Nyeri akut b.d agen cedera biologi (proses infeksi)
• Kerusakan integritas jaringan b.d proses infeksi
• Hambatan mobilitas fisik b.d luka kaki
RENCANA
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
• Berikan posisi nyaman bagi klien
• Ajarkan klien melakukan teknik relaksasi napas dalam
• Ajak klien berbincang-bincang
• Monitor tanda-tanda vital
RENCANA
KEPERAWATAN
2. Kerusakan integritas jaringan
• Monitor kulit akan adanya kemerahan
• Jaga kulit agar tetap bersih
• Obserasi luka: luas luka, lokasi luka, tanda-tanda infeksi lokal
• Lakukan teknik perawatan luka steril dan moist
• Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai
RENCANA
KEPERAWATAN
3. Hambatan mobilitas fisik
• Kaji kekuatan otot klien
• Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
• Anjurkan klien menggunakan tongkat saat berjalan
• Anjurkan keluarga agar selalu menemani klien untuk memenuhi
kebutuhan dan ADL
WOUND PROGRESS
27 januari 2020
• Tanggal 27 januari 2020
Terdapat luka pada kaki sebelah
kanan klien.
• luas luka P: 6 cm, L: 1,5 cm.
• Wound bed : slough 10 %,
granulasi 10%, epitelisasi 10%
• Tanda infeksi : kemerahan, hangat
disekitar luka.
• Wound edge :
• Periwound skin : terjadi
hiperpigmentasi.
TANGGAL 28 JANUARI 2020
• Terdapat luka ditelapak kaki kiri klien
• luas luka P: 12 cm, L: 4 cm.
• Wound bed : slough 50%,granulasi 20%
• Tanda infeksi : kemerahan, hangat disekitar luka
• Wound edge : maserasi (-)
• Periwound skin : hiperpigmentasi
TANGGAL 31 JANUARI 2020
PEMBAHASAN

• Luka kaki diabetik selalu berhubungan dengan kejadian infeksi


yang merupakan penyebab terjadinya luka semakin luas, sehingga
terjadinya ulkus dan ganggren, bahkan dilakukan amputasi bila
pengobatan yang diberikan tidak secara baik.
WOUND DRESSING
MADU
Madu memiliki kandungan air 18,25%: kelembaban/aktivitas air
(AW) sebesar 0,58%: Hidrogen peroksida sebesar 0,038 mmol/L:
Keasaman (pH) sebesar 3,95: kandungan protein sebesar 0,29%:
Fruktosa sebesar 38,87%: glukosa sebesar 29,98% dan mineral
sebesar 0,20%. Rata-rata kandungan air pada madu sekitar 17%
dengan AW sebesar 0,56-0,62 hal ini tidak mendukung pertumbuhan
kebanyakan bakteri yang membutuhkan AW sebesar 0,94-0,99
pertumbuhan bakteri dihambat oleh hydrogen peroksida, selain itu
bakteri pathogen hanya bisa hidup pada pH antara 4,0-4,5.Madu juga
merangsang tumbuhnya jaringan baru sehingga selain mempercepat
penyembuhan juga mengurangi timbulnya parut atau bekas luka pada
kulit.
KESIMPULAN
• Pemberian dressing luka yang tepat merupakan salah satu indikator
keberhasilan dalam perawatan luka. Salah satu dressing yang
banyak digunakan sebagai penangan luka adalah madu karena efek
anti inflamasi, anti bakteri dan anti oksidan yang sangat baik untuk
proses penyembuhan luka.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai