akibat refluks kandungan lambung ke esof agus. • epidemiologi : kebanyakan di negara barat, amerika 1 dri 5 mengalami nya 2x dlm seminggu. prevalensi esofagitis mendekati 7%, di negara non wes tern lebih rendah. diduga krn faktor diet dan meningkatnya obesitas patogenesis
• aliran balik dari gaster
ke esofagus terjadi ap abila tonus LES tidak ada atau rendah (<3 mmHg) • terjadi melalui 3 mekanisme : 1. refluks spontan saat relaksasi LES tdk adekuat 2. aliran retrogard yg mendahului kembalinya tonu s LES setelah menelan 3. meningkat nya tekanan intra abdomen
faktor yg dapat menurunkan tonus LES
1. adanya hiatus hernia 2. panjang LES (makin pendek makin rendah tonu s) 3. obat-obatan seperti antikolinergik, beta adrener gik, theofilin, opiat 4. hormonal manifestasi klinis
• nyeri/ rasa tdk enak di epigastrium (heart b
urn) • disfagia • mual • pahit di lidah gejala ekstra esofageal: nyeri dada non kard iak, serak, laringitis, bronkiektasis dan asma diagnosis 1. endoskopi sal cerna atas ; klasifikasi LA 2.A, B, C, D 3. esofagografi dg barium :kurang peka pd kasus ringan 4. pemantauan ph 24 jam : menempatkan mikroelektroda ph pd bag distal esofagus 5. tes bernstain : ukur sensitivitas mukosa dg pasang sela ng transnasal dan lakukan perfusi bg distal 6. manometri esofagus 7. sintigrafi gasroesofageal 8. tes penghambat pompa proton tatalaksana • modifikasi gaya hidup • medikamentosa : 1.antasid sehari 4 x 1 sendok 2. antagonis reseptor H2 : - simetidin 2x800 - famotidin : 2x20 mg 3. penghambat pompa proton : - omeprazol 2x20 - lansoprazol 2x30 • terapi bedah komplikasi
• striktur dan perdarahan
• dampak thd mukosa esofagus : perubahan epitel -> skuamos jd kolumnar -> metaplas tik ( esofagus barrett's)