• yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa • dalam proses produksi untuk penjualan tersebut;atau • dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa. Tujuan Pemeriksaan Persediaan • Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas persediaan. • Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) betul ada dan dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca (existence dan ownership). • Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan (valuation) sesuai dengan stadar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). • Untuk memeriksa apakah sistem pencatatan persediaan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). • Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective),bergerak lambat (slow moving) dan ketinggalan mode (absolescence) sudah dibuatkan allowance yang cukup (valuation). Slide Title • Untuk memeriksa apakah transaksi yang menyangkut pembelian dan penjualan persediaan seluruhnya sudah dicatat (completeness). • Untuk memeriksa apakah transaksi yang menyangkut pembelian dan penjualan persediaan seluruhnya sudah terjadi (occurance),tidak ada transaksi fiktif. • Untuk memeriksa apakah pencatatan yang menyangkut persediaan sudah dicatat secara akurat,begitu juga dengan perhitungan fisik persediaan sudah dilakukan secara akurat,termasuk perhitungan matematis kompilasi hasil perhitungan fisik persediaan (accuracy). • Untuk memeriksa apakah transaksi yang menyangkut pembelian dan penjualan persediaan sudah dicatat dalam periode yang tepat (timing) dan tidak terjadi pergesaran waktu pencatatan (cut-off). • Untuk memeriksa apakah saldo persediaan sudah diklasifikasikan dengan tepat seperti bahan baku,bahan pembantu,barang dalam proses,dan barang jadi (classification). Slide Title • Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan kredit. • Untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup. • Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan (purchase/sales commitment) yang mempunyai pengaruh besar terhadap laporan keuangan. • Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). Slide Title Prosedur pemeriksaan untuk complience test. 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas persediaan. • Dalam hal ini auditor biasanya menggunakan internal control questionnaires yang contohnya bisa dilihat di Exhibit 12-1 • Lakukan test transaksi (complience test) atas pembelian dengan menggunakan purchase order sebagai sampel. Untuk tes transkasi atas pemakaian persediaan (bahan baku) bisa digunakan material requistion sebagai sampel. Untuk tes transaksi atas penjualan, bisa digunakan faktur penjualan senagai sampel. 2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas persediaan. Jika dari tes transaksi auditor tidak menemkan kesalahan berarti, maka auditor biaa menyimpulkan bahwa internal control atas persediaan berjalan efektif. Karena itu substantive test atas persediaan bisa dipersempit. Prosedur Pemeriksaan Substantive atas Persediaan 1. Lakukan observasi atas perhitungan fisik (stock opname) yang dilakukan perusahaan (klien). 2. Minta Final Inventory List (Inventory Compilation) dan dilakukan prosedur pemeriksaan berikut ini: •Check mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian) •Cocokkan “quantity per book” dengan stock card •Cocokkan “quantity per count” dengan count sheet kita (auditor) •Cocokkan “total value” dengan buku besar persediaan. 3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out. 4. Periksa unit price dari bahan baku (raw material), barang dalam proses (work in process), barang jadi (finished goods), dan bahan pembantu (supplies). 5. Lakukan rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau sesudah tanggal laporan posis keuangan (neraca). 6.Periksa cukup tidaknya barang-barang yang bergerak lambat (allowance for slow moving), barang-barang yang rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode. 7. Periksa kejadian sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) (subsequent event) 8. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian. 9. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit (loan agreement),notulen rapat. 10. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) Slide Title
11. Seandainya ada barang dalam perjalanan (Goods In Transit), lakukan
prosedur sebagai berikut • Minta rincian goods in transit per tanggal neraca. • Periksa mathematical accuracy. • Periksa subsequent clearance. 12. Lakukan analytical procedures untuk persediaan. 13. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika diperlukan. 14. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK/ETAP/IFRS.