Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN PERSEDIAAN (Inventories)

Kelompok 6
Slide Title

• Menurut SAK Persediaan Yaitu :


• yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
biasa
• dalam proses produksi untuk penjualan tersebut;atau
• dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses atau pemberian jasa.
Tujuan Pemeriksaan Persediaan
• Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang
cukup baik atas persediaan.
• Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di
laporan posisi keuangan (neraca) betul ada dan dimiliki oleh
perusahaan pada tanggal neraca (existence dan ownership).
• Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan
(valuation) sesuai dengan stadar akuntansi keuangan di
Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).
• Untuk memeriksa apakah sistem pencatatan persediaan
sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(SAK/ETAP/IFRS).
• Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang
rusak (defective),bergerak lambat (slow moving) dan
ketinggalan mode (absolescence) sudah dibuatkan
allowance yang cukup (valuation).
Slide Title
• Untuk memeriksa apakah transaksi yang menyangkut pembelian dan
penjualan persediaan seluruhnya sudah dicatat (completeness).
• Untuk memeriksa apakah transaksi yang menyangkut pembelian dan
penjualan persediaan seluruhnya sudah terjadi (occurance),tidak ada
transaksi fiktif.
• Untuk memeriksa apakah pencatatan yang menyangkut persediaan sudah
dicatat secara akurat,begitu juga dengan perhitungan fisik persediaan
sudah dilakukan secara akurat,termasuk perhitungan matematis
kompilasi hasil perhitungan fisik persediaan (accuracy).
• Untuk memeriksa apakah transaksi yang menyangkut pembelian dan
penjualan persediaan sudah dicatat dalam periode yang tepat (timing)
dan tidak terjadi pergesaran waktu pencatatan (cut-off).
• Untuk memeriksa apakah saldo persediaan sudah diklasifikasikan
dengan tepat seperti bahan baku,bahan pembantu,barang dalam
proses,dan barang jadi (classification).
Slide Title
• Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan kredit.
• Untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai
pertanggungan yang cukup.
• Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan
persediaan (purchase/sales commitment) yang mempunyai pengaruh
besar terhadap laporan keuangan.
• Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan
sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(SAK/ETAP/IFRS).
Slide Title
Prosedur pemeriksaan untuk complience test.
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas persediaan.
• Dalam hal ini auditor biasanya menggunakan internal control
questionnaires yang contohnya bisa dilihat di Exhibit 12-1
• Lakukan test transaksi (complience test) atas pembelian dengan
menggunakan purchase order sebagai sampel. Untuk tes transkasi atas
pemakaian persediaan (bahan baku) bisa digunakan material requistion
sebagai sampel. Untuk tes transaksi atas penjualan, bisa digunakan
faktur penjualan senagai sampel.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas persediaan.
Jika dari tes transaksi auditor tidak menemkan kesalahan berarti, maka
auditor biaa menyimpulkan bahwa internal control atas persediaan berjalan
efektif. Karena itu substantive test atas persediaan bisa dipersempit.
Prosedur Pemeriksaan Substantive
atas Persediaan
1. Lakukan observasi atas perhitungan fisik (stock opname)
yang dilakukan perusahaan (klien).
2. Minta Final Inventory List (Inventory Compilation) dan
dilakukan prosedur pemeriksaan berikut ini:
•Check mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian)
•Cocokkan “quantity per book” dengan stock card
•Cocokkan “quantity per count” dengan count sheet kita
(auditor)
•Cocokkan “total value” dengan buku besar persediaan.
3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out.
4. Periksa unit price dari bahan baku (raw material), barang
dalam proses (work in process), barang jadi (finished goods),
dan bahan pembantu (supplies).
5. Lakukan rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa
waktu sebelum atau sesudah tanggal laporan posis keuangan
(neraca).
6.Periksa cukup tidaknya barang-barang yang bergerak lambat
(allowance for slow moving), barang-barang yang rusak dan
barang-barang yang ketinggalan mode.
7. Periksa kejadian sesudah tanggal laporan posisi keuangan
(neraca) (subsequent event)
8. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian.
9. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit (loan
agreement),notulen rapat.
10. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per
tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
Slide Title

11. Seandainya ada barang dalam perjalanan (Goods In Transit), lakukan


prosedur sebagai berikut
• Minta rincian goods in transit per tanggal neraca.
• Periksa mathematical accuracy.
• Periksa subsequent clearance.
12. Lakukan analytical procedures untuk persediaan.
13. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan
adjustment jika diperlukan.
14. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia/SAK/ETAP/IFRS.

Anda mungkin juga menyukai