ESOPHAGUS
1
PENDAHULUAN
1. Akalasia adalah gangguan motilitas esofagus ditandai
dengan berkurang atau hilangnya peristalsis esofagus dan
ketidakmampuan sfingter esofagus bagian bawah (lower
esophageal sphincter/LES) untuk relaksasi. Penyebab dari
akalasia masih belum diketahui secara pasti.
2. Gejala yang ditemukan adalah disfagia, regurgitasi, nyeri
didaerah substernal, dan penurunan berat badan.
3. Sifat terapi pada akalsia hanyalah paliatif, karena fungsi
peristaltik esofagus tidak dapat dipulihkan kembali.
2
ESOPHAGUS
3
4
FISIOLOGI MENELAN
1. Oral phase
2. Pharyngeal phase
3. Esophageal phase
5
6
Akalasia didefinisikan sebagai gangguan motilitas esofagus
ditandai dengan berkurang atau hilangnya peristalsis
esofagus dan ketidakmampuan sfingter esofagus bagian
bawah (lower esophageal sphincter/LES) untuk relaksasi yang
disebabkan karena kerusakan pleksus myenterikus
7
Divisi Gastroenterologi ilmu Penyakit Dalam
FKUI/RSCM didapatkan 48 kasus dalam kurun
waktu 5 tahun (1984-1988).
8
PRIMER (IDIOPATHIC) SEKUNDER
• Infeksi (penyakit
Lesi pada nukleus
Chagas : protozoan
dorsalis vagus pada
Typanosoma cruzi)
batang otak dan ganglia
• tumor intraluminer
mienterikus pada
• pendorongan
esofagus.
ekstraluminer
9
PHATOPHYSIOLOGY
Menurut Donald O. Castell (President of
American Gastroenterology Association) ada
dua defek penting yang didapatkan pada
pasien akalasia:
10
11
ANAMNESIS (CLINICAL
SYMPTOMS)
1. Disfagia
2. Regurgitasi
3. Rasa terbakar dan nyeri di daerah substernal
4. Penurunan berat badan
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13
2. Esofagoscopy
14
3. Manometry
15
DIFFERENTIAL DIAGNOSE
Esophageal Carcinoma
Reflux esophagitis
Esophageal spasm
16
TREATMENT
17
MEDICAL
1. SMOOTH-MUSCLE RELAXANT
•Nitroglycerin 5mg atau 10mg SL PO
•Methacoline
18
INVASIVE TREATHMENT
19
BOTULINUM TOXIN MECHANISM OF
ACTION AND INJECTION LOCATION
20
PNEUMATIC DILATATION
21
LAPAROSCOPIC HELLER
MYOTOMY (LHM)
22
23