Anda di halaman 1dari 35

Bahan kuliah Parasitologi

By
Dr. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah T.M.Biomed
Morfologi
4 tanda morfologi:

1. Badan beruas-ruas

2. Umbai beruas-ruas

3. Eksoskelet

4. Bentuk badan simetris bilateral

Pertumbuhan serangga dipengaruhi oleh hormon


JUVENILE

Pengelupasan kulit dipengaruhi oleh hormon


ECDYSON
Metamorfosa
1. Sempurna : ada perbedaan morfologi yang
jelas

Telur  Larva  Pupa  Dewasa

2. Tidak sempurna ; Morfologi & biologi


bentuk muda hingga dewasa hampir sama

Telur  Larva  Nimfa  Dewasa


Peran dalam ilmu kedokteran
1. Menularkan penyakit [Vektor & hospes
perantara]

2. Menyebabkan penyakit [Parasit]

3. Kelainan karena toksin yang dikeluarkan

4. Menyebabkan alergi

5. Menimbulkan entomofobia
Kecoa
[Fobia]
Toksin pada lebah
Cara Infeksi
Serangga menularkan penyakit melalui
beberapa cara:

1. Penularan mekanik: Penderita  orang


lain dengan agent di luar tubuh serangga

2. Penularan biologik : Agent dihisap


serangga  mengalami proses biologik 
orang lain
KUTU / LICE
1. Ordo Mallophaga
• Ektoparasit dari burung

• Memakan bulu / rambut [Domba] 


Ekonomis

• Dapat menularkan DIPYLIDIUM


CANINUM [TRICHODECTES CANIS]
2. Ordo Anoplura  Kutu yang
menghisap darah ada di rambut

Pediculus humanus var. capitis 


Kepala

Pediculus humanus var. corporis 


Badan

Phthirus pubis  kemaluan


SIKLUS HIDUP

Telur [Dekat akar rambut] Nimfa I Nimfa II Nimfa III


[Perkembangan 2-4 hari]

Dewasa [Hidup sekitar 27-30 hari]

Pediculus humanus corporis


Patologi:

1. Lesi karena tusukan kutu waktu menghisap


darah

2. Papula merah & rasa gatal krn alir liur

3. Plica palonica  kebotakan krn infeksi


sekunder dgn bakteri & jamur

Preventif & pengobatan:

1. Personal hygiene

2. Shampoo mengandung Benzen heksaklorida


Catatan:

Pediculus sp  menghisap darah berpindah


tempat

Phthirus pubis  menghisap darah pada


satu tempat untuk beberapa hari dengan
cara memasukka bagian mulutnya
kedalam kulit.
Siklus hidup Phthirus pubis

Cakar P. h. capitis
Fam: CULICIDAE
3 tribus:

1. Tribus Anophelini  Anopheles

2. Tribus Culicini  Culex, Aedes, Mansonia

3. Tribus Toxorhynchitini  Toxorhynchites

Morfologi

1. Kepala  Probocis halus dan panjang [♂ u/ menghisap


madu, ♀ u/ menghisap darah], Palpus 5 ruas, Antena
[♂ berambut lebat/plumose, ♀ berambut jarang/pilose]
2. Thorax  diliputi bulu halus
 Sepasang sayap

3. Abdomen  berbentuk silinder,


terdiri dari 10 ruas
 3 pasang kaki
4. Metamorfosa sempurna
VEKTOR PENYAKIT PROTOZOA
1. Malaria
Anopheles sundaicus : Antropofilik, zoofilik
muara suangai dangkal, air payau [Bali],
air tawar [Kaltim, Sumatera]
Anopheles aconitus : Zoofilik > antropofilik,
persawahan, saluran irigasi [Jawa]
Anopheles subpictus : Antropofilik > zoofilik,
kumpulan air permanen, celah tanah
bekas jejak binatang [Jawa, Sulawesi, Nusa
tenggara]
VEKTOR PENYAKIT PROTOZOA
Anopheles barbirostris : Antropofilik [Sulawesi & Nusa
tenggara] zoofilik [Jawa & Sumatera], saluran
irigasi, sawah, kolam rawa, mata air
Anopheles nigerrimus : Zoofilik > antropofilik, sawah,
kolam dan rawa yang ada tanaman air
[Kalimantan,Sumatera]
Anopheles balabacencis : Zoofilik > antropofilik,
bekas roda tergenang air, bekas jejak kaki
binatang, tepi sungai pd musim kemarau, sungai
berbatu [Jawa, Kalimantan]
Dll.
SIKLUS HIDUP An. farauti

TELUR LARVA

PUPA
DEWASA
Anopheles anulipesth

Larva Pupa Dewasa

Telur Culex sp

Culex betina sdg meletakkan telur


Dewasa

Culex pipiens
Culex quenquefasciatus

Larva

Larva Aedes
ANOPHELES BANCROFTI

ANOPHELES PUNCTULATUS
MANSONIA UNIFORMIS

Larva

Dewasa

Pupa
2. TRIPANOSOMIASIS AFRIKA = Penyakit Tidur
Lalat Tse tse/ Glossina
• Metamorfosis sempurna
• Vivipar
• ♀ dan ♂ menghisap darah
• Glossina morsitans  Trypanosoma rhodesiense,
Afrika timur
• Glossina palpalis  Tr. gambiense, Afrika barat
Telur
Dewasa

GLOSSINA MORSITANS
3. Tripanosomiasis Amerika : penyakit Chagas

Ordo Hemiptera  penularan gigitan  luka, feses


triatoma yang mengandung bahan infektif

Triatoma rubrofasciatus Tripanosoma


Rhodnius prolixus cruzi

4. Leismaniasis

Lalat pasir, ♂ dan ♀ menghisap darah

Phlebotomus longipalpis  Leismania donovani


Vektor penyakit cacing/Filariasis
1.Filariasis limfatik  nyamuk

W. bancrofti
Culex quinquefasciatus: Jawa [Jkt, Bks, Tgr,
Semarang, Pekalongan , tipe urban],
Kalimantan. An. Farauti, Ae kochi, An.
bancrofti, An. punctulatus, Cx.
bitaeniorrhynchus [Papua], An. Subpictus
[NTT] dll.
Vektor penyakit cacing/Filariasis
B. malayi
Kalimantan dan Sumatera [subperiodik] Mansonia
dives, Mn. Uniformis, Mn. Annulifera, Mansonia spp
Periodik, Sulawesi  An. Barbirostris, Kalimantan 
An. Nigerrimus
B. Timori
Anopheles barbirostris  NTT, Maluku, Kalimantan &
Papua di daerah transmigrasi
2. Filarisis non limfatik  lalat

Simulium damnosum  Onchocerca


volvulus, Afrika

S. metalicum, S. ochraceum, S. callidum 


O. volvulus, Amerika

Chrysops silacea & C. dimidiata  Loa loa


di Afrika
Vektor penyakit virus
1. DHV  Aedes aegypti [ vektor utama], Aedes
albopictus [ vektor potensial ]

2. Japanese B encephalitis  Culex tritaeniorhynchus


[rawa & sawah], Culex gellidus [comberan & empang]

3. Penyakit Chikungunya  Aedes aegypti

4. Demam kuning [blm pernah dilaporkan di Indonesia]


 Aedes aegypti

5. Colorado tick fever  pegunungan Amerika sengkenit


/tick Dermacentor andersoni
Vektor penyakit Ricketsia
1. Penyakit demam semak / tsutsugamushi
diseases/scrub typhus
Tungau:
Leptotrombium akamusi Rickettsia
L. deliensis tsutsugamushi
L. fletscheri
2. Rocky mountain spotted fever 
Sengkenit /tick Dermacentor andersoni
Vektor penyakit bakteri
Penyakit sampar/Pes  endemi di Boyolali
1968
Pinjal / Flea;
Xenopsylla cheopis
Stivalius cognatus Yersinia pestis
Neopsylla sondaica
Penyebaran dilakukan tikus Rattus
norvegicus
PULEX IRRITANS

XENOPSYLLA CHEOPIS
Dermacentor andersoni  menyebabkan asthma atopik
Sering ditemukan di Debu [lantai, karpet, sofa dll]

ONCOMELANIA
HUPENSIS
SARCOPTI SCABIES

Anda mungkin juga menyukai