Anda di halaman 1dari 30

Nama lengkap : Agus Sugiyanto,ST

TTL : Sragen,16 Maret 1984


Alamat Tetap : Pelang Rt 001/Rw 002 mayong
Jepara
Telepon / No Hp : 085 641 468 779
Email : agusmapper@ymail.com.
agusmapper@gmail.com
Agama : Islam
Golongan Darah :A
KSR Angkatan : XX Tahun 2003
Jabatan : Divisi Diklat Unit Markas 2011-2015
Koordinator Relawan PMI Tingkat
Jateng 2013-2015
 Penugasan yang pernah diikuti :
 Tim Instruktur Fire Rescue KSR Sekota Semarang di Udinus Tahun. 2014
 Asesment DI posko Trangkil Tahun 2013
 Instruktur pelatihan SSB PMR dan pembina sekota semarang Tahun 2013
 Instruktur pedidikan Lapangan KSR Stukes
Garuda dan YAHUD Tahun 2013
 Ketua Panitia Pelatihan MTDB(Satgana) Tahun 2012
Pelatihan
 Lokarya relawan sejateng PMI Daerah Jateng Tahun 2013
 Pelatiahan TOT Pembinan PMR PMI Daerah Jateng Tahun 2013
 Fasilitator ( TOF ) SSB PMI Daerah Jateng Tahun 2010
 Pemetaan Parsitipatif PMI Daerah Jateng Tahun 2009
 Pertolongan Pertama PMI Kota Semarang Tahun 2008
 Pelatih ( TOT ) PMI Kota Semarang Tahun 2008
 Manajemen bencana PMI Kota Semarang Tahun 2008
 Peserta Temu Karya KSR 2007 PMI Daerah Jateng Tahun 2007
 SAR LINMAS LINMAS Semarang Tahun 2006
 Pembekalan Tim SATGANA PMI Kota Semarang Tahun 2006
 Instruktur muda PMI Kota Semarang Tahun 2006
 TIM RELAWAN Tsunami NAD PMI PUSAT Tahun 2005
 DIKLAT dan DIKLAP KSR PMI Kota Semarang Tahun 2003
 SAKA DIRGANTARA Kota Semarang Tahun 2001
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini

 Serangkaian tindakan untuk mempersiapkan


masyarakat menghadapi kemungkinan terjadinya
bencana yang diikuti perencanaan tindakan
penanggulangan untuk mengurangi dampak yang
akan ditimbulkan dari suatu bencana
 Suatu sistem yang diperlukan untuk menyampaikan
informasi bahaya (hazard) kepada masyarakat yang
terancam terkena bencana sehingga dapat
mengurangi dampak korban bencana baik korban
manusia maupun harta benda.
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini

• Mengeluarkan Tanda Peringatan akan


datangnya suatu bahaya bencana;
• Mengidentifikasi dan meramalkan risiko,
bahaya dan dampak bencana secara dini ,
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini

Perlu didukung informasi


situasi aktual dan potensi
resiko yang mengikuti
bahaya bencana
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini

PA system
Speaker

Display
Weather Character Display
board
Local authority
forecast
satellite

Local authority
National
PASpeaker
system
Coordination
Agency Display
Character display
Center of Local PMI board
TEWS/Earth Evacuation Line
quake

PMI NHQ

WARNING
Observation
equipment TSUNAMI
TV/Radio
(buoy)
Broadcaster
Tsunami early
Station
warning system
mechanism
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini

Memungkinkan masyarakat mempersiapkan diri


dalam mengantisipasi resiko bahaya dan
melakukan upaya-upaya pencegahan atau
mitigasi.

Perlu disebarluaskan ke berbagai pihak terkait,


khususnya kepada masyarakat shg memudahkan
dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang
tepat;
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini

Badan Meteorologi dan Geofisika;


Depkes (u/wabah penyakit);
Tanda-tanda alamial ;
Media massa,
Data satelite via internet ; dll
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini
 Pengetahuan tentang risiko bencana ,gejala
bencana terkadang tidak terpikirkan dengan
serius.
 Sistem monitoring dan mekanisme EWS tidak ada
atau tidak pernah dilakukan oleh mereka yang
tinggal diwilayah rawan bancana.
 Tidak adanya kegiatan yang mengarah pada
penjelasan tentang EWS secara sederhana kepada
segenap masyarakat dan para stakeholder.
 Kurangnya respon masyarakat ,pengetahuan dan
kesiapsiagaan untuk mengambil tindakan.
 Menciptakan skenario tentang risiko
 Mengembangkan System Peringatan Dini dengan cara
menyesuaikannya dengan berbagai data dan hasil
analisa kejadian bencana masa lampau.
 Menyebarluaskan pedoman Systen Peringatan Dini
 Mempraktekan dan menguji Prosedur Operasional
seperti evakuasi.
Pelatihan Kesiapgaan Tanggap Darurat Bencana Sistem Peringatan Dini

ADA PERTANYAAN ??????


Mitigasi/pengurangan bahaya

Menciptakan kondisi yang aman


Meningkatkan (secara fisik, ekonomi, sosial dan
kapasitas dan sikap mental)
menurunkan
tingkat Menangani akar permasalahan
kerentanan kerentanan
masyarakat
agar lebih Mengembangkan kapasitas yang ada,
mampu misalnya penguatan strategi yang sudah
mengatasi ada untuk penyelesaian masalah
masalah jika
terjadi bencana
Menurunkan tekanan

Mengembangkan kesiapsiagaan
berdasarkan musim
•Mitigasi Struktural
Pengurangan Hazard/
•Mitigasi Non Struktural
1 Mitigasi
•Peningkatan kesiapsiagaan

Pengurangan
•Membuat kondisi aman

2 Kerentanan •Mengurangi tekanan


•Memecahkan akar masalah
kerentanan

Peningkatan •Memperkuat strategi


3 Kapasitas •Pelatihan
•Meningkatkan taraf hidup
 Identifikasi risiko yang lebih dominan serta
dampak kerusakan dan kehilangan.
 Kelayakan dan ketepatan melakukan
penilaian, khususnya UPR dalam mitigasi
fisik.
 Ketersediaan sumber daya (Manusia,
material, perlengkapan, finansial,
ketrampilan dll) termasuk efektifitas biaya.
 Minat masyarakat untuk mendukung UPR
harus disertai dengan komitmen dan
partisipasi yang tinggi dari masyarakat,
khususnya masyarakat yang paling rentan.
 Budaya dan nilai-nilai kehidupan setempat.
 Waktu pelaksanaan UPR harus mempertimbangkan
dengan musim kegiatan masyarakat setempat.
 Memperkuat kemampuan masyarakat serta cara
penanganan.
 Memadukan kapasitas dan kemampuan menejemen
masyarakat.
 Menghasilkan manfaat yang seluas-luasnya bagi
masyarakat, khususnya masyarakat rentan.
 Tidak menambah kerentanan.
 Ramah lingkungan
1. Mengkaji ulang HCVA

2. Menyusun prioritas Hazard dan elemen Risiko

3. Identifikasi peranan UPR dan Kemungkinan jalan keluar

4. Memastikan lembaga yang terlibat

5. Membandingkan upaya penanganan dg ketersediaan TENAGA MANUSIA,


Kemampuan, Sumber daya, mandat dll.

6. Penyusunan Ranking UPR dan keseluruhan


1. UPR Struktural
2. UPR Non Struktural
 Upaya-upaya pembangunan fisik yang diarahkan
untuk mengurangi risiko / dampak akibat
terjadinya bencana, wabah penyakit, maupun
kerusakan lingkungan yang parah.
 Upaya-upaya pembangunan kapasitas sumber
daya manusia berupa peningkatan kesadaran
akan risiko, kerentanan dan bahaya. Serta
melatih ketrampilan agar mampu mengurangi
risiko / dampak akibat terjadinya bencana, wabah
penyakit, maupun kerusakan lingkungan yang
parah.

Anda mungkin juga menyukai