Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 11

Adinda Putri Sholiha P1337424418019


Viva Rosiyana P1337424418035
Ella Tri Septiyani P1337424418045
 a. Pengertian
Kehamilan serotinus adalah kehamilan yang
umur kehamilannya lebih dari 42 minggu
(Hanifa, 2002).
 Etiologi
Hipoplasia hipofise
Anensefalus
Defisiensi enzim sulfatase plasenta
Hormon estrogen yang rendah
Pemakaian obat-obatan yang berpengaruh
pula sebagai anti prostaglandin: salbutamol,
progestin dan asam mefenamat
 Patofisiologi
Penurunan hormon progesterone memacu
proses biomolekuler pada persalinan
sehingga oksitosin meningkat yang
menghasilkan prostaglandin.
Prostaglandin menyebabkan terjadinya
kontraksi uterus.
Bila tidak terjadi : persalinan lewat waktu.
Tanda dan Gejala
 Gerakan janin jarang, yaitu secara subyektif kurang dari
7 kali/20 menit atau secara obyektif dengan KTG kurang
dari 10 kali/20 menit.
 Kehamilan lebih dari 42 minggu
 Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda yaitu:
a) Stadium I: kulit kehilangan verniks kaseosa
dan terjadi maserasi.
b) Stadium II: seperti stadium 1 disertai
pewarnaan mekanium (kehijauan) di kulit bayi.
c) Stadium III: seperti stadium 1 disertai
pewarnaan kekuningan pada kulit dan tali pusat.
Komplikasi Serotinus
 Oligohidramnion
 Fetal Distress
 Kematian janin
Pemeriksaan Penunjang
 USG untuk menilai usia kehamilan,
oligohidramnion dan derajat maturitas
placenta
 KTG untuk menilai ada atau tidaknya
gawat janin.
 Amnioskopi atau amniotomi
Penatalaksanaan Kasus Serotinus
 Setelah usia kehamilan > 40 minggu penting
dilakukan monitoring janin sebaik-baiknya
 Lakukan induksi persalinan bila sudah ada
kematangan serviks.
 Operasi SC dapat dilakukan bila:
Pre eklampsia
Infertilitas
Kesalahan letak janin
Terjadi tanda gawat janin
Primigravida tua

Anda mungkin juga menyukai