Anda di halaman 1dari 8

ILMU BEDAH KUSUS

“DERMOID pada ANJING”

KELOMPOK A3 :
1. MARIA Y. N. MENGI 1709010003
2. ZAKI A. A. MUBARAQ 1709010011
3. ZION K. P. P. MANU 1709010017
4. YOSEPHINA R. DELANG 1709010027
5. SERVIANA B. PAPANG 1709010047
A. DEFENISI
- Dermoid atau kista dermoid merupakan suatu keadaan bawaan dan
merupakan hasil pertumbuhan tidak sempurna selama kehidupan pertama
dari fetus.
- Berbentuk seperti benjolan, rambut atau kulit.
B. ETIOLOGI
- kelainan bawaan yang dapat ditemukan saat lahir (Pembentukan jaringan kulit)
C. PREDISPOSISI
- Spesies
sering terjadi pada anjing dan sapi, lebih sedikit/jarang pada kucing
maupun hewan domestik seperti kuda.
- Ras
Dermoid kornea dicatat terjadi pada anjing dengan ras Basset Hounds,
Dachshund, Welsh Corgis, Labrador retriever, Chih-tzu dan Beagle
D. Patogenesis
- Dermoid bersifat sporadis dan relatif tidak umum.
- Secara umum diyakini bahwa, penyakit ini umumnya bawaan, tetapi tidak
turun temurun (Erdikmen et al., 2013).

E. DIAGNOSA

Gambar 2. Sinus dermoid ini dapat


Gambar 1. Sinus dermoid dapat dirasakan sebagai pita divisualisasikan dengan jelas. (Ms. Anke
jaringan yang tegang di antara jari-jari pemeriksa selama Terbruggen)
palpasi (Ms. Anke Terbruggen).
• Diagnosa banding
- Benda asing - Kista retensi folikel
- Kista sebasea - Epitel cornifying intracutaneous.
- Abses
- Kista inklusi epidermal
F. Pendekatan Anatomi
- Sinus dermoid paling sering ditemukan di daerah serviks atau kraniothoraks
tetapi dapat juga terjadi di daerah sacrococcygeal atau di kepala.
- Sinus dermoid kongenital juga telah dilaporkan pada garis tengah hidung
dorsal Golden Retrievers, Spaniels, dan English Bull Terrier.
- Tanda-tanda yang muncul biasanya fluktuatif, pembengkakan hidung, dan
keluarnya cairan intermiten.
G. Prognosis
- Prognosisnya baik dengan eksisi bedah lengkap, apabila kejadian tanda-
tanda neurologis terjadi sebelum operasi (Fossum, 2013).
H. Terapi Operatif (Metode, Pengobatan)
1. METODE
- Area bedah harus diincisi dan persiapan aseptis pada pasien dengan posisi
ventral recumbency (Gambar 5A).

Gambar 5(A). Pasien dalam kondisi ventral


- Sayatan berbentuk bulat panjang dibuat di sekitar pembukaan eksternal
sinus

- Gambar 5(B). Dokter bedah membedah sekitar sinus


- Setelah pengangkatan sinus, area pembedahan ditutup dengan steril.
- Selama penutupan, perawatan harus dilakukan dengan hati-hati
menggunakan kembali semua lapisan jaringan, terutama ligamentum nuchal
jika telah ditranseksi selama operasi.
- Nyeri pasca operasi dapat dikontrol dengan NSAID atau fentanyl diberikan
sebelum operasi.
• . Sebagian besar pasien, pulih dengan lancar dan sembuh secara normal
(Gambar 5C) (Miller, 2003).

2. PENGOBATAN
- Pembedahan
- terapi antibiotik
- Antibiotik harus dipilih berdasarkan kultur dan sensitivitas sampel yang
diperoleh secara aseptik oleh aspirasi jaringan yang lebih dalam.
- Staphylococcus intermedius dan Enterococcus Spp.
- Generasi pertama mungkin sefalosporin atau asam amoksisilin-klavulanat
diberikan sampai hasil kultur tersedia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai