Herpes gingivostomatitis
Kebanyakan bentuk ini terjadi pada anak-anak
dan orang dewasa muda. Manifestasi klinis berupa
panas tinggi, limfadenopati regionaldan malaise. Lesi
berupa vesikel yang memecah dan terlihat sebagai
bercak putih atau ulkus. Kelainan ini dapat meluas ke
mukosa bukal, lidah, dan tonsil, sehingga
Infeksi herpes kompleks di seminata
Bentuk herpes ini terjadi pada anak-anak usia 6 bulan
sampai 3 tahun, dimulai dengan herpes gingivostomatitis
berat. Jenis ini dapat mengenai paru-paru dan menimbulkan
viremia masif, yang berakibat gastroenteritis disfungsi ginjal
dan kelenjar adrenal, serta ensefalitis. Kematian banyak terjadi
pada stadium viremia yang berat.
Etiologi
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks. Ada 2
jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-2
biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan
HSV-1 biasanya menginfeksi mulut.
Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi
kelamin, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama
bantalan kuku) dan bisa ditularkan kebagian tubuh lainnya
(misalnya permukaan mata).
PATOFISIOLOGI
Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah
terinfeksi. Gejala awal biasanya berupa gatal,
kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak
kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan
lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan
bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang
terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk
keropeng. Penderita bisa mengalami kesulitan dalam
berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri. Luka
akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa
meninggalkan jaringan parut
2. Famsiklovir
3. Valasiklovir (Valtres)
PENCEGAHAN
Etiologi
Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella
zoster . virus varicella zoster terdiri dari kapsid berbentuk
ikosahedral dengan diameter 100 nm. Kapsid tersusun
atas 162 sub unit protein–virion yang lengkap dengan
diameternya 150–200 nm, dan hanya virion yang
terselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini
PATOFISIOLOGI
2 . Pengobatan sistemik
Drug of choice-nya adalah acyclovir yang dapat
mengintervensi sintesis virus dan replikasinya. Meski tidak
menyembuhkan infeksi herpes namun dapat menurunkan
keparahan penyakit dan nyeri. Dapat diberikan secara oral,
topical atau parenteral. Pemberian lebih efektif pada hari
pertama dan kedua pasca kemunculan vesikel. Namun hanya
memiliki efek yang kecil terhadap postherpetic neuralgia.
Antiviral lain yang dianjurkan adalah vidarabine (Ara–A, Vira–
3. Penderita dengan keluhan mata
Keterlibatan seluruh mata atau ujung hidung
yang menunjukan hubungan dengan cabang
nasosiliaris nervus optalmikus, harus ditangani
dengan konsultasi opthamologis. Dapat diobati
dengan salaep mata steroid topical dan mydriatik,
anti virus dapat diberikan.
jam ...
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Jelaskan pada pasien rasa nyeri Pasien mengerti penyebab rasa
nyeri dan mengurangi rasa cemas
Kaji skala nyeri, frekuensi daerah, Mengetahui derajat nyeri
nyeri
Ajarkan tehnik relaksasi dan Mengurangi rasa nyeri
dekstraksi
Anjurkan pasien untuk napas Dengan napas panjang nyeri dapat
panjang berkurang dan terkontrol
Berikan posisi yang aman Pasien akan merasa nyaman
Berikan lingkungan yang nyaman Pasien merasa tenang dan nyaman
Diagnosa III : Gangguan pola tidur
berhubungan dengan
pruritus.
Tujuan : pasien bisa tidur dengan
nyaman
Kriteria hasil :
Mencapai tidur yang nyenyak.
Intervensi Rasional
Nasihati klien untuk menjaga kamar Udara yang kering membuat kulit
tidur agar tetap memiliki ventilasi terasa gatal, lingkungan yang
dan kelembaban yang baik. nyaman meningkatkan relaksasi.
Menjaga agar kulit selalu lembab. Tindakan ini mencegah kehilangan
air, kulit yang kering dan gatal
biasanya tidak dapat disembuhkan
tetapi bisa dikendalikan.
Mandi hanya diperlukan, gunakan memelihara kelembaban kulit
sabun lembut, oleskan krim setelah
mandi.
Menghindari minuman yang kafein memiliki efek puncak 2-4 jam
mengandung kafein menjelang setelah dikonsumsi.
tidur.
Melaksanakan gerak badan secara memberikan efek menguntungkan
Diagnosa IV : Gangguan citra tubuh
berhubungan dengan
penampakan kulit yang tidak bagus.
Kriteria hasil :
Kaji adanya gangguan citra diri Gangguan citra diri akan menyertai setiap
(menghindari kontak mata,ucapan penyakit/keadaan yang tampak nyata bagi
merendahkan diri sendiri. klien, kesan orang terhadap dirinya
berpengaruh terhadap konsep diri.
Identifikasi stadium psikososial terhadap Terdapat hubungan antara stadium
perkembangan. perkembangan, citra diri dan reaksi serta
pemahaman klien terhadap kondisi
kulitnya.
Berikan kesempatan pengungkapan klien membutuhkan pengalaman
perasaan. didengarkan dan dipahami.
Nilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, Memberikan kesempatan pada petugas
bantu klien yang cemas mengembangkan untuk menetralkan kecemasan yang tidak
kemampuan untuk menilai diri dan perlu terjadi dan memulihkan realitas
mengenali masalahnya. situasi, ketakutan merusakadaptasi klien .
Dukung upaya klien untuk memperbaiki membantu meningkatkan penerimaan diri
citra diri , spt merias, merapikan. dan sosialisasi
IMPLEMENTASI
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan
aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan
pasien. Agar implementasi/pelaksanaan perencanaan ini
dapat tepat waktu dan efektif maka perlu
mengidentifikasi prioritasperawat memantau dan
mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang
dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksaan
perawatan. Pada pelaksanaan keperawatan
diprioritaskan pada uppaya untuk mempertahankan jalan
napas, mempermudah pertukarangas, meningkatkan
masukan nutrisi, mencegah komplikasi, memperlambat
EVALUASI
Keluhan nyeri berkurang.