PENDAHULUAN
PENGUKURAN
BESARAN DAN SATUAN
VEKTOR
PENDAHULUAN
• Apa fisika?
• Fisika merupakan pengetahuan yang
berhubungan dengan materi dan energi, dengan
hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel
dan gelombang, dengan interaksi antar partikel,
dan dengan sifat-sifat molekul, atom, dan inti
atom, dan dengan sistem-sistem berskala lebih
besar seperti gas, zat cair, dan zat padat.
• Fisika sebagai sains atau ilmu pengetahuan paling
fundamental karena merupakan dasar dari
semua bidang sains yang lain.
Contoh: Intervensi Fisika pada
Geologi
• Macam-macam batuan malihan merupakan hasil
pemanasan (karena tekanan) dan tekanan gravitasi atau
atmosfer bertahun-tahun di permukaan Bumi.
• Gerakan tanah, air, merupakan gerak partikel karena
adanya perubahan energi gravitasi di permukaan Bumi.
• Gerakan pada kerak Bumi dikarenakan adanya gerakan
konveksi/aliran energi panas lelehan batuan di dalam
Bumi (mantel).
• Gerakan mantel dalam keadaan ion (karena suhu tinggi)
menimbulkan adanya kemagnetan Bumi.
• Gerakan awan menimbulkan adanya gejala kelistrikan.
• Dan lain-lain
Sains = Sebuah Proses Perubahan!
• Penemuan
• Experimen/Pen
gamatan
• Hipothesis
• Prediksi
• Uji kembali
• Teori
Perulangan siklus –
“metode ilmiah”
Metode Ilmiah: dinamika saling pengaruh antara
teori dan experimen
PENGUKURAN
• Pengukuran merupakan bagian penting dari fisika
• Tidak ada pengukuran yang benar-benar tepat
• Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan
pengukuran
• Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda
(a. kesalahan sistematik dan b. kesalahan non
sistematik / acak / kebetulan).
a. kalibrasi tidak benar, alat rusak, paralak
b. suhu berubah-ubah
Pengukuran
Alat Ukur
Kuantitas
(Hasil Pengukuran)
Kalibrasi
Sistem Matrik SI
Penyajian
Harga Satuan
Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
Contoh: kecepatan, gaya,
Besaran Pokok Satuan pokok (dalam SI)
• Massa • kilogram (kg)
• Panjang • meter (m)
• Waktu • sekon (s)
• Arus listrik • ampere (A)
• Suhu • kelvin (K)
• Jumlah zat • mole (Mol)
• Intensitas • candela (Cd)
Sistem Internasional Amerika
• Panjang (=meter) (m) • Panjang (; foot (ft)
• Massa (=kilogram) (kg) ft = 0,3048 m
• Waktu (= sekon) (s) 1ft = 1/3 yard (yd)
• Arus listrik (= ampere) (A) 1yd = 0,9144m
• Temperatur (=kelvin) (K) 1 inci (in) = 2,54 cm
• Jumlah Zat (=mole) (mol) • Waktu (:secon)
• Intensitas Cahaya • Gaya (; pound)
(=candela) (cd)
Contoh besaran skalar dan besaran
vektor
Besaran skalar Besaran vektor
• Panjang • Kecepatan
• Massa • Percepatan
• Waktu • Gaya
• Volume • Momentum
• Usaha • dll
• dll
Besaran turunan Satuannya (dalam SI)
• Kecepatan • 𝒎Τ𝒔
• Percepatan • (𝒎Τ𝒔𝟐 )
• Gaya • newton (N)= 𝒌𝒈 𝒎ൗ𝒔𝟐
• Usaha
𝒌𝒈 𝒎𝟐
• Volume • Joule (J) = Nm= ൗ𝒔𝟐
• dll • 𝒎𝟑
SISTEM MATRIK DALAM SI
Faktor Awal Simbul Faktor Awal Simbul
Massa M Suhu Θ
Panjang L Jumlah zat N
Waktu T Intensitas J
Arus listrik I
• Penjumlahan dua besaran fisik hanya berarti
jika besaran-besaran fisik itu mempunyai
dimensi yang sama. Contoh, menjumlahkan
besaran luas dengan kelajuan adalah tidak
bisa, karena dimensin luas dengan dimensi
kelajuan tidak sama
• Setiap suku dalam persamaan harus
mempunyai dimensi yang sama
Contoh
• Perhatikan rumus gaya 𝐹 = 𝑚𝑎, nyatakan
dimensi besaran gaya!
Jawab:
m adalah massa dimensi nya 𝑀
a adalah percepatan, dimensinya 𝐿𝑇 −2
Maka dimensi dari gaya F adalah ; 𝑀𝐿𝑇 −2
1
• Perhatikan rumus jarak: 𝑥 = 𝑣𝑡 + 𝑎𝑡 2 ,
2
dengan menggunakan analisis dimensi
tunjukan bahwa rumus itu benar
Jawab
Dimensi jarak (x) adalah 𝐿 Jadi ruas kiri dan kanan
Dimensi v𝑡 adalah 𝐿𝑇 −1 𝑇 = 𝐿 sama dimensinya yaitu
Dimensi a𝑡 2 adalah 𝐿𝑇 −2 𝑇 2 𝐿
1
tidak berdimensi, jadi jika dituliskan Kesimpulan:
2
dimensi masing-masing, adalah Persamaan tersebut
𝐿 = 𝐿𝑇 −1 𝑇 + 𝐿𝑇 −2 𝑇 2 benar
𝐿 = 𝐿 + 𝐿 = 2𝐿
NOTASI ILMIAH
• Perhitungan-perhitungan yang sangat besar atau
sangat kecil dapat disederhanakan dengan
menggunakan notasi ilmiah. Dalam notas ini suatu
bilangan ditulis sebagai hasil kali suatu bilangan
antara 1 dan 10 dengan pangkat dari bilangan 10,
Contoh: Contoh:
100 = 102 0,1 = 10−1 Untuk bilangan <1 ,
1000 = 103 0,001 = 10−3 eksponennya negatif
15.000.000 = 1,5𝑥107 . 0,00015 = 1,5𝑥10−4
x
Vektor posisi
• Vektor posisi adalah vektor yang menyatakan posisi
suatu titik dalam sistem koordinat
• Misal sebuah titik dalam sistem koordinat kartesian
dinyatakan dengan P(x,y,z), maka vektor posisinya
sebagai berikut z
x
Aljabar vektor
• Vektor- vektor dapat dijumlahkan dan dikurangkan
a. 𝐴 + 𝐵 = 𝐴𝑥 𝑖Ƹ + 𝐴𝑦 𝑗Ƹ + 𝐴𝑧 𝑘 + 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + 𝐵𝑦 𝑗 + 𝐵𝑧 𝑘
= 𝐴𝑥 + 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + 𝐴𝑦 + 𝐵𝑦 𝑗Ƹ + (𝐴𝑧 + 𝐵𝑧 )𝑘
b. 𝐴 − 𝐵 = 𝐴𝑥 𝑖Ƹ + 𝐴𝑦 𝑗Ƹ + 𝐴𝑧 𝑘 − 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + 𝐵𝑦 𝑗 + 𝐵𝑧 𝑘
= 𝐴𝑥 − 𝐵𝑥 𝑖Ƹ + 𝐴𝑦 − 𝐵𝑦 𝑗Ƹ + (𝐴𝑧 − 𝐵𝑧 )𝑘
a. 𝐴Ԧ + 𝐵 + 𝐶Ԧ = 𝐴Ԧ + 𝐵 + 𝐶Ԧ (associative)
𝑏. 𝑘 𝐴Ԧ + 𝐵 = 𝑘𝐴Ԧ + 𝑘𝐵 (distributive)
𝑘1 + 𝑘2 𝐴Ԧ = 𝑘1 𝐴Ԧ + 𝑘2 𝐴Ԧ (distributive)
c. 𝐴Ԧ + 𝐵 = 𝐵 + 𝐴Ԧ (commutative)
Perkalian vektor
• Perkalian skalar/titik (dot product)
Perkalian titik antara dua vektor Perkalian titik untuk vektor-
didefinisikan: vektor satuan dalam sistem
𝑨. 𝑩 = 𝑨 𝑩 𝒄𝒐𝒔 𝜽 = 𝐴𝐵 𝒄𝒐𝒔 𝜽 kooedinat kartesian sebagai
berikut:
𝐴Ԧ 𝒊.Ƹ 𝒊Ƹ = 𝒊Ƹ . 𝒊Ƹ 𝒄𝒐𝒔 𝟎 = 𝟏, jadi
𝒌
𝒊.Ƹ 𝒊Ƹ = 𝟏, 𝒋.Ƹ 𝒋Ƹ = 𝟏, 𝒌. = 𝟏.
𝜃 𝒊.Ƹ 𝒋Ƹ = 𝒊Ƹ . 𝒋Ƹ 𝒄𝒐𝒔 𝟗𝟎 = 𝟎, jadi
𝐵
= 𝒌.
𝒊.Ƹ 𝒋Ƹ = 𝒋.Ƹ 𝒌 𝒊Ƹ = 𝟎
𝜃 =sudut antara 𝐴Ԧ dan 𝐵
Perkalian titik menghasilkan besaran 𝑘
skalar, dan sifat perkaliannya
𝑗Ƹ
komutatif
𝑨. 𝑩 = 𝑩. 𝑨 (komutatif) 𝑖Ƹ
Contoh
𝐵𝑥 𝑖Ƹ + 𝐵𝑦 𝑗Ƹ + 𝐵𝑧 𝑘 =
Ԧ 𝐵 = (𝐴𝑥 𝑖Ƹ + 𝐴𝑦 𝑗Ƹ + 𝐴𝑧 𝑘).
a. 𝐴.
𝐴𝑥 𝐵𝑥 + 𝐴𝑦 𝐵𝑦 + 𝐴𝑧 𝐵𝑧
Ԧ 𝐴Ԧ = 𝐴Ԧ . 𝐴Ԧ cos 0 = 𝐴2
b. 𝐴.
c. 𝐴Ԧ = 𝐴 = Ԧ 𝐴Ԧ
𝐴.
• Perkalian silang/cross (cross product)
Perkalian silang antara dua Sifat perkalian silang adalah anti komutatif
vektor didefinisikan sebagai 𝑨𝒙𝑩 ≠ 𝑩𝒙𝑨
berikut: 𝑨𝒙𝑩 = −𝑩𝒙𝑨
𝑨𝒙𝑩 = 𝑪, Perkalian silang vektor-vektro satuan
𝑪 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌 𝒍𝒖𝒓𝒖𝒔 𝑨 dalam sistem koordinat kartesian:
𝑪 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌 𝒍𝒖𝒓𝒖𝒔 𝑩 𝒊𝒙Ƹ 𝒊Ƹ = 𝒋𝒙 𝒌
Ƹ 𝒋Ƹ = 𝒌𝒙 =𝟎
𝒊𝒙Ƹ 𝒋Ƹ = 𝒌, 𝒋𝒙 = 𝒊, 𝒌𝒙𝒊Ƹ = 𝒋Ƹ
Ƹ 𝒌
dimana 𝑪 = 𝑨 𝑩 𝒔𝒊𝒏 𝜽
Ƹ 𝒊Ƹ = −𝒌,
𝒋𝒙 𝒌𝒙 𝒋Ƹ = −𝒊, 𝒊𝒙 = −𝒋Ƹ
Ƹ 𝒌
𝐶Ԧ 𝑘
𝐵
𝜃
𝐴Ԧ
𝑖Ƹ 𝑗Ƹ
Contoh
• 𝐴Ԧ 𝑥 𝐵 = 𝐴𝑥 𝑖Ƹ + 𝐴𝑦 𝑗 + 𝐴𝑧 𝑘 𝑥 (𝐵𝑥 𝑖 + 𝐵𝑦 𝑗 + 𝐵𝑧 𝑘 )
• = 𝐴𝑦 𝐵𝑧 − 𝐴𝑧 𝐵𝑦 𝑖Ƹ − 𝐴𝑥 𝐵𝑧 − 𝐴𝑧 𝐵𝑥 𝑗Ƹ + (𝐴𝑥 𝐵𝑦 − 𝐴𝑦 𝐵𝑥 )𝑘
Juga dapat dihitung dengan determinan sebagai berikut
𝑖Ƹ 𝑗Ƹ 𝑘
• 𝐴Ԧ 𝑥 𝐵 = 𝐴𝑥 𝐴𝑦 𝐴𝑧
𝐵𝑥 𝐵𝑦 𝐵𝑧
• = 𝐴𝑦 𝐵𝑧 − 𝐴𝑧 𝐵𝑦 𝑖Ƹ − 𝐴𝑥 𝐵𝑧 − 𝐴𝑧 𝐵𝑥 𝑗Ƹ + (𝐴𝑥 𝐵𝑦 − 𝐴𝑦 𝐵𝑥 )𝑘
Soal latihan
1. Dapatkan vektor A yang ditarik dari (2,-4,1)
ke (0,2,0) dalam koordnat kartesian, juga
tentukan vektor satuannya yang searah
dengan vektor A.
2. Bila 𝐴Ԧ = 2𝑖Ƹ + 4𝑗Ƹ − 3𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = 𝑖Ƹ − 𝑗,Ƹ
tentukan : 𝐴. Ԧ 𝐵𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑥𝐵
Ԧ
3. Diberikan : 𝐴Ԧ = 𝑖Ƹ + 𝑗,Ƹ 𝐵 = 𝑖Ƹ + 2𝑘 , 𝑑𝑎𝑛 𝐶Ԧ =
tentukan: 𝐴𝑥𝐵
2𝑗Ƹ + 𝑘, Ԧ Ԧ 𝐴.
𝑥𝐶, Ԧ (𝐵𝑥𝐶) Ԧ