Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Bentuk Normalisasi

 Proses perancangan basis data dapat dimulai dari


dokumen dasar yang dipakai dalam sistem
sesungguhnya. Kadang-kadang basis data
dibentuk dari sistem nyata yang mempunyai
bentuk masih belum menggambarkan entitas-
entitas secara baik. Sebagai contoh basis data
yang dibangun dari daftar faktur pembelian
sebagai berikut :
Bentuk Unnormal Form
Bentuklah menjadi tabel Un-Normalized, dengan
mencantumkan semua field data yang ada. Menuliskan semua
data yang akan direkam
No Tgl Jatuh Kode Nama Kode Nama Jml Harga Total Total
Fak Tempo Supp Supp Brg Brg Faktur
111 07/03/04 07/04/04 A101 Akbar A1 DDRam 10 200000 2000000 14000000
Comp 128
A2 Gforce Fx 10 500000 5000000
5200
A3 Athlon 10 700000 7000000
2500+
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Bentuklah menjadi bentuk normal kesatu dengan
memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan
bernilai atomic. Seluruh record harus lengkap adanya.

No Tgl Jatuh Kode Nama Kode Nama Jml Harga Total Total
Fak Tempo Supp Supp Brg Brg Faktur
111 07/03/04 07/04/04 A101 Akbar A1 DDRam 10 200000 2000000 14000000
Comp 128
111 07/03/04 07/04/04 A101 Akbar A2 Gforce Fx 10 500000 5000000 14000000
Comp 5200
111 07/03/04 07/04/04 A101 Akbar A3 Athlon 10 700000 7000000 14000000
Comp 2500+
 Kelemahan-kelemahan bentuk normal kesatu yaitu:
 Inserting/ penyisipan
 Kita tidak dapat memasukkan kode dan nama supplier saja tanpa ada
transaksi pembelian, sehingga supplier baru dapat masuk bila ada
transaksi pembelian.
 Deleting/ Penghapusan
 Bila satu record di atas dihapus misalnya nomor factur 111, maka
berakibat pula menghapus data supplier A101, padahal data supplier
masih diperlukan.
 Updating/ Pengubahan
 Kode dan nama supplier terlihat ditulis berkali kali, bila suatu ketika
terjadi perubahan nama supplier misalnya maka harus mengganti
disemua record yang mengandung nama tersebut. Bila ada yang terlewat
maka membuat data tidak konsisten lagi.
 Redundancy
 Field Total di atas merupakan redundancy, karena setiap kali harga
dikalikan dengan Jml akan menghasilkan Total. Maka field tersebut
dapatlah dibuang, bila tidak dibuang maka mengakibatkan tidak
konsisten. Tidak konsisten disini disebabkan karena bila ada perubahan
harga, hanya data harga yang diubah, data Total tidak maka nilai total
tidak sama dengan jml x harga.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
 Pembentukan bentuk normal kedua dengan mencari
kunci-kunci field yang dapat dipakai sebagai patokan
dalam pencarian dan sifatnya unik.
 Melihat kondisi dari permasalahan faktur di atas dapat
diambil kunci kandidat yaitu:
 No factur (no fak)
 Kode supplier(Kode Supp)
 Kode barang (Kode Brg)
 Bentuklah tiga tabel dengan kunci tersebut, lihatlah
ketergantungan fungsional field-field lain terhadap
field kunci.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Tabel Barang Tabel Supplier
Kode Nama Harga Kode Nama
Brg Brg Supp Supp
A1 DDRam 128 200000 A101 Akbar Comp
A2 Gforce Fx 5200 500000 A102 Adil Comp
A3 Athlon 2500+ 700000 A103 Ozone Comp

Tabel Faktur
No Tgl Jatuh Kode Kode Jml Total
Fak Tempo Supp Brg Faktur
111 07/03/04 07/04/04 A101 A1 10 14000000
111 07/03/04 07/04/04 A101 A2 10 14000000
111 07/03/04 07/04/04 A101 A3 10 14000000
 Dengan pemecahan seperti di atas maka sebagian dari
pertanyaan pengujian pada bentuk normal kesatu yaitu inserting,
deleting, updating dapat terjawab. Kode dan nama supplier baru
dapat masuk kapanpun tanpa harus ada transaksi pada tabel
Faktur, cukuplah dibuka tabel Supplier dan disisipkan satu record
baru.
 Demikian pula pada saat update dan delete baik untuk tabel
Supplier dan juga tabel Barang.
 Namun permasalahan masih ada yaitu pada tabel Faktur.
 Field Jml pada tabel tersebut tidak bergantung penuh pada kunci
primer no Fak, ia juga bergantung fungsi pada kode Brg. Hal ini
disebut sebagai kebergantungan yang transitif dan haruslah
dipisahkan dalam dua tabel.
 Masih terdapat redundancy yaitu setiap kali satu Faktur yang terdiri
dari 5 macam barang yang dibeli maka 5 kali pula dituliskan no Fak,
tanggal , jatuh tempo, dan totai faktur. Ini harus pula dipisahkan
bila terjadi penggandaan tulisan berulang ulang.
Bentuk Normal Kedua (3NF)
 Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak
mempunyai field yang bergantung transitif, harus
bergantung penuh pada kunci utama.
Tabel Barang Tabel Supplier
Kode Nama Harga Kode Nama
Brg Brg Supp Supp
A1 DDRam 128 200000 A101 Akbar Comp
A2 Gforce Fx 5200 500000 A102 Adil Comp
A3 Athlon 2500+ 700000 A103 Ozone Comp

Tabel Faktur Tabel Item Transaksi


No Tgl Jatuh Kode Total Faktur No Kode Jml
Fak Tempo Supp Fak Brg
111 07/03/04 07/04/04 A101 14000000 111 A1 10
111 A2 10
111 A3 10
Relasi Antar Tabel (Relationship)
Tabel Barang Tabel Supplier
Kode Brg * Kode Supp*
Nama Brg Nama Supp
Harga
Tabel Faktur
Tabel Item Transaksi
No Fak *
No Fak Tgl
Kode Brg Jatuh Tempo
Jml Total Faktur
Kode Supp

Anda mungkin juga menyukai