Anda di halaman 1dari 28

ETIKA DAN MORAL

DALAM PEMBELAJARAN

TIM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (P3)


LLDIKTI WILAYAH VII. JAWA TIMUR
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta Applied Approach mampu memahami,


mengidentifikasi, dan menganalisis etika, moral, dan
norma, serta dapat menjelaskan keterkaitannya
dalam meningkatkan pembelajaran sesuai dengan
aturan yang ada.
INDIKATOR PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan konsep etika dalam pembelajaran.


2. Menjelaskan konsep moral dalam pembelajaran.
3. Menjelaskan konsep norma dalam pembelajaran.
4. Menganalisis keterkaitan etika, moral, dan
norma dalam pembelajaran.
5. Menerapkan keterkaitan etika, moral, dan
norma dalam pembelajaran.
DESKRIPSI SINGKAT
Kasus yg Berhubungan dgn Etika
/Moral dalam Pembelajaran

1. Dosen kurang menguasai ilmu yg diajarkan/ tdk sesuai


dgn bidangnya;
2. Ucapan - ucapan yg merendahkan kemampuan
mahasiswa, menyudutkan,dll;
3. Mempermalukan mahasiswa di depan teman temannya;
4. Dosen tidak mentolerir pendapat yg berbeda;
5. Arogan keilmuan, menganggap ilmu lain tdk penting;
6. Dosen tidak mempercerah PBM, menjadi dosen killer.

Bagaimana pendapat anda tentang


kasus tersebut di atas ?
Etika, Moral, Norma,
dan Nilai

APA, MENGAPA,
DAN BAGAIMANA?
DEFINISI

Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional


mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
dan terwujud dalam sikap serta pola perilaku hidup
manusia sebagai pribadi maupun sebagai kelompok
(Wibowo, 2001).
Moral adalah hal yang mendorong manusia untuk
melakukan tindakan-tindakan yang baik sebagai
kewajiban atau norma. Moral merupakan sarana
untuk mengukur benar tidaknya tindakan manusia
(Wibowo, 2001).
Lanjutan

Norma adalah ukuran, garis pengarah, atau aturan kaidah


bagi pertimbangan dan penilaian.
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa
cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih di sukai
secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan
akhir yang berlawanan.
MENGAPA ETIKA MORAL PENTING DALAM
PEMBELAJARAN?

Karena dosen merupakan panutan bagi


mahasiswa/orang lain dalam segala
pemikiran dan tingkah lakunya.
BAGAIMANA CARA DOSEN MELAKUKANNYA?

1. Dengan memiliki dan menerapkan nilai-nilai dasar


dalam pembelajaran .
2. Dapat menerima perbedaan nilai oleh
mahasiswa/orang lain yang dianut.
3. Dengan menyadari bahwa masalah pembelajaran
merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
masalah moral.
4. Dapat menjawab dengan jujur pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan etika dan moral
secara umum.
5. Dengan memiliki kompetensi profesional,
personal, sosial, intelektual, dan spiritual.
Perbedaan Moral dan Etika

1. Moral dan etika sama - 2 memberi orientasi


kepada kita untuk bagaimana harus
melangkah dalam hidup.
2. Perbedaan : Moral : Inilah yg harus anda
lakukan!
3. Etika : Apakah saya hrs melangkah dgn cara
itu. Dan mengapa harus seperti itu?
4. Etika seringkali lebih luas dari pada moral.
DIMENSI MORAL
JENIS-JENIS ETIKA

1. Etika deskriptif
2. Etika normatif
3. Etika umum
4. Etika khusus
Nilai Dalam Masyarakat

1. Nilai Moral
2. Nilai Sosial
3. Nilai Hukum
4. Nilai Agama
MANFAAT Mempelajari Masalah Etika,
Moral, Norma, dan Nilai

1. Bertanggung jawab terhadap bidang ilmu yang


diampunya.
2. Toleran, etis, dan adil dalam bersikap dan
bertindak.
3. Menghargai kemampuan orang lain.
4. Dan lain-lain.
Fungsi Kode Etik Profesi

Kode etik profesi merupakan sarana utk membantu


para pelaksana sebagai seseorang yg profesional
supaya tidak dapat merusak etika profesi.
Tiga fungsi pokok kode etik profesi :

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap


anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yg
digariskan. Maksudnya mampu mengetahui sesuatu
hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial
bagi masyarakat atas profesi yg bersangkutan.
Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan
pengetahuan kepada masyarakat agar dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengo ntrolan terhadap
pelaksanaandi lapangan kerja/masyarakat.
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak
diluar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi.
Kode Etik merupakan Perwujudan
Tanggungjawab Profesi

1. Mencapai kualitas yg tinggi dan efektifitas dalam proses


maupun produk hasil kerja profesional.
2. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
3. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yg berhubungan
dengan kerja yg profesional
4. Menghormati perjanjian, persetujuan dan menunjukkan
tanggungjawab sosial.
5. Mencapai kualitas yg tinggi dan efektifitas dalam proses
maupun produk hasil kerja profesional.
6. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
7. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yg berhubungan
dengan kerja yg profesional
8. Menghormati perjanjian, persetujuan dan menunjukkan
tanggungjawab sosial.
KODE ETIK GURU DAN DOSEN

1. Kewajiban beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Menjunjung tinggi hukum dan peraturan yang berlaku
3. Mematuhi norma dan etika susila
4. Menghormati kebebasan akademik
5. Melaksanakan tridarma perguruan tinggi
6. Menghormati kebebasan mimbar akademik
7. Mengukuti perkembangan ilmu
8. Mengembangkan sikap obyektif dan universal
9. Mengharagai hasil karya orang lain
10. Menciptakan kehidupan sekolah/kampus yang kondusif
11. Mengutamakan tugas dari kepentingan lain
12. Pelanggaran terhadap kode etik guru dan dosen dapat dikenai
sanksi akademik, administrasi dan moral.
Standar Perilaku Kepatutan, Kewajiban
dan Larangan

1. Standar perilaku kepatutan: perilaku dalam


mengajar, penampilan (berbusana).
2. Standar perilaku kewajiban: perilaku dalam PBM,
datang tepat waktu, Obyektif, Jujur, dll
3. Standar Perilaku larangan : perilaku meminta atau
menerima imbalan dari mahasiswa,, konflik
kepentingan dalam menilai.
BAGAIMANA DENGAN
DOSEN?

PANUTAN = DIGUGU DAN DITIRU


SO,
TO CHANGE OTHERS
WE MAY HAVE TO CHANGE OURSELVES
FIRST
TUT WURI HANDAYANI

DIDEPAN JADI TELADAN,

DITENGAH JADI MOTIVATOR

DIBELAKANG SEBAGAI PENDUKUNG


KOMPETENSI DOSEN
Kompetensi Pedagogik

1. Kemampuan merancang pembelajaran


2. Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran
3. Kemampuan menilai proses dan hasil
pembelajaran
4. Kemampuan memanfaatkan hasil penelitian untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
KOMPTENSI PROFESIONAL

1. Penguasaan materi pelajaran secara luas dan


mendalam.
2. Kemampuan merancang, melaksanakan, dan menyusun
laporan penelitian.
3. Kemampuan mengembangkan dan menyebarluaskan
inovasi.
4. Kemampuan merancang melaksanakan dan menilai
pengabdian kepada masyarakat.
KOMPTENSI SOSIAL

1. Kemampuan menghargai keragaman sosial dan


konversi lingkungan
2. Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien
dan jelas.
3. Kemapuan menghargai pendapat orang lain.
4. Kemampuan membina suasana kelas.
5. Kemampuan membina suasana kerja.
6. Kemapuan mendorong peran serta.
KOMPTENSI KEPRIBADIAN

1. Meletakkan sensitifitas dan pemahaman terhadap


bagaimana mahasiswa melihat dunianya sebagai hal yang
utama dan penting dalam membantu terjadinya proses
belajar.
2. Berpandangan positif terhadap orang lain termasuk nilai
dan potensi yang di miliki.
3. Berpandangan positif terhadap diri sendiri, termasuk nilai
dan potensi yang dimiliki.
4. Bersikap tidak dibuat-buat, jujur dan terbuka.
5. Berorientasi kepada tujuan, senantiasa komit pada tujuan,
sikap dan nilai yang luas, dalam serta berpusat pada
kemanusiaan.
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai