Malvin Dharma
1710211107
DEFINISI
2. Faktor non-infeksi
Malabsorbsi
Faktor makanan
Faktor psikologis
Faktor lingkungan
EPIDEMIOLOGI
Gastroenteritis
Diare akut masih merupakan salah satu penyebab
utama morbiditas dan mortalitas bayi dan anak di
berbagai Negara yang sedang berkembang. Setiap tahun
diperkirakan lebih dari 1 milyar kasus diare di dunia
dengan 3,3 juta kasus kematian sebagai akibatnya.
Cara penularan diare adalah melalui:
• Makanan dan minuman yang telah terkontaminasi
enteropatogen
• Kontak langsung tangan penderita atau barang-barang yang
tercemar tinja penderita atau
• secara tidak langsung melalui lalat yang dikenal dengan 4F
(food, feces, finger,flies)
FAKTOR RESIKO
Gastroenteritis
Faktor resiko terjadinya diare yang dapat
meningkatkan transmisi enteropatogen adalah:
Faktor Lingkungan
Air yang tidak memadai atau tercemar
Sarana sanitasi yang kurang baik
Higiene perorangan dan pemukiman yang kurang baik
Penyiapan dan penyimpanan makanan yang kurang baik
Faktor Pejamu
Malnutrisi
Defek imun
Penurunan asam lambung
Penurunan motilitas usus
MANIFESTASI KLINIS
Gastroenteritis
Gejala klinis GE antara lain :
• Mencret
• Muntah
• Demam
• nyeri abdomen
• membran mukosa mulut dan bibir kering
• kehilangan berat badan
• nafsu makan menurun
• lemas.
Penilaian dehidrasi pada GE
Penilaian Tanpa dehidrasi Dehidrasi tak Dehidrasi berat
berat
Kesadaran Compos mentis Gelisah, rewel Lesu, tidak sadar
Rasa haus Mau minum Sangat haus, ingin Tidak mau minum
banyak minum
Nadi N Cepat Cepat sekali
Pernafasan N Agak cepat Cepat dan dalam
UUB N Cekung Sangat cekung
Mata N Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut Basah Kering Sangat kering
Turgor kulit Cepat sekali Lambat Sangat kering
% kehilangan BB 2-4 % 5-10 % > 10 %
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lain.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Anamnesis dan penimbangan berat badan
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium : feces rutin, darah rutin,
urin rutin
Pemeriksaan penunjang lain : foto thoraks, EKG, kultur
tinja atau darah.
Di samping itu perlu juga menentukan derajat
dehidrasi dan menentukan penyakit penyerta
komplikasi diare.
KOMPLIKASI
Dehidrasi
Syok/renjatan hipovolemik
Hipokalemia
Hipoglikemia
Intoleransi laktosa sekunder sebagai akibat
defisiensi enzim lactose karena kerusakan villi
mukosa usus halus.
Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik
Malnutrisi energi protein, karena selain diare
dan muntah, penderita juga mengalami
kelaparan.
PENCEGAHAN
Pemberian ASI
Perbaikan cara pemberian makanan
pendamping ASI
Penggunaan air bersih yang cukup
Cuci tangan
Penggunaan jamban
Pembuangan tinja bayi/anak yang
semestinya
Imunisasi campak
PENATALAKSANAAN