Hipersensitivitas NELLY APRILYANI

1510211129
definisi

 Hipersensitivitas merupakan keadaan berubahnya

reaktivitas, ditandai dengan reaksi tubuh berupa
respon imun berlebihan terhadap sesuatu yang
dianggap benda asing.
 Reaksi hipersensitivitas memerlukan status imun awal
dari hospes
Hipersensitivitas tipe I
cepat = anafilaktik

 Antigen eksogenous
 Dimediasi oleh IgE
 Sel utama yang terlibat adalah sel mast
 Penampakan muncul setelah kontak kedua dengan agent
Kontak pertama (fase sensitisasi)

Antigen masuk Antigen APC bermigrasi Antigen

dalam bentuk ditangkap sel ke kelejar getah disajikan ke sel T
hapten APC bening regional naive

Sel T naive Th 2 Sitokin

IgE beredar si
berdiferensiasi mengeluarkan merangsang
sirkulasi, diikat
jadi T memory sitokin IL-4, IL-5, limfosit B
sel mast
dan Th 2 IL-10 membentuk IgE
Kontak kedua (fase elisitasi)

Antigen
Sel mast
berikatan
Terjadi pajanan Degranulasi sel mengeluarkan
dengan IgE yg
ulang antigen mast mediator
berikatan dg sel
(histamin)
mast

Vasodilatasi,
peningkatan
Edema, urtikaria
permeabilitas
kapiler, gatal
Hipersensitivitas tipe II

 Diperantarai oleh antibodi IgM atau IgG dan

komplemen
 Sel fagosit dan Nk sel juga berperan
 Antigen bisa endogenous, namun zat kimia eksogenous
juga bisa
 Khas: antigen menempel di permukaan sel
Mekanisme I: sistem komplemen

Membentuk Komplemen C1
Antigen
Antibody kompleks berikatan
menempel di
mengenali antigen dengan
permukaan sel
antibody antibody

C3a, C3b Neutrofil

Menghasilkan Memanggil berdegranulasi:
Sel mati
faktor neutrofil peroxide,
kemotaktik proteinase 3
Mekanisme II

Antigen Membentuk Komplemen C1

Antibody
menempel di kompleks berikatan
mengenali
permukaan sel antigen antibody dengan antibody

Komplemen
Melubangi
Sel lisis membentuk
dinding sel
MAC
Mekanisme III

Antigen Komplemen
Membentuk
menempel C3b
Antibody kompleks Beredar di Dikenali
di berikatan fagositosis
mengenali antigen sirkulasi makrofag
permukaan dengan
antibody
sel antibody
Mekanisme IV: antibody-
dependent cell-mediated
citotoxicity (ADCC)
Antigen Membentuk
Antibody
menempel di kompleks
mengenali
permukaan sel antigen antibody

NK cell
Membran sel
mengeluarkan
Dikenali NK cell berlubang +
perforin +
apoptosis
granzyme
HIPERSENSITIVITAS III: kompleks imun

 Diperantarai kompleks imun, terutama IgG

 Komponen utama: kompleks imun dan
komplemen larut (C3a, C4a, C5a)
anafilatoksik, meningkatkan permeabilitas
vaskular edema
 Khas: antigen terlarut di pembuluh darah
 Contoh: autoimun, lupus eritematosa
Singkat cerita

Antigen-antibody complex

Menempel di dinding pembuluh darah

Inflamasi dan kerusakan jaringan

 Th menghasilkan
sitokin,
Antigen terlarut di Dikenali IgM sel Mempresentasikan
menyebabkan sel
pembuluh darah plasma ke Th
plasma isotype
switching

Sel plasma IgG berikatan Menempel di Dikenali komplemen

memproduksi IgG dengan antigen pembuluh darah (C1)

Sistem komplemen Neutrofil

teraktivasi, C3a, Neutrofil tidak bisa mengeluarkan Inflamasi dan
C4a, C5a memfagosit antigen enzim lisosomal dan nekrosis jaringan
memanggil neutrofil ROS
Hipersensitivitas IV: tipe lambat

 Diperantarai sel T
 Disebabkan autoimun dan respon thd antigen
lingkungan
 Terbatas pada beberapa organ dan biasanya
bukan sistemik
 Makrofag
Antigen kontak Endotel barier
menghasilkan
dg kulit, masuk
TNF, IL-1, IL-6
bocor Menghasilkan
enzim
lisosomal, ROS
Th 1
Dibawa APC Edema,
menghasilkan
(langerhans) ke kemerahan,
IFNg u/ aktivasi
nodus limpa demam
makrofag
Kerusakan
jaringan
Th 1
Aktivasi sel T
menghasilkan
naive jadi sel Th
IL-2 u/ proliferasi
1
sel Th 1
 Perbandingan

karakteristik Tipe I Tipe II Tipe III Tipe IV

Mediator IgE IgG, IgM IgG, IgM Th1

Antigen eksogen Endogen> Antigen terlarut Berikatan dg

jaringan & sel

Waktu respon 15-30 menit Menit-jam 3-8 jam 48-72 jam

Penampakan Wheal & flare lisis & nekrosis Eritem&edema Eritema, edema,
indurasi

Komponen imun Sel mast Antibody & Komplemen & Limfosit T

komplemen neutrofil

contoh Alergi, asma, Eritroblastosis autoimun Dermatitis kontak

anemia hemolitik fetalis