Pura
Pura Kehen
Kehen
- Bali
Keberadaan dan eksistensi pura Kehen di Bali termasuk FUNGSI PURA KEHEN :
di Desa Pakraman Cempaga menjadi salah satu daya
tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali. 1. Sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu
2. Sebagai tempat wisata
3. Sebagai tempat belajar sejarah.
4. Menyimpan nilai- nilai historis dan jejak sejarah,
yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar sejarah
3. History
History of
of Pura
Pura Kehen
Kehen
Asal- usul nama
Kehen itu sendiri berdasarkan
prasasti ketiga yang berangka tahun
1204 Masehi disebutkan beberapa
pura yang mempunyai hubungan
kesatuan meliputi Hyang Matu,
Hyang Kedaton, Hyang Paha Bangli,
Hyang Pende, Hyang Wukir, Hyang
Tegal, Hyang Waringin, Hyang
Pahumbukan, Hyang Buh itan, Hyang
Peken Lor, Hyang Peken Kidul, dan
Hyang Kehen.
tourists
travelers and
A guide for
?
DENGAN MEMPERHATIKAN
1. SIGNIFICANCY
2. AUTHHENTICITY
3. USE
Pada bagian setelah ini, akan dijelaskan mengenai 3 aspek dari Assess Cultural
Significance pada Pura Kehen, Bali.
WHY DO
WHY DO WE
WE HAVE
HAVE TO
TO DO
DO CONSERVATION
CONSERVATION
FOR PURA
FOR PURA KEHEN
KEHEN ??
(MENGAPA KITA HARUS MELAKUKAN KONSERVASI UNTUK PURA KEHEN?)
Nilai signifikansi atau nilai kepentingan terhadap suatu cagar budaya menjadi jawaban
mengapa sebuah objek harus dikonservasi. Pada Pura Kehen terdapat beberapa nilai yang
menunjukkan nilai signifikansi :
HISTORY ( SEJARAH ) 1
Places of cultural significance enrich people’s
lives, often providing a deep and inspirational
sense of connection to community and
landscape, to the past and to lived experiences.
They are irreplaceable and precious (THE
BURRA CHARTER, 2013).
Berdasarkan tiga buah prasasti tembaga yang terdapat dan tersimpan menyangkut keberadaan Pura Kehen,
bertarikh Saka 1126 (1204 Masehi). Prasasti ini memuat nama raja Sri Dhanadhiraja beserta permaisurinya
Bhatara Sri Dhanadewi. Raja Sri Dhanadhiraja adalah putra raja Bhatara Parameswara dan ibu raja Bhatara
Parameswara adalah Bhatara Guru Sri Adhikunti.Menurut A.J Bernert Kempers dalam bukunya “Bali
Purbakala” (terjemahan Drs.R.Soekarmono) yang mengatakan bahwa di Bali ada Pura yang sangat tersohor
bernama Pura Kehen dan nama itu diambilkan dari nama Pura kecil yang berda didepannya. Mungkin nama
Hyang Api dalam prasati pertama berybah menjadi Hyang Kehen dalam prasasti ketiga (kehen
=keren=tempat api). Untuk menelusuri lebih jauh kapan kira-kira Pura Kehen didirikan, kita dapat
menghubungkannya dengan dua buah prasasti lainnya lagi yang lebih tua.
WHY
WHY DO
DO WE
WE HAVE
HAVE TO
TO DO
DO CONSERVATION
CONSERVATION FOR
FOR PURA
PURA KEHEN
KEHEN ??
CULTURAL VALUES (NILAI – NILAI
BUDAYA) 2
Cultural significance means aesthetic,
historic, scientific, social or spiritual value
EDUCATION VALUE for past, present or future generations.
(Nilai Pendidikan) Cultural significance is embodied in the
place itself, its fabric, setting, use,
- Pura Kehen sebagai
associations, meanings, records, related
tempat pendidikan places and related objects. (THE BURRA
khususnya bidang CHARTER, 2013)
keagamaan dan
melaksanakan dharma
wacana.
CULTURAL VALUE
SPIRITUAL VALUE (Nilai Budaya)
- Pura Kehen sebagai tempat - Pura Kehen menjadi
persembahyangan bagi umat Hindu. tempat atraksi budaya
Seperti pura lainnya, pada hari pertunjukan kesenian
tertentu Pura Kehen dibersihkan atau yang ditampilkan saat
yang sering disebut piodalan. upacara piodalan.
SOCIAL VALUE Selain itu terdapat
acara seni lain seperti
- Pura Kehen sebagai tempat
seni suara, seni tari,
berhubungan social antar umat dan
dan seni tabuh.
lingkungan sekitar.
INDIGENOUS PLACE ( KEASLIAN
3 TEMPAT )
Berdasarkan THE BURRA CHARTER
(2013) keaslian tempat yang
dimaksud adalah :
Place has a broad scope and includes natural PRASASTI
and cultural features. Place can be large or ELEMENT
small: for example, a memorial, a tree, ab OBJECT
individual building or group of building, the SPACES
location of historical event, a stone VIEW
arrangement, etc. TANGIBLE AND INTANGIBLE DIMENSION
Berada di timur laut pojok Pura Merupakan kuil yang Menggambarkan Dewa WISNU
Kehen sebagai monument suci dipersembahakan untuk dewa yang sedang mengendarai
yang disebut padmasana. Wisnu, Brahma, dan Siwa. elang gunung Garuda
Merupakan bangunan melawan raksasa.
pemujaan yang didesikasikan
untuk 3 dewa, Brahma, Wisnu,
dan Siwa. Strukturnya
dipenuhi relief dan bermaterial
batu
3
PATUNG &
PATUNG &
ORNAMEN
ORNAMEN
Ornamen atau ukiran yang
ada di Pura Kehen terbuat
darii batu andesit dan pasir
melela.
POHON BERINGIN
USE OR FUNCTION OF THE PLACE
(FUNGSI) 2
Salah satu alasan mengapa Pura Kehen harus dilestarikan karena Use means the functions of a place, including
memiliki fungsi yang digunakan sebagai upacara adat, prosesi adat, the activities and traditional and customary
dan persembahyangan. Kegiatan tersebut turun – temurun dan terus practices that may occur at the place or are
ada hingga saat ini. dependent on the place (THE BURRA
CHARTER, 2013).
1
STRUKTUR PURA KEHEN
Mandala ini merupakan lambing alam bawah (bhur loka) dan bagian paling
NISTA MANDALA / JABA SISI tidak suci. Di dalam areal Nista Mandala terdapat beberapa bangunan
pelingih (bangunan suci) yakni Bali Gong, Pelinggih Batu Keramat, Bale
(HALAMAN LUAR) Agung, Bale Kulkul
Mandala ketiga disebut utama mandala atau sering disebut jeroan. Bagian ini
UTAMA MANDALA / JEROAN merupakan palingsuci (sakral). Bangunan pelinggih(bangunan suci) yang
(HALAMAN UTAMA) terdapat di areal utama mandala yakni. Bale Penglipuran (pelinggih batara
sakti dahaning gunung ), Pelinggih Batara Sakti Pasek Majambul, dan
Pelinggih lainnya
2
PENATAAN LANDSCAPE PURA KEHEN
AREA
UTAMA MANDALA
AREA
MADYA MANDALA
AREA
NISTA MANDALA
CULTURAL
SPIRITUAL KNOWLEDGE TOURISM
EVENT
Pura Kehen Pura Kehen Karena keunikannya
Pura Kehen
dimanfaatkan untuk digunakan sebagai Pura Kehen
digunakan untuk
tempat peribadatan tempat belajar digunakan sebagai
mengadakan acara
umat Hindu. sejarah khususnya tempat wisata religi
adat Bangli.
dibidang dengan arsitektural
keagamaan. yang rumit.
IDENTIFY
5. ALL FACTORS AND
ISSUES
Menurut The Burra Charter, tahapan selanjutnya setelah understand the
place (memahami tempat) dan assess cultural signifincance (menilai
kepentingan kebudayaan), adalah identify all factors and issues
(mengindentifikasi factor dan isu – isu). Dimana, pada tahapan identify all
factors and issues merupakan tahap untuk mengindentifikasi kewajiban
yang harus dilakukan dari hasil analisa kepentingan budyaya seperti
kebutuhan, sumber, kesempatan yang dapat di kembangkan pada objek
observasi, dan kondisi.
1 2 3
. . .
4 5 6
. . .
MINIMUM F R I EN DLY CO MM U N I TY
I NTE RVE NTI O N EN VI R O NTM EN T I N VO LVE ME NT
7 8 9
. . .
EDU C ATI ON
R EVER S I B LE R E PAI R
AND
AN D
TRAI NI N G
R E PL ACEM EN T
1 MANAGING CHANGE
(Mengelola Perubahan) yang terjadi di Pura Kehen
PEMUGARAN RUTIN
Pemugaran rutin dapat dilakukan dengan 3D kaser dengan
tujuan untuk mengukur kembali ukuran Pura Kehen. Mengamati
apakah ada perubahan atau kerusakan.
PENGUKURAN DENGAN
3D LASER
BATU – BATU PADA ORNAMEN DAN
PATUNG PURA YANG BERLUMUT
Gempa yang berpusat di 8.88 LS, 115.24 BT, 23 Km tenggara Denpasar dan
kedalaman 117 km ini mengakibatkan kerusakan di beberapa daerah dan bangunan
di Bali. Salah satunya di Pura Kehen di Bangli. Bagian atas Candi Bentar jaba sisi Pura
Kehen mengalami kerusakan dengan nilai kerugian sekitar Rp 10 juta.
PENTINGNYA MITIGASI
BENCANA
Nilai sejarah yang ada menjadi salah satu faktor utama
pentingnya manajemen di cagar budaya Bali. Kerusakan cagar budaya
dengan nilai sejarah tinggi tentunya tidak mudah untuk dikembalikan.
Selain itu, dampak psikologis pada masyarakat karena rusak atau
hilangnya warisan budaya yang terkait erat, tidak dapat diremehkan.
MELAKUKAN
PENDOKUMENTASIAN
RUTIN
Dokumentasi digunakan
sebagai kelanjutan dari catatan
sejarah tentang Pura Kehen
yang harus dilestarikan oleh
generasi penerus.
Minimum Intervention
(Intervensi Minimum) pada Pura Kehen
4
Melakukan pelestarian pada material bangunan Pura Kehen dengan tidak terlalu banyak
1 menggunakan cairan kimia yang merusak badan bangunan.
Memberikan fasilitas pengunjung namun tetap terpisah dari area suci demi kenyamanan
2 pengunjung seperti cafeteria dan toilet.
Community Involvement
6 Menciptakan keterlibatan masyarakat untuk melestarikan Pura Kehen
Memberikan akses pada masyarakat Bali yang ingin membantu pelestarian di Pura Kehen
1 contohnya pada acara pembersihan candi dan pura.
Melibatkan masyarakat pada berbagai acara di Pura Kehen sehingga memiliki kesadaran
2 akan nilai penting melestarikan cagar budaya Pura Kehen.
Education and Training
7 Edukasi dan Pelatihan untuk pengelola Pura Kehen dan masyarakat Bangli
2 PELATIHAN PERAWATAN
PURA KEHEN
PE R L I N DU N G AN P EN G E MB AN G A P EM AN FA ATAN
N
1. Pendaftaran 1. Penelitian 1. Agama
2. Penetapan 2. Revitalisasi 2. Sosial
3. Surat 3. Adaptasi 3. Pendidikan
Keterangan 4. Ilmu
Objek Pengetahuan
4. Surat 5. Teknologi
Keterangan 6. Kebudayaan
Pemilikan 7. Pariwisata
5. Penyelamatan
6. Pengamanan
7. Pemeliharaan
8. Pemugaran
DAFTAR PUSTAKA
1. Burra Charter
2. Nara charter (charter ttg authenticity)
3. UU No 11 tahun 2010
4. Materi dari Balai Konservasi Borobudur
5. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS/article/view/1016/883
6. http://jurnal.unmas.ac.id/index.php/JSP/article/view/60/36
7. https://www.researchgate.net/profile/Thomas_Reuter4/publication/325733989
_Custodians_of_the_sacred_mountains_the_ritual_domains_of_highland_Bali/l
inks/5b7ad384299bf1d5a718151d/Custodians-of-the-sacred-mountains-the-ritu
al-domains-of-highland-Bali.pdf
8. http://javaisbeautiful.com/2019/03/27/pictures-pura-kehen-temple-of-bali-ind
onesia/
9. https://www.thenotsoinnocentsabroad.com/blog/pura-kehen-the-fire-temple-of
-bali