Pura Kehen
Kehen
- Bali
INSIDE THE GUIDE
TOPICS :
1. Latar Belakang - PURA DI BALI
Pada masa kini, dalam pariwisata PURA KAWITAN
dunia terdapat kecenderungan Yaitu sarana pemujaan bagi mereka yang memiliki kesamaan keluarga atau
munculnya kesadaran bagi para klan.
wisatawan untuk memahami cultural
heritage di daerah yang
dikunjunginya. Keberadaannya yang
tangible maupun intangible dianggap
?
1. SIGNIFICANCY
2. AUTHHENTICITY
3. USE
Pada bagian setelah ini, akan dijelaskan mengenai 3 aspek dari Assess Cultural Significance
pada Pura Kehen, Bali.
WHY DO
WHY DO WE
WE HAVE
HAVE TO
TO DO
DO
CONSERVATION FOR
CONSERVATION FOR PURA
PURA KEHEN
KEHEN ??
(MENGAPA KITA HARUS MELAKUKAN KONSERVASI UNTUK PURA KEHEN?)
Nilai signifikansi atau nilai kepentingan terhadap suatu cagar budaya menjadi jawaban mengapa
sebuah objek harus dikonservasi. Pada Pura Kehen terdapat beberapa nilai yang menunjukkan
nilai signifikansi :
HISTORY ( SEJARAH ) 1
Places of cultural significance enrich people’s lives,
often providing a deep and inspirational sense of
connection to community and landscape, to the
past and to lived experiences. They are
irreplaceable and precious (THE BURRA CHARTER,
2013).
Berdasarkan tiga buah prasasti tembaga yang terdapat dan tersimpan menyangkut keberadaan Pura Kehen,
bertarikh Saka 1126 (1204 Masehi). Prasasti ini memuat nama raja Sri Dhanadhiraja beserta permaisurinya
Bhatara Sri Dhanadewi. Raja Sri Dhanadhiraja adalah putra raja Bhatara Parameswara dan ibu raja Bhatara
Parameswara adalah Bhatara Guru Sri Adhikunti.Menurut A.J Bernert Kempers dalam bukunya “Bali Purbakala”
(terjemahan Drs.R.Soekarmono) yang mengatakan bahwa di Bali ada Pura yang sangat tersohor bernama
Pura Kehen dan nama itu diambilkan dari nama Pura kecil yang berda didepannya. Mungkin nama Hyang Api
dalam prasati pertama berybah menjadi Hyang Kehen dalam prasasti ketiga (kehen =keren=tempat api).
Untuk menelusuri lebih jauh kapan kira-kira Pura Kehen didirikan, kita dapat menghubungkannya dengan dua
buah prasasti lainnya lagi yang lebih tua.
WHY
WHY DO
DO WE
WE HAVE
HAVE TO
TO DO
DO CONSERVATION
CONSERVATION FOR
FOR PURA
PURA KEHEN
KEHEN ??
CULTURAL VALUE
SPIRITUAL VALUE (Nilai Budaya)
- Pura Kehen sebagai tempat - Pura Kehen menjadi
persembahyangan bagi umat Hindu. tempat atraksi budaya
Seperti pura lainnya, pada hari pertunjukan kesenian
tertentu Pura Kehen dibersihkan atau yang ditampilkan saat
yang sering disebut piodalan. upacara piodalan.
SOCIAL VALUE Selain itu terdapat acara
- Pura Kehen sebagai tempat seni lain seperti seni
berhubungan social antar umat dan suara, seni tari, dan seni
lingkungan sekitar. tabuh.
3 INDIGENOUS PLACE ( KEASLIAN TEMPAT )
Berada di timur laut pojok Pura Merupakan kuil yang Menggambarkan Dewa WISNU
Kehen sebagai monument suci dipersembahakan untuk dewa yang sedang mengendarai
yang disebut padmasana. Wisnu, Brahma, dan Siwa. elang gunung Garuda
Merupakan bangunan melawan raksasa.
pemujaan yang didesikasikan
untuk 3 dewa, Brahma, Wisnu,
dan Siwa. Strukturnya dipenuhi
relief dan bermaterial batu
3
PATUNG &
PATUNG &
ORNAMEN
ORNAMEN
Ornamen atau ukiran yang
ada di Pura Kehen terbuat darii
batu andesit dan pasir melela.
POHON BERINGIN
USE OR FUNCTION OF THE PLACE (FUNGSI) 2
Salah satu alasan mengapa Pura Kehen harus dilestarikan karena Use means the functions of a place, including
memiliki fungsi yang digunakan sebagai upacara adat, prosesi adat, the activities and traditional and customary
dan persembahyangan. Kegiatan tersebut turun – temurun dan terus practices that may occur at the place or are
ada hingga saat ini. dependent on the place (THE BURRA CHARTER,
2013).
PROSESI TAWUR PANCA WALI KRAMA
Proses Tawur Panca Wali Krama bertujuan untuk membersihkan alam semesta dan
disaksikan ribuan warga bebanuan gebug domas. Prosesi ini dipercaya untuk
mencapai kesejahteraan hidup dan kebahagiaan dunia akhirat.
Mandala ketiga disebut utama mandala atau sering disebut jeroan. Bagian ini
UTAMA MANDALA / JEROAN merupakan palingsuci (sakral). Bangunan pelinggih(bangunan suci) yang
(HALAMAN UTAMA) terdapat di areal utama mandala yakni. Bale Penglipuran (pelinggih batara
sakti dahaning gunung ), Pelinggih Batara Sakti Pasek Majambul, dan Pelinggih
lainnya
2 PENATAAN LANDSCAPE PURA KEHEN
AREA
UTAMA MANDALA
AREA
MADYA MANDALA
AREA
NISTA MANDALA
CULTURAL
SPIRITUAL KNOWLEDGE TOURISM
EVENT
5. IDENTIFY ALL FACTORS
AND ISSUES
Menurut The Burra Charter, tahapan selanjutnya setelah understand the place
(memahami tempat) dan assess cultural signifincance (menilai kepentingan
kebudayaan), adalah identify all factors and issues (mengindentifikasi factor
dan isu – isu). Dimana, pada tahapan identify all factors and issues merupakan
tahap untuk mengindentifikasi kewajiban yang harus dilakukan dari hasil analisa
kepentingan budyaya seperti kebutuhan, sumber, kesempatan yang dapat di
kembangkan pada objek observasi, dan kondisi.
1. 2. 3.
4. 5. 6.
7. 8. 9.
1 MANAGING CHANGE
(Mengelola Perubahan) yang terjadi di Pura Kehen
PEMUGARAN RUTIN
Pemugaran rutin dapat dilakukan dengan 3D kaser dengan tujuan
untuk mengukur kembali ukuran Pura Kehen. Mengamati apakah
ada perubahan atau kerusakan.
PENGUKURAN DENGAN
3D LASER
BATU – BATU PADA ORNAMEN DAN
PATUNG PURA YANG BERLUMUT
Gempa yang berpusat di 8.88 LS, 115.24 BT, 23 Km tenggara Denpasar dan kedalaman
117 km ini mengakibatkan kerusakan di beberapa daerah dan bangunan di Bali. Salah
satunya di Pura Kehen di Bangli. Bagian atas Candi Bentar jaba sisi Pura Kehen
mengalami kerusakan dengan nilai kerugian sekitar Rp 10 juta.
MELAKUKAN
PENDOKUMENTASIAN
RUTIN
Dokumentasi digunakan
sebagai kelanjutan dari catatan
sejarah tentang Pura Kehen
yang harus dilestarikan oleh
generasi penerus.
Minimum Intervention 4
(Intervensi Minimum) pada Pura Kehen
Melakukan pelestarian pada material bangunan Pura Kehen dengan tidak terlalu banyak
1 menggunakan cairan kimia yang merusak badan bangunan.
Tidak melakukan perubahan – perubahan bentuk ataupun penambahan elemen lain (missal
2 dengan tujuan menarik wisatawan pada area Pura Kehen.
Friendly Enviroment 5
Menciptakan Lingkungan yang Ramah di Pura Kehen
Lingkungan yang ramah diciptakan dengan pengelolaan terhadap pengunjung yang ramah
1 sehingga pengunjung ikut merawat dan menjaga kelestarian kebersihan di Pura Kehen.
Memberikan fasilitas pengunjung namun tetap terpisah dari area suci demi kenyamanan
2 pengunjung seperti cafeteria dan toilet.
6 Community Involvement
Menciptakan keterlibatan masyarakat untuk melestarikan Pura Kehen
Memberikan akses pada masyarakat Bali yang ingin membantu pelestarian di Pura Kehen
1 contohnya pada acara pembersihan candi dan pura.
Melibatkan masyarakat pada berbagai acara di Pura Kehen sehingga memiliki kesadaran
2 akan nilai penting melestarikan cagar budaya Pura Kehen.
7 Education and Training
Edukasi dan Pelatihan untuk pengelola Pura Kehen dan masyarakat Bangli