Fungsi Cerpen
Ciri-ciri Cerpen
sebagai Karya Sastra
Unsur-unsur dalam
Pembuatan Cerpen
Cerpen
Pengertian Cerpen
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 1997:186-187) disebutkan
bahwa cerita pendek atau cerpen adalah
karya sastra yang berupa kisahan pendek
(kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan
memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu
situasi (pada suatu ketika).
Pegertian Cerpen
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah
salah satu karya sastra yang menceritakan
sebagian kehidupan sang tokoh (dapat
berupa tokoh imajinatif ataupun tokoh nyata
yang dekat kehidupan pengarangnya) yang
panjangnya biasanya kurang dari 10.000
kata sehingga bisa dibaca antara setengah
sampai dua jam dan meninggalkan kesan
yang tidak mudah dilupakan.
Ciri Ciri Cerpen
Bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih
pendek daripada novel.
Terdiri kurang dari 10.000 kata.
Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari,
baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
Tidak melukiskan seluruh kehidupan
pelakunya karena mengangkat masalah
tunggal (salah satu bagian kehidupan sang
tokoh)
Biasanya habis dibaca dalam sekali duduk
Ciri Ciri Cerpen
Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik
sampai pada penyelesaiannya.
Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan
mudah dikenal masyarakat.
Sanggup meninggalkan kesan mendalam dan
mampu meninggalkan efek pada perasaan
pembaca.
Beralur tunggal dan lurus.
Penokohannya sangat sederhana, singkat,
dan tidak mendalam.
Tempo waktunya relatif pendek
Unsur Unsur Dalam Cerpen
1. Unsur Intrinsik
Unsur unsur yang terkandung didalam
sebuah cerpen dan mendukung jalan
cerita.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur diluar cerita yang mepengaruhi
penciptaan dari cerpen tersebut.
Contohnya, lingkungan sosial penulis
ataupun perpolitikannya .
Unsur Intrinsik
1. Judul : Bagian paling pertama dalam Cerpen
yang menunujukkan hal yang akan diceritakan.
2. Tema : Ide pokok dari cerpen dan merupakan
dasar utama dari pengembangan cerpen
tersebut. Biasanya mencangkup masalah utama
yang diceritakan
3. Latar : bagian cerpen yang berfungsi untuk
membangun suasana cerita dengan menujukkan
tempat, waktu, dan suasana kejadian. Berfungsi
juga untuk memperkuat tema
4. Penokohan : menunjukkan pemeran dalam cerpen
tersebut. Tokoh dapat berupa tokoh utama dan
tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang
memiliki peran penting dalam cerita, sedangkan
tokoh pembantu adalah tokoh yang mendukung
jalannya cerita. Pengembangan penokohan dapat
dengan dua cara yaitu analitik (dipaparkan tidak
langsung) dan dramatik (dipaparkan langsung).
5. Perwatakan : menunjukkan karakter atau watak
masing masing tokoh. Perwatakan ada 3 yaitu
protagonis(baik), antagonis(jahat), dan
tritagonis(penengah).
6. Alur : rangkaian peristiwa yang diceritakan dalam
cerpen. Jenis alur antara lain alur maju, alur
mundur dan alur maju mundur.
7. Amanat : pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang melalui cerpen yang dibuat. Pesan dapat
berupa harapan, anjuran ataupun kritikan.
8. Sudut Pandang : posisi pengarang didalam karyanya.
Jenis sudut pandang adalah sudut pandang orang
pertama (ditandai penggunaan kata saya dan
aku),kedua(ditandai penggunaan kata kamu) ataupun
ketiga (ditandai penggunaan kata dia)
9. Diksi : pilihan kata yang digunakan dalam cerpen.
Fungsinya untuk memperindah cerpen dan
membuatnya semakin menarik. Contoh : Hangatnya
mentari cerahkan hariku. Begitu juga dengan kicauan
burung yang seolah berbahagia menyambutnya.
Nilai Nilai dalam Cerpen
dan Cara Penentuan
Analisis
Judul : Cinta dalam Secangkir Kopi
Tema : Cinta
Latar
Waktu : saat pesta, suatu kali di ulang tahun
pernikahan ke-50
Tempat : coffe shop, rumah kakek dan nenek
Suasana: menggembirakan, mengharukan