2. Ida Astuti (17.0CV.F) Siti Khoirun Nisak (17.0317.F) Dwi Erni Fadhilah (17.0299.F) Diana Safitri (17.0789.F) Diah Ismatul Azimah (17.0000.F) STANDAR ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS Pengertian alat kesehatan berdasarkan Menteri Kesehatan RI. No. 220/Menkes/Per/IX/1976. Tertanggal 6 September 1976 berbunyi : “Barang, instrumen aparat atau alat termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapan yang di produksi, dijual, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam penelitian dan perawatan kesehatan, diagnosis penyembuhan,peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau gejalanya pada manusia” Dalam peraturan menteri kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 Bab III, pasal 15 ayat 1 : Peralatan kesehatan dipuskesmas harus memenuhi persyaratan: a. Standar mutu, keamanan, keselamatan b. Memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan dan c. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 30 tahun 2014 tentang standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas mengatakan : “Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat”. Penyimpanan obat juga merupakan faktor yang penting dalam pengelolaan obat di puskesmas karena dengan penyimpanan yang baik dan benar akan dengan mudah dalam pengambilan obat yang lebih efektif dan pelayanan kesehatan ditingkat petama akan lebih baik. Tujuan penyimpanan obat adalah agar obat yang tersedia di unit pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan. STANDAR PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS
Pedoman pengelolaan obat publik dan
perbekalan kesehatan di puskesmas. Departemen Kesehatan RI. (2009) mengatakan : “ obat seperti salep, krim, dan suppositoria sangat sensitif terhadap pengaruh panas dan dapat meleleh, oleh karena itu hindarkan obat dari udara panas” Pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas. Departemen Kesehatan RI. (2009) mengatakan : “Obat injeksi disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4-8 derajat celcius” “ Obat dalam bentuk drage (tablet salut) disimpan dalam wadah tertutup rapat dan pengambilannya menggunakan sendok” “ penyimpanan tempat untuk obat dalam kondisi khusus, yaitu seperti lemari tertutup rapat, lemari pendingin,kotak kedap udara dan sebagainya.” Pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas. Departemen Kesehatan RI. (2009) mengatakan : “untuk menghindari kerusakan fisik dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena obat yang ada didalam dus bagian tengah kebawah dapat pecah dan rusak, selain itu akan menyulitkan pengambilan obat didalam dus yang teratas”
“Obat yang sudah diterima, di susun sesuai
dengan pengelompokan untuk memudahkan pencarian, pengawasan dan pengendalian stok obat” Pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas. Departemen Kesehatan RI. (2009) mengatakan : “untuk pemindahan obat harus hati-hati supaya obat tidak pecah atau rusak”
“ golongan antibiotik harus disimpan dalam
wadah tertutup rapat, terhindar dari cahaya matahari, disimpan ditempat kering.”
“ untuk vaksin dan serum harus dalam wadah
yang tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan disimpan dalam lemari es. Kartu temperatur yang terdapat dalam lemari es harus selalu diisi” Pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas. Departemen Kesehatan RI. (2009) mengatakan : “kontaminasi bakteri artinya obat selalu tertutup rapat, apabila wadah terbuka maka obat mudah tercemar oleh bakteri atau jamur sedangkan pengotoran yaitu ruangan yang kotor dapat mengandung tikus dan serangga lain yang merusak obat. Etiket dapat menjadi kotor dan sulit terbaca, oleh karena itu bersihkan ruangan paling sedikit satu minggu sekali dan lantai di sapu, di pel, dinding dan rak dibersihkan.” Pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas. Departemen Kesehatan RI. (2009) mengatakan :
“ untuk obat yang mempunyai waktu kadaluarsa
supaya waktu dituliskan pada dus luar dengan menggunakan spidol”