Anda di halaman 1dari 14

OPEN SPACE

(Studi Kasus Kendari Water


Sports, Sulawesi Tenggara)
Kelompok 5
Dini al-fajri e1b1 15 011
Grace Olivia e1b1 15 015
Muh Ardi jamil e1b1 14 037
Open Space

Ruang terbuka (Open Space) merupakan ruang terbuka


yang selalu terletak di luar massa bangunan yang dapat
dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang serta
memberikan kesempatan untuk melakukan bermacam-
macam kegiatan. Yang dimaksud dengan ruang terbuka
antara lain jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaza,
lapangan olahraga, taman kota dan taman rekreasi
(Hakim, 2003 : 50).
Teori open
space
(Menurut para Ahli)

 Menurut Lao Tze adalah bukan hanya sesuatu yang dibatasi secara fisik oleh lantai,
dinding dan langit-langit, tetapi “kekosongan” yang terkandung di dalam bentuk
pembatas ruang tadi (ITS, 1976 : 9).

 Ruang terbuka ini terbentuk karena adanya kebutuhan akan perlunya tempat untuk
bertemu atau berkomonikasi satu sama lain. Dalam satu kawasan permukiman baik
yang tradisional maupun permukiman kota sering kita jumpai sebuah alahan kosong
yang dijadikan sebagai ruang bersama bagi penghuni yang ada disekitarnya dengan jarak
radius tertentu (Bappeda Tk. I Bali , 1992 : 28)
Standar
open space

 Berdasarkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio de Janeiro, Brazil


(1992) dan dipertegas lagi pada KTT Johannesburg, Afrika Selatan 10 tahun
kemudian (2002), telah disepakati bersama bahwa sebuah kota idealnya memiliki
luas RTH minimal 30 persen dari total luas kota dimana proporsi ruang terbuka
hijau yang sesuai adalah sebesar 30% dari keseluruhan luas lahan yang
komposisinya terbagi atas 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% ruang
terbuka hijau privat.
 Ruang terbuka hijau pada suatu kota harus memenuhi luasan minimal ruang
terbuka hijau sehingga dapat memenuhi fungsi dan memberikan manfaatnya dalam
suatu kawasan kota dimana penyelenggaraan ruang terbuka hijau kota
menurut Purnomohadi (2006).
Macam-macam
open space
Ruang terbuka sebagai wadah kegiatan bersama,
dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar,
yaitu (Hakim, 2003 : 50) :

1. Ruang Terbuka Umum, dapat diuraikan menjadi berikut : 2. Ruang Terbuka Khusus, pengertiannya adalah sebagai berikt:

· Bentuk dasar dari ruang terbuka selalu terletak diluar massa · Bentuk dasar ruang terbuka selalu terletak di luar massa
bangunan
bangunan.
· Dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang (warga)
· Dimanfaatkan untuk kegiatan terbatas dan dipergunakan
· Memberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan (multi untuk keperluan khusus/ spesifik.
fungsi).
Contoh ruang terbuka umum adalah jalan, pedestrian, taman Contoh ruang terbuka khusus adalah taman rumah tinggal,
lingkungan, plaza lapangan olahraga, taman kota dan taman rekreasi. taman lapangan upacara, daerah lapangan terbang, dan daerah
untuk latihan kemiliteran.
 Secara umum ruang terbuka publik (open spaces)
di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan
ruang terbuka non-hijau.

• Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian • Ruang Terbuka Non-hijau dapat berupa ruang terbuka
dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah yang diperkeras (paved) maupun ruang terbuka biru
perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan (RTB) yang berupa permukaan sungai, danau, maupun
vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung areal-areal yang diperuntukkan sebagai genangan retensi.
manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang
dapat memberikan manfaat ekonomi (kesejahteraan) bagi
masyarakatnya.
Kendari Water Sports

Jl.insinyur H. Alala, tipulu, kendari barat, kota


kendari
 Berdasarkan studi kasus yang kami ambil yaitu Kendari Water Sport,
dimana masih dalam tahap perampungan pembangunan dikawasan
teluk kendari. Namun, meskipun masih dalam tahap perampungan
banyak warga yang sudah mulai berdatangan memanfaatkan fasilitas
yang sudah ada untuk sekedar bersantai dan menikmati pemandangan
teluk kendari. Tetapi ruang terbuka publik ini kurang terawat, seperti
banyaknya rumput dan tanaman liar yang menutupi jalur pedestrian
dan tangga.
Studi
Kasus
Permasalahan pada
Open space
Kendari water sports
 Terdapat banyak permasalahan pada fasilitas-fasilitas penunjang seperti :
1. Lampu Taman 2. Tempat sampah 3. Kursi taman

Tidak berfungsinya penerangan yang ada Tidak adanya tong sampah yang tersedia Tidak terawatnya kursi-kursi
seperti pada lampu lampu taman pada stan-stan sampah yang telah di taman yang tersedia
sediakan
Lanjutan …

4. Toilet 5. Wastafel 6. Sampah

Kurangnya perhatian dan kesadaran


Tidak terawatnya toilet Tidak adanya aliran air pada dari pengungjung yang membuang
sehingga tidak dapat wastafel sampah bukan pada tempatnya
di pergunakan lagi
 Dari permasalahan diatas, dapat mengganggu kenyamanan
pengunjung dan juga dapat membuat pengunjung menjadi
malas untuk berkunjung lagi karena tidak sesuainya fungsi dari
sebuah ruang terbuka .
Solusi
permasalahan

 Agar sebuah Ruang Terbuka itu dapat dinikmati oleh


warga, maka perlu di rawat dan di jaga kebersihan
dan keindahan ruang terbuka dengan tidak
membuang sampah sembarang, tidak merusak
fasilitas yang ada dan juga tidak memanfaatkan
ruang terbuka sebagai tempat berduaan dimalam
hari.

• Masyarakat perlu diikutsertakan dalam pengembangan RTH


kota, baik dalam kegiatan pembangunan, pengelolaan,
pembinaan maupun pengawasan. Pengetahuan tentang
pentingnya RTH diberikan kepada masyarakat melalui berbagai
pelatihan, penyuluhan, pendidikan tambahan, dan informasi
bersifat publikasi seperti brosur, penayangan informasi
pentingnya pelestarian RTH, dsb.
 Keberadaan ruang terbuka hijau pada rumah susun cenderung berubah
karena adanya penambahan kebutuhan akan ruang, sehingga secara umum
kurang dari standar yang telah ditentukan yaitu 30% dari luas lahan,
walaupun berdasarkan jumlah penduduk masih ada yang masih mencukupi.
Selain itu, pemanfaatan ruang terbuka hijau umumnya banyak digunakan
oleh ibu rumah tangga, anak-anak dan remaja dengan aktivitas yang biasa
dilakukan adalah bersosialisasi, bermain, sekedar duduk-duduk atau
olahraga. Aktivitas ini cenderung dilakukan pada pagi dan sore hari saja.

Anda mungkin juga menyukai