Anda di halaman 1dari 14

Strategi Intervensi pada Kelompok

Khusus: Promosi Kesehatan”

Kelompok 1:
Afiyatullatifah Dina Aulia Rahmadani
Alma Rizky Aurellia Dona Silfana Nurul Hidayah
Aprilia Ekawati Fanny Dwi Putri Ramadhani
Ayu Saputri Fida Athiyyah Rana
Desy Puspitasari Fira Millenia Arinta
Definisi
WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses
mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatannya.
Di Indonesia, pengertian dari WHO telah diartikan sebagai:
“Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.”
Tujuan
 Memiliki pengetahuan tentang masalah isu kesehatan
 Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat
 Memiliki keterampilan dalam pertolongan, pemeliharaan, dan
perawatan kesehatan
 Memiliki kebiasaan hidup sehat dan menularkan kehidupan sehat
 Tumbuh kembang secara harmonis
 Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit
 Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
 Memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal
Langkah-langkah

Terdiri dari:
A. Perencanaan,
B. Penggerakan pelaksanaan
C. Pengawasan, pengendalian, dan
penilaian
Perencanaan
1. Pengkajian, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
tentang besaran masalah dan penyebabnya, potensi yang dapat
didayagunakan dan sebagainya.

Pengkajian meliputi:
 Pengkajian masalah penyakit terbanyak, terutama mengenai
kelompok masyarakat yang terkena masalah, penyebab masalah,
dan masalah perilaku yang berhubungan dengan penyakit tersebut
 Pengkajian terhadap sistem pelayanan kesehatan yang ada
 Pengkajian sumber daya dan tenaga yang dimiliki
 Pengkajian keterlibatan lintas program dan lintas sektor dalam
promosi kesehatan di berbagai tatanan
2. Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas program
dan sektor terkait dalam promosi kesehatan
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
 Identifikasi peran dan potensi stakeholders (lintas program,
lintas sektor, LSM, media massa, dll) dalam pelaksanaan
kegiatan
 Dukungan yang diharapkan dari masing-masing
 Kesepakatan dukungan stakeholders secara tertulis
3. Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan dengan
program-program kesehatan.

Aspek penting yang harus diperhatikan adalah:


 Penetapan tujuan dan sasaran yang akan dicapai
 Menyusun rencana kerja
 Penyediaan sumber daya (sarana, tenaga, dana)
 Rencana pengawasan, pengendalian, dan penilaian serta
menyiapkan instrumen
 Menetapkan indikator keberhasilan integrasi
 Pemafaatan sistem informasi yang ada
Penggerakan Pelaksanaan
1. Melaksanakan integrasi promosi kesehatan dalam program
kesehatan di wiliyah tertentu sesuai dengan rencana yang
telah disepakati
2. Melaksanakan pertemuan koordinasi lintar program dan
sektor secara berkala untuk menyelaraskan kegiatan
Pengawasan, pengendalian, dan
penilaian
Melakukan pengawasan apakah kegiatan dilakukan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan, mendokumentasikan kegiatan
untuk bahan pembelajaran perbaikan program mendatang, dan
memberikan feedback kepada stakeholder terkait untuk
perbaikan kegiatan selanjutnya.
Jenis Intervensi

Proses intervensi manusia berfokus pada orang-orang dan


proses mencapai tujuan organisasi, seperti komunikasi,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
kepemimpinan.
 KelompokT,
Melibatkan peserta untuk mengeksplorasi dinamika kelompok
dan menyediakan feedback tentang dampak dari perilaku
mereka pada orang lain
 Proses konsultasi,
Melibatkan konsultan untuk mendiagnosa apa yang terjadi di
kelompok mereka dan menyusun solusinya
 Intervensi pihak ketiga,
Melibatkan orang luar dalam menyelesaikan konflik anggota
organisasi
 Tim pembangun,
Untuk meningkatkan kerja tim dengan seringkali memeriksa
ulang tugas kelompok
Intervensi proses manusia dirancang untuk memobilisasi seluruh
organisasi dengan isu-isu yang lebih sistemik. Ini termasuk intervensi
berikut:
 Pertemuan konfrontasi, biasa digunakan untuk menjembatani
kesenjangan antara manajemen senior dan seluruh organisasi dalam
mengidentifikasi masalah dan menetapkan prioritas tindakan
 Intervensi hubungan antar golongan, sebagai bentuk kelompok
dengan kepentingan yang berbeda datang bersama-sama untuk
bekerja pada isu-isu yang berkaitan dengan keragaman, dan
intervensi dirancang untuk menyelesaikan konflik disfungsional
 Intervensi kelompok besar, dibawah sejumlah label dan melibatkan
banyak orang termasuk para pemangku kepentingan eksternal
dalam pengelolaan isu-isu yang mempengaruhi seluruh organisasi
 Intervensi jaringan, menentukan satu cara terbaik untuk mengelola
organisasi dan melibatkan proses yang membantu organisasi pindah
ke kesepakatan ini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai