Anda di halaman 1dari 18

“Keperawatan Kelompok Khusus”

“Proses Kelompok “
Kelompok 2 (3 Reg D )

1. Fitra Khoerunisa D 6. Irza Maudy M

2. Francisca Yulia W 7. Karol Hapipah

3. Hani Hertyviviyanti 8. Keke Ayu Z

4. Husnul Khotimah 9. Latifah N

5. Indah Sari 10. Luh Agustina P


Definisi Proses Kelompok
Proses kelompok adalah suatu bentuk intervensi keperawatan
komunitas yang dilakukan bersamaan dengan masyarakat melalui
pembentukan peer atau sosial support berdasarkan kondisi dan
kebutuhan masyarakat.
Proses kelompok ini dilakukan dengan membentuk kelompok dari-
oleh-untuk masyarakat yang memperhatikan kesehatan di wilayahnya
sehingga dapat secara mandiri mengatasi masalah yang muncul di
masyarakat. Sebagai suatu intervensi, kelompok bisa menjadi cost
efficient treatraent dengan hasil terapeutik yang positif (Snyder &
Lindquist, 2009).
Strategi proses kelompok meliputi Self Help Group (Kelompok
Swabantu), Support Group (Kelompok pendukung) dan Peer Group
(kelompok sebaya)
Definisi Peer Group

Kelompok bermain (peer group) merupakan agen


sosialisasi lain di luar keluarga, seperti teman sepermainan,
kerabat, tetangga, dan teman sekolah. Bila dalam keluarga,
kebanyakan interaksi dilakukan dengan melibatkan hubungan
yang tidak sederajat (seperti paman, kakek, ibu, tante,
kakak, dll), sedangkan dengan kelompok bermain mereka
dapat melakukan interaksi dengan teman-teman sebaya.
Fungsi Peer Group
1. Mengajarkan kebudayaan
2. Mengajarkan mobilitas sosial
3. Membantu peranan sosial yang baru
4. Peer group sebagai sumber informasi bagi orangtua dan guru bahkan
untuk masyarakat
5. Individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain
6. Peer group mengajar moral orang dewasa
7. Individu dapat mencapai kebebasan sendiri
8. Anak-anak mempunyai organisasi sosial yang baru
Ciri-ciri Peer Group

1. Tidak mempunyai struktur yang jelas


2. Bersifat sementara
3. Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan
yang luas
4. Anggotanya adalah individu yang sebaya
Bentuk-bentuk Peer Group
1. Teman dekat
2. Kelompok kecil
3. Kelompok besar
4. Kelompok yang terorganisir
5. Kelompok geng
Definisi Self Help Group
Self Help Group merupakan sekumpulan orang-orang yang
berencana, mengatur dan berespon secara langsung terhadap
isu-isu dan tekanan yang khusus maupun keadaan yang
merugikan yang dipimpin oleh volunteer yang telah dilatih.
Tujuan Self Help Group
Tujuan self help group dalam kelompok adalah
memberikan support terhadap sesama anggota dan membuat
penyelesaian masalah secara lebih baik dengan cara berbagi
perasaan dan pengalaman, belajar tentang penyakit dan
memberikan asuhan, memberikan kesempatan care giver
untuk berbicara dan memilih apa yang kan dilakukan, saling
mendengarkan satu sama lain, membantu sesama anggota
kelompok untuk berbagi ide-ide dan informasi serta
memberikan support, meningkatkan kepedulian antar sesama
anggota sehingga tercapainya perasaan aman dan sejahtera,
mengetahui bahwa mereka tidak sendiri.
Prinsip Self Help Group
1. Tiap anggota kelompok berperan secara aktif untuk berbagi pengetahuan
dan harapan terhadap pemecahan masalah serta menemukan solusi melalui
kelompok
2. Sesama anggota saling memahami, mengetahui dan membantu berdasarkan
kesetaraan, respek antara satu dengan yang lain, dan hubungan timbal balik
3. Self help group merupakan kelompok informal dan dibimbing oleh volunteer
4. Self help group adalah kelompok self supporting
5. Kelompok harus menghargai privasi dan kerahasiaan dari anggota
kelompoknya
6. Pengambilan keputusan dengan melibatkan kelompok dan kelompok harus
bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
Definisi Support Group
Support group merupakan sekumpulan orang-orang yang
berencana, mengatur dan berespon secara langsung terhadap isu-isu dan
tekanan yang khusus maupun keadaan yang merugikan.
Support group hampir mirip dengan self help group, pada support
group fasilitator kelompok merupakan orang yang terlatih dalam
pekerjaan sosial, psikologi, keperawatan dan lainnya yang dapat
memberikan arti dan aturan kepemimpinan yang benar dalam kelompok.
Sedangkan self help group biasanya berawal dari didikan oleh orang-
orang yang mempunyai masalah yang sama, memberikan dukungan antar
masing-masing anggota dengan lingkungan yang saling mengerti dan aman
Tujuan Support Group

Maksud didirikan support group adalah untuk memberikan


support, focus untuk pemulihan, aksi sosial termasuk
kebijakan organisasi. Tujuan dan harapan dalam group adalah
pengalaman kelompok yang positif. Tujuan penting adalah
resolusi permasalahan dengan segera, memberikan motivasi
dan perubahan perilaku individu.
Tahapan dalam proses kelompok
Fase awal (Initiative phase)
1. Tingkat kepercayaan terhadap kelompok masih rendah
2. Tentukan tujuan yang spesifik dan ketua kelompok
3. Perlu ditentukan batasan, pengertian, maksud, tujuan,
strategi intervensi & kapan tujuan dapat tercapai.
4. Ketua bertanggung jawab meyakinkan kelompok tentang
peran, norma dan tujuan kelompok.
Fase Kerja (Work phase)
1. Kelompok mengembangkan keeratan (cohesiveness) untuk
dapat berfungsi sebagai tim dan berupaya mencapai
tujuan kelompok.
2. Menyelesaikan konflik timbul akibat adanya yang
perselisihan/perbedaan pendapat.
3. Penyelesaian masalah dan pembuatan perubahan
4. Membuat keputusan kelompok bisa melalui kepu- tusan
ketua kelompok, voting atau konsensus.
Fase akhir (Termination phnse)
1. Terminasi dilakukan jika tujuan sudah tercapai atau
sesuai waktu yang ditentukan.
2. Kelompok mulai mengevaluasi tercapainya tujuan
3. Lakukan diskusi dengan kelompok untuk meng- dan
menetapkan rencana tindak lanjutnya. ekspresikan
perasaan (Express Feeling)
Pengaruh positif strategi intervensi
dengan proses kelompok meliputi :
1. Membangun harapan ketika anggota kelompok menyadari
bahwa ada orang lain yang telah menghadapi atau
berhasil menyelesaikan masalah yang sama
2. Universalitas, dengan menyadari bahwa dirinya tidak
Sendiri menghadapi masalah yang sama
3. Berbagi informasi
4. Altruisme dan saling membantu
5. Koreksi berantai atau berurutan, hubungan yang paralel
terjadi dalam kelompok dan dalam keluarga;
6. Pengembangan teknik sosialisasi
7. Perilaku imitatif dari pemimpin kelompok
8. Katarsis, ketika anggota belajar untuk mengekspresikan
perasaan secara tepat
9. Faktor-faktor eksistensial ketika anggota kelompok
menyadari bahwa hidup kadang tidak adil dan setiap
orang harus bertanggung jawab terhadap cara hidup
yang telah ditempuh (Yalom, 1983, dalam Hitchcock,
Schubert & Thomas. 1999).
Referensi
Neza, Fitriana. 2016.”Strategi Intervensi dan Pengorganisasian
Masyarakat”. Link https://www.scribd.com/doc/309842713/Strategi-
Intervensi-Dan-Pengorganisasian-Masyarakat. Diakses pada tanggal 07
Januari 2020
Riasmini, Ni Made. 2017. "Panduan Asuhan Keperawatan Individu,
Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi Nanda, ICNP,
NOC NIC di Puskesmas dan Masyarakat". Jakarta: UI-press
Yuandoko, Ilham. 2017. “Proses Kelompok”. Link
https://www.scribd.com/document/364611229/PROSES-KELOMPOK.
Diakses pada tanggal 07 Januari 2020.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai