PELAKSANAAN SE L F H E L P GR OUP
1.1 Pengertian
Self help group merupakan kelompok informal yang anggotanya
saling berbagi pengalaman yang dialami, saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan dan menggunakan kekuatan untuk melawan masalah
dalam hidupnya (Stuart, 2013). Self help group bertujuan membuat
pasien dapat mempertahankan dan meningkatkan fungsi diri dan sosial
melalui kerjasama dan berbagi dalam menghadapi tantangan dalam
hidupnya. Self help group memahamkan orang bahwa mereka tidak
sendiri, dimana anggotanya saling membantu, mendukung dengan
menceritakan pengalaman dan alternatif cara dalam menyelesaikan
permasalahannya (Varcarolis, 2010).
Self help group juga membicarakan tentang rasa ketakutan dan
perasaan terisolasi (Townsend, 2009). Jadi self
Jadi self help group merupakan
kelompok informal dengan anggota yang mengalami masalah yang
serupa sehingga dapat berbagi pengalaman, bekerjasama dan
mendukung dalam menyelesaikan masalah terkait diri dan sosial.
1.2 Tujuan self
self help
help gro
gr oup
Tujuan self help group dalam kelompok adalah memberikan support
terhadap sesama anggota dan membuat penyelesaian masalah secara
lebih baik dengan cara berbagi perasaan dan pengalaman, belajar
tentang penyakit dan memberikan asuhan, memberikan kesempatan
peserta untuk berbicara tentang permasalahan dan memilih apa yang
akan dilakukan, saling mendengarkan satu sama lain, membantu sesama
anggota kelompok untuk berbagi ide-ide dan informasi serta
memberikan support, meningkatkan kepedulian antar sesama anggota
sehingga tercapainya perasaan aman dan sejahtera, mengetahui bahwa
mereka tidak sendiri
1.3 Prinsip Self
Self help
help gro
gr oup
Pembentukan self help group harus memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Tiap anggota kelompok berperan secara aktif untukberbagi
pengetahuan dan harapan terhadap pemecahan masalah serta
menemukan solusi melalui kelompok.
b. Sesama anggota saling memahami, mengetahui dan membantu
berdasarkan kesetaraan, respek antara satu dengan yang lain dan
hubungan timbal balik
c. Self help group merupakan kelompok informal dan dibimbing oleh
volunteer
d. Self help group adalah kelompok self supporting . anggota self help
group berbagi pengetahuan dan harapan terhadap pemecahan
masalah serta menemukan solusi melalui kelompok. Pembiayaan
untuk pelaksanaan kegiatan ditanggung bersama kelompok
e. Kelompok harus menghargai privacy dan kerahasiaan dari anggota
kelompoknya.
f. Pengambilan keputusan dengan melibatkan kelompok dan kelompok
harus bertanggung
harus bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan
2.4 Karakteristik self
self help
help gro
gr oup
Kelompok kecil berjumlah 10-15 orang, homogen, berpartisipasi penuh,
mempunyai otonomi, kepemimpinan kolektif, keanggotaan sukarela,
non politik dan saling membantu.
2.5 Aturan dalam self
self help
help gro
gr oup
Aturan dalam self
dalam self help group adalah sebagai berikut :
a. Kooperatif,
b. Menjaga keamanan dan keselamatan kelompok
c. Mengekspresikan perasaan dan keinginan berbagi pengalaman
d. Penggunaan waktu efektif dan efisien.
e. Menjaga kerahasiaan
f. Komitmen untuk berubah
g. Mempunyai rasa memiliki, berkontribusi,dapat menerima satu sama
lain, mendengarkan, saling ketergantungan, mempunyai kebebasan,
loyalitas, dan mempunyai kekuatan.
2.6 Keanggotaan
Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota self
anggota self help group ini
adalah
a. Pasien
b. Bersedia untuk berpartisipasi penuh
c. Sukarela
d. Dapat membaca dan menulis
2.7 Pengorganisasian kelompok
2.7.1 Leader Leader dipilih oleh anggota kelompok. Setiap anggota
kelompok bergantian menjadi leader . Tugas leader adalah :
a. Memimpin jalannya diskusi
b. Memilih topik pertemuan sesuai dengan daftar masalah bersama
dengan anggota kelompok
c. Menentukan lama pertemuan (45 menit)
d. Mempertahankan suasana yang bersahabat agar anggota dapat
kooperatif, produktif dan berpartisipasi.
e. Membimbing diskusi dan menstimulasi anggota kelompok
f.Memberikan kesempatan peserta untuk mengekspresikan
masalahnya, berpartisipasi dan mencegah monopoli saat diskusi
g. Memahami opini yang diberikan anggota kelompok.
2.7.2 Anggota kelompok
Anggota kelompok bertugas mengikuti jalannya proses
pelaksanaan self help group
group sesuai dengan yang kesepakatan
kelompok dan leader. Anggota kelompok juga harus berpartisipasi
aktif selama proses kegiatan berlangsung. Memberikan masukan,
umpan balik selama proses diskusi, dan melakuka n simulasi.
2.7.3 Fasilitator
Fasilitator dalam kelompok ini adalah terapis.Tugas fasilitator
mendampingi leader, memberikan motivasi peserta untuk
mengungkapkan pendapat dan pikirannya tentang berbagai macam
informasi. Memberikan penjelasan, masukan dan umpan balik positif
jika diperlukan.
2.8 Waktu pelaksanaan self
self help
help gro
gr oup
Waktu pelaksanaan sesuai dengan kesepakatan kelompok.
Pertemuan dilaksanakan 2 hari sekali atau disesuaikan dengan
kesepakatan kelompok. Alokasi waktu yang diperlukan selama kegiatan
adalah 45 menit
2.9 Tempat pelaksanaan self
self help
help gro
gr oup
Tempat pelaksaanaan terapi ini menggunakan setting
menggunakan setting rumah sakit.
2.10 Pelaksanaan self
self help
help gro
gr oup
Strategi pelaksanaan self help group terbagi menjadi dua tahap
yaitu Pembentukan self help group terdiri dari satu kali pertemuan
yaitu penjelasan tentang konsep self help group dan role play
pelaksanaan self help group.
group. Berikut ini lima langkah kegiatan self
help group:
group:
a. Langkah I: Memahami masalah
Kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan masalah oleh
masing-masing peserta. Setiap peserta mengungkapkan masalah
yang dihadapinya. Hasil dari langkah pertama adalah kelompok
memiliki daftar masalah.
b. Langkah II: Cara untuk menyelesaikan masalah.
Kegiatan yang dilakukan adalah peserta saling berbagi informasi
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang terjadi berdasarkan
daftar masalah yang sudah dibuat. Berdasarkan daftar permasalahan
yang dipilih masing-masing, tiap anggota mengungkapkan cara
mengatasi permasalahan. Bila penyelesaian masalah tidak
ditemukan kelompok dapat meminta tenaga kesehatan jiwa atau
orang yang ditunjuk dan sepakati oleh kelompok untuk memberikan
cara peneyelesaian masalah untuk memberikan materi tentang
masalah kesehatan jiwa. Hasil dari langkah kedua adalah kelompok
memiliki daftar cara penyelesaian masalah
c. Langkah III: Memilih cara pemecahan masalah
Kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan tiap-tiap cara
penyelesaian masalah yang ada dalam daftar penyelesaian masalah
dan memilih cara penyelesaian masalah dengan mempertimbangkan
faktor pendukung dan penghambat dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Hasil dari langkah ke tiga ini adalah daftar cara
penyelesaian masalah yang dipilih
d. Langkah IV: Melakukan tindakan untuk penyelesaian masalah.
Kegiatan yang dilakukan adalah tiap peserta melakukan role play
(bermain peran) cara penyelesaian masalah yang telah dipilih. Hasil
dari langkah ke empat adalah kelompok memiliki daftar
penyelesaian masalah yang sudah dilatih.
e. Langkah V: Pencegahan kekambuhan.
Kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan cara – cara
mencegah kekambuhan, tanda dan gejala kekambuhan dan tindakan
yang dilakukan saat kekambuhan terjadi. Hasil dari langkah kelima
adalah daftar cara mencegah kekambuhan dan tindakan yang
dilakukan jika kekambuhan terjadi. Jika masih ada yang perlu
disampaiakan dalam setiap langkah, maka dapat diungkapkan pada
pertemuan berikutnya.
2.11 Implementasi
Implementasi adalah penerapan kegiatan self help group.
Implementasi dilakukan sebagai upaya menjaga keberlangsungan
kegiatan self help group agar dapat mencapai tujuan pelaksanaan self
help group itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan adalah: menyusun
jadwal kegiatan self help group, menyusun topik setiap pertemuan,
menyusun leader setiap pertemuan (leader yang dipilih merupakan
anggota kelompok itu sendiri, dan setiap anggota kelompok
mempunyai kesempatan untuk menjadi leader ), melaksanakan lima
langkah kegiatan self help group yang dimulai dengan pembukaan,
kerja dan penutup, mencatat kemampuan yang dimiliki oleh
kelompok, melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan kelompok.
BAB 2
SOP PETUNJUK PEMBENTUKAN SE LF H E LP GR OUP ( SHG )
DAFTAR PUSTAKA
2.1 Pelaksanaan Terapi Kelompok Terapeutik
Setiap sesi menggunakan enam metode, yaitu pertama; diskusi terkait
pengalaman ibu hamil mengenai topik yang akan dibahas, kedua :
penjelasan dari terapis mengenai topik pembahasan, ketiga : role model
oleh terapis terkait cara beradaptasi terhadap perubahan dalam
kehamilan dan cara stimulasi janin, keempat : role play oleh ibu hamil
cara beradaptasi dan stimulasi kepada janin, kelima feedback mengenai
cara ibu hamil dalam beradaptasi dan memberikan stimulasi janin, dan
keenam tindak lanjut terkait tugas yang harus dilakukan ibu hamil
setelah terapi yaitu melatih kemampuan ibu dalam beradaptasi terhadap
berbagai aspek dalam kehamilan dan menstimulasi janin kemudian
mendokumentasikan hasil dalam buku kerja.
1. Sesi pertama : tugas perkembangan kehamilan, ciri penyimpangan
2. Sesi kedua : Adaptasi fisiologis dan psikologis kehamilan
3. Sesi ketiga : Adaptasi Sosial
4. Sesi keempat : Adaptasi social (peran istri) dan Pertumbuhan
danperkembangan janin
5. Sesi kelima : stimulasi kognitif dan fisik (motorik) janin
6. Sesi keenam : Stimulasi Psikososial Janin
7. Sesi ketujuh : shari ngpengalaman
BAB III
SOP PELAKSANAN TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK
PADA KELOMPOK ANAK
Pada bab ini akan dijelaskan aplikasi dan strategi pelaksanaan terapi kelompok
terpeutik ada masing – masing sesi dan bagaimana melakukannya.
Sesi 1 : Tugas perkembangan anak
1. Tujuan :
Peserta mampu :
2. Setting
a.
3. Alat
a. Buku
b. Bolpen
c. Booklet/ lembar balik
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada anak
Perkenalkan nama dan nama panggilan terapis (pakai papan nama)
Menanyakan nama anak
2) Evaluasi/ validasi
3) Kontrak
c. Tahap kerja
1) Terapis danpeserta berdiskusi tentang
2) Terapis danpeserta berdiskusi tentang
3) Terapis dan peserta
1) Evaluasi
2) Tindak lanjut