Anda di halaman 1dari 13

TEORI

FUNGSIONALISME
STRUKTURAL Oleh:
Risma Apriyani dan Sheramita Octaviani
Pengertian
• Fungsionalisme struktural lebih popular dengan struktural fungsional yang merupakan
hasil pengaruh yang sangat kuat dari teori sistem umum di mana pendekatan
fungsionalisme yang diadopsi dari ilmu alam khususnya ilmu biologi, menkankan
pengkajiannya tentang cara-cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem.
Sedangkan pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistik, menekankan
pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem
sosial.
• Asumsi dasar teori Fungsionalisme Struktural, yaitu bahwa masyarakat terintegrasi atas
dasar kesepakatan dari para anggotanya akna nilai-nilai kemasyarakatan tertentu
yang mempunyai kemapuan mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga
masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional
terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Dengan demikian masyarakat merupakan
kumpulan sistem-sistem sosial yang satu sama lain berhubungan dan saling
ketergantungan.
Tokoh-tokoh Teori Fungsionaslime
Struktural
1. Herbert Spencer
• Herbert Spencer lahir di Derby 27 April
1820 dan meninggal di Brighton, 08
Desember 1903 pada umur 83 tahun.
Herbeert Spencer adalah seorang filsuf
Inggris dan seorang pemikir teori liberal
klasik terkemuka. Dia dikenal sebagai
Bapak Darwinisme sosial. Spencer
seringkali menganalisis masyarakat
sebagai sistem evolusi, ia juga
menjelaskan definisi tentang “hukum
rimba” dalam ilmu sosial.
Pembahasan spencer tentang masyarakat sebagai suatu organisme hidup
terdapat dalam butir-butir ini yaitu:

• Masyarakat maupun organisme hidup sama-sama mengalami pertumbuhan.


• Structural tubuh-sosial (social body) maupun organisme hidup (living body) juga mengalami
pertumbuhan, di mana semakin banyak pula bagian-bagiannya seperti halnya dengan
system biologis yang menjadi semakin kompleks sementara ia tumbuh menjadi semakin
besar.
• Setiap bagian yang tumbuh di dalam tubuh organisme biologis maupun organisme sosial
memiliki fungsi dan tujuan tertentu.
• Di dalam sistem organisme maupun sistem sosial, perubahan pada suatu bagian akan
mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan pada akhirnya di dalam sistem secara
keseluruhan.
• Bagian-bagian yang saling berkaitan tersebut merupakan suatu struktur-mikro yang dapat
dipelajari secara terpisah. Demikianlah maka sistem peredaran atau sistem pembuangan
merupakan pusat perhatian para spesialis biologi dan media, seperti halnya sistem politik
atau sistem ekonomi merupakan sasaran pengkajian para ahli politik dan ekonomi.
2. Emile Durkheim
• Tokoh paradigma fakta sosial berikut ini
memiliki nama besar dalam pemikiran
sosiologi klasik di Eropa yang hidup antara
tahun 1858 sampai tahun 1917. Emile
Durkheim lahir di Lorraine Prancis Timur 15
April 1858, merupakan sosiolog Prancis
pertama yang berlatar belakang akademik
sosiologi.
• Disertasi doktornya di Universitas Sorbon
dengan judul On the Division of Social
Labor diterbitkan tahun 1893 sebagai buku
pertama. Buku keduanya yaitu The Rules of
Sociological Method tahun 1895,
sedangkan buku ketiga yang terkenal
berjudul Suicide dan buku terakhirnya The
Elementary forms of Relegious life.
Teori Fungsional Struktural – Emile Durkheim

• Durkheim melihat masyarakat modern sebagai keseluruhan organis yang memiliki


realitas tersendiri, di mana setiap perangkat tersebut memiliki seperangkat kebutuhan
atau fungsi-fungsi tertentu yang harus dipenuhi oleh bagian-bagian yang menjadi
anggotanya agar dalam keadaan normal tetap langgeng.
• Di mana ada suatu dampak jika kebutuhan atau fungsi-fungsi tertentu tidak terpenuhi
maka akan berkembang suatu keadaan yang bersifat patologis (keadaan tidak
seimbang atau perubahan sosial) contohnya di dalam masyarakat modern, fungsi
ekonomi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, jika dalam kehidupan ekonomi
mengalami suatu fluktuasi yang keras, maka bagian ini akan mempengaruhi bagian
lain dari sistem tersebut seperti sistem politik, kemudian sistem keluarga dan kemudian
menyebabkan perubahan dalam struktur keagamaan dan akhirnya mempengaruhi
sistem keluruhannya.
3. Radcliffe Brown
• Alfred Reginald Radcliffe Brown lahir di Sparkbrook,
Birmingham, Inggris pada tahun 17 Januari 1881.
Menempuh pendidikan di Trinity College dan
Cambridge, lalu beliau hijrah ke Pulau Andaman
pada tahun 1906 hingga 1908 dan juga Australia
Barat pada tahun 1910 hingga 1912.
• Pernah bekerja sebagai pegawai Thonga pulau di
Polenisia, menjadi dosen Antropologi di Universitas
Cape Town di Afrika Selatan pada tahun 1920-1923,
menjadi dosen Antropologi di Universitas Sydney
tahun 1926-1931, menjadi guru besar di Universitas
Chicago. Beliau juga dijuluki sebagai Bapak
Antropologi Sosial Modern dan membuat buku yang
berjudul The Andaman Islanders (!922) dan The Social
Organization of Australian Tribes (1930).
Teori Fungsional Struktural Radcliffe Brown

• Radclife-Brown mendefinisikan struktur sosial sebagai jaringan-jaringan yang kompleks


dari relasi yang sebenarnya terdapat pada setiap masyarakat. Beberapa catatan
mengenai Radclife-Brown dikemukakan oleh R.Lowie, bahwa walaupun Radclife
Brown seorang yang berkebangsaan Inggris dan mendapatkan pendidikannya.
• Hingga tahun 1931., Radclife Brown mengatakan bahwa objek penyelidikan
antropologi sosial adalah kebudayaan. Radclife-Brown berpendapat, struktur sosial
dalam masyarakat berada di belakang aktivitas individu di dalam masyarakat. Artinya,
struktur sosial harus diabstraksikan dengan cara induksi dari kenyataan-kenyataan
kehidupan kemasyarakatan yang konkret.
4. Talcott Parson
5. Rober K Merton
6. Malinowski
Kritik terhadap
Teori Fungsionalisme Struktural
• Teori ini mengabaikan konflik yang merupakan keniscayaan dalam masyarakat.
Penganut teori ini cenderung menuntut masyarakat berada pada tingkatan yang
harmonis dan stabil sehingga dapat berjalan dengan baik.
• Teori ini berlaku kaku terhadap perubahan terutama yang berasal dari luar. Teori ini
cenderung berfokus pada sistem beserta bagian-bagiannya yang bersifat stabil.
• Teori ini teelalu melebih-lebihkan harmonisasi dan meremehkan konflik. Penganut teori
ini cenderung memaksakan segala peraturan dalam masyarakat serta
mempertahankannya, juga menerima perubahan sebagai hal yang konstan, tanpa
membutuhkan penjelasan. Perubahan yang dianggap bermanfaat bagi sistem
diterima, sementara perubahan lain ditolak mentah-mentah

Anda mungkin juga menyukai