04 Ukuran Frekwensi
04 Ukuran Frekwensi
1
UKURAN FREKWENSI KEJADIAN PENYAKIT
2
Ratio :
Numerator (pembilang)
------------------------------------------
Denominator (penyebut)
• Contoh :
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 3
Proporsi :
• Merupakan bentuk lain dari ratio
dimana pembilang merupakan bagian dari penyebut
• Contoh :
Jumlah kelahiran mati
----------------------------------------------------------------
Jumlah kelahiran hidup + kelahiran mati
Rate :
• Merupakan bentuk lain dari proporsi
dimana ada hubungan antara pembilang dan
penyebut, disamping ada elemen waktu yang
merupakan bagian intrinsik dari penyebut
• Contoh :
Jumlah kejadian penyakit flue pada anak sekolah
--------------------------------------------------------------------------------
1000 anak sekolah selama selama periode 1 bulan
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 4
DEFINISI DAN KALKULASI DARI
FREKWENSI PENYAKIT
Prevalens
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 5
of existing cases of disease
poit prev. = ------------------------------------------------ at a point in time
total population
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 6
Prevalens tergantung pada 2 faktor :
PIxD I : insidens
D : durasi
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 7
• Prevalens
• Period prevalens
1
2
4
5
6
7
8
9
10
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 9
• Skema diatas menunjukkan kejadian penyakit
hepatitis B pada periode 1 Januari - 31 Desember
di suatu PKM
• pada 1 januari jumlah pasien = 100
• selama periode 1 tahun jumlah pasien = 1000
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 10
Insidens
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 11
Cumulative Incidence
• Kalkulasi dari CI
11
1 2*
3*
4
5*
6
7*
8
9
10*
* = kasus baru
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 13
• Selama periode 1 Jan 1991 - 31 Des 1991 terdapat
5 kasus baru campak (2,3,5,4 dan 10)
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 14
Incidence Density
• Kalkulasi
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 15
Subjek Lamanya pengamatan
Sampai timbul “outcome”
A X 3 tahun
B X 4 tahun
C O 3 tahun
D O 4 tahun
E 2 tahun
8 tahun
Lamanya penelitian
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 16
x : kasus baru
o : meninggal
orang -waktu pengamatan
= 3 + 4 + 3 + 4 + 2 = 16 orang-tahun
2 kasus 1 kasus
ID = ---------------------- = --------------------- = 125/1000 orang /tahun
16 orang-waktu 8 orang-tahun
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 17
• Orang-orang /anggota kelompok yang diamati
tidak bersifat tetap (fixed)
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 18
• Bila “short-term patient” berbeda secara
sistematik dengan “long-term patient”
akan menimbulkan bias
• Sebagai contoh :
• jika rata-rata dibutuhkan waktu 4 tahun
dari keterpaparan dengan faktor resiko
sampai timbulnya sakit,
• maka nilai ID yang berdasarkan pengamatan
terhadap 100 orang selama 1 tahun akan dibawah
rate yang sebenarnya
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 19
HUBUNGAN ANTARA PREVALENS DAN INSIDENS
• Contoh :
• penggunaan insulin menyebabkan penderita DM
bertahan hidup lama durasi sakit menjadi
panjang prevalens meningkat
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 20
Prevalens yang rendah dapat oleh karena :
• insidens yang rendah
• durasi sakit yang pendek
• atau keduanya
• Contoh :
• pada kasus-kasus yang mudah sembuh,
• atau pada kasus-kasus yang cepat meninggal
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 21
VARIASI PADA INSIDENS DAN PREVALENS
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 22
ISSUE DALAM PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT
• Mendefinisikan “ kasus”
• Baik menghitung prevalens ataupun insidens
diperlukan definisi dari “kasus” siapa yang
dianggap sebagai kasus, siapa-siapa yang bukan
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 24
• Insidens yang menggambarkan jumlah kejadian
flue pada periode waktu tertentu
of colds happened
CI = -------------------------------------------- during period of
people at risk time
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 25
Menentukan “time of onset”
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 26
Mendefinisikan populasi studi :
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 27
• Pada prakteknya sulit untuk mengidentifikasikan
individu-individu yang tidak lagi beresiko :
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 28
MANFAAT DARI PENGUKURAN TERHADAP
FREKWENSI PENYAKIT
Insidens
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 30
• Data dari pengukuran prevalens tidak dapat
dipakai untuk meneliti etiologi penyakit dan
mengukur resiko
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 31